Informasi

Teliti Kepribadian Ambang Christin Wibhowo Sukses Raih Gelar Doktor

Yogyakarta – Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang, Dr. Christin Wibhowo, S.Psi., M.Si, berhasil mempertahankan disertasinya ”Determinan Kepribadian Ambang”, yang mengupas tentang Kepribadian Ambang (KA), di hadapan tim penguji Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, di Auditorium G-100 Fakultas Psikologi UGM, Jum’at (1/3/2019).

Diketahui, Christin merupakan doktor ke 4.341 lulusan Universitas Gadjah Mada. Ia menyelesaikan kuliahnya selama 3,5 tahun dengan IPK 3,79 dan lulus dengan dengan predikat sangat memuaskan.

Menurutnya, banyaknya perilaku berisiko dalam masyarakat, misalnya perilaku atau ide bunuh diri, mudah menikah, mudah bercerai dan perilaku kambuh dalam menggunakan narkoba menguatkan dugaan makin banyak orang memiliki kriteria gangguan kepribadian ambang (KA). Perilaku semacam ini tidak hanya ditemukan di negara barat, namun juga di negara timur, termasuk di Indonesia.

Meski begitu, penelitian tentang gangguan kepribadian ambang ini masih sangat jarang dilakukan di Indonesia. Hal tersebut menjadikan pemahaman tentang determinan KA masih sangat terbatas, akibatnya penanganan untuk orang-orang dengan KA ini menjadi kurang tepat.

”Terlebih lagi ada anggapan KA mirip dengan gangguan jiwa yang lain. Sehingga seringkali orang dengan kepribadian ambang akan didiagnosis memiliki gangguan lain,” ujar Christin Wibhowo dilansir dari laman ugm.ac.id

Christin, yang juga pemerhati perkembangan anak ini menyebut faktor trauma masa anak, kelekatan, penanganan proaktif dan dukungan sosial secara struktural berperan terhadap kepribadian ambang. Sementara penelitian masih terus dikembangkan karena subjek yang digunakan masih dalam lingkungan terbatas atau belum dibandingkan pada budaya yang berbeda.

Ibu tiga putri yang juga sebagai pengisi acara Bunda di Radio Rhema FM ini menjelaskan, masih diperlukan analisis mendalam mengenai determinan KA. Sebab pandangan tentang KA dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan selama ini masih mengacu pada budaya barat, dan belum menjelaskan tentang peran trauma masa anak, penanganan proaktif, kelekatan dan dukungan sosial terhadap KA.

”Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan penelitian tentang determinan Kepribadian Ambang, khususnya di Jawa Tengah, sebab berdasar catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, Provinsi Jawa taengah menjadi provinsi dengan kasus bunuh diri dan kawin cerai terbanyak, dan perilaku-perilaku ini termasuk kriteria kepribadian ambang,” ucapnya.

Terpisah, rektor Unika Soegijapranata, Prof. Dr. Ridwan Sanjaya mengapresiasi capaian Christin seraya mengatakan Christin menambah jumlah doktor pada Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang, khususnya dalam bidang Psikologi Klinis. ”Hal ini semakin memperkuat posisi Psikologi sebagai program studi unggulan di Unika Soegijapranata,” imbuhnya.

Redaksi

Redaksi

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

4 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

4 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

4 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

4 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

4 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

5 days ago