Bandung – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dr. Agung Budi Sutiono, SpBS(K)., PhD., Dr.Med.Sci., terpilih sebagai salah satu penerima Anugerah Menteri Kesehatan Tahun 2019. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (12/11/2019) lalu.
Dr. Agung merupakan satu di antara sepuluh penerima Anugerah Menteri Kesehatan tahun 2019. Penghargan diterima Dr. Agung dalam kategori “Upaya Menurunkan Angka Kesakitan”.
Dosen Departemen Ilmu Bedah Saraf FK Unpad ini terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Anugerah Menteri Kesehatan tahun 2019 atas inovasinya yang diberi nama “Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)”. Inovasi tersebut berupa sistem rujukan online, yaitu sistem pendataan khusus bagi pasien cedera kepala.
Dalam SPGDT, dokter yang menangai pasien dengan cedera kepala dapat memasukan data ke dalam sistem Neurosyrs Online (Neurosurgery Referal Systems) sebelum pasien dikirim ke rumah sakit rujukan di Bandung.
Dijelaskan Dr. Agung, inovasi tersebut dilatarbelakangi atas tingginya kasus gawat darurat akibat trauma kepala di Jawa Barat. Kasus tersebut biasanya tidak disertai dengan data pra rumah sakit.
“Sehingga bisa membantu persiapan tata laksana pasien lebih cepat apabila data rujukan pasien sudah diterima secara detail,” jelas Dr. Agung saat dihubungi, Rabu (4/12).
Sejak diaplikasikan pada tahun 2015, sistem tersebut telah membantu menyimpan data agar bisa dianalisis, sehingga bernilai positif untuk perbaikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan pemerintah. Sistem ini pun mudah diaplikasikan dimana saja.
Diharapkan Dr. Agung, aplikasi ini dapat dimanfaatkan di ruang lingkup yang lebih luas untuk kemaslahatan masyarakat di Indonesia.
“Saya harap dapat terus mencari inovasi lain untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas di bidang bedah saraf,” harapnya.
Diketahui, Anugerah Menteri Kesehatan 2019 memberikan penghargaan pada tokoh yang terlibat meningkatkan pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto tepat di Hari Kesehatan Nasional di Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jakarta (12/11) dilansir dari Fimela.com.
Penerima penghargaan Anugerah Menteri Kesehatan 2019 terdiri atas tiga kategori. Yaitu Inovasi Mewujudkan Keluarga Sehat, Inovasi untuk Upaya Menurunkan Angka Kesakitan, dan Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat untuk Hidup Sehat.
Menteri Terawan berharap dapat terus bekerja sama dalam inovasi percepatan pembangunan kesehatan bersama para penerima Penghargaan Anugerah Kesehatan. Penghargaan ini diharap memicu dan mendorong masyarakat luas makin semangat berkarya.
Berikut daftar penerima penghargaan;
Inovasi untuk Mewujudkan Keluarga Sehat
Penerima Penghargaan Individu yang Berjasa dalam Bidang Kesehatan
Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat untuk Hidup Sehat
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, tentunya perlu memperhatikan scope jurnal tersebut. Kemudian…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…