Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Strategi Mencapai Luaran Hibah Penelitian 2025


Penyelenggaraan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh Kemendiktisaintek tahun anggaran 2025 akan resmi dibuka. Para dosen di Indonesia tentu mulai disibukan dengan pembentukan tim pengusul sampai penyusunan proposal usulan. 

Berkaitan dengan hal tersebut, Dunia Dosen menggelar webinar bertajuk Strategi Luaran Riset Kompetitif di Hibah BIMA 2025. Webinar ini digelar untuk membantu mendukung para dosen yang menjadi peserta webinar untuk bisa tepat dalam menentukan target luaran yang akan diusulkan dalam program hibah. Sekaligus membantu mencapai target luaran tersebut.

Webinar digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada Senin (17/03/2025). Menghadirkan narasumber Direktur DRPM Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), yakni Dr. Sigit Hermawan, SE., M.Si., ClQaR., CRP.

Meyakinkan Reviewer Hibah dengan Roadmap Penelitian 

Dalam penyampaian materi, Dr. Sigit menjelaskan akan ada dua materi pokok yang disampaikan. Pertama, materi berkaitan dengan roadmap penelitian. Sedangkan materi kedua adalah berkaitan dengan strategi luaran riset kompetitif hibah BIMA tahun anggaran 2025. 

Dr. Sigit menjelaskan bahwa roadmap riset adalah track record, keinginan, dan cita-cita peneliti atas suatu tema riset yang akan menjadi guidance untuk melaksanakan penelitian di masa depan. 

Sehingga roadmap yang disusun atau dirancang oleh para dosen harus bisa menjelaskan kegiatan riset sebelumnya, sekarang, dan di masa yang akan datang. Roadmap ini nantinya menjadi catatan riset yang menunjukan riwayat riset dan kemudian kepakaran para dosen. 

“Roadmap itu, harus bisa menunjukkan riset sebelumnya, sekarang, dan di masa depan. Jadi, kita harus punya namanya catatan riset yang kita punya dan dalami. Kita bisa menggunakan berbagai macam platform. Misalnya Google Scholar, Scopus, dan lain sebagainya,” kata Dr. Sigit. 

Selain itu, roadmap penelitian harus memiliki durasi panjang antara lima sampai sepuluh tahun. Bahkan lebih, yakni 20 tahun yang akan datang. Sehingga suatu roadmap belum bisa disebut roadmap penelitian jika belum meneropong rencana riset di 10-20 tahun kedepan.  

Kepemilikan roadmap penelitian ini membantu para dosen melaksanakan kegiatan penelitian secara kontinyu dan terfokus pada satu tema dan topik penelitian. Roadmap ini pula menjadi bagian dari proposal usulan dalam program hibah. Dimana memang perlu dicantumkan. 

Maka roadmap penelitian wajib mencakup riwayat penelitian sebelumnya. Sehingga mampu meyakinkan tim reviewer program hibah bahwa dosen pengusul memang kompeten di suatu bidang. Sebab memang bidang tersebut sudah menjadi kepakarannya. 

“Yang terpenting adalah bagaimana lima atau sepuluh tahun mendatang. Harus bisa diteropong, diangan-angan, direncanakan kita mau kemana arahnya. Ini yang namanya roadmap riset. Ini yang juga harus ada di proposal, (agar) meyakinkan reviewer bahwa kita sangat kompeten di bidang tersebut,” jelas Dr. Sigit. 

Tak hanya itu, Dr. Sigit juga menjelaskan bahwa roadmap penelitian yang dicantumkan dalam proposal hibah penelitian juga harus mencakup berbagai jenis penelitian. Mulai dari penelitian dasar, kemudian penelitian terapan, dan disusul penelitian pengembangan produk dan market. 

Roadmap penelitian disarankan Dr. Sigit juga tidak hanya berisi rencana penelitian dengan tema sesuai kepakaran. Melainkan juga menjelaskan target luaran yang akan atau ingin dicapai oleh dosen. Sehingga tidak hanya menjelaskan apa yang akan diteliti, melainkan juga menjelaskan target luaran yang ingin dicapai. 

Sebagai contoh, seorang dosen di bidang Akuntansi melakukan penelitian atau riset di tahun 2020 – 2022 dengan topik “Riset Kode Etik dalam Pelaporan Keuangan”. Kemudian di tahun 2023 melakukan riset dengan topik “Investigasi Ketaatan Akuntan terhadap Kode Etik Pelaporan Keuangan”. 

Dosen tersebut, kemudian melakukan riset lagi di tahun 2024 dengan meneliti topik “Identifikasi Perilaku Akuntan terhadap Temuan Audit”. Kemudian rencana riset berlanjut di tahun 2025 – 2028 dengan topik “Akuntansi Keperilakuan, Kesenjangan Anggaran, Manajemen Akuntansi, dan Pengembangannya”. 

Terkait riwayat penelitian dalam roadmap penelitian, pada dasarnya semakin panjang durasi tahunnya maka semakin baik. Bahkan untuk riwayat penelitian yang sudah jauh berlalu, misalnya 5 atau 10 tahun yang lalu. 

Masih tetap layak dicantumkan dalam roadmap dan justru bisa membantu meyajinkan tim rviewer bahwa dosen pengusul kompeten dan konsisten melakukan penelitian di topik yang sama dalam suatu bidang keilmuan. 

Kalau sudah punya (riwayat) kegiatan penelitian yang jauh (sudah lama), misalkan tahun 2010. Itu nggak apa-apa. Silahkan dicantumkan saja, sehingga nantinya bisa mendapat kepercayaan (meyakinkan) reviewer (program hibah),” terangnya. 

Keterkaitan Roadmap Penelitian dengan Hibah BIMA Tahun 2025

Dr. Sigit kemudian menjelaskan secara mendetail mengenai keterkaitan antara roadmap penelitian dengan program hibah penelitian DPPM tahun anggaran 2025. Dimana roadmap penelitian yang dimiliki dosen pengusul menjadi salah satu indikator penilaian dalam seleksi administrasi maupun seleksi substansi proposal usulan. 

“Keterkaitan roadmap penelitian ada pada penilaian (indikator penilaian proposal usulan hibah). Jadi, dua seleksi administrasi dengan seleksi substansi. Itu kalau di operator bisa tahu apa alasan kegagalan (meraih hibah). Ada yang misalnya hanya karena di abstrak tidak (tepat menggunakan) titik koma,” terangnya. 

Tahun anggaran 2025, penilaian terhadap roadmap penelitian adalah pada riwayat penelitian yang dimiliki ketua pengusul. Dimana menjadi indikator penilaian nomor 5 yang tercantum di dalam Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Tahun 2025. 

“Ini adalah bagian dari administrasi proposal. Ada 6 (indikator penilaian). Roadmap itu bisa mendukung nomor 5 ‘Ketua Pengusul Memiliki Hasil Penelitian yang Relevan dalam Bentuk Artikel di Jurnal sebagai Penulis Pertama atau Penulis Korespondensi’,” ujarnya. 

Penilaian ini diterapkan untuk usulan pada skema Penelitian Terapan. Sehingga untuk para dosen yang tahun ini akan mengajukan skema ini. Sekaligus menjadi ketua pengusul, maka wajib memiliki riwayat penelitian. Sehingga memerlukan roadmap penelitian yang relevan dan mampu meyakinkan tim reviewer mengenai konsistensi dan kepakaran ketua pengusul. 

Sementara pada seleksi substansi, dimana tahun ini ada 4 kriteria penilaian dan masing-masing terpecah menjadi beberapa indikator penilaian. Roadmap penelitian yang dicantumkan pada proposal usulan mampu memenuhi kriteria penilaian nomor 1 atau yang pertama. Yakni “Rekam Jejak yang Relevan”. Khususnya pada poin “Relevansi kepakaran pengusul dengan tema proposal (kata kunci)”. 

Kaitan berikutnya dengan program hibah penelitian tahun 2025 adalah pada ketentuan format proposal usulan. Dimana pada bagian Pendahuluan, dosen pengusul menjelaskan beberapa poin. Salah satunya adalah menjelaskan roadmap penelitian dengan ringkas tapi tetap jelas. 

“Di (bagian) Pendahuluan, bapak ibu dosen yang sedang menyusun (proposal usulan) pasti tahu tentang Pendahuluan ini. Di Pendahuluan dituliskan (roadmap penelitian) setelah state of art dan kebaruan, baru roadmap penelitian setidaknya lima tahun,” kata Dr. Sigit. 

Dr. Sigit kemudian juga memberikan contoh mengenai bagaimana cara menjelaskan roadmap penelitian pada bagian Pendahuluan proposal usulan. Berikut contohnya: 

“Usulan penelitian ini sesuai dengan roadmap tim peneliti. Ketua peneliti (SH) berpengalaman di bidang riset IC, Filantropi. Kinerja dan LAZ (16, 17, 18, 10, 13). SH juga sebagai dewan pengawas syariah Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Jawa Timur Anggota peneliti 2 (KAK) berpengalaman melakukan penelitian di bidang manajemen zakat (19, 20). KAK juga sebagai Ketua Kantor Layanan Lazismu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,”

Sehingga untuk menjelaskan roadmap penelitian tidak hanya fokus pada riwayat kegiatan penelitian dan luarannya. Melainkan juga sejumlah aktivitas yang  relevan dengan topik penelitian yang diusulkan. Termasuk kegiatan di berbagai lembaga, organisasi, dan lain sebagainya. 

Strategi dalam Mencapai Luaran Hibah Penelitian 

Lebih lanjut, Dr. Sigit kemudian memaparkan sejumlah strategi luaran hibah penelitian agar bisa dicapai sebagaimana isi dari proposal yang diusulkan. Berikut beberapa strategi yang dipaparkan untuk mencapai luaran hibah penelitian:

  1. Target luaran sesuai skema riset yang diajukan 
  2. Menyesuaikan dengan kemampuan peneliti 
  3. Memilih tim penelitian berpengalaman dalam publikasi jurnal internasional bereputasi 
  4. Menuliskan target luaran secara ringkas dan eksplisit 
  5. Mengenal mitra dengan baik pada skema penelitian terapan 
  6. Penelitian dimulai meski dana hibah belum cair 

Melalui beberapa strategi yang dipaparkan oleh Dr. Sigit tersebut. Tentunya bisa membantu para dosen untuk lebih tepat dalam menentukan target luaran dan mempercepat pencapaian target luaran tersebut. Sehingga sukses dalam melaksanakan penelitian yang didanai dari program hibah DPPM.

Mau workshop/webinar yang membahas topik serupa? Tapi kampus tidak aktif menyelenggarakan acara seperti di atas? Tak perlu khawatir, lakukan kerja sama dengan Dunia Dosen untuk menyelenggarakan acara serupa di kampus Anda tanpa bingung mencari narasumber ahli karena Kami yang akan menyiapkannya.

Klik dan hubungi tim Kami melalui Kolaborasi dengan Dunia Dosen. Atur strategi karir bersama ahli, capai guru besar tak akan susah lagi!