Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia di bulan Mei 2020 memaksa sejumlah sektor untuk melakukan pembatasan. Salah satu sektor yang mengalami dampak adalah sektor pendidikan, terlihat dari pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara online pada prakteknya memang menuai beragam masalah. Kondisi tak ayal membuat dunia pendidikan menjadi tertinggal dibandingkan dengan sektor lainnya di Indonesia.
Oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia (Kemendikbud Ristek) kemudian dibuat terobosan-terobosan yang dilaksanakan di tahun 2022 mendatang. Terobosan ini merupakan bentuk perbaikan dari berbagai program yang sudah berjalan.
Terobosan ini juga diharapkan mampu menjadi pengganti kontan atas ketertinggalan yang dialami dunia pendidikan di Indonesia, khususnya dunia pendidikan tinggi. Lalu, seperti apa terobosan yang dilakukan oleh pihak Kemendikbud Ristek di tahun 2022?
Kemendikbud Ristek menjadi salah satu kementerian di Indonesia yang menerima DIPA tahun 2022 secara simbolis oleh Presiden Indonesia. Penerimaan DIPA tahun 2022 ini akan membantu Kemendikbud Ristek untuk memaksimalkan implementasi program dan kebijakan dari Kemendikbud Ristek itu sendiri.
Pada tahun 2021, ada sejumlah program dan kebijakan Kemendikbud Ristek sudah berjalan. Rencananya, memasuki tahun 2022 berbagai program dan kebijakan ini akan dibuat lebih agresif lagi agar manfaatnya lebih merata dan penerapannya lebih optimal.
Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim juga menjelaskan bahwa akan ada banyak program terobosan untuk tahun 202 dari Kemendikbud Ristek. Terobosan ini sesuai penjelasan di awal bertujuan untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan di Indonesia.
Adapun program-program terobosan Kemendikbud Ristek yang akan dilaksanakan Kemendikbud Ristek di tahun 2022 mendatang antara lain:
Program terobosan untuk tahun 2022 Kemendikbud Ristek yang pertama adalah mengundang praktisi untuk mengajar di kampus-kampus, khususnya praktisi bidang teknologi.
Sehingga mereka yang sudah terjun di dunia industri atau berkarir di sebuah perusahaan. Kemudian diajak untuk mengajar semester pendek di kampus-kampus. Ilmu, wawasan, dan pengalaman mereka di lapangan akan membantu mempersiapkan mahasiswa terjun ke dunia kerja dengan kesiapan tinggi.
Dibuka juga program terobosan kewirausahaan, dimana para mahasiswa berkesempatan untuk mendirikan usaha sendiri. Baik itu usaha berbasis digital maupun non digital yang akan dibantu dan didampingi dari nol sampai bisa beroperasi dengan baik.
Program terobosan yang ketiga dari Kemendikbud Ristek adalah digitalisasi pendidikan. Ditujukan untuk setiap kampus dan sekolah-sekolah yang masih mengalami keterbatasan dalam mengakses teknologi.
Sehingga disediakan perangkat TIK dan jaringan internet untuk menyiapkan mereka mengikuti pembelajaran berbasis digital. Sekaligus mempersiapkan mereka untuk menyambut era digital.
Memasuki tahun 2022 mendatang, Mas Menteri juga menjelaskan akan merilis aplikasi Merdeka Mengajar. Ditujukan untuk para dosen dan guru di seluruh Indonesia agar bisa meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan tugas mengajar.
Program terobosan untuk tahun 2022 Kemendikbud Ristek yang kelima adalah memperbesar anggaran Matching Fund. Merupakan program pendanaan untuk mendukung kolaborasi antara pendidikan tinggi dengan industri.
Sehingga semakin banyak program yang bisa dilakukan dari kolaborasi tersebut. Misalnya peningkatan jumlah program magang, program riset atau penelitian, dan lain sebagainya.
Kemendikbud juga menggelar program terobosan yang mendorong peningkatan kegiatan belajar di luar kampus. Sehingga mahasiswa bisa belajar di lebih banyak tempat untuk mendapatkan ilmu, wawasan, dan pengalaman yang lebih beragam.
Melalui program ini diharapkan akan ada lebih banyak mahasiswa yang keluar dari kampus untuk tujuan belajar. Jika tahun-tahun sebelumnya Kemendikbud mengirim 50 mahasiswa keluar kampus maka di tahun 2022 akan ditingkatkan menjadi 150 mahasiswa.
Program terobosan berikutnya adalah transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi. Sebut saja seperti dana LPDP yang dulunya hanya mencakup program beasiswa pascasarjana.
Oleh Mas Menteri dijelaskan di tahun 2022 akan berkembang atau diubah. Menjadi sumber pendanaan untuk program beasiswa di jenjang S1. Ada banyak program pendanaan dari pemerintah yang kemudian diubah dan dikembangkan oleh Kemendikbud Ristek.
Seperti yang disampaikan di awal, salah satu program terobosan untuk tahun 2022 Kemendikbud Ristek adalah melakukan transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi.
Seperti yang diketahui bersama, pemerintah menyediakan pendanaan untuk dimanfaatkan oleh sektor pendidikan di Indonesia. Khusus di pendidikan tinggi untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan di tanah air.
Salah satu fokus utama dari pendanaan tersebut adalah untuk menyediakan mobilitas sosial di dunia pendidikan tinggi. Sehingga disediakan berbagai program bantuan untuk mengatasi kesenjangan sosial dalam mengakses pendidikan.
Program-program bantuan pendidikan sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu, dan oleh Kemendikbud Ristek kemudian diubah menjadi lebih baik. Misalnya:
Dulunya dana pemerintah di LPDP hanya mensupport program beasiswa pascasarjana. Namun, memasuki tahun 2022 diubah untuk bisa mensupport semua jenjang. Mulai dari jenjang S1 bahkan termasuk pendidikan non degree (seperti program magang, pelatihan keterampilan, dan lain-lain).
Selain itu, LPDP juga disiapkan untuk memberi dana pendidikan untuk para guru yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi dan mengembangkan diri. Sehingga LPDP kemudian mensupport beasiswa S2 dan S3 untuk guru, mendukung sertifikasi guru, dan pelatihan-pelatihan.
Disediakan program KIP Kuliah yang mendorong mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk mengakses pendidikan tinggi. Namun, dulunya KIP Kuliah masih memiliki sejumlah keterbatasan. Mulai dari jumlah dana yang didapat hanya Rp 2.5 juta per semester dan biaya hidup dipukul rata untuk semua daerah.
Padahal, ada banyak program studi unggulan yang dikenal terhebat dan termahal tersedia di perguruan tinggi. KIP Kuliah belum mendukung mereka yang memilikinya untuk masuk ke program studi terhebat dan termahal tersebut. Maka dilakukan transformasi.
Mas Menteri menjelaskan KIP Kuliah akan memberi dana pendidikan sampai Rp 12 juta untuk program A dan Rp 4 juta untuk program B. Mengenai biaya hidup, jumlahnya akan disesuaikan dengan biaya hidup di masing-masing kota tempat pemegang KIP Kuliah menempuh pendidikan tinggi.
Sehingga besaran biaya hidup yang diterima mahasiswa di Semarang akan berbeda dengan mahasiswa di Jakarta dan kota lainnya. Adanya transformasi ini diharapkan penerima KIP Kuliah bisa masuk ke program-program terhebat dan termahal. Kemudian menjadi sukses lewat fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.
Lewat transformasi KIP Kuliah ini juga, pihak perguruan tinggi tidak perlu lagi was-was menerima mahasiswa KIP. Sebab mereka tidak perlu khawatir rugi, karena kebutuhan dana pendidikan mahasiswa akan didukung sepenuhnya oleh pemerintah.
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dirumuskan oleh Menteri Pendidikan, kemudian perlahan diterapkan secara nasional. Lewat program terobosan untuk tahun 2022 Kemendikbud Ristek juga tidak terlepas dari kebijakan tersebut yang sudah sampai di episode 14.
Sehingga diharapkan kualitas pendidikan tinggi semakin baik dan semua orang dari berbagai kalangan punya akses ke pendidikan tinggi tersebut. Harapannya tentu saja tidak ada lagi yang takut menempuh pendidikan tinggi karena akan didukung oleh pemerintah lewat terobosan-terobosan Kemendikbud Ristek.
Artikel Terkait:
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…
View Comments
Bagaimana peran pemerintah untuk melakukan pemerataan digitalisasi pendidikan?