Dosen UNS Ini Lakukan Riset Sastra Jawa di Yerusalem – Solo – Dosen Program Studi (Prodi) Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Siti Muslifah, S.S., M.Hum berada di Universitas Ibrani Yerusalem (Hebrew University of Jerusalem) selama dua bulan. Keberadaan Siti di Yerusalem bukanlah untuk jalan-jalan melainkan untuk melakukan riset Sastra Jawa.
Dilansir dari laman uns.ac.id, Siti mengungkapkan, bahwa dirinya memperoleh informasi tentang program riset internasional Sastra Jawa di Hebrew University of Jerusalem. Dari situlah, Siti mendaftar untuk mengikuti kompetisi tersebut dengan mengirimkan abstrak penelitiannya.
“Dan Alhamdulillah saya lolos untuk mengikuti program tersebut,” terang Siti gembira.
Setelah diumumkan lolos tersebut, surat dari Hebrew University of Jerusalem dikirimkan ke pihak kampus. Siti pun harus mengurus izin serta administrasi untuk bisa berangkat ke Hebrew University of Jerusalem.
“Akhirnya saya memperoleh izin untuk berangkat selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai 14 Januari sampai 8 Maret 2019. Lantaran harus ditemani dengan muhrimnya, saya ditemani dengan suami selama berada disana, ” ujar perempuan kelahiran Sukoharjo, 3 November 1973 tersebut.
Dalam riset grup tersebut beranggotakan 10 orang. Dari Indonesia 1 orang, dari Leiden University 1 orang, dari Jerman 1 orang, Australia 1 orang, Austria 1 orang, Yerusalem 1 orang, Jepang 1 orang dan Amerika 1 orang.
Lulusan 2004 Magister Ilmu Sastra UGM ini menjelaskan, selama dua bulan 10 orang yang tergabung dalam riset grup tersebut melakukan penelitian sesuai dengan bidang masing-masing. Dalam kesempatan tersebut, Siti melakukan riset tentang Metafor dalam Serat Ringgit Purwa Lampahan Dora Weca. Di Hebrew University of Jerusalem, Siti mentranslet serat tersebut dari tulisan Jawa ke latin. Kemudian dipresentasikan di forum untuk kemudian diberikan masukan. Dan hasil dari riset ini, nantinya akan dipublikasikan ke dalam Jurnal internasional Wacana Universitas Indonesia.
Selain itu, peserta riset grup juga mengikuti seminar dengan menyampaikan tema yang berbeda. Dalam seminar ini Siti membawakan dua judul yang pertama yaitu, Babat Sruni yaitu Kepemimpinan Tumenggung Kertinegara dalam Babat Sruni. Lalu kedua, tentang Wayang Potehi yaitu akulturasi budaya Jawa dan Tiongkok.
Banyak hal yang diperoleh Siti selama berada di sana. Selain pengalaman riset, Siti juga belajar toleransi di negara tersebut. “Toleransi disana sangat tinggi. Dan ini sangat mengesankan bagi saya,” ujarnya.
Selama di Yerusalem, seluruh akomodasi ditanggung pihak Hebrew University of Jerusalem. Bahkan setiap bulan Siti memperoleh gaji sebesar 3.000 dollar.
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…