Terhitung sejak tahun 2020, Ditjen Dikti Ristek resmi mengumumkan pelaksanaan klasterisasi perguruan tinggi. Klasterisasi sendiri adalah proses pemetaan kinerja perguruan tinggi di Indonesia yang dinaungi oleh Kemendikbud Ristek.
Klasterisasi akan membantu Ditjen Dikti untuk mengetahui seberapa besar kemampuan masing-masing PT. Sehingga bisa membantu memberi pengarahan agar PT tersebut berkembang sesuai dengan kapasitas PT itu sendiri.
Memasuki tahun 2022, klasterisasi akan dilakukan rencananya dimulai pada bulan Agustus 2022. Menjelang bulan Agustus, Ditjen Dikti rutin menghimbau seluruh dosen di PT untuk melakukan pembaharuan data di SINTA.
Sebab akan dilakukan klasterisasi perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh Kemendikbud Ristek terkait klasterisasi perguruan tinggi. Maka proses penilaian seluruh PT di Indonesia untuk mendukung klasterisasi tersebut dilakukan secara berkala.
Memasuki tahun 2022, proses penilaian klasterisasi berbasis kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan dilakukan mulai Agustus 2022. Sehingga Ditjen Dikti Ristek terus menghimbau seluruh dosen untuk memperbaharui datanya di SINTA.
Khususnya untuk laporan BKD yang LKD sudah harus selesai disusun dan dinilai sampai maksimal bulan Agustus 2022. Melalui laporan kinerja dosen tersebut, Ditjen Dikti bisa mendapatkan jumlah pencapaian masing-masing PT.
Sebab di dalam LKD seluruh dosen akan melaporkan kinerjanya terkait kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan juga tugas penunjang Tri Dharma.
Klasterisasi yang dilakukan dengan merujuk prestasi di aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan dilakukan di bulan Agustus 2022. Sehingga seluruh LKD yang dilaporkan dosen dan profil yang sudah diperbaharui, menjadi sumber penilaian klasterisasi tersebut.
Mendukung rencana penilaian untuk klasterisasi perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka Ditjen Dikti Ristek menggelar sosialisasi terkait SINTA bersama Universitas Prima Indonesia pada 2 Agustus 2022.
Sosialisasi dilakukan di kota Medan, Sumatera Utara. Dalam acara tersebut dihadiri oleh 120 orang verifikator LPPM SINTA dari perguruan tinggi wilayah Sumatera Utara. Seluruh peserta kemudian bisa menjadi perpanjangan tangan DRTPM (Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat).
Melalui sosialisasi tersebut, acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Rektor Universitas Prima Indonesia, Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting, M.Kes. Melalui sambutannya, beliau menjelaskan bahwa seluruh peserta merupakan perpanjangan tangan dari DRTPM.
“Peserta sosialisasi dapat menjadi perpanjangan tangan DRTPM untuk melakukan pembaharuan data di SINTA bagi dosen di perguruan tinggi masing-masing”, harap Chrismis Novalinda.
Dikatakan demikian, karena acara sosialisasi tidak memungkinkan untuk diikuti seluruh dosen di LLDIKTI Wilayah Sumatera Utara. Sehingga seluruh LLDIKTI wilayah tersebut mengirimkan perwakilan ke dalam acara sosialisasi SINTA.
Harapannya, seluruh peserta yang merupakan perwakilan bisa meneruskan informasi sepanjang acara kepada para dosen di bawah naungannya. Sebab dalam sosialisasi SINTA sendiri memang berkaitan dengan pembaharuan data masing-masing dosen di akun SINTA.
Dalam acara sosialisasi di Universitas Prima Indonesia tersebut juga dihadiri oleh Yoga Dwi Ariandi. Beliau merupakan Koordinator jurnal dan publikasi Ilmiah yang mewakili Direktur DRTPM.
Dalam sambutannya, beliau menjelaskan jika sosialisasi yang digelar adalah tindak lanjut dari surat pemberitahuan yang dirilis oleh Direktur DRTPM. Melalui surat pemberitahuan tersebut, dijelaskan beliau mengenai pentingnya pemutakhiran data dosen di SINTA.
Pasalnya data paling terkini di dalam SINTA inilah yang nantinya akan dijadikan acuan dalam menetapkan klasterisasi perguruan tinggi di Indonesia. Khususnya klasterisasi yang berbasis pada kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Hal ini tentu lumrah mengingat data penelitian dan pengabdian masyarakat dari seluruh dosen di Indonesia dilaporkan seluruhnya lewat SINTA. Dimana SINTA juga menjadi media bagi dosen untuk menyusun laporan BKD (Beban Kinerja Dosen).
Pemutakhiran data di SINTA sesuai dengan jadwal yang ditentukan akan sangat membantu mendukung proses penilaian klasterisasi. Sebab tanpa pemutakhiran data, maka data dari Ditjen Dikti akan kurang sesuai. Sehingga hasil klasterisasi kurang maksimal.
Klasterisasi yang dilakukan akan membantu mengelompokan setiap perguruan tinggi berdasarkan pencapaian dan perkembangan masing-masing. Sehingga membantu Ditjen Dikti untuk menyusun kebijakan yang sesuai, agar seluruh PT bisa terus maju berdasarkan hasil klasterisasi tersebut.
Hasil klasterisasi perlu dipahami bukanlah hasil pemeringkatan. Melainkan pengelompokan PT di seluruh Indonesia berdasarkan pencapaian mereka di berbagai aspek. Pengelompokan ini membantu Ditjen Dikti menetapkan kebijakan yang lebih sesuai.
Sebagai contoh, saat diketahui ada PT dengan jumlah publikasi internasional yang masih rendah. Maka akan disediakan dana hibah untuk mendorong peningkatan jumlah publikasi di PT tersebut dan PT lain yang menghadapi masalah sejenis.
Sebaliknya, bagi PT yang jumlah publikasinya sudah bagus maka bukan menjadi sasaran dari program dana hibah tersebut. Lewat penetapan kebijakan sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing PT, diharapkan bantuan dan berbagai jenis program dari Kemendikbud Ristek lebih tepat sasaran, tepat guna, sekaligus tepat manfaat.
Dalam acara sosialisasi SINTA untuk mendukung klasterisasi perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tersebut. Pihak penyelenggara juga menghadirkan sejumlah narasumber yang menjelaskan dengan detail mengenai SINTA.
Narasumber tersebut mencakup Imam Much. Ibnu Subroto (Unissula), Sam Farisa Chaerul Haviana (Unissula) dan Ali Bardadi (Unsri). Sedangkan materi yang dipaparkan mencakup pengenalan fitur SINTA, pemutakhiran profil author, identifikasi jurnal nasional dan internasional serta pemutakhiran data penelitian, pengabdian masyarakat, produk/prototipe dan kekayaan intelektual.
Acara sosialisasi ini juga dipandu oleh moderator yang merupakan verifikator koordinator wilayah (verifikator korwil), yakni Hendra Irawan dari LLDIKTI wilayah 1. Acara pun bisa dikatakan sangat sukses.
Terlihat dari antusias para peserta yang aktif mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab. Sehingga diharapkan para peserta mendapatkan lebih banyak informasi lewat daftar pertanyaan yang masuk dan bisa melakukan pemutakhiran atau pembaharuan data dengan baik dan benar melalui SINTA.
Acara sosialisasi seperti ini tidak hanya dilaksanakan di LLDIKTI Wilayah I saja, melainkan ke seluruh LLDIKTI yang saat ini jumlahnya ada 16 wilayah. Sehingga dilakukan secara bertahap dan dipaparkan materi yang sama.
Tujuannya agar seluruh dosen di Indonesia bis segera melakukan pembaharuan data di SINTA. Sehingga DItjen Dikti bisa mendapatkan data yang akurat dan terkini untuk mendukung proses penilaian klasterisasi.
Klasterisasi yang menggunakan data paling mutakhir akan memberikan hasil penilaian yang valid dan bebas dari resiko melakukan kesalahan pendataan. Sehingga kebijakan yang dirilis di kemudian hari benar-benar sesuai dengan kebutuhan masing-masing PT.
Jadi, sebagai dosen sudahkah Anda melakukan pemutakhiran data di SINTA? JIka belum, maka bisa segera dilakukan untuk mendukung program Kemendikbud Ristek dalam melakukan klasterisasi di perguruan tinggi tanah air.
Artikel Terkait:
Pentingnya Academic Branding di Kalangan Dosen dengan SINTA
Pentingnya Akademik Branding bagi Dosen
10 Tips Personal Branding Bagi Dosen Pemula
6 Tips Personal Branding Bagi Dosen Muda agar Karirnya Cemerlang
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…