Pekanbaru - Dosen satu ini berhasil peroleh gelar Ph.D., dari salah satu universitas di Taiwan. Dengan waktu singkat, dosen ini mampu menyelesaikan pendidikan untuk meraih gelar Ph.D., di bidang Manajemen dengan konsentrasi Manajamen Sumber daya Manusia dan Perilaku Organisasi. Muhammad Rasyid Abdilah adalah dosen yang mengesankan tersebut. Siapa Rasyid ini? Simak di bawah ini ulasannya.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai Rasyid dan pengalamannya mendapatkan gelar Ph.D dalam waktu cepat, perlu diketahui bahwa Ph.D atau Doctor of Philosophy adalah gelar doktor yang diberikan oleh universitas di berbagai negara. Menurut Assosiate professor Universitas Padjajaran, Nazroel Wathoni, dalam nazroel.id, persyaratannya bisa berbeda antar tiap universitas.
Penggunaan nama gelar ini biasanya dipakai oleh universitas-universitas di Amerika Serikat dan Inggris Raya. Sementara dalam konteks Indonesia, gelar ini setara dengan gelar Doktor. Perlu diketahui, Ph.D ini diberikan untuk bidang ilmu alam, teknik, dan humaniora.
Meski secara estimologi, Ph.D berarti Doktor Filsafat, bukan berarti gelar ini ditujukan untuk bidang Filsafat. Gelar ini menjadi persyarataan yang harus dipenuhi untuk menjadi profesor di perguruan tinggi, peneliti, hingga ilmuwan.
Nah, Rasyid merupakan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru. Ia merampungkan pendidikan sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Purna Graha. Kemudian mengambil jurusan Manajemen di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta untuk pendidikan magister. Kemudian ia menyelesaikan Studi strata 3 di Da-Yeh University, Taiwan.
Terhitung sejak Oktober 2017, ia memulai studi. Lantas bulan Desember 2019 ia berhasil manamatkan studinya tersebut. Hal ini menjadikannya sebagai peraih gelar Ph.D., tercepat dibandingkan dengan mahasiswa seangkatannya di Da-Yeh University.
Ia mengaku bersyukur dengan pencapaiannya ini. Tak hanya menjadi tercepat, ia juga mendapatkan nilai sangat memuaskan yakni A+ dalam ujian disertasinya. Menurutnya, masih jarang mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan doktor di bawah tiga tahun seperti dirinya. Ia berhasil menyelesaikan selama kurun waktu dua tahun tiga bulan.
Dalam disertasinya, Rasyid mengambil topik tentang hubungan kepemimpinan altruistis dengan perilaku penyembunyian pengetahuan karyawan. Ia memakai judul `Pengaruh Kepemimpinan Altruistis dengan Perilaku Penyembunyian Pengetahuan di Antara Karyawan (Sebuah Mekanisme Media Ganda)`.
Ia menjelaskan, kepemimpinan altruistis adalah sebuah perilaku dari para pemimpin yang tidak mementingkan diri sendiri. Pemimpin memiliki tipe kepemimpinan yang memperhatikan kesejahteraan karyawan dan meletakkan kepentingan karyawan di atas kepentingan mereka sendiri. Sejauh ini ia memang fokus dengan penelitain terkait kepemimpinan, etika bisnis, proses transfer pengetahuan, dan organisasi.
“Disertasi saya membahas mengenai mekanisme pencegahan perilaku kontraproduktif seperti penyembunyian pengetahuan. Hasil penelitian saya menyimpulkan bahwa perilaku altruistis dari pemimpin dapat mencegah atau meminimalisir karyawan untuk melakukan perilaku kontraproduktif seperti penyembunyian pengetahuan,” terang Rasyid, dilansir unilak.ac.id, Minggu (5/1/2020).
Rasyid juga dikenal sebagai mahasiswa berprestasi di Da-Yeh University. Ia mendapatkan penghargaan The Phi Tau Phi Scholastic Honor Society of the Republic of China pada tahun 2019 silam. Ia mengungkapkan rasa terima kasih untuk kedua orang tuanya, istri, dan anak-anak yang telah mendukungnya selama ini.
Ia juga berterima kasih kepada pimpinan Universitas Lancang Kuning yang memberikan dukungan. Selanjutnya ia menyatakan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang membantunya mengumpulkan data penelitian.
Selama proses pengerjaan disertasi, ia dibimbing oleh Prof. Weishen Wu. Sementara itu saat menjalani ujian sidang, ia diuji oleh lima orang yakni Prof. Ching-Torng Lin dan Prof. Yi-Fen Huang. Tiga penguji lain berasal dari eksternal Da-Yeh University yaitu Prof. An-Tien Hsieh dan Prof. Hsiao-Yen Mao dari Chinese Culture University serta Prof. Chien-Wen Chen dari Feng Chia University.
Rasyid mampu melanjutkan pendidikan ini dengan beasiswa dari Da-Yeh University International Student Scholarship. Da-Yeh University memang punya fasilitas beasiswa untuk mahasiswa asing. Beasiswa ini bisa diikuti oleh mahasiwa atau calon mahasiswa Da-yeh University. Terdapat mekanisme tertentu yang harus dilalui oleh pelamar beasiswa ini. Rasyid sendiri menyatakan jika proses seleksi ini memang tidak mudah karena sangat ketat dan harus bersaing dengan pelamar dari beragam negara.[]
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…
View Comments
Selamat Pagi.
Dear Admin.
Saya Muhammad Rasyid Abdillah.
Sebelumnya Terima Kasih banyak karena telah mempublikasikan mengenai cerita pencapaian studi PhD saya. Namun, foto-foto yang dipublikasikan pada halaman ini bukan merupakan foto-foto saya. Untuk melihat foto-foto saya bisa mengakses instagram saya pada: @muhammad.r.abdillah
Salam hangat,
Muhammad Rasyid Abdillah, Ph.D
Assistant Professor at Department of Management
Universitas Lancang Kuning, Indonesia
Email: m.rasyidabdillah@unilak.ac.id
Selamat Siang pak Muhammad Rasyid Abdillah.
mohon maaf atas kesalahan kami memposting foto bapak.
selanjutnya akan segera kami perbaiki.
kami berharap dilain kesempatan bapak dapat berbagi cerita lainnya pada tim kami
seputar profesi dosen.
Salam,
tim duniadosen.com
Dear "Tim Redaksi"
You are welcome.
Best regard,
Muhammad Rasyid Abdillah, PhD