Informasi

Berkat KKN PPM, Rachmat A. Sriwijaya Raih Anugerah Insan Berprestasi UGM 2018

Yogyakarta – Dalam rangka memeringati ulang tahunnya ke 69, Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Anugerah Insan Berprestasi UGM 2018. Perhelatan yang diadakan setiap tahun ini diselenggarakan di Auditorium Grha Saba Pramana UGM, Rabu (14/11). Kali ini mengusung tema ‘Keunggulan, Inovasi, Saintek UGM untuk Persatuan dan Kedaulatan Bangsa’.

Kegiatan ini berisi pemberian penghargaan kepada dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, bahkan alumni dan institusi internal di UGM yang berhasil meraih prestasi tingkat nasional maupun internasional. Baik individu maupun kelompok, terutama kaitannya dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian).

Penganugerahan diberikan secara formal, yang terdiri 120 penghargaan dalam 18 kategori berbeda, kepada sivitas akademika UGM berprestasi. Salah satu dosen berprestasi yang mendapat penghargaan tersebut adalah R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng, dosen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik (FT), UGM. Rachmat, panggilan akrabnya, mendapat penghargaan untuk kategori Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Berprestasi dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Penghargaan ini tak lepas dari peran Rachmat yang menjadi DPL KKN UGM sejak empat tahun lalu. Rachmat menjadi DPL KKN sejak 2014 di Pulau Biak, tepatnya di Distrik Supiori Timur. Kemudian, tahun berikutnya dirinya masih dipercaya menjadi DPL KKN Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UGM di tempat yang sama, namun beralih ke Distrik Supiori Selatan. Hal tersebut berlanjut pada tahun-tahun berikutnya secara berturut pada 2016 di Distrik Supiori Utara, tahun 2017 di Distrik Supiori Barat, dan tahun 2018 mendampingi mahasiswa KKN PPM di Distrik Yendidori di Kabupaten Biak Numfor.

Rachmat menyebut, penghargaan ini bukan hasil jerih payah pribadi semata. Namun, penghargaan ini sebuah kerja jangka panjang bersama beberapa kelompok mahasiswa UGM lintas fakultas, dalam rangkaian kegiatan KKN-PPM UGM di Pulau Biak sejak 2014. ”Kebetulan, saya dalam hal ini memiliki kapasitas sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tugasnya mendampingi mahasiswa,” ujar Rachmat kepada duniadosen.com.

Menurut Rachmat, indikator penilaian Anugerah Insan Berprestasi UGM meliputi banyak hal. Beberapa di antaranya meliputi keberhasilan dalam mengembangkan ragam inovasi kegiatan dalam KKN-PPM UGM yang dijalankan, pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan program, dampak program tersebut terhadap masyarakat, kontribusi pengembangan prasarana dan sarana fisik di lokasi, kelancaran interaksi antara mahasiswa-dosen dengan masyarakat dan pimpinan daerah, serta pemangku kepentingan lainnya.

Rachmat A Sriwijaya (paling kanan) Bersiap Menerima Penghargaan DPL Berprestasi UGM 2018. (Sumber foto: UGM)

Saat menjadi pembimbing KKN PPM, Rachmat memiliki rencana strategis sebelum pelaksaannya. Pada 2014, ia didatangi oleh sekelompok kecil mahasiswa dari lintas fakultas yang dipimpin oleh saudara Faizol dari FISIPOL UGM, yang berminat untuk melaksanakan KKN-PPM UGM di Kabupaten Supiori, Papua.

”Mulai dari pertemuan tersebut kemudian, kami bersama-sama memetakan permasalahan yang ada di calon lokasi KKN yang akan dituju. Kami pun mengembangkan program-program kegiatan untuk penyelesaiannya,” ungkap dosen yang juga manajer Gadjah Mada Robotic Team (GMRT) tersebut.

Setelah perencanaan matang terbentuk, Rachmat baru melakukan proses rekruitmen untuk menjaring peserta KKN lainnya. Hingga tercapai sejumlah 30 mahasiswa lintas fakultas dan lintas kluster bidang ilmu, untuk membentuk formasi tim KKN yang lengkap di Distrik Supiori Timur.

”Berawal dari kesuksesan KKN-PPM UGM tahun 2014 tersebut, maka semakin banyak mahasiswa yang berminat untuk melaksanakan kegiatan KKN pada tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.

Rachmat melanjutkan, salah satu kunci kesuksesan dari pelaksanaan KKN-PPM UGM di Kabupatan Supiori ini adalah adanya dokumentasi kegiatan yang baik. Sehingga dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan KKN pada mahasiswa, adik tingkat, dan pihak mitra lainnya.

”Hal yang bagus perlu juga didokumentasikan dengan baik,” ungkap dosen yang pernah mematenkan karyanya berupa kursi roda multiguna tersebut.

Rachmat berpendapat, pengembangan program KKN PPM perlu pemikiran yang strategis dan juga kerja sama yang baik antaranggota tim. Pun, KKN PPM perlu menyasar potensi lokal yang sering terlupakan. Untuk itu, Rachmat selalu siap sedia ketika mahasiswa bimbingannya membutuhkan arahan.

Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng, dosen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik (FT), UGM. (Sumber foto: duniadosen.com)

”Sistem mentoring dosen terhadap  mahasiswa harus dapat dilakukan setiap saat. Biasanya, setiap malam hari saya menanyakan kepada mahasiswa apa kegiatan hari ini telah dikerjakan, dan apa kendalanya, serta apa yang akan dilakukan esok harinya. Dengan komunikasi semacam ini, maka saya dapat mendeteksi secara dini peluang sukses tidaknya sebuah program kegiatan,” tegasnya.

Rachmat menilai, penghargaan seperti ini perlu terus dilaksanakan oleh kampus. Karena setiap tahun pasti akan ada dosen-dosen yang muncul dengan prestasi. Rachmat menganggap penghargaan adalah faktor pemicu motivasi para dosen untuk terlibat sungguh-sungguh dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat maupun sektor lain.

”Pada akhirnya, hal ini akan memberikan dampak bagi peningkatan taraf hidup masyarakat lokal sebagai mitra kegiatan KKN-PPM UGM secara nyata,” terangnya.

Sertifikat Penghargaan yang Diterima Rachmat A Sriwijaya dalam Anugerah Insan Berprestasi UGM 2018. (Sumber foto: Rachmat A Sriwijaya)

Pada 2019 mendatang, Rachmat kembali didapuk sebagai DPL KKN PPM UGM. Rachmat akan mendampingi mahasiswa KKN PPM di lokasi yang sama dengan KKN PPM tahun 2018. Yaitu, di Kampung Samber dan Kampung Binyeri, Distrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Rachmat mengaku, masih ada beberapa program kerja yang perlu dilanjutkan dan dituntaskan. Ayah satu putra ini berencana membuat program tambahan yang diperlukan masyarakat di lokasi tersebut.

Kedepannya, Rachmat mengaku ingin sekali membuat dokumentasi perjalanannya menjadi DPL KKN PPM UGM dalam bentuk buku. ”Keinginan saya kedepan adalah dapat membuat buku tentang pelaksanaan KKN-PPM UGM. Isinya merupakan sebuah catatan perjalanan saya sebagai Dosen Pembimbing Lapangan  KKN-PPM UGM di Tanah Papua. Sebagai sebuah kontribusi saya, terhadap upaya peningkatan taraf hidup masyarakat Papua sebagai bagian dari NKRI,” pungkasnya mantap. (duniadosen.com/az)

Redaksi

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

2 days ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

2 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago