Informasi

Rumpun Ilmu dari Dikti yang Perlu Dipahami Para Dosen Muda


Jika Anda calon dosen, maka dalam memilih jurusan atau program studi saat kuliah tidak cukup hanya memilih jurusan yang sesuai. Anda juga harus memperhatikan rumpun ilmu Dikti untuk memastikan jenjang pendidikan pascasarjana sudah sesuai aturan linieritas. 

Dalam dunia pendidikan, tentu istilah linieritas tidak lagi asing di telinga. Apalagi beberapa tahun yang lalu aturan linieritas ini tidak hanya diberlakukan di perguruan tinggi, melainkan juga di jenjang sekolah. Dimana guru juga wajib punya pendidikan linier sama seperti dosen. 

Meski secara aturan untuk guru sudah diubah, akan tetapi tidak dengan dosen. Jadi, jika Anda di masa mendatang ingin menekuni profesi dosen ini pastikan sudah mempelajari apa itu rumpun ilmu dan linieritas. 

Apa Itu Rumpun Ilmu?

Mengutip dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud) Nomor 154 Tahun 2014. Permendikbud ini mengatur secara rinci mengenai rumpun ilmu Dikti atau aturan mengenai pembagian rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Dalam Permendikbud ini juga dijelaskan bahwa rumpun ilmu adalah  kumpulan sejumlah pohon, cabang, dan ranting Ilmu Pengetahuan yang disusun secara sistematis. Secara sederhana, rumpun ilmu adalah informasi mengenai cabang ilmu pengetahuan. 

Ibarat pohon, maka ada beberapa jenis pohon. Misalnya pohon mangga, pohon ketapang, dan lain sebagainya. Pada setiap pohon akan memiliki cabang, cabang di dalam rumpun ilmu disebut cabang ilmu. 

Pada setiap cabang pohon juga akan diketahui ada beberapa ranting, ranting-ranting pohon inilah yang dalam rumpun ilmu dikenal dengan program studi atau jurusan kuliah. Jadi, setiap program studi memiliki cabang ilmu dan rumpun ilmu berbeda. 

Alasan Kenapa Harus Memahami Rumpun Ilmu

Pada saat ingin melanjutkan pendidikan tinggi, baik jenjang Sarjana maupun pascasarjana, tentunya banyak yang sekedar fokus memilih jurusan. Pertimbangannya biasanya mengacu pada minat, bakat, maupun profesi yang dicita-citakan di masa depan. 

Beberapa orang mungkin memiliki pertimbangan lebih dalam memilih jurusan. Misalnya memperhatikan kampus mana yang membuka jurusan tersebut, kisaran biayanya apakah sesuai kondisi finansial atau tidak, dan sebagainya. 

Namun, jika Anda memiliki cita-cita menjadi dosen maka dalam memilih jurusan kuliah harus memperhatikan rumpun ilmu Dikti. Kenapa? Sebab sesuai dengan ketentuan, dosen diharapkan memiliki riwayat pendidikan yang linier. 

Artinya, jurusan pendidikan yang ditempuh sejak jenjang Sarjana sampai pascasarjana diharapkan bahkan diwajibkan dari satu rumpun keilmuan. Tidak masalah pindah cabang ilmu dan lintas ranting keilmuan, selama satu rumpun maka dipandang masih linier. 

Memahami aturan dan ketentuan berkaitan dengan rumpun ilmu Dikti tentu sangat penting bagi calon-calon dosen. Sehingga setelah menyelesaikan pendidikan bisa memenuhi salah satu syarat menjadi dosen di Indonesia. 

Linieritas ini juga mendukung pengembangan karir akademik dosen. Sebab akan menjadi salah satu pertimbangan Tim PAK saat menilai pengajuan kenaikan jabatan fungsional. Selain itu, juga menjadi sarana bagi dosen untuk menjadi pakar di suatu bidang. Sehingga penting sekali untuk fokus di satu rumpun keilmuan. 

Pada masa mendatang, aturan mengenai linieritas bagi profesi dosen ini bisa saja mengalami perubahan. Namun untuk saat ini, Anda tentu bisa fokus memenuhi ketentuan linieritas tersebut untuk menunjang karir dan pengembangannya di masa mendatang. 

Jenis Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Masih mengacu pada Permendikbud yang sama, dijelaskan pula bahwa rumpun ilmu Dikti terbagi menjadi 6 (enam) rumpun keilmuan. Yaitu: 

1. Rumpun Ilmu Agama

Dikutip melalui website resmi Quipper, rumpun ilmu agama atau keagamaan adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji keyakinan tentang ketuhanan atau ketauhidan, termasuk mengkaji tentang teks-teks suci agama.

Seperti yang diketahui, agama yang diakui di Indonesia ada 6 (enam) yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Sehingga sebuah perguruan tinggi bisa membuka program studi yang fokus pada salah satu agama tersebut. 

Jika masuk ke perguruan tinggi Kristen maka program studi agama tentu akan mengacu pada ilmu-ilmu agama Kristen. Begitu pula jika masuk ke perguruan tinggi keagamaan lain. Khusus untuk PT keagamaan maka dinaungi Kementerian Agama bukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

2. Rumpun Ilmu Humaniora

Rumpun ilmu yang kedua adalah humaniora, yaitu ilmu pengetahuan yang mengkaji dan mendalami nilai kemanusiaan dan pemikiran manusia, termasuk di dalamnya ilmu filsafat, linguistik, sejarah, seni, dan sastra.

Sehingga saat masuk ke perguruan tinggi yang berbentuk universitas maka akan menjumpai fakultas yang beragam. Satu fakultas membawahi beberapa jurusan atau program studi. 

Pada rumpun ilmu humaniora akan dijumpai fakultas sastra, seni, sejarah, dll. Selain itu, beberapa orang mungkin mengira rumpun ilmu ini masuk rumpun ilmu sosial. Padahal sebenarnya berbeda, karena ilmu sosial menjadi rumpun ilmu terpisah dengan humaniora. 

3. Rumpun Ilmu Sosial

Rumpun ilmu Dikti yang ketiga adalah rumpun ilmu sosial, yaitu  ilmu pengetahuan yang mengkaji dan mendalami hubungan antar manusia dan berbagai fenomena masyarakat. Sehingga ilmu ini fokus membahas hubungan sosial antar manusia. 

Sama seperti rumpun ilmu lainnya, rumpun ilmu sosial juga terbagi lagi menjadi beberapa pohon ilmu dan memiliki ranting keilmuan. Jika bingung, maka bisa melihat nama-nama fakultas di perguruan tinggi berbentuk universitas. 

Jika masuk ke jurusan di bidang ilmu sosial maka akan masuk ke fakultas tertentu yang menaungi program studi tersebut. Misalnya fakultas ekonomi yang menaungi program studi ekonomi syariah, ekonomi terapan, keuangan, keuangan publik, dll. 

4. Rumpun Ilmu Alam

Rumpun ilmu Dikti yang keempat adalah rumpun ilmu alam, yaitu ilmu pengetahuan yang mengkaji dan mendalami alam semesta selain manusia. Sehingga tidak lagi membahas hubungan sosial antara manusia dan makhluk sekitar. 

Melainkan fokus pada alam semesta. Meskipun begitu bukan berarti tidak membahas manusia sama sekali. Sebab pada pohon ilmu Biologi tetap akan dijumpai materi mengenai manusia. Misalnya organ jantung, organ reproduksi, anatomi tubuh manusia, dll. 

5. Rumpun Ilmu Formal

Berikutnya adalah rumpun ilmu formal, yaitu  ilmu pengetahuan yang mengkaji dan mendalami sistem formal teoritis, yang berhubungan dengan logika dan metodologi. Sehingga disini ada kumpulan ilmu-ilmu yang membahas hubungan logika dan metodologi. 

Misalnya ilmu matematika, ilmu komputer, dan lain sebagainya. Sehingga, bagi yang mengira matematika akan masuk ke rumpun ilmu alam memang sebenarnya tidak. Sebab matematika kemudian secara aturan masuk ke rumpun ilmu formal. 

6. Rumpun Ilmu Terapan

Rumpun ilmu Dikti yang terakhir adalah rumpun ilmu terapan, yaitu  ilmu pengetahuan yang mengkaji dan mendalami aplikasi ilmu bagi kehidupan manusia. Sehingga fokus pada proses penerapan ilmu pengetahuan. 

Lewat definisi ini maka bisa dipahami bahwa segala ilmu yang memberi keterampilan dan bisa langsung diterapkan. Maka akan masuk ke rumpun ilmu terapan. Menariknya, ada banyak program studi yang dianggap ilmu sosial ternyata masuk ke ilmu terapan. Misalnya akuntansi, administrasi, bisnis, manajemen, dan lain-lain. 

Pilihan Program Studi Berdasarkan Rumpun Ilmu

Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami bahwa rumpun ilmu Dikti ditetapkan ada 6 pilihan. Para calon dosen dan dosen yang hendak studi lanjut bisa memilih salah satu rumpun ilmu tersebut untuk dijadikan acuan pemilihan jurusan atau program studi. 

Lalu, apa saja pilihan program studi di masing-masing rumpun keilmuan tersebut? Jawabannya tentu saja cukup banyak, karena program studi sekali lagi ibarat ranting di cabang pohon. 

Beberapa cabang pohon keilmuan memiliki ranting yang cukup banyak dan pada akhirnya memberi pilihan program studi yang cukup banyak pula. Berikut adalah beberapa pilihan program studi (ranting keilmuan) yang didasarkan pada aturan rumpun ilmu Dikti: 

1. Rumpun Ilmu Agama

Pohon Ilmu Cabang Pohon Ilmu (Program Studi)
ILMU KEAGAMAAN KEAGAMAAN

2. Rumpun Ilmu Humaniora

Pohon Ilmu Cabang Pohon Ilmu (Program Studi)
FILSAFAT FILSAFAT, FILSAFAT AGAMA, FILSAFAT BUDDHIS, FILSAFAT HINDU, FILSAFAT ISLAM, FILSAFAT KEILAHIAN, FILSAFAT KONG HU CU, STUDI PERBANDINGAN AGAMA.
LINGUISTIK BAHASA ARAB, BAHASA BALI, BAHASA BELANDA, BAHASA INGGRIS, BAHASA JAWA, BAHASA JEPANG, BAHASA KOREA, BAHASA MANDARIN, LINGUISTIK
SEJARAH SEJARAH, KAJIAN SEJARAH, STUDI PASCA KOLONIAL
SENI FOTOGRAFI, FILM, MUSIK, FILM DAN TELEVISI, KAJIAN SENI, KRIYA, KONSERVASI SENI, SEJARAH SENI, SENI KARAWITAN, SENI MURNI, TEATER, TARI, ANGKLUNG DAN MUSIK BAMBU,
SASTRA / SUSASTRA SUSASTRA ATAU SASTRA, KAJIAN SASTRA DAN BUDAYA, SASTRA ACEH, SASTRA ARAB, SASTRA BALI, SASTRA BATAK, SASTRA BUGIS, SASTRA BELANDA, SASTRA INDONESIA, SASTRA INGGRIS, SASTRA JAWA, SASTRA JAWA KUNO,

3. Rumpun Ilmu Sosial

Pohon Ilmu Cabang Pohon Ilmu (Program Studi)
EKONOMI KEUANGAN PUBLIK, EKONOMI, EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM, EKONOMI KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN, EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN, EKONOMI KOPERASI, EKONOMI PEMBANGUNAN, EKONOMI SUMBER DAYA, EKONOMI SUMBER KELAUTAN, EKONOMI SYARIAH,
PERTAHANAN DAMAI DAN RESOLUSI KONFLIK, DIPLOMASI PERTAHANAN, EKONOMI PERTAHANAN, KEAMANAN ENERGI, KEAMANAN MARITIM, MANAJEMEN BENCANA UNTUK KEAMANAN SOSIAL, MANAJEMEN PERTAHANAN, PEPERANGAN ASIMETRIK, STRATEGI DAN KAMPANYE MILITER,
PSIKOLOGI PSIKOLOGI, PSIKOLOGI KLINIS, PSIKOLOGI TERAPAN.
SOSIAL PEMBANGUNAN SOSIAL, AGAMA DAN BUDAYA, ANTROPOLOGI, ANTROPOLOGI BUDAYA, ANTROPOLOGI SOSIAL, ARKEOLOGI, HUBUNGAN INTERNASIONAL, ILMU ATAU SAINS POLITIK, KAJIAN AMERIKA, KAJIAN ACEH, KAJIAN ARAB, KAJIAN ASIA, KAJIAN ASEAN, KAJIAN BUDAYA, KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA, KAJIAN BUDAYA DAN TRADISI LISAN,

4. Rumpun Ilmu Terapan

Pohon Ilmu Cabang Pohon Ilmu (Program Studi)
ARSITEKTUR, DESAIN, DAN PERENCANAAN-ARSITEKTUR ARSITEKTUR, ARSITEKTUR LANSKAP, ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG, GAMBAR ARSITEKTUR, PERTAMANAN,
ARSITEKTUR, DESAIN, DAN PERENCANAAN-DESAINDESAIN INTERIOR, DESAIN KOMUNIKASI VISUAL, DESAIN MODE, DESAIN PRODUK, DESAIN, DESAIN PRODUK INDUSTRI, ERGONOMI, PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK, DESAIN BUSANA, DESAIN DIGITAL, DESAIN GRAFIS, DESAIN MODE BATIK, DESAIN MODE TENUN, DESAIN PANGGUNG, DESAIN PRODUK KAYU DAN SERAT, DESAIN PRODUK KARET KULIT DAN PLASTIK,
ARSITEKTUR, DESAIN, DAN PERENCANAAN-PERENCANAAN WILAYAH PERENCANAAN WILAYAH, PERENCANAAN WILAYAH DAN PEDESAAN, PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, PERENCANAAN KOTA, RANCANG KOTA, PERENCANAAN KEPARIWISATAAN,
BISNIS – ADMINISTRASI BISNIS ADMINISTRASI BISNIS, ADMINISTRASI BISNIS OTOMOTIF, ADMINISTRASI KEUANGAN PUBLIK, ADMINISTRASI PERKANTORAN, ADMINISTRASI PERKANTORAN KEIMIGRASIAN.
BISNIS – AKUNTANSI AKUNTANSI BISNIS DIGITAL, AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH, AKUNTANSI PERPAJAKAN, AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK,
BISNIS – BISNIS BISNIS MUSIK, PERDAGANGAN INTERNASIONAL, BISNIS, BISNIS JASA, BISNIS MARITIM, BISNIS DIGITAL, ILMU ATAU SAINS KELUARGA DAN KONSUMEN, KEWIRAUSAHAAN, MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, MANAJEMEN PROPERTI DAN PENILAIAN, USAHA KOPERASI, PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN, BISNIS DAN LOGISTIK MARITIM, BISNIS DAN MANAJEMEN RITEL,
BISNIS – BISNIS DIGITAL BISNIS DIGITAL, BISNIS DIGITAL PARIWISATA, MANAJEMEN OPERASI BISNIS DIGITAL, OPERASIONALISASI PERKANTORAN DIGITAL.
BISNIS-ILMU ATAU SAINS AKUNTANSI ILMU ATAU SAINS AKUNTANSI.
BISNIS – ILMU SAINS MANAJEMEN ILMU ATAU SAINS MANAJEMEN, MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL, MANAJEMEN INOVASI, MANAJEMEN ORGANISASI, MANAJEMEN PAJAK ATAU ADMINISTRASI PAJAK, MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI, MANAJEMEN TEKNOLOGI, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.
BISNIS – LOGISTIK MANAJEMEN LOGISTIK, LOGISTIK, DISTRIBUSI BARANG, LOGISTIK NIAGA ELEKTRONIK (E-COMMERCE), LOGISTIK PEMBEKALAN, LOGISTIK PERDAGANGAN INTERNASIONAL, MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI AGRO, MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA, MANAJEMEN LOGISTIK TRANSPORTASI UDARA.
BISNIS – MANAJEMEN ADMINISTRASI PERPAJAKAN, KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PAJAK, MANAJEMEN AGRIBISNIS, MANAJEMEN ASET, MANAJEMEN ASET SEKTOR PUBLIK, MANAJEMEN PAJAK, MANAJEMEN PEMASARAN, MANAJEMEN PEMASARAN INDUSTRI ELEKTRONIKA, MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL,
HUKUM – HUKUM HUKUM, HUKUM AGRARIA DAN PERTANAHAN, HUKUM BISNIS, HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL, HUKUM INTERNASIONAL, HUKUM KESEHATAN, HUKUM LITIGASI, HUKUM SYARIAH, HUKUM PUBLIK,
JEJARING KEILMUAN MULTI INTER ATAU TRANSDISIPLIN BIOETIKA, BIOINFORMATIKA, BIOKEWIRAUSAHAAN, BIOMANAJEMEN, BIOTEKNOLOGI, BIOTEKNOLOGI INDUSTRI, BIOTEKNOLOGI KELAUTAN,
KEOLAHRAGAAN-ILMU ATAU SAINS KEOLAHRAGAANILMU ATAU SAINS KEOLAHRAGAAN, FISIOLOGI KEOLAHRAGAAN, MANAJEMEN OLAHRAGA, REKAYASA KEOLAHRAGAAN.
KESEHATAN-ILMU ATAU SAINS GIZI GIZI, GIZI MASYARAKAT, GIZI DAN DIETETIKA, ILMU ATAU SAINS GIZI,
KESEHATAN-ILMU ATAU SAINS KEDOKTERANILMU ATAU SAINS BIOMEDIS, ILMU ATAU SAINS KEDOKTERAN, IMUNOLOGI, KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL, KEDOKTERAN KELUARGA, KEDOKTERAN KERJA, KEDOKTERAN KLINIS, KEDOKTERAN OLAHRAGA,
KESEHATAN – ILMU ATAU SAINS  KESEHATAN ADMINISTRASI LAYANAN KESEHATAN, ANALIS FARMASI DAN MAKANAN, AUDIOLOGI, FISIOTERAPI, JAMU, KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI, KESEHATAN GIGI, KESEHATAN KULIT DAN RAMBUT,
KESEHATAN – ILMU SAINS VETERINER KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER, ENTOMOLOGI KESEHATAN ATAU ENTOMOLOGI VETERINER, ILMU ATAU SAINS VETERINER, ILMU ATAU SAINS BIOMEDIS VETERINER,
KESEHATAN – ILMU FARMASI FARMASI KLINIS, FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS, FARMASI INDUSTRI, ILMU FARMASI, TANAMAN OBAT.
KESEHATAN – KEBIDANAN KEBIDANAN
KESEHATAN – KEPERAWATAN KEPERAWATAN
KESEHATAN – KESEHATAN ADMINISTRASI KESEHATAN, FISIOTERAPI, KESEHATAN REPRODUKSI, PENUAAN KULIT DAN ESTETIKA, SAINS LABORATORIUM KLINIS, PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER, PENDIDIKAN PROFESI BIDAN, PENDIDIKAN PROFESI DOKTER,
KESEHATAN – KESEHATAN MASYARAKAT EPIDEMIOLOGIS, KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN MASYARAKAT, PENGAWASAN EPIDEMIOLOGI,
KOMUNIKASI – ILMU ATAU SAINS KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT, JURNALISTIK, KOMUNIKASI MASSA, PERIKLANAN,

5. Rumpun Ilmu Formal

Pohon Ilmu Cabang Pohon Ilmu (Program Studi)
KOMPUTER SISTEM INFORMASI, TEKNOLOGI INFORMASI, ILMU KOMPUTER DAN INFORMATIKA, KECERDASAN BUATAN, REKAYASA PERANGKAT LUNAK, REKAYASA SISTEM KOMPUTER, SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI, APLIKASI PERANGKAT LUNAK SITUS, ADMINISTRASI INFORMASI KOMPUTER,
LOGIKA LOGIKA
MATEMATIKA MATEMATIKA, STATISTIKA TERAPAN, MATEMATIKA TERAPAN, ILMU ATAU SAINS AKTUARIA, STATISTIKA, ASURANSI JIWA, ASURANSI KESEHATAN, ASURANSI KERUGIAN, STATISTIKA BISNIS.

6. Rumpun Ilmu Alam

Pohon Ilmu Cabang Pohon Ilmu (Program Studi)
ASTRONOMI ASTRONOMI, ILMU ATAU SAINS ATMOSFER DAN KEPLANETAN.
BIOFISIKA BIOFISIKA
BIOLOGI ENTOMOLOGI PERMUKIMAN, BIOLOGI, BIOLOGI PERKEMBANGAN HEWAN, BIOLOGI REPRODUKSI, BIOLOGI TERAPAN, BIOLOGI TUMBUHAN, ENTOMOLOGI, MIKROBIOLOGI, MIKROBIOLOGI MEDIS, PRIMATOLOGI.
FISIKA FISIKA, FISIKA MEDIS.
ILMU ATAU SAINS KEBUMIAN ILMU ATAU SAINS KEBUMIAN, GEOFISIKA, GEOLOGI, HIDROGEOLOGI, HIDROLOGI, KLIMATOLOGI, METEOROLOGI, OCEANOGRAFI, ILMU ATAU SAINS KELAUTAN.
KIMIA KIMIA, KIMIA TERAPAN, BIOKIMIA, ILMU ATAU SAIN BAHAN ATAU MATERIAL, ANALISIS KIMIA, KIMIA INDUSTRI, KIMIA TEKSTIL.

Pilihan program studi berdasarkan rumpun ilmu Dikti tentunya tidak hanya yang dijelaskan di atas. Detailnya bisa mengecek pada Permendikbud Nomor 154 Tahun 2014 atau membaca buku panduan yang biasanya disediakan perguruan tinggi di Indonesia. 

Jika Anda memang ingin menjadi dosen di masa mendatang maka pemahaman tentang rumpun keilmuan sangat penting. Namun akan menjadi sebaliknya jika ingin menekuni profesi lain. Sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik rumpun ilmu Dikti dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.

Febrianna Nuraini

Febrianna adalah seorang SEO Specialist. Selain itu, ia telah berpengalaman menjadi Content Writer pendidikan selama 2 tahun. Kunjungi LinkedInnya untuk melihat profil lengkapnya.

Recent Posts

Penerapan Metode Pembelajaran Case Study di Perguruan Tinggi

Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…

5 days ago

6 Solusi saat Google Scholar Tidak Bisa Dibuka

Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…

5 days ago

Artikel Tidak Terdeteksi Google Scholar? Ini 2 Solusinya

Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…

5 days ago

S2-S3 Gratis di Thailand dengan Vistec Scholarship 2025

Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…

5 days ago

Chinese Government Scholarship Dibuka untuk S1 Hingga S3, Daftar Segera!

Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…

1 week ago

Stipendium Hungaricum Scholarship Programme 2025 Dibuka, Cek Sekarang!

Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…

1 week ago