3 Dosen FKIP UMK Inisiasi Program Pengembangan Kewirausahaan untuk Mahasiswa – Jawa Tengah – Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) berinisiatif membuka Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) yang diperuntukkan bagi mahasiswanya. Acara yang digelar sejak Mei ini akan selesai pada Desember 2019 mendatang dengan menggelar serangkaian acara yang diselenggarakan di kampus UMK, Kudus.
PPK FKIP UMK ini diinisiasi oleh tiga dosen, di antaranya Nuraeningsih, S.Pd., M.Pd., Rusiana, S.Pd., M.Pd, dan Dr. Dra. Mamik Indaryani, M.S. Ketiganya sepakat untuk mengajukan proposal ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk SKIM PPK dan berhasil lolos serta didanai pada tahun 2019 ini.
Latar berlakang ketiga ibu dosen menggelar program tersebut karena adanya SKIM Pengabdian PPK oleh DPRM, mewujudkan UMK yang Santun, Cerdas, dan Berjiwa Wirausaha. Selain itu, ketiganya juga ingin memotivasi dan memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan usaha secara mandiri.
“Karena kami melihat kenyataan bahwa banyak mahasiswa ketika sudah lulus dan mayoritas paradigmanya akan mencari kerja, bukan menciptakan lapangan kerja. Intinya kegiatan PPK FKIP UMK ini memotivasi dan memfasilitasi mahasiswa dan alumni untuk mengembangkan usaha,” ungkap Rusiana kepada duniadosen.com.
Rusiana menjelaskan, serangkaian acara Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) FKIP UMK tersebut diawali dengan rekrutmen calon tenant yang terdiri dari mahasiswa dengan mendaftarkan diri, kemudian diadakan seleksi untuk benar-benar memastikan mahasiswa yang layak mengikuti Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK), selanjutnya penetapan tenant, dan workshop.
Rusiana mengatakan, peserta kegiatan ini terdiri dari 20 lebih mahasiswa yang sudah atau belum memiliki usaha dan ingin berwirausaha. Sebagai daya tarik untuk memotivasi mahasiswa lainnya, dalam kegiatan ini juga menggandeng lima alumni yang memiliki usaha. Salah satunya, David alumni PBI FKIP UMK yang memiliki usaha DB Flora.
Beberapa workshop telah dilaksanakan, yaitu Workshop on Social Business: Money or Impact? oleh Founder Grow to Give Indonesia Titik Rusmiati, yang kedua Workshop on Business Plan oleh Dr. Mamik Indaryani, ketiga Workshop on Business Online oleh Arief Susanto, dan Workhsop on English Preneurship oleh Rusiana dan Nuraeningsih.
“Jadi intinya kami punya target 5 tenant dengan jenis usaha yang berbeda. Nah dalam kegiatan ini sudah muncul tenant yang terdiri dari usaha para alumni PBI FKIP UMK. Yaitu, Brand Ewa usaha hijab dan fashion, Karakress usaha makanan ringan dari karak ketan, budidaya jamur tiram yang dikelola alumni PBI UMK, KOPPI, dan DB Flora,” terang wanita yang kerap disapa Bu Ana ini.
Ia melanjutkan, kegiatan ini juga melibatkan alumni dengan harapan nantinya di tahun mendatang dapat menjadi tempat magang untuk adik-adik tingkatnya. Sehingga diharapkan PPK ini terus dapat berkesinambungan dan berdampak positif.
Moh. David Mauliniam salah satu alumni lulusan 2016 yang terlibat mengungkapkan, Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) sangat bermanfaat dalam berbagai aspek. Baik dalam aspek silaturahim karena dipertemukannya alumni dari berbagai angkatan, adik-adik tingkat yang semakin kreatif dan aktif dalam berinovasi terutama di bidang usaha. Begitu pula dalam aspek pengetahuan, karena sebelum peserta memaparkan rencana usahanya dalam sebuah presentasi, didatangkan narasumber yang sukses berbisnis sesuai dibidangnya. Sehingga menambah wawasan tentang real bussiness in the real action dan pengalaman yang jarang ditemui.
“Nama usaha saya DB Flora kepanjangan dari David Breaktrough Flora yang berdiri sejak 2017. Idenya dari diri sendiri karena kecintaan dengan tanaman. Iseng-iseng cari referensi tentang bunga import terfavorit ternyata muncul adenium, di luar sana sangat beda sama adenium yang ada di sini. Akhirnya mulai menanam kemudian dikembangkan dan menjadi usaha seperti sekarang ini,” paparnya.
Menurutnya, para peserta sangat antusias dalam mengikuti serangkaian acara Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) FKIP UMK. Dengan begitu peserta mudah menstimulasi ide-ide menarik yang terkemas dalam bussines plan. Ketika lulus nanti mereka tidak perlu bingung mencari pekerjaan, mereka mampu membangun usaha sendiri.
“Harapannya kedepan publikasi kegiatan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) ini lebih meluas lagi. Sehingga mampu menjaring banyak peserta. Kedepan, PPK bisa menyediakan waktu untuk peserta, tenant, dan pembimbing atau motivator untuk berkumpul yang dikemas dalam sebuah One Day Camp with PPK, yang diisi dengan cita-cita usaha, tanya jawab, motivasi, simulasi, membangun networking dan sharing caring,” pungkas David. (duniadosen.com/ta)
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…