Sosialisasi terhadap sudah mulai dilakukan di awal Agustus 2021 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Sosialisasi ini ditunjukan dengan adanya surat edaran mengenai program riset keilmuan di tahun 2021 dengan nomor 2395/E4/KD.00/2021.
Sosialisasi tersebut dilakukan secara daring pada Selasa, 3 Agustus 2021 dan dihadiri oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Melalui sosialisasi tersebut maka di tahun ini akan disediakan program riset khusus. Program ini sendiri tidak hanya dilaksanakan oleh Kemendikbud Ristek, melainkan sudah menjalin kerjasama dengan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
Praktis, semua dosen dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia bisa mengikuti program tersebut. Kemudian bisa menjalin kolaborasi dengan sesama dosen, mahasiswa, dan juga mitra sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Lalu, seperti apa skema dan cara pendaftarannya? Berikut informasinya.
Sebelum membahas lebih mendalam mengenai tata cara pendaftaran Program Riset Keilmuan 2021. Maka bisa mengenal dulu lebih mendetail mengenai program riset keilmuan tersebut. Jadi, program riset ini adalah bagian dari program riset yang sudah berjalan sejak dulu.
Berdasarkan pada Perpres Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Riset Nasional Tahun 2017-2045. Melalui perpres tersebut, Presiden Indonesia menggaris bawahi mengenai sejumlah tujuan dilakukannya riset nasional. Mencakup membangun kedaulatan bangsa, menciptakan masyarakat yang inovatif berbasis ilmu pengetahuan, dan memiliki keunggulan global.
Mencapai tujuan dari Perpres tersebut pemerintah bersama Kemendikbud menjalankan sejumlah program. Memasuki tahun 2021, Kemendikbud Ristek kemudian bersama LPDM mengadakan Program Riset Keilmuan 2021. Program ini tentu saja menjadi salah satu usaha dan jalan untuk mewujudkan tujuan Perpres yang disampaikan tadi.
Kerjasama antara dua lembaga milik pemerintah ini kemudian memfasilitasi para dosen untuk melaksanakan riset. Melalui program riset ini sendiri dosen artinya akan mendapatkan hibah riset, bisa juga disebut sebagai dana hibah riset atau dana hibah penelitian. Hanya saja terdapat beberapa perbedaan dibanding hibah riset di tahun-tahun sebelumnya.
Jika di tahun-tahun yang telah lewat dana hibah penelitian ditujukan khusus untuk dosen agar memudahkan pelaksanaan kegiatan penelitian. Dosen kemudian berhak untuk membangun tim penelitian yang biasanya terdiri dari kalangan dosen dan juga mitra. Memasuki tahun 2021, dimana kebijakan Kampus Merdeka sudah dijalankan.
Maka pada Program Riset Keilmuan 2021 kemudian juga mengajak dosen untuk membentuk tim penelitian yang terdiri dari para dosen, mahasiswa, dan juga para mitra yang terlibat dalam penelitian itu sendiri. Sehingga melalui program riset ini juga, Kemendikbud berharap bisa mendorong pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka.
Sebab ada beberapa poin yang mewajibkan mahasiswa untuk belajar di luar kelas dan di luar lingkungan kampus. Selain magang, juga bisa menjalankan kegiatan penelitian dengan bergabung ke dalam tim penelitian yang dibentuk oleh dosen. Lewat penjelasan ini, maka program riset di tahun ini bisa mencapai dua tujuan.
Pertama adalah untuk mendorong kegiatan riset sesuai dengan Perpres yang disampaikan di atas. Kedua, adalah untuk mensukseskan pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemendikbud sejak tahun lalu. Adanya program riset ini sekaligus membantu para dosen untuk segera melaksanakan kegiatan penelitian yang perencanaannya sudah disusun sebelumnya.
Lewat Program Riset Keilmuan 2021 maka dosen akan melaksanakan kegiatan penelitian yang pendanaannya dibantu oleh Kemendikbud Ristek. Kemudian bisa melaksanakan kegiatan penelitian bersama para mahasiswa untuk memberikan lebih banyak ilmu pengetahuan, keterampilan, dan keahlian selain yang didapatkan di dalam kelas.
Lewat program riset ini sendiri juga dijelaskan bahwa ada 9 (sembilan) bidang yang akan menjadi fokus utama. Bidang tersebut adalah:
Kemajuan teknologi dan juga di sektor pariwisata yang terjadi di Indonesia kemudian menjadi faktor yang bisa memaksimalkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Lewat kegiatan riset di lingkungan perguruan tinggi, maka bisa memaksimalkan kemajuan tersebut.
Sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju. Sehingga oleh Kemendikbud Ristek diharapkan penelitian atau riset yang dijalankan oleh para dosen mulai difokuskan pada kemaslahatan yang lebih besar. Mulai dari mendorong kemajuan ekonomi sampai mendorong kemajuan industri di tanah air.
Melalui Program Riset Keilmuan 2021 semua dosen berkesempatan untuk meraih hibah riset. Dana untuk pelaksanaan program pembagian hibah riset ini sendiri adalah dari Dana Abadi Pendidikan pemanfaatannya lebih optimal di tahun 2021. Tidak hanya memberikan program beasiswa bagi para dosen dan mahasiswa, namun juga memberikan dana riset.
Kegiatan penelitian atau riset diketahui menelan dana yang tidak sedikit. Dosen bersama perguruan tinggi tempatnya bernaung kemudian harus mencari berbagai solusi untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. Bagi PTN dana penelitian dosen bisa diambil dari dana operasional yang diberikan pemerintah.
Selain itu, nantinya bisa memanfaatkan program dana hibah penelitian. Tahun ini bisa melalui program riset keilmuan hasil kerjasama antara Kemendikbud Ristek dengan LPDP sesuai penjelasan di atas. Sehingga dengan adanya hibah riset ini diharapkan semakin banyak dosen yang bisa segera melaksanakan kegiatan penelitian.
Tak hanya dijelaskan mengenai bidang tertentu yang menjadi fokus dari Program Riset Keilmuan 2021. Melalui sosialisasi yang dilakukan secara daring tersebut juga dijelaskan mengenai skema riset yang terdiri dari empat skema. Yaitu:
Skema pertama dalam Program Riset Keilmuan di tahun 2021 adalah Hibah Riset Mandiri. Merupakan hibah riset yang dilakukan oleh dosen sesuai dengan bidang keilmuan yang dikuasai atau kepakaran keilmuan dosen tersebut. Sehingga setiap dosen bisa melaksanakan penelitian di bidang masing-masing.
Dosen memiliki hak mutlak untuk menentukan topik penelitian dan tujuan dari penelitian tersebut. Sehingga diberi nama sebagai Hibah Riset Mandiri, dimana dosen tidak harus menyesuaikan dengan riset yang dibutuhkan perguruan tinggi maupun pihak lainnya.
Skema kedua adalah Hibah Riset Kewirausahaan dan sesuai dengan namanya hibah riset satu ini ditujukan khusus untuk penelitian yang bermanfaat atau fokus ke bidang wirausaha. Sehingga hibah riset satu ini ditujukan untuk berbagai penelitian yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
Hasil dari penelitian ini sendiri diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mengatasi berbagai masalah di usahanya. Sekaligus bisa memajukan sebuah usaha lewat teknologi baru maupun solusi baru yang ditemukan dosen saat melakukan kegiatan penelitian.
Sektor wirausaha yang terus berkembang nantinya mampu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Sebab satu usaha tentu merekrut beberapa atau banyak karyawan (tenaga kerja). Perlahan perekonomian di Indonesia akan membaik sebagai efek yang lebih luas.
Skema ketiga di dalam Program Riset Keilmuan 2021 adalah Hibah Riset Desa. Hibah Riset Desa merupakan hibah riset yang ditujukan untuk penelitian yang fokus pada pengembangan suatu desa. Melalui penelitian yang dilakukan dosen pada skema ini diharapkan bisa mendorong kemajuan sebuah desa.
Bagi dosen yang ingin mendapatkan hibah riset di Program Riset Keilmuan tahun ini, maka bisa mencoba fokus ke penelitian desa. Sehingga bisa masuk ke skema Hibah Riset Desa. Namun bisa juga mencoba penelitian dengan topik apapun, karena pada tahun ini terdapat empat skema program riset.
Skema terakhir di dalam program riset di tahun 2021 ini adalah Hibah Riset Kemanusiaan. Hibah Riset Kemanusiaan ditujukan untuk penelitian yang hasilnya nanti bisa bermanfaat untuk mengatasi atau meringankan dampak bencana alam di Indonesia atau bahkan di dunia.
Melalui empat skema Program Riset Keilmuan 2021 yang dijelaskan di atas, maka setiap dosen akan memiliki dorongan untuk terlibat dalam program ini. Diharapkan pula dosen semakin terdorong untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Baik yang disesuaikan dengan kepakaran ilmu yang dimiliki maupun untuk penelitian dengan tujuan lainnya.
Melalui program ini pula, dosen berkesempatan untuk mengetahui mahasiswa mana saja yang memiliki potensi menjadi peneliti. Sehingga bisa menemukan bibit unggul untuk kemudian menjadi peneliti baru. Mahasiswa dengan keterampilan baik dalam melakukan penelitian penting untuk didorong terus terlibat dalam kegiatan penelitian.
Keterampilan mereka akan menghasilkan temuan-temuan baru lewat berbagai penelitian yang dilakukan. Sehingga bisa lebih mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia dan bahkan dunia.
Keikutsertaan dosen di dalam Program Riset Keilmuan 2021 juga akan mendorong jumlah penelitian di Indonesia semakin meningkat. Sehingga bisa mendorong pula untuk menemukan lebih banyak hal baru, teknologi baru, dan solusi baru. Pendaftaran untuk mengikuti program ini bisa dilakukan secara online. Yakni di laman:
https://beasiswadosen.kemdikbud.go.id/risetkeilmuan
Pendaftaran untuk Program Riset Keilmuan sudah dibuka dari tanggal 3 Agustus 2021 kemarin dan ditutup pada 15 Agustus 2021 mendatang. Sehingga masih terdapat waktu untuk mengikuti pendaftaran tersebut. Jika beruntung maka bisa mendapatkan hibah riset, dan tentunya termasuk ke dalam salah satu prestasi dosen.
Penyelenggaraan Program Riset Keilmuan 2021 sesuai penjelasan di atas adalah untuk memanfaatkan Dana Abadi Pendidikan di tahun 2021. Dana ini disediakan oleh pemerintah untuk dikelola oleh LPDP. Secara umum dana digunakan untuk menyediakan beasiswa bagi para dosen maupun mahasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Selanjutnya, dana kemudian digunakan untuk memfasilitasi para dosen melaksanakan kegiatan penelitian melalui Hibah Riset 2021 tersebut. Praktis, tidak semua dosen berkesempatan untuk mendapatkan hibah riset tersebut. Hal ini sama seperti program dana hibah penelitian lainnya, dimana setiap dosen harus mengajukan proposal penelitian.
Proposal kemudian akan diperiksa, dicek, atau katakanlah dievaluasi untuk bisa ditentukan apakah berhak mendapatkan dana hibah atau sebaliknya. Mencoba meraih dana hibah penelitian memang perlu diusahakan secara maksimal. Sebab kebutuhan dana untuk melaksanakan penelitian tidak bisa dikatakan sedikit, apalagi jika melibatkan banyak SDM.
Oleh sebab itu, perlu berusaha lebih tekun untuk meraih hibah riset dari Program Riset Keilmuan 2021. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memperbesar peluang menjadi penerima hibah riset:
Jika berbicara mengenai program hibah riset atau hibah penelitian, maka dijamin akan sangat dekat dengan pembahasan mengenai topik penelitian. Pemilihan topik perlu diakui menentukan sekali dalam memperoleh hibah penelitian atau sebaliknya. Dosen dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan topik penelitian.
Melihat pembahasan di atas mengenai Program Hibah Riset dari Kemendikbud Ristek dan LPDP. Maka bisa diketahui bahwa dosen berkesempatan untuk mendapatkan Hibah Riset Mandiri. Hal ini menjadi tanda bahwa dosen perlu mengutamakan topik penelitian yang sesuai dengan kepakaran bidang keilmuan.
Pilihan ini bisa dikatakan sebagai pilihan termudah agar bisa mendapatkan hibah riset. Sebab dosen tidak perlu melakukan penelitian di luar bidang keilmuan yang dikuasainya. Sehingga bisa diutamakan, dan untuk memperbesar peluang maka bisa memilih topik yang selaras dengan isu terkini yang berkaitan dengan bidang yang dikuasai tadi.
Tips selanjutnya untuk bisa mendapatkan hibah riset dalam Program Riset Keilmuan 2021 adalah fokus pada empat skema yang dijelaskan di atas. Empat skema tersebut menjelaskan mengenai bidang apa saja yang akan diutamakan oleh Kemendikbud Ristek.
Sehingga bisa mencari topik penelitian yang sesuai dengan salah satu dari empat skema hibah riset tersebut. Hal ini bisa membantu mempersempit pemilihan topik, dan sekaligus membantu meningkatkan peluang untuk lolos dan mendapatkan hibah riset yang dibutuhkan.
Kemendikbud Ristek di awal sudah dijelaskan bahwa ingin agar setiap dosen yang melaksanakan kegiatan penelitian mulai memperluas manfaat penelitian tersebut. Tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri atau objek penelitian namun juga bermanfaat untuk kemaslahatan umum.
Sehingga topik penelitian yang hasilnya nanti bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak masyarakat bahkan secara nasional. Maka akan memiliki peluang lebih besar menerima hibah riset hasil kerjasama antara Kemendikbud Ristek dan LPDP tersebut.
Sudah sejak dulu solusi untuk segera mendapatkan dana hibah penelitian adalah mengajukan proposal penelitian dengan urgensi tinggi. Urgensi tinggi ini bisa berhubungan dengan masalah yang saat ini sedang menyita perhatian publik maupun pemerintah.
Misalnya saja, sedang terjadi bencana alam di suatu daerah. Maka dosen yang merasa bencana ini sesuai bidang keilmuan bisa mencari topik mengenai solusi untuk meminimalkan dampak bencana alam serupa. Bisa juga mengusung topik masa kini yang berhubungan dengan pandemi Covid-19.
Tips selanjutnya agar bisa mendapat peluang besar menerima hibah riset di tahun ini adalah menciptakan penelitian yang hasilnya solutif. Mampu membantu menyelesaikan sebuah persoalan. Apalagi persoalan yang memang dihadapi oleh masyarakat luas, sehingga fokus kepada kemaslahatan umum.
Selain itu, juga perlu mencari topik penelitian yang hasilnya mudah untuk diterapkan. Semakin sederhana namun memberi solusi maksimal jauh lebih baik. Namun, tidak salah juga jika solusi hasil penelitian ini melibatkan teknologi. Temuan ini bisa dalam bentuk aplikasi maupun yang lainnya dan kemudian bermanfaat untuk banyak orang.
Melalui Program Riset Keilmuan 2021 setiap dosen di Indonesia berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan riset dengan dukungan dana penuh dari pemerintah. Dana ini bisa melancarkan kegiatan penelitian dan memaksimalkan kecepatan memperoleh hasil penelitian. Selain itu juga bisa menjadi sumber pemasukan bagi dosen, karena hibah riset juga mencakup gaji semua SDM yang terlibat dan dosen termasuk SDM tersebut.
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…