fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Syarat Menjadi Dosen yang Perlu Diketahui

syarat menjadi dosen

Dosen menjadi profesi yang menarik untuk ditekuni dan jika menginginkan profesi ini pastikan sudah memenuhi syarat menjadi dosen. Dosen sama seperti profesi lainnya, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk bisa diterima sebagai dosen. 

Syarat ini bisa berbentuk syarat umum seperti kualifikasi pendidikan, usia, gender, dan lain sebagainya. Bisa juga syarat khusus yang berhubungan dengan softskill  maupun hardskill dimana ditentukan oleh pihak kampus yang membuka lowongan dosen. 

Namun, jika memiliki mimpi atau mungkin rencana menjadi dosen pastikan sudah menyiapkan diri. Setidaknya sudah memenuhi syarat-syarat umum karena tidak bisa dipenuhi dalam semalam. Berikut detail informasinya. 

Syarat Menjadi Dosen di Indonesia 

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Secara sederhana, dosen merupakan tenaga pendidik di satuan perguruan tinggi yang mengajar dan mendidik mahasiswa. Semua pengajar di kampus atau perguruan tinggi kemudian disebut sebagai dosen. 

Menjadi pengajar tentunya memberikan kesempatan untuk menekuni profesi yang memberi pahala di akhirat, sebab mengajar adalah sebuah kebaikan. Ada pahala tanpa henti didapatkan dari kegiatan mengajar tersebut. 

Selain itu, gaji seorang dosen juga sudah sangat baik di Indonesia. Setidaknya, dosen muda masa sekarang tidak kesulitan mendapatkan gaji UMP (Upah Minimum Provinsi). Tidak heran banyak yang tertarik menjadi dosen. Adapun syarat menjadi dosen adalah: 

1. Merupakan Lulusan S2 

Syarat menjadi dosen yang pertama dan sifatnya mutlak adalah lulus S2. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Disebutkan bahwa dosen wajib punya kualifikasi akademik minimal S2 (Magister). 

Aturan ini kemudian berlaku secara nasional sejak tahun 2014. Sehingga setelah tahun tersebut nyaris tidak ada dosen yang lulusan S1 di Indonesia. Aturan ini menjadi bagian dari tujuan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi. 

Jadi, jika ingin menjadi dosen pastikan selama kuliah S1 sudah menyiapkan diri untuk lanjut studi S2. Akan lebih baik lagi jika sudah kuliah S3 sekaligus. Namun, jika susah setidaknya sudah lulus S2 dan setelah menjadi dosen bisa studi lanjut lagi. 

2. Memiliki Bidang Ilmu yang Linier

Syarat menjadi dosen yang kedua adalah memiliki bidang ilmu yang linier dan hal ini berhubungan dengan syarat pertama tadi. Sebelum lanjut S2 pastikan sudah memilih jurusan yang linier. 

Linieritas di dalam profesi dosen adalah hal penting, wajib secara mutlak, tidak atau belum bisa diganggu gugat. Jadi cek pilihan jurusan saat lanjut S2 agar bisa dipastikan linier dengan jurusan S1. 

Jika keliru dan kemudian tidak linier, maka mimpi menjadi dosen semakin jauh untuk digapai. Setelah menjadi dosen dan lanjut S3 pun diwajibkan untuk memilih jurusan yang linier. Tujuannya agar dosen di Indonesia seluruhnya ahli di satu bidang ilmu. 

3. Paham dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi 

Jika ingin menjadi dosen, pastikan juga untuk memenuhi syarat berikutnya yakni paham apa itu Tri Dharma. Sekaligus mau atau bersedia untuk melaksanakan isi Tri Dharma tersebut. 

Melaksanakan isi Tri Dharma akan dilakukan dosen sejak awal karir sampai memasuki usia pensiun. Jadi, sejak awal harus sudah paham apa itu Tri Dharma dan bersedia melaksanakannya sebagai syarat menjadi dosen. 

Tri Dharma pada dasarnya menjelaskan daftar tugas pokok dosen. Yakni pendidikan (mengajar dan mendidik), penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Terdengar mudah dan sedikit ya? Sekilas iya, tapi aktualnya adalah kebalikannya. 

Dalam Tri Dharma dosen akan sibuk selama karirnya. Sebab tidak hanya mengajar mahasiswa di kelas tapi juga aktif meneliti. Mengusung berbagai topik penelitian terkini, punya urgensi tinggi, dan punya unsur kebaruan. 

Belum lagi dengan tugas pengabdian kepada masyarakat yang bisa berlangsung berbulan-bulan seperti penelitian. Diluar itu, dosen masih berhadapan dengan kewajiban menulis dan melakukan publikasi. Baik dalam bentuk buku maupun jurnal. 

Dosen semakin sibuk jika mendapatkan tugas tambahan entah menjadi Dekan maupun Rektor atau yang lainnya. Jadi, jika selama ini menganggap dosen pekerjaannya santai. Wajib dikenal lebih dalam lagi, karena tidak sesantai itu. 

Baca Juga:

4. Sehat Jasmani dan Rohani 

Syarat berikutnya untuk menjadi dosen adalah sehat jasmani dan rohani. Sehat jasmani disini bukan berarti para difabel tidak bisa menjadi dosen. Sebab ada banyak dosen di Indonesia yang merupakan penyandang disabilitas. 

Sehat jasmani lebih kepada kondisi kesehatan yang baik, yakni tidak mengidap suatu penyakit yang mengganggu dirinya melaksanakan Tri Dharma. Sedangkan sehat rohani adalah punya kesehatan jiwa yang baik. 

Biasanya dalam lowongan dosen akan disebutkan syarat ini, dengan melampirkan bukti surat sehat dari dokter maupun rumah sakit. Khusus untuk PTN biasanya rumah sakit dan hanya di rumah sakit tertentu. 

Jadi, pada saat menemukan lowongan dosen baca betul-betul isi lowongan tersebut. Sehingga bisa memahami syaratnya apa saja dan apa saja yang perlu dipersiapkan. Termasuk meminta surat keterangan sehat dari dokter atau dari rumah sakit tadi. 

5. Lulus Proses Rekrutmen Dosen 

Syarat terakhir untuk menjadi dosen adalah lulus proses rekrutmen dosen dan hal ini menjadi syarat mutlak. Semua syarat menjadi dosen yang telah dijelaskan tidak akan berguna jika belum lulus proses rekrutmen dosen itu sendiri. 

Dalam dunia dosen, proses rekrutmen dosen terbagi menjadi tiga jenis. Berikut penjelasan lengkapnya: 

a. Seleksi CPNS Dosen 

Cara pertama adalah mengikuti proses seleksi CPNS untuk formasi dosen yang setiap tahun biasanya digelar. Setelah lulus CPNS maka akan berstatus sebagai dosen CPNS dan setahun kemudian menjadi dosen PNS. 

Proses rekrutmen dilakukan serentak secara nasional dan syarat-syaratnya mengikuti kebijakan pemerintah. Sekaligus disesuaikan dengan syarat yang ditetapkan PTN yang membuka formasi dosen di kampusnya. 

b. Seleksi Lowongan Dosen 

Cara kedua adalah seleksi lowongan dosen baik yang diselenggarakan PTN maupun PTS. Biasanya lowongan dosen dibuka untuk memenuhi kebutuhan dosen tetap maupun dosen kontrak di kampus tersebut. 

Jika mengikuti cara kedua ini pastikan membaca detail syarat-syaratnya. Kemudian usahakan memiliki nilai tambah misalnya punya sertifikat TOEFL, surat keterangan sehat dari RS, CV yang berbobot, dan lain sebagainya. 

c. Mengirimkan Lamaran ke Perguruan Tinggi Tujuan 

Cara ketiga adalah mengirimkan lamaran langsung ke perguruan tinggi tujuan. Misalnya ingin menjadi dosen di UGM maka bisa mengirimkan berkas lamaran lengkap ke bagian akademik, meskipun tidak ada pembukaan lowongan. 

Cara ini tidak memerlukan syarat khusus seperti sertifikasi TOEFL, namun jika ada akan jauh lebih baik sebagai bahan pertimbangan. Pastikan sebelumnya sudah memenuhi syarat menjadi dosen yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sehingga kesempatan diterima cukup besar. 

Menjadi dosen adalah keinginan yang sangat mulia, karena bisa menjadi kontributor dalam perkembangan iptek di Indonesia bahkan di dunia. Oleh sebab itu, silahkan mewujudkannya dan dimulai dari sekarang. Yakni mempersiapkan diri memenuhi syarat menjadi dosen yang sudah dijelaskan di atas. 

Artikel Terkait: