Dosen adalah wajah perguruan tinggi tempatnya mengabdi dan wajah bagi pendidikan di Indonesia, maka penting untuk menerapkan strategi academic branding bagi para dosen. Sebab dosen yang semakin dikenal luas ikut memperkenalkan kampus tempatnya mengabdi tadi.
Hal ini sekaligus ikut mendorong pembangunan citra positif kampus di mata masyarakat nasional dan internasional. Secara tidak langsung, branding yang dilakukan dosen juga berperan dalam meningkatkan citra positif pendidikan tinggi nasional di dunia.
Kegiatan academic branding sepertinya semakin gencar disosialisasikan, dan membutuhkan kontribusi dari dosen selaku wajah dari perguruan tinggi dan pendidikan nasional tadi. Lalu, bagaimana strategi dalam melakukan academic branding tersebut?
Academic branding sendiri bisa diartikan sebagai upaya untuk membangun citra positif dari sisi akademik kepada masyarakat luas. Kegiatan academic branding bisa dilakukan oleh seluruh warga di sebuah perguruan tinggi.
Mulai dari tenaga pendidik atau dosen, kemudian mahasiswa, dan juga institusi atau perguruan tinggi itu sendiri didukung tim marketing yang dibentuk. Tujuannya tentu saja sangat beragam, namun yang pasti agar lebih dikenal.
Jika sudah dikenal maka ada lebih banyak keuntungan bisa didapatkan, seperti kemudahan mendapatkan mahasiswa dan juga mitra untuk berkolaborasi. Bagi dosen, kegiatan academic branding sangat penting.
Tidak hanya ikut mensukseskan atau mendukung academic branding yang dilakukan kampusnya. Akan tetapi juga membangun citra positif sebagai dosen yang kompeten dan bertanggung jawab kepada publik.
Ada banyak alasan yang membuat strategi academic branding bagi para dosen perlu gencar dilakukan. Diantaranya adalah:
Melakukan academic branding dengan baik dan sukses akan berdampak pada karir akademik dosen, yakni terus menanjak. Hal ini didapatkan karena academic branding identik dengan publikasi prestasi akademik. Sehingga ikut menambah angka kredit dosen dan bisa mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Melakukan academic branding juga membantu dosen untuk memperkokoh identitas diri sebagai ilmuwan. Sebab proses academic branding identik dengan kegiatan publikasi hasil penelitian dan pengabdian. Semuanya merupakan rutinitas seorang ilmuwan.
Alasan berikutnya kenapa perlu menyusun strategi academic branding bagi pada dosen adalah untuk meraih kesempatan akademik seluas-luasnya. Jika bisa melakukan branding maka semakin dikenal luas. Kesempatan untuk lolos program dana hibah semakin lebar.
Dosen yang bisa melakukan academic branding akan ikut mempromosikan kampus tempatnya mengabdi. Sehingga kampus dikenal sebagai penyelenggara pendidikan berkualitas yang bisa memfasilitasi dosen untuk berprestasi sebanyak mungkin.
Baca Juga:
Tips Merintis Karir Bagi Dosen Pemula
Mengapa Dosen Harus Menulis Buku?
6 Sosok Dosen Termuda di Dunia
Setelah memahami alasan mengapa kegiatan academic branding perlu dilakukan para dosen. Maka pembahasan berikutnya adalah detail strategi academic branding bagi para dosen yang sebaiknya dilakukan. Beberapa diantaranya adalah:
Strategi academic branding yang pertama adalah rajin melakukan publikasi. Dimulai dulu dengan jenis publikasi yang dirasa paling mudah untuk dilakukan. Misalnya menerbitkan buku dengan ISBN ke penerbit resmi.
Setelah sukses, kemudian menerbitkan jurnal nasional dan jurnal internasional. Utamakan jurnal internasional bereputasi karena akan sangat mendukung kenaikan jabfung dosen.
Semakin rajin melakukan publikasi semakin banyak history publikasi dimiliki. Hal ini akan berdampak pada nama baik dosen sebagai ilmuwan dan kemudian mudah diketahui, karena publikasi sekarang sifatnya online. Sehingga pembuktiannya lebih mudah dan lebih terpercaya.
Dalam strategi academic branding bagi pada dosen memang menuntut dosen untuk bekerja keras. Selain aktif melakukan publikasi, dosen juga perlu aktif melakukan kolaborasi.
Mulai dari penelitian kolaborasi baik dengan kampus lain, mitra industri, dan lain-lain. Baru kemudian menggelar berbagai acara dan program dengan mahasiswa. Dimulai dari penelitian lalu berbagai program di kampus dan dipublikasikan lewat media sosial.
Branding berikutnya adalah dengan menempuh studi lanjut, yang tentu setiap dosen perlu punya keinginan lulus sampai jenjang S3. Jika sudah memiliki gelar dan ijazah S3 maka kesempatan akademik terbuka lebih lebar. Sekaligus mengukuhkan diri menjadi ahli atau pakar di bidang keilmuan yang ditekuni.
Dosen yang ingin dikenal luas sebaiknya tidak mengabaikan karir akademik, usahakan punya tujuan menjadi Guru Besar. Perihal bisa menjadi Guru Besar di usia berapa itu urusan nanti. Sebab dengan fokus pada jenjang karir maka menunjukan dosen tersebut punya komitmen dan tanggung jawab terhadap profesinya.
Baca Juga:
Contoh Deskripsi Diri dalam Sertifikasi Dosen
4 Tips Dosen Muda yang Disukai Mahasiswa
Strategi Dosen Muda Hadapi Mahasiswa Milenial
Strategi academic branding bagi para dosen berikutnya adalah membuat akun di situs-situs akademik. Mulailah dari situs publikasi, misalnya di SINTA agar punya ID SiNTA. Kemudian di Google Scholar, Scopus, dan lain-lain yang membantu kegiatan publikasi dan branding diri.
Dosen yang aktif menulis di media massa seperti koran, majalah, maupun portal online seperti Kompas dan Detik. Ternyata menjadi bagian dari proses academic branding. Sebab akan mencantumkan identitas sebagai dosen dan membagikan opini mengenai isu terkini dari kacamatanya sebagai ahli di bidang tersebut.
Dosen yang aktif tentunya akan semakin dikenal, dan hal ini bagus untuk proses academic branding. Salah satunya aktif berburu program akademik, mulai dari program beasiswa, kemudian program dana hibah jenis apapun, dan lain-lain.
Semakin aktif maka kesempatan lolos seleksi semakin besar, dan hal ini bagus untuk CV yang nantinya bisa memperluas kesempatan akademik di masa mendatang. Sekali lolos suatu program bergengsi, maka akan dinilai sebagai dosen dengan kompetensi tinggi.
Ada banyak jalan menuju Roma, dan ada banyak jalan bisa diterapkan untuk sukses melakukan academic branding. Semua strategi sama baiknya, yang terpenting bisa dilakukan dan kemudian bisa kontinyu agar efeknya segera terasa.
Selain strategi academic branding bagi para dosen yang dijelaskan sebelumnya, memilih aktif di media sosial juga bisa ditempuh. Cara ini mudah hanya saja harus bisa berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas prestasi akademik.
Sia-sia dikenal di Instagram jika tidak bertanggung jawab dengan profesinya, misalnya tidak pernah melakukan publikasi. Jadi, aktif di media sosial bisa dianggap sebagai media pendukung untuk memudahkan masyarakat mengenal diri Anda sebagai dosen.
Terakhir adalah menjaga reputasi, yang tentu menjadi usaha tersulit dalam proses academic branding. Dalam menjaga reputasi dosen harus bisa menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan institusi tempatnya mengabdi dengan selalu menjadi pribadi yang baik.
Dimulai dengan selalu menjadi pribadi yang disiplin dan terus berkarya, sekaligus menghindari pemikiran-pemikiran negatif. Misalnya memanfaatkan jabatan fungsional tinggi yang dipegang untuk keuntungan pribadi.
Jika sampai terpublikasi, maka tamat sudah riwayat Anda sebagai dosen. Tidak perlu waktu lama, bahkan dalam kurun kurang dari 24 jam berkat internet reputasi yang dibangun nyaris 24 tahun bisa tercoreng dan kandas.
Lewat sejumlah strategi academic branding bagi para dosen tersebut maka kesempatan untuk sukses terbuka lebih lebar. Dosen bisa dikenal semakin luas berkat prestasi dan berbagai karyanya yang bermanfaat secara luas. Jadi, silahkan menerapkannya dengan baik.
Artikel Terkait:
Pentingnya Academic Branding di Kalangan Dosen dengan SINTA
Pentingnya Akademik Branding bagi Dosen
10 Tips Personal Branding Bagi Dosen Pemula
6 Tips Personal Branding Bagi Dosen Muda agar Karirnya Cemerlang
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…