Opini

Ini 4 Cara Mengembangkan Public Speaking Skills Mahasiswa di Kelas Perkuliahan

Public speaking skills adalah salah satu kemampuan yang sudah seharusnya dimiliki oleh seluruh mahasiswa sebagai kaum intelektual.

Tidak hanya dalam forum publik, kemampuan public speaking juga mengindentifikasikan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi secara personal.

Kemampuan ini menjadi penting. Sebagai kaum intelektual, mahasiswa dituntut untuk dapat menyampaikan gagasan atau idenya di hadapan umum secara efektif. Meskipun setiap mahasiswa memiliki kemampuan berbicara di depan umum secara berbeda-beda, dasar dari kemampuan ini wajib dimiliki oleh mahasiswa.

Untuk mengasah kemampuan berbicara ini, dosen sebagai tenaga pengajar di kelas perkuliahan juga mempunyai peran besar. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari kewajiban kompetensi pedagogik yang harus dimiliki dosen yaitu mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi.

Kesediaan dosen untuk mengembangkan kemampuan ini kepada mahasiswa menjadi penting mengingat realita menunjukkan bahwa ketakutan terbesar seseorang adalah ketika mereka dipaksa untuk berbicara di depan umum. Hal tersebut didasarkan dari penelitian yang pernah dilakukan oleh lembaga internasional.

Oleh karena itu, melalui kompetensi pedagogik yang dimilikinya, dosen memiliki peran besar untuk mengubah paradigma tersebut. Terlebih lagi, dosen sebagai tenaga pengajar tentu sudah terbiasa dengan aktivitas berbicara di depan umum ketika menyampaikan bahan perkuliahan atau seminar di depan mahasiswa.

Selanjutnya, pengembangan public speaking skills ini juga diharapkan dapat membantu mahasiswa yang kelak berkeinginan untuk menjadi seorang pengajar atau dosen. Apabila kemampuan ini telah dipupuk sejak dini, maka ke depan mahasiswa tersebut akan memiliki kepercayaan diri yang berlipat.

 

Public Speaking sebagai Bekal di Dunia Kerja

Pengembangan public speaking skills mahasiswa perlu dilakukan untuk menunjang karier mahasiswa yang bersangkutan. Pengembangan kemampuan ini nantinya menjadi bekal mahasiswa ketika mereka berada di dunia kerja atau berkarier.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia kerja saat ini juga membutuhkan lulusan yang terampil dalam berkomunikasi, termasuk mampu berbicara di depan publik. Secara tak langsung, kesiapan dosen dalam mengembangkan kemampuan ini kepada mahasiswa merupakan langkah maju dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas SDM yang tinggi.

Dengan kata lain, mahasiswa Indonesia yang berkualitas tidak hanya dilihat dari kemampuannya terhadap dunia akademik, tetapi juga kemampuan-kemampuan lain yang dimilikinya untuk menunjang masa depannya.

Selanjutnya, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dilakukan dosen untuk mendorong mahasiswanya mengembangkan public speaking skills.

 

1. Melempar Pertanyaan

Pertama adalah dengan melemparkan pertanyaan kepada mahasiswa selama proses perkuliahan berlangsung. Adapun pertanyaan yang dimaksud bisa terkait dengan pendapat mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang disampaikan ataupun terkait hal yang lainnya.

Apabila tidak ada mahasiswa yang secara sukarela menjawab pertanyaan tersebut, maka dosen bisa langsung menunjuk mahasiswa yang dikehendakinya. Hal ini dilakukan untuk melatih kepercayaan mahasiswa ketika berbicara dengan banyak orang, khususnya dalam forum perkuliahan.

 

2. Memberi Kesempatan Mahasiswa Bertanya

Kedua adalah dengan memberikan sesi tanya jawab di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atas perkuliahan yang diselenggarakan oleh dosen.

Bahkan dosen yang bersangkutan juga bisa memberikan kesempatan kepada mahasiswa lain untuk menjawab pertanyaan dari rekannya sendiri. Hal tersebut cukup efektif untuk melatih kepercayaan mahasiswa dalam mengajukan hal-hal yang dirasa masih mengganjal.

 

3. Buat Minidebat

Ketiga adalah dengan melalui mekanisme minidebat yang dapat dibuat oleh dosen selama perkuliahan berlangsung. Meskipun tidak semua mahasiswa mau dan mampu untuk berdebat, metode ini sebenarnya dapat mengasah keberanian mahasiswa dalam mengungkapkan gagasannya.

Baca juga: Buku Referensi, Beginilah Pedoman Penulisannya

Tujuan dari metode ini bukanlah untuk menentukan siapa yang menang dan kalah. Lebih dari itu, metode ini mendorong mahasiswa untuk merasakan secara langsung ketika ingin menyampaikan gagasan atau pendapat di dalam forum debat. Hal ini juga melatih mahasiswa untuk mempertahankan argumen yang sebelumnya telah dipaparkan.

 

4. Presentasi Kelompok

Keempat, melalui presentasi mandiri dalam kelompok kecil. Metode ini pada dasarnya adalah metode yang paling sering digunakan dalam proses perkuliahan. Melalui metode ini diharapkan mahasiswa berani untuk tampil dan berbicara di depan umum dalam rangka menyampaikan gagasan yang ingin disampaikan kepada publik.

Dosen dalam hal ini juga bisa memberikan materi tambahan berupa eye contact, menyapa audience, dan sebagainya dalam satu kesatuan komponen berbicara di depan publik.

Selamat mempraktikkan.

Bastian Widyatama

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

1 day ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

1 day ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago