Sosok Selamat Muliadi, seorang dosen yang penuh inspirasi. Dosen adalah profesi yang mulia, tidak akan ada orang yang mensanksikannya. Sebab profesi ini akan selalu berbagi ilmu, baik secara lisan maupun tulisan sepanjang hayat masih dikandung badan.
Setiap dosen memiliki cerita dan latar belakang tersendiri untuk memilih jalan menjadi dosen. Tidak ada salahnya mengenal beberapa profil dosen di tanah air dengan prestasi di bidang keilmuannya masing-masing.
Kali ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai salah satu dosen di Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur, yakni Selamat Muliadi yang akrab disapa Selamet oleh mahasiswa dan rekan-rekan dosen di IAIH NW.
Pak Selamet memiliki nama lengkap Selamat Muliadi, S.E.I, M.E, yang kini aktif mengajar di IAIH NW, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pak Selamet terlahir dari pasangan Bapak Mahmud dan Ibu Sahmi dan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Terlahir dari keluarga yang selalu menanamkan nilai kegigihan, tekun, dan juga religiusitas menjadikannya sebagai pribadi dosen yang mampu menerapkan nilai-nilai tersebut. Dirinya pun ingin mengamalkan “Berilmu amaliyah, beramal Ilmiah”.
Pak Selamet mengaku, jika sejak awal memang tidak memiliki cita-cita menjadi dosen. Lebih tepatnya menjadi profesor di bidang ilmu Ekonomi Islam, salah satu bidang keilmuan yang diambil olehnya sejak menempuh pendidikan S1.
Sebagai bentuk kerja keras mewujudkan cita-cita tersebut, dirinya kemudian fokus melanjutkan studi di jenjang doktoral. Selain memiliki impian menjadi profesor, dirinya juga ingin mendirikan NGO ekonomi. Sosok Selamat Muliadi sebagai dosen inspiratif, bisa dijadikan sebagai panutan oleh teman sejawatnya.
Dosen AIAH BW yang merupakan lulusan S1 Bidang Ilmu Ekonomi Islam di Universitas Islam Indonesia ini kali pertama menjadi dosen di tahun 2019. Setelah menyelesaikan studi Magister di kampus dan program studi yang sama di tahun 2018.
Awalnya, sebelum memutuskan pulang ke kampung halaman di Lombok Timur, dirinya mengaku sempat melamar pekerjaan di sejumlah BUMN pada pertengahan Juni 2018. Seperti Jasa Raharja, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan juga di Bank Indonesia.
Hanya saja rezeki Pak Selamet sepertinya bukan di BUMN tersebut, dirinya menuturkan bahwa selama mengajukan lamaran selalu sampai di tahap wawancara. Selebihnya tidak ada kabar baik lain. Sehingga memasuki tahun 2018, dirinya memutuskan pulang dan setahun kemudian menjadi dosen sampai sekarang.
Meskipun tidak memiliki latar belakang sebagai dosen, tidak juga terlahir dari keluarga yang akrab dengan dunia pengajar. Namun dirinya mengaku mendapatkan pengalaman baik ketika pertama kali mengajar.
Kali pertama dirinya melakukan perkenalan di kelas di hadapan mahasiswanya, diakuinya mendapatkan sambutan yang hangat. Sepanjang kelas pertama tersebut pun kebanyakan mahasiswa di kelas antusias mendengarkan materi yang disampaikan.
Pengalaman pertama yang berkesan ini pun semakin mengukuhkan semangatnya untuk terus menekuni profesi dosen. Sepanang menjadi dosen pun dirina fokus mengamalkan isi Tri Dharma, dan terus berupaya untuk mengkolaborasikan antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Semangat untuk fokus menjadi dosen semakin tinggi seiring berjalannya waktu. Sebab profesi dosen di mata Pak Selamet merupakan profesi yang keren dan dianggap berharga oleh masyarakat.
Selain itu, dengan profesi ini pula dirinya bisa memperluas relasi, menginspirasi mahasiswa, dan menikmati pengalaman menjadi narasumber untuk berbagai seminar maupun acara lain yang tentu menjadi ajang bagi dirinya untuk terus berbagi ilmu yang dimiliki.
Harapan Pak Selamet untuk profesi dosen di NTB maupun di seluruh Indonesia adalah mendapat dukungan dari banyak pihak agar terus berkembang. Salah satunya dukungan penuh dari pihak perguruan tinggi, dimana mampu menyediakan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan dunia kerja.
Selain itu perguruan tinggi juga diharapkan mampu membangun Culture of Doing. Harapan lainnya adalah bisa juga membangun kemitraan dan keterampilan berbasis kewirausahaan. Sehingga dosen bisa dengan mudah menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pak Selamet juga menuturkan kepada setiap orang yang berkeinginan menjadi dosen. Yakni untuk menyukai dan mencintai dua jenis kegiatan, pertama menulis dan yang kedua adalah membaca.
Keduanya menurut Pak Selamet menjadi kunci untuk bisa sukses menjadi kalangan akademisi. Sebab dosen sendiri dituntut untuk terus mengembangkan ilmu dan berbagi ilmu yang telah dimiliki.
Salah satu proses untuk mengembangkan ilmu tersebut adalah membaca, lewat kegiatan ini pula dosen memiliki bekal yang memadai untuk menyusun karya tulis. Baik itu dalam bentuk buku maupun jurnal ilmiah.
Meskipun profesi dosen memberikan kesibukan yang luar biasa pada Pak Selamet, namun ketika ditanya target yang ingin dicapai dalam waktu dekat. Dirinya dengan mantap menyampaikan keinginannya untuk menerbitkan buku dan juga jurnal internasional. Sekaligus meraih beasiswa untuk Doktor.
Meskipun belum mempublikasikan buku, namun Pak Selamet mengaku jika buku pertamanya sudah dalam tahap editing. Harapannya tahun ini dan dalam waktu dekat sudah tercetak sekaligus bisa segera dipublikasikan.
Diberi sedikit bocoran oleh dirinya, buku yang sedang dalam tahap editing ini merupakan buku tentang Mudharabah Dalam Bisnis. Buku ini sekaligus menjadi buah pikiran dari Pak Selamet melalui bidang keilmuan yang diambilnya.
Selain masih sibuk menyiapkan proses editing buku, Pak Selamet juga sudah mempublikasikan setidaknya dua artikel pada jurnal bereputasi pada tahun 2018.
Dua artikel yang ditulisnya sesuai dengan bidang ilmu yang menjadi concern nya dan berhasil dipublikasikan di Journal of Administrative and Business Studies,Vol. 4, Number 01, February 13th 2018 M, dan juga pada jurnal Islamiconomic, Vol. 9, Number 02, July-December 2018 M.
Bagi dosen muda bidang ilmu Ekonomi Islam ini menulis sudah menjadi rutinitasnya. Meskipun belum mempublikasikan karya dalam sebuah buku, tulisan-tulisannya banyak dimuat di media massa diantaranya dalam Al-Rasikh Bulletin,Lombok Post, Radar Lombok, Jabar Ekspres News,dan Suara NTB. Karena menulis menjadi salah satu cara untuk bisa menyampaikan ide-ide serta gagasannya berdasarkan keilmuan yang dimilikinya. Sekaligus salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan budaya literasi bagi generasi muda di era milenial ini.
Kesibukan lain yang dimiliki oleh Pak Selamet, adalah mendirikan Inolis yakni Inovator Menulis. Inolis sendiri merupakan sebuah organisasi yang berperan sebagai wadah dalam bidang literasi.
Kegiatan di dalam Inolis disampaikan oleh Pak Selamet meliputi pembuatan karya tulis baik dalam bentuk opini, karya ilmiah, dan juga public speaking. Organisasi yang didirikan Pak Selamet pada tahun 2019 ini diharapkan mampu meningkatkan peringkat literasi di Nusa Tenggara Barat.
Mengingat latar belakang kenapa Inolis ini didirikan adalah karena peringkat literasi di NTB yang masih di posisi 31. Posisi ini terbilang masih rendah jika dibandingkan dengan daerah atau provinsi lain di Indonesia.
Harapannya melalui Inolis semangat untuk menyusun karya tulis mampu menggerakan perkembangan literasi di NTB. Saat ini Inolis mampu memproduksi output dalam bentuk opini di media massa.
Aktivitas lainnya di dalam Inolis adalah melaksanakan gerakan membaca buku. Sehingga Inolis tidak hanya fokus memproduksi karya tulis, melainkan juga membantu meningkatkan semangat membaca seluruh masyarakat di NTB.
Lewat Inolis dan semangat Pak Selamet untuk produktif menulis jurnal dan buku. Harapannya bisa memenuhi motto hidupnya untuk mewariskan ilmu bagi generasi mendatang lewat karya tulisnya. Terutama dalam bentuk buku.
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Narasumber : Selamat Muliadi (Dosen IAIH NW Anjani)
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
View Comments
Terimakasih artikelnya, sangat memotivasi saya untuk dapat menjalani kehidupan saya.