Memahami bagaimana cara menyusun roadmap penelitian dosen pemula adalah hal penting. Sebab kegiatan penelitian yang dilakukan dosen tidak hanya sekali atau dua kali dilakukan. Melainkan dilakukan rutin dan kontinyu selama masa pengabdian.
Tanpa susunan rencana penelitian yang jelas, maka dosen akan mudah kebingungan. Sehingga penelitian tidak sejalan dan tidak fokus di satu topik. Jika hal ini terjadi, dosen akan kesulitan menjadi pakar di suatu bidang pada keilmuan yang ditekuni.
Dosen pun rentan kesulitan mendapatkan hibah penelitian, jika selama ini penelitian dilakukan tanpa memperhatikan kebutuhan membangun kepakaran. Jadi, roadmap penelitian idealnya memang disusun di masa awal merintis karir. Lalu, bagaimana cara menyusunnya? Berikut penjelasannya.
Secara etimologi, istilah roadmap merupakan istilah dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia akan menjadi peta jalan atau peta panduan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peta panduan adalah rencana terperinci untuk mencapai tujuan tertentu.
Roadmap kemudian bisa diterapkan di berbagai bidang. Sebab secara definisi di atas, roadmap bisa disebut sebagai susunan rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Semua orang tentu memiliki tujuan, dan mencapainya bisa dengan menyusun roadmap agar tetap fokus.
Istilah ini juga digunakan di bidang akademik, salah satunya menjadi roadmap penelitian. Dikutip melalui website resmi Universitas Negeri Malang (UM), roadmap penelitian adalah sebuah dokumen rencana kerja rinci yang mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan penelitian.
Dalam dunia akademik, roadmap penelitian disusun oleh para dosen. Sehingga ada istilah roadmap penelitian dosen pemula. Sebab memang perlu disusun di awal karir sebagai peta dalam menjalankan penelitian selama masa pengabdian.
Selain digunakan untuk menyusun peta jalan kegiatan penelitian dosen. Roadmap juga bisa digunakan sebagai peta jalan dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat. Sehingga kedua tugas pokok ini bisa lebih terstruktur dan lebih mudah direalisasikan.
Menyusun roadmap penelitian dosen pemula memang sangat penting. Hal ini memberikan banyak sekali manfaat bagi dosen pemula tersebut. Kemudian manfaat ini masih akan terus dirasakan dosen ketika sudah menjadi dosen senior. Berikut beberapa diantaranya:
Roadmap yang merupakan peta dalam menjalankan penelitian dosen tentu bermanfaat sebagai penentu arah. Dalam satu bidang keilmuan yang ditekuni dosen, tentu ada banyak bidang keahlian yang bisa ditekuni. Dosen harus memilih salah satu.
Jika sudah dipilih, maka dosen bisa fokus di bidang keahlian tersebut dalam penelitian pertama sampai penelitian terakhir menjelang pensiun. Oleh sebab itu, roadmap penting agar dosen tetap fokus dan tidak berubah arah ke bidang keahlian lain.
Roadmap penelitian membantu dosen memahami bidang apa yang ingin ditekuni. Sehingga dosen menyadari kepakarannya sejak awal dan membangun riwayat kepakaran tersebut.
Dalam roadmap yang disusun, dosen akan fokus menyusun rencana penelitian yang berpusat di satu topik yang menjadi bidang kepakaran. Sehingga benar-benar menjadi pakar, karena melaksanakan penelitian yang sesuai.
Roadmap penelitian juga membunuh dosen menyusun timeline yang elas. Setiap tahun, dosen mengetahui dengan pasti akan melakukan penelitian tentang apa. Kemudian berkolaborasi dengan dosen dan peneliti mana, serta mencari sumber pendanaan yang sesuai.
Rencana jadwal penelitian yang jelas, membantu dosen melakukan manajemen waktu. Sehingga perhitungan mengenai kapan harus mencari mitra kolaborasi, sumber pendanaan, membangun tim penelitian, dll dijamin tepat waktu.
Roadmap penelitian yang disusun juga membantu dosen melaksanakan penelitian yang terus berkembang. Secara tingkatan, dosen akan melaksanakan penelitian dasar. Biasanya oleh dosen pemula.
Kemudian penelitian di tahun-tahun berikutnya adalah penelitian terapan. Setelah menjadi dosen senior, maka akan melaksanakan penelitian pengembangan. Tahapan ini penting, sehingga dosen tidak hanya melaksanakan penelitian dasar selama masa pengabdian.
Harus diakui, bahwa salah satu manfaat penting dan menarik dari roadmap penelitian adalah membantu mendapat hibah. Jika diperhatikan, salah satu kualifikasi menjadi penerima hibah dari Dikti adalah punya riwayat publikasi yang menunjukan kepakaran.
Roadmap penelitian membantu dosen membangun riwayat kepakaran tersebut, sehingga lebih mudah memenuhi syarat menjadi tim peneliti maupun ketua peneliti dalam program dana hibah.
Meskipun roadmap penelitian dosen pemula adalah susunan rencana kegiatan penelitian. Kemudian diharapkan tetap fleksibel, menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Namun, menyusun roadmap penelitian tidak bisa asal-asalan. Pada dasarnya, untuk meraih manfaat dari penyusunan roadmap penelitian ada beberapa hal perlu diperhatikan dosen. Diantaranya adalah:
Hal pertama adalah memastikan roadmap penelitian sesuai dengan bidang keahlian. Setiap dosen tentu ingin membangun kepakaran, dan hal ini dimulai dari penelitian yang fokus ke satu sub bidang di suatu bidang keilmuan yang ditekuni dosen.
Cara termudah dalam menentukan bidang keahlian, adalah dengan melihat kembali penelitian saat studi S3. Penelitian yang dilakukan dosen dianjurkan melanjutkan penelitian saat menempuh studi S3 tersebut. Sebab lebih mudah dan sudah punya batu pijakan mmebangun kepakaran.
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah kesesuaian roadmap penelitian dengan prioritas penelitian yang ditetapkan pemerintah. Secara berkala, pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait akan merilis daftar prioritas penelitian.
Contohnya tercantum di dalam Perpres 38/2018, bidang prioritas riset dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) untuk tahun 2017 – 2045 mencakup 8 bidang. Dimulai dari pangan, energi, kesehatan, transportasi, produk rekayasa keteknikan, hankam, kemaritiman, sampai soshum.
Sementara mengacu pada PermenR 2019, fokus riset Prioritas Riset Nasional (PRN) tahun 2020 sampai 2024 mencakup 9 bidang. Dimulai dari pangan, energi, kesehatan obat, transportasi, produk rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman, soshum-seni budaya-pendidikan, sampai multidisiplin lintas sektor.
Hal penting ketiga dalam menyusun roadmap penelitian dosen pemula adalah sesuai dengan tren penelitian. Setiap bidang kepakaran dosen tentu ada kemungkinan sudah dilakukan penelitian oleh dosen lain.
Selain itu, perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Maka harus melek pada tren penelitian terkini. Caranya adalah dosen memperluas wawasan mengenai penelitian yang dilakukan peneliti lain. Yakni dengan studi literatur, khusus dari jurnal.
Jika mengandalkan jurnal di perpustakaan kampus sendiri masih terbatas. Maka bisa mengandalkan internet dan sumber jurnal ilmiah lain. Sehingga bisa membaca lebih banyak jurnal dari publikasi ilmiah terkini. Kemudian melakukan penelitian sesuai tren yang sedang berjalan.
Hal penting berikutnya yang harus diperhatikan dan menjadi acuan dalam menyusun roadmap penelitian dosen adalah kebutuhan penelitian. Suatu penelitian perlu menyesuaikan dengan kebutuhan, sehingga penelitian punya urgensi tinggi.
Jadi, penting bagi dosen pemula untuk memahami apa yang menjadi kebutuhan di masa sekarang. Misalnya saat ada pandemi Covid-19, maka penelitian berkaitan dengan pencarian vaksin Covid-19 adalah penelitian dengan kebutuhan tertinggi.
Hal penting berikutnya adalah memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana. Dosen bisa memprioritaskan penelitian yang sarana dan prasarana bisa disediakan oleh PT yang menaungi.
Namun, jika sarana dan prasarana yang tersedia minim. Maka perlu mencari calon peneliti dari kampus lain untuk berkolaborasi. Dimana PT calon mitra tersebut memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Maka dalam menyusun roadmap penelitian dosen pemula, perlu mencantumkan rencana penelitian kolaborasi. Sehingga dengan minimnya fasilitas dari PT, dosen masih serius untuk melanjutkan penelitian sesuai dengan roadmap yang disusun sejak awal.
Dalam menyusun roadmap penelitian dosen pemula, dianjurkan untuk dimulai dari roadmap penelitian 5 tahun kedepan. Sehingga dalam kurun waktu 5 tahun, dosen pemula memiliki peta dalam menuntun pelaksanaan kegiatan penelitian yang tepat.
Jika roadmap 5 tahun sudah diselesaikan, barulah menyusun roadmap penelitian di 5 tahun berikutnya. Bahkan bisa menyusun sampai 10 tahun dan 20 tahun berikutnya. Sebab selama dosen masih aktif menjalankan tri dharma, maka otomatis tetap rutin meneliti.
Secara sederhana, berikut adalah beberapa tahapan yang perlu dilalui dosen saat menyusun roadmap penelitian:
Tahap yang pertama adalah menentukan bidang kepakaran yang ingin dicapai. Dosen memang akan menempuh pendidikan linier sejak jenjang S1 sampai S3. Linieritas disini membantu dosen fokus di satu bidang keilmuan.
Dalam satu bidang keilmuan, tentunya ada banyak sekali sub bidang yang bisa ditekuni salah satunya. Misalnya, dosen di bidang keilmuan arsitek. Jika di awal fokus di bidang pembuatan desain jembatan. Maka penelitian dari awal sampai akhir fokus di topik pembuatan jembatan.
Sehingga dosen arsitek tersebut di masa mendatang menjadi pakar di desain pembuatan konstruksi jembatan. Hal serupa juga berlaku untuk bidang keilmuan lain. Kepakaran ini yang perlu ditentukan di awal dalam menyusun roadmap penelitian dosen pemula.
Tahap kedua jika sudah menentukan di masa depan ingin menjadi pakar apa, adalah menentukan bidang kepakaran makro. Hal ini seperti penjelasan sebelumnya. Dimana di satu bidang keilmuan ada beberapa sub bidang.
Dosen dalam melaksanakan penelitian dianjurkan fokus di satu sub bidang keilmuan tersebut. Sehingga penelitian fokus di satu topik dan terus berkembang dari penelitian dasar, ke penelitian terapan, kemudian ke penelitian pengembangan.
Cara termudah adalah menyusun seluruh daftar sub bidang kepakaran atau bidang kepakaran makro tersebut. Dimulai dari sub bidang yang memang dipahami dengan baik atau bisa juga yang disukai.
Tahap ketiga dalam menyusun roadmap penelitian dosen pemula adalah membuat urutan dari daftar bidang kepakaran makro yang sudah disusun. Anda perlu mengurutkan kepakaran makro mana yang paling dikuasai menuju yang sebaliknya.
Hal ini akan membantu mengerucutkan bidang kepakaran yang bisa dipilih. Setelahnya bisa diketahui, sub bidang mana yang paling dikuasai. Sehingga bisa dijadikan titik awal dari roadmap penelitian.
Tahap keempat adalah mulai menyusun roadmap penelitian. Pada tahap ini, bisa mengandalkan informasi dari berbagai publikasi ilmiah terkini. Sehingga bisa mengetahui apa saja fenomena dan masalah yang layak diteliti sesuai bidang kepakaran makro.
Bidang kepakaran makro yang sudah dipilih kemudian disusun menjadi urutan penelitian. Dimulai dari penelitian dasar dulu, kemudian ke penelitian terapan, selanjutnya pada penelitian pengembangan.
Pada tahap ini, bisa dibuat detail lengkap dengan judul atau topik penelitian. Disusul informasi mengenai tahun atau timeline penelitian. Rencana kebutuhan biaya atau RAB secara kasar juga bisa disusun untuk melengkapi roadmap yang dibuat.
Tahap kelima adalah mulai memvisualisasikan roadmap penelitian dosen pemula yang dibuat di tahap sebelumnya. Pada tahap sebelumnya mungkin masih dalam bentuk coretan kasar di kerta atau jurnal pribadi.
Supaya lebih mudah dipahami dan dikoreksi untuk disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Maka penting untuk disajikan secara visual. Gunakan aplikasi untuk membantu proses visualisasi roadmap penelitian tersebut.
Secara umum, visualisasi pada roadmap penelitian bisa dibuat dalam beberapa bentuk berikut:
Cara yang pertama adalah disajikan dalam bentuk grafik, dimana terdapat dua sumbu utama. Yakni sumbu X dan sumbu Y. Terdapat informasi mengenai susunan topik penelitian dan tahun rencana pelaksanaan.
Bentuk visualisasi roadmap penelitian yang kedua adalah dalam bentuk diagram fishbone. Diagram yang dibuat nantinya akan menyerupai susunan tulang ikan. Informasinya sama, yakni judul penelitian dan rencana tahun pelaksanaan.
Bentuk visualisasi roadmap penelitian yang ketiga adalah gaya bebas. Artinya, visualisasi yang dibuat tidak dalam bentuk grafik maupun diagram fishbone seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Dosen memiliki kebebasan dalam menentukan desain tampilan roadmap. Misalnya di dalam tabel dengan penjelasan judul penelitian dan tahun pelaksanaan. Bisa juga dalam bentuk lainnya.
Tahap akhir dari penyusunan roadmap penelitian dosen pemula adalah memberi tanda atau penanda. Pada tahap ni, visualisasi dari roadmap bisa dipajang di dinding maupun ditaruh di jurnal pribadi.
Kemudian secara berkala diberi penanda, penelitian mana saja di dalam roadmap tersebut yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, dan akan dilakukan di tahun depan atau beberapa tahun kedepan. Memberi penanda membantu dosen mengingat kembali seluruh rencana penelitian yang dibuat dan memastikan tetap fokus.
Pada saat kali pertama menyusun roadmap penelitian dosen pemula, mungkin merasa kesulitan. Apalagi jika masih bingung dalam memahami apa itu roadmap. Sekaligus tidak paham apa yang pertama kali perlu dilakukan.
Berikut adalah beberapa contoh roadmap penelitian yang bisa dipelajari dan dikembangkan sesuai kebutuhan dosen pemula:
Berikut adalah contoh visualisasi roadmap penelitian yang disusun oleh Evy Ratnasari Ekawati, M.Si yang merupakan salah satu dosen di FIKes UMAHA (Universitas Maarif Hasyim Latif) Sidoarjo:
Berikut adalah salah satu contoh roadmap penelitian dari Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. yang merupakan salah satu dosen di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta):
Dikutip melalui website resmi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berikut adalah salah satu contoh roadmap penelitian dosen di bawah naungannya:
Masih dikutip dari website resmi UNJ, berikut adalah satu contoh lagi dari roadmap penelitian dosen:
Selain contoh-contoh tersebut, tentunya para dosen pemula bisa mengakses lebih banyak contoh lainnya. Bisa mengandalkan internet maupun sharing dengan dosen lain yang lebih senior. Umumnya, dosen di Indonesia sudah menyusun roadmap sehingga bisa saling berbagi tips dan trik.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…