Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) adalah perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai badan hukum publik yang otonom. Dahulu dikenal sebagai Badan Hukum Milik Negara (BUMN) dan Badan Hukum Pendidikan (BHP).
Benefit yang didapatkan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang telah berbadan hukum atau statusnya berubah menjadi PTN BH adalah memiliki otonomi luas dalam hal akademik. Salah satunya yaitu, PTN dapat membuka dan menutup program studi di perguruan tingginya. Sedangkan, PTN-BLU/PTN Satker tidak bisa.
Dilansir dari laman unnes.ac.id, selain karena alasan di atas, Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang terus ingin berbenah mewujudkan perguruan tinggi bereputasi, juga tengah mempersiapkan strategi guna mempercepat pencapaian PTN BH.
Rektor UNNES Prof. Fathur Rokhman pun kemudian memberikan arahan terkait Akselerasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia kepada Tenaga Pendidik UNNES di Gedung Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko (LP2M), Sekaran Gunungpati, Selasa (28/01/2020) kemarin.
Prof. Fathur mengatakan produktivitas tahun ini diterapkan untuk menunjang SDM unggul di UNNES. Selain itu publikasi bereputasi Internasional dilakukan untuk pengembangan kapasitas UNNES, pihaknya pun mendorong penuh untuk semua dosen UNNES menambah sertifikasinya.
“Semua dosen akan kami dorong untuk kualifkasi Program Studi S3, yang sudah S3 kami dorong untuk pengajuan Profesor, kami akan mendorong sepenuhnya untuk mewujudkan UNNES bereputasi,”.
Ia melanjutkan, prioritas di tahun 2020 pengembangan UNNES selaras dengan gagasan Presiden Joko Widodo dan Mendikbud Nadiem Makarim, yaitu SDM unggul, cerdas, dan berkarakter. Rektor UNNES pun meminta bantuan dosen apabila mempunyai kerjasama dengan BUMN atau Industri yang bisa membuka program studi baru.
“Itu merupakan tantangan Perguruan Tinggi dari Mendikbud Nadiem Makarim, tantangan tersebut bisa dijawab dengan SDM yang unggul,” ujar Prof. Fathur.
Diketahui, kegiatan ini diikuti 138 tenaga pendidik berbagai fakultas dan lembaga, terdiri atas Staff ahli Pusat 5 orang, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) sebanyak 17 orang, FBS 20 orang, FIS 13 orang, FMIPA 13 orang, FT 15 orang, FIK 10 orang, FE 10 orang, FH 4 orang, LP2M 3 orang, LP3 sebanyak 3 orang, BPM 4 orang, BPD 3 orang, SPI 4 orang, UPT TIK 1, UPT PHM 1, UPT Pengembang Konservasi 3, dan Kearsipan 1 orang.
Rektor Angkat Tim Akselerasi
Strategi selanjutnya yang diterapkan oleh Prof. Fathur untuk mempercepat pencapaian PTN BH adalah mempromosikan 63 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan UNNES untuk menempati beberapa posisi strategis termasuk tim akselerasi kinerja rektor bidang penyiapan PTN BH (22/01/2020).
Pada Kamis (16/01/2020), Rektor UNNES menyerahkan SK Tim Akselerasi untuk 7 dosen UNNES. Tim Akselerasi ini meliputi Bidang Penyiapan PTN BH, Bidang Produktifitas Profesor Lektor Kepala dan Publikasi Ilmiah, Bidang Pemeringkatan Prestasi Mahasiswa Tingkat Nasional dan Internasional dan Bidang Reputasi di Media.
Rektor pun memberikan amanah kepada salah satu dosen UNNES yaitu, Fatona Suraya sebagai anggota Tim Akselerasi Kinerja Rektor Bidang Penyiapan PTN BH, bersama 62 orang lainnya yang menempati beberapa posisi strategis.
Posisi tersebut terdistribusi kepada beberapa unit kerja. Diantaranya, Badan Penjamin Mutu terdiri dari 2 orang, UPT TIK 3 orang, UPT Pengembangan Konservasi 3 orang, Badan Pengembangan Bisnis 1 orang, LP2M 26 orang, LP3 terdiri dari 23 orang, dan Tim Akselerasi Kinerja Rektor 1 orang.
Acara yang diselenggarakan di Ruang 405 Gedung H UNNES tersebut, Rektor menyampaikan pesan kepada seluruh anggota yang telah menerima amanah untuk senantiasa percaya bahwa amanah yang besar akan datang seiring dengan terjaganya amanah yang kecil.
“Posisi Anda sangatlah penting. Apapun posisinya, tentu kontribusinya yang akan menjawab seberapa penting posisi Anda saat ini,” pesan Rektor.
Menurut Profesor Bidang Sosiolinguistik tersebut, baik itu CS maupun dosen memiliki peran yang sama yakni meyiapkan diri untuk mencapai PTN BH dan mereputasikan UNNES di kancah internasional.
Kepemimpinan Butuh Kepercayaan dan Bergerak Cepat Menggapai Visi Besar
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman M.Hum., menyampaikan, di era disrupsi saat ini, Universitas dibangun bukan dengan kekuatan melainkan kepercayaan dan kecepatan bergerak menggapai visi besar, untuk menggapai itu dibutuhkan Kepemimpinan Bertumbuh.
Prof. Fathur menjelaskan, prinsip Kepemimpinan Bertumbuh itu ibarat sebuah pohon yakni pertama menumbuhkan benih, memperkuat pohon kepemimpinan, merangkai jejaring pohon kepemimpinan, pohon kuat menghadapi badai, dan menyemai tunas kepemimpinan yang baru.
“Setiap pemimpin harus memiliki benih. Yaitu visi, tumbuhkan dan perkuat dengan cara menambah literasi, kompetensi, budaya terpelajar, humanis, dan belajar sepanjang hayat,” paparnya.
Labih lanjut, Prof. Fathur menjelaskan kepemimpinan bertumbuh di mulai dari visi, dan dimulai hari ini. Pemimpin yang baik yakni memiliki karakter seperti pohon yang menjulang tinggi. Pohon merupakan simbol kepemimpinan Bertumbuh, karena memiliki daya adaptif untuk bertahan hidup, merespon perubahan, dan semua unsur dalam pohon berjalin memberikan manfaat.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Abdurrahman M.Pd., saat membuka kegiatan pun menyampaikan, mahasiswa UNNES harus memiliki jiwa kepemimpinan. Tujuan dari terselenggaranya Akselerasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia kepada Tenaga Pendidik UNNES ini adalah untuk mempercepat proses kepemimpinan.
Acara dilanjutkan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Bahasa dan Seni Dr. Hendi Pratama S.Pd M.A., memberikan pelatihan kepemimpinan bertumbuh.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…