Bagi para dosen yang menantikan program dana hibah, maka bisa berlega hati usai diumumkan pembukaan Program RIIM – Ekspedisi oleh BRIN. Program ini membantu para dosen untuk melakukan ekspedisi ke sejumlah wilayah sasaran program.
Sehingga bisa mengumpulkan maupun mendata seluruh koleksi ilmiah yang membantu perumusan kebijakan kegiatan riset di tanah air. Program ini sendiri resmi dibuka dan kabarnya menerima lebih dari 250 proposal yang memenuhi kriteria.
Program RIIM-Ekspedisi dijelaskan sebagai program pendanaan riset berbasis kompetisi dan kompetensi untuk menghasilkan data ilmiah dan/atau koleksi Ilmiah dalam rangkaian penjelajahan dan penyelidikan lapangan secara ilmiah.
Adapun tujuan dari program ini dijelaskan adalah untuk untuk memperoleh temuan data, pengetahuan, wawasan baru atau sumber-sumber koleksi ilmiah. Koleksi ilmiah ini berkaitan dengan keanekaragaman sumber daya alam, sosial budaya, dan arkeologi di Indonesia.
Program ini sendiri terselenggara berkat kerjasama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.
Tahun ini, Program RIIM-Ekspedisi terbuka untuk lebih dari 250 proposal usulan. Sehingga akan ada penerimaan proposal usulan dalam skala besar. Selain itu, program berjalan dengan jangka waktu cukup panjang, yakni minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun sampai tahun 2025 mendatang.
Lewat program pendanaan ini diharapkan para dosen yang memenuhi persyaratan bisa menemukan lebih banyak koleksi ilmiah. Sehingga bisa menjadi bahan riset untuk penelitian selanjutnya. Selain itu diharapkan menghasilkan luaran dalam bentuk jurnal internasional bereputasi.
Baca Juga:
Dalam penyelenggaraan Program RIIM- Ekspedisi Tahun 2023, pihak BRIN menjelaskan akan berfokus pada 7 (tujuh). Selain itu, juga ditetapkan di wilayah mana saja program ini akan dilaksanakan para pengusul yang sudah lolos seleksi.
Adapun tujuh tema di dalam program satu ini adalah sebagai berikut:
Masing-masing tema hanya bisa dilaksanakan di wilayah sasaran yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara. Selain itu, dijelaskan pula bahwa setiap tema tersebut memiliki sub tema lagi untuk dijadikan fokus utama.
Adapun cakupan wilayah dari pelaksanaan program ini mencakup Indonesia Barat, Borneo, Wallace, dan Papua. Empat wilayah tersebut sendiri masuk ke dalam kawasan atau Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T). Berikut detail pembagian wilayahnya:
Sehingga Program RIIM – Ekspedisi akan sejalan dengan tujuan dari Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024. Berikut adalah contoh pembagian sub tema dan detail lainnya bisa membaca buku panduan program.
Sebagai salah satu program pendanaan atau hibah, maka di dalam Program RIIM – Ekspedisi juga ditetapkan komponen biaya yang tercakup dan tidak tercakup dalam program.
Terdapat 6 (enam) komponen biaya yang tercover di dalam program pendanaan satu ini, yaitu:
Semua komponen pembiayaan Program RIIM – Ekspedisi tersebut kemudian wajib tercantum di dalam proposal pada bagian RAB. Selain itu, jumlah nominal RAB perlu disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, seperti yang dijelaskan sebelumnya di dalam program ini juga ditegaskan ada beberapa komponen biaya yang tidak akan tercover. Program RIIM – Ekspedisi tidak mencakup biaya berikut:
Memperbesar peluang proposal usulan lolos seleksi, karena program ini digelar secara kompetitif. Maka pastikan selain mencantumkan seluruh komponen biaya yang tercover juga tidak mencantumkan biaya yang tidak tercover di atas.
Sebagai program kompetitif, pihak penyelenggara tentunya menetapkan sejumlah persyaratan. Persyaratan program ini sendiri terbagi menjadi tiga, dimulai dari persyaratan pengusul, persyaratan administrasi, dan persyaratan substansi.
Adapun persyaratan pengusul merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi pengusul program. Syarat pengusul program RIIM -Ekspedisi antara lain:
Sedangkan untuk persyaratan administrasi dan persyaratan substansi bisa dibaca di buku panduan. Bisa juga mengunjungi laman resmi BRIN yang menjelaskan program, yakni di laman Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN.
Dilansir melalui laman resmi BRIN, dijelaskan bahwa Program RIIM – Ekspedisi tahun 2023 rencananya akan dibuka dalam beberapa gelombang. Pendaftaran gelombang pertama Program RIIM – Ekspedisi dibuka pada 22 Mei – 23 Juni 2023 mendatang. Adapun detail jadwalnya adalah:
Dari gambar tersebut bisa diketahui bahwa selesai pendaftaran di gelombang pertama ditutup maka akan segera dilakukan proses seleksi. Tahap pertama adalah seleksi administrasi yang akan digelar pada 22 Juni – 29 Juni 2023.
Proposal usulan yang di tahai ini dinyatakan lolos maka akan masuk tahap seleksi kedua, yakni tahap seleksi substansi. Rencananya seleksi substansi ini dilakukan mulai 30 Juni 2023 sampai 8 Agustus 2023 mendatang.
Jadi, pastikan sudah menyusun proposal sesuai dengan ketentuan dan dikirimkan sesuai dengan ketentuan juga. Adapun tata cara pengajuan proposal usulan adalah sebagai berikut:
Jadi, dari pihak penyelenggara disediakan format khusus untuk proposal usulan. Silahkan diunduh melalui laman resmi milik BRIN. Baru kemudian diisi sesuai ketentuan dan diunggah kembali melalui laman yang sama. Adapun laman yang dimaksud adalah Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN.
Baca Juga:
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…