Kampus baru tentunya perlu berjuang ekstra untuk bisa memenuhi standar akreditasi kampus dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Sebab standar inilah yang akan menentukan apakah sebuah perguruan tinggi memperoleh akreditasi A, B, atau C.
Semakin bagus nilai akreditasinya maka semakin bagus pula penilaian masyarakat dan elemen lainnya dalam melihat kualitas sebuah kampus. Tidak heran, jika banyak kampus yang mengajarkan banyak hal untuk memenuhi standar akreditasi kampus tersebut.
Baca juga : Berbagai Tantangan Menjadi Dosen Yang Perlu Diatasi
Apa Saja Standar Akreditasi Kampus?
Namun, sebelum membahas lebih jauh ada baiknya pengelola perguruan tinggi swasta atau PTS paham dulu apa saja yang menjadi standar akreditasi kampus. Jadi standar ini ternyata ada total 7 point dan wajib dipenuhi semua perguruan tinggi. Yaitu:
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sarana serta Strategi Pencapaian
Salah satu tolak ukur terhadap kualitas pengelolaan perguruan tinggi adalah mengenai arah masa depan perguruan tinggi tersebut yang terbilang jelas.
Maksudnya adalah, pengelola kampus memiliki tujuan jelas yang akan diraih oleh kampus tersebut yang disebut dengan istilah visi. Sedangkan misi, setiap kampus harus memiliki tugas dan fungsi yang sesuai dan diatur dengan sistematis.
2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Mendukung pencapaian visi dan misi sebuah perguruan tinggi maka harus ditunjang dengan tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan juga penjaminan mutu. Inilah alasan kenapa poin ini menjadi salah satu standar akreditasi kampus.
3. Mahasiswa dan Lulusan
Kualitas sebuah perguruan tinggi juga bisa dilihat dari sistem rekrutmen mahasiswa baru. Sekaligus kualitas dari lulusannya, apakah memang berkualitas dan sukses baik saat berkarir di perusahaan maupun sebagai pengusaha.
4. Sumber Daya Manusia
Standar berikutnya adalah mengenai Sumber Daya Manusia atau SDM, dan merujuk pada semua pihak di dalam perguruan tinggi. Tidak hanya melihat kualitas dosen, namun juga pustakawan, teknisi, dan juga tenaga administrasinya.
5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Kurikulum pendidikan yang diterapkan di perguruan tinggi juga menjadi standar akreditasi kampus yang wajib dipenuhi. Sebab akan menentukan apakah sistem pengelolaan pembelajarannya tepat atau tidak dan mempengaruhi kualitas lulusannya.
6. Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana serta Sistem Informasi
Berikutnya adalah masalah pembiayaan, yakni berkaitan dengan tata kelola dana yang masuk di perguruan tinggi. Idealnya dana ini digunakan untuk memaksimalkan penyediaan fasilitas belajar dan mengajar.
Arah pengelolaan akan menjadi bahan pertimbangan BAN-PT dalam memberikan nilai akreditasi. Inilah alasan kenapa perguruan tinggi dengan fasilitas lengkap meskipun standar atau tidak mewah bisa memiliki akreditasi yang bagus dibanding yang mewah namun terbatas.
7. Penelitian, Pelayanan atau Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
Dalam standar akreditasi kampus juga akan mempertimbangkan dan menilai masalah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi yang aktif melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Sebab kegiatan yang melibatkan masyarakat dan organisasi sekitar perguruan tinggi akan memberi manfaat lebih luas. Sehingga perguruan tinggi tersebut mampu mengimplementasikan dan mengamalkan setiap ilmu pengetahuan dan hasil penelitian dengan baik ke banyak pihak.
Ada banyak poin yang memang harus dipenuhi oleh sebuah perguruan tinggi untuk mendapat akreditasi yang memuaskan. Sehingga ada kalanya perlu melakukan persiapan yang sudah dimulai sejak jauh-jauh hari.
Akreditasi yang sudah keluar akan berlaku selama lima tahun, dan keberhasilan mendapat akreditasi tinggi akan berdampak positif bagi perguruan tinggi tersebut. Misalnya peminat semakin banyak dan masa depan perguruan tinggi terjamin. Jadi pemenuhan standar akreditasi kampus akan memberi manfaat besar dalam jangka panjang.
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono
Sumber : https://blog.gamatechno.com/