Setiap pekerjaan atau profesi tentu memiliki sisi suka maupun duka ketika menjalaninya. Tak terkecuali menjadi dosen. Dosen mengemban tugas yang tidak mudah yaitu membimbing, mengajar, dan menyalurkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk anak didiknya. Dosen mengembangkan generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus negara. Pekerjaan yang sangat mulia, bukan?
Untuk kamu yang sudah menjadi dosen pasti merasakan bagaimana tidak mudahnya meniti karier sebagai dosen, terutama ketika kamu masih menjadi dosen muda. Dan untuk kamu yang berkeinginan menjadi dosen, 11 hal berikut mungkin dapat memberikan sekelumit gambaran tentang bagaimana suka duka jadi Dosen.
Ketika kamu menjadi dose, sangat penting untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, berita dan informasi terkini. Ini penting untuk menunjang materi yang akan kamu sampaikan kepada mahasiswa kamu di kelas. Kamu juga dapat memberikan contoh kasus dari apa yang sedang terjadi di masyarakat.
Kamu akan menjadi semakin pintar dan berwawasan luas. Hal ini dikarenakan sebelum mengajar kamu harus membaca buku-buku atau jurnal yang berkaitan dengan bahan ajar kamu. Selain itu, kamu juga dapat memanfaatkan internet untuk mencari isu dan informasi terbaru untuk memperkaya amunisi kamu ketika mengajar.
Ketika kamu memutuskan untuk menjadi dosen, maka kamu tidak boleh lelah untuk terus belajar dan sekolah menimba ilmu agar kredibilitas, kemampuan dan pengetahuan yang kamu miliki semakin mumpuni. Dengan menjadi dosen, kesempatan kamu untuk meraih beasiswa baik dalam maupun luar negeri akan menjadi lebih besar.
Kamu dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah diberikan oleh pemerintah melalui program beasiswa pendidikan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Mereka menawarkan berbagai macam program salah satunya adalah Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Dalam dan Luar Negeri (BUDI-DN dan BUDI-LN), serta beasiswa peningkatan kualitas publikasi internasional.
Kamu akan tidak akan pernah merasa tua! Alasannya karena kamu akan selalu dikelilingi mahasiswa yang memiliki semangat membara dan berjiwa muda. Mereka dapat menularkan dua hal positif itu sehingga kamu akan senantiasa selalu merasa muda.
Kamu juga dapat mengetahui apa yang sedang menjadi tren atau apa yang sedang menjadi topik pembicaraan yang hangat di kalangan anak muda masa kini. Ini perlu agar kamu tidak ketinggalan zaman dan dikatakan kuper alias kurang pergaulan. Menjadi dosen gaul, kenapa tidak?
Kamu dapat menambah kemampuan dan pengetahuan tak hanya dengan melanjutkan sekolah. Ada kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang dan mendukung pengembangan diri kamu sebagai seorang dosen. Kamu dapat mengikuti kegiatan seperti pelatihan, seminar, atau konferensi yang diadakan baik di dalam maupun luar negeri.
Untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ini sebaiknya kamu mendapatkan dukungan dari universitas tempat kamu mengajar. Dukungan yang diberikan dapat berupa bantuan dana, kemudahan perizinan, atau pengaturan waktu yang fleksibel jika kegiatan itu bertabrakan dengan jadwal mengajar.
Kamu dapat memancing daya kreativitas mahasiswa dengan membuat berbagai macam tugas atau proyek. Kamu sendiri juga dapat mengasah kemampuan dan kreativitasmu untuk menciptakan tugas-tugas yang dapat membantu mahasiswa mengembangkan potensi mereka.
Kamu akan merasakan kepuasan tersendiri ketika mahasiswa dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang kamu berikan dengan baik. Jadi, dosen dan mahasiswa sama-sama menjadi lebih pintar dan kreatif.
Ada saja mahasiswa yang perhatian pada dosen dengan membawakan buah tangan ketika mereka pulang kampung atau setelah pulang dari program Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Tak hanya itu saja, ketika mahasiswa menyelesaikan ujian proposal atau sidang skripsi, mereka biasanya memberikan tanda mata seperti kain batik, makanan, atau buku untuk sang dosen pembimbing dan penguji sebagai bentuk terima kasih.
Akan tetapi, saat ini memberikan sesuatu kepada dosen mulai dilarang di beberapa perguruan tinggi negeri. Dosen tidak diperkenankan menerima apapun dari mahasiswa. Jika dilanggar, maka itu dapat dianggap sebagai gratifikasi.
Kamu adalah penguasa! Akan tetapi, jangan sampai kamu menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang yang sudah diberikan kepadamu. Penguasa di sini maksudnya adalah kamu bebas untuk menentukan dan mengatur sistem belajar mengajar seperti apa yang akan kamu lakukan di kelas.
Kamu ingin mengisi kelas dengan menonton film, memberi tugas mahasiswa untuk presentasi, mengajar menggunakan sistem manual, atau mengajar menggunakan power point dengan desain yang unik dan aneh. Itu semua tidak masalah dan sah-sah saja selama materi yang kamu ingin sampaikan dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa.
Sekali lagi, kamu memiliki kuasa penuh untuk memberikan nilai kepada mahasiswa. Kamu bebas ingin memberikan nilai A, B, C, D, bahkan yang terburuk E sekalipun. Namun, pemberian nilai ini tentu tidak dapat kamu lakukan seenaknya.
Ada banyak faktor yang dapat menjadi pertimbangan ketika akan memberikan nilai seperti tugas, ujian, aktif di dalam kelas, dan kehadiran di kelas. Selain itu, pemberian nilai juga didasari oleh etika dan aturan yang berlaku atau yang sudah disepakati dengan mahasiswa. Jadi, berikanlah nilai dengan bijak dan obyektif!
Ini adalah salah satu hal tidak enak yang harus kamu dihadapi ketika menjadi dosen. Mahasiswa memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapat atau bahkan kritik. Kamu sebagai dosen harus mampu mendengar dan menerima kritik apapun dengan lapang dada dan tetap bersabar.
Akan tetapi, tidak berarti kamu harus diam dan menerima begitu saja. Jika ada yang dirasa salah atau kamu tidak setuju, maka kamu dapat memberikan pendapatmu atau mengajak sang mahasiswa untuk mendiskusikan masalah itu lebih lanjut. Yang harus diingat adalah gunakan pendekatan secara baik-baik, bukan dengan emosi.
Kamu dosen muda yang ingin lebih berkompeten lagi dalam mengajar dengan membuat buku bahan ajar sendiri, Penerbit dan Percetakan di Yogyakarta DeePublish bisa membantumu untuk membuat dan mempublikasikan buku bahan ajar di Indonesia.
Tugas dosen tidak hanya mengajar, akan tetapi juga meneliti dan bekerja untuk universitas. Untuk mengajar kamu harus membuat perencanaan selama satu semester, mempersiapkan bahan ajar, dan membuat soal ujian.
Untuk penelitian kamu harus membuat proposal, melaksanakan penelitian, dan membuat laporan hasil penelitian tersebut. Sedangkan, untuk universitas kamu harus melakukan berbagai macam pekerjaan adminstrasi.
Semua pekerjaan itu menuntut untuk diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Bukan tidak mungkin kamu akan sedikit kewalahan ketika menyelesaikannya. Akan tetapi, pengaturan dan pembagian jadwal kerja yang tepat akan membantu kamu menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik.
Kamu harus menjaga image sebagai dosen dihadapan mahasiswa, sesama dosen lain, dan petinggi universitas. Tak cuma di dunia nyata, perilaku kamu di media sosial juga perlu dijaga karena sangat mudah sekali mencari nama kamu di search engine lalu muncullah semua aktivitas kamu di dunia maya.
Ini memang sedikit sulit dilakukan karena pada awalnya kamu mungkin akan merasa itu bukanlah pribadimu yang sebenarnya atau kamu merasa seperti berpura-pura. Namun, tidak ada salahnya untuk dicoba karena hal ini tidak bermaksud untuk mengubah dirimu menjadi orang lain. Akan tetapi, menjadi yang lebih baik dan dihormati.
Menjadi dosen memang tidaklah mudah. Namun, kamu tentu tidak akan membatalkan dan menyerah untuk menggapai cita-cita menjadi dosen, bukan? Tidak ada jalan mudah untuk meraih cita-cita. Semua butuh perjuangan dan tekad yang kuat! Jadi, sudah siapkan dirimu untuk meraihnya?
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…