Informasi

Panduan Tes Seleksi Program MicroCredential Game Developer


Dalam keseharian dijamin akrab dengan penggunaan sejumlah aplikasi di smartphone. Pernahkah kamu membayangkan untuk tidak hanya menggunakan aplikasi melainkan juga menciptakan aplikasi di smartphone? 

Jika pernah membayangkannya, maka kini ada jembatan yang disediakan oleh pemerintah bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud). Jembatan tersebut adalah dilaksanakannya program MicroCredential Game Developer. 

Lewat program ini, yang menggandeng ICE Institute disediakan wadah bagi para mahasiswa untuk bisa menimba ilmu di bidang game development (pengembangan game). Mengikuti program ini sekaligus membantu penerapan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Lalu, seperti apa programnya dan bagaimana panduan tes seleksi di program ini? 

Sekilas Tentang MicroCredential Game Developer

Penyelenggaraan program MicroCredential Game Developer merupakan bagian dari penerapan kebijakan MBKM di perguruan tinggi Indonesia. Program ini sendiri bisa dikatakan sebagai program non degree yang dilakukan di dalam negeri dan sebagian besar dilakukan secara daring atau online. 

Pelaksanaannya kemudian menggandeng ICE Institute (Indonesia Cyber Education Institute) yang diketahui sebagai lokapasar mata kuliah dari perguruan tinggi terkemuka merupakan pusat kuliah daring di Indonesia. 

ICE Institute kemudian diketahui menyediakan berbagai mata kuliah daring untuk sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia. Memasuki tahun 2021, ICE Institute kemudian mendapatkan kepercayaan untuk bisa berkontribusi mensukseskan pelaksanaan Program MicroCredential Game Developer. 

Lewat program tersebut, ICE Institute berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka di tanah air. Perguruan tinggi ini menyediakan program studi di bidang game ecosystem. Total 10 perguruan tinggi bergabung dalam kolaborasi tersebut, yaitu: 

  1. Universitas Pelita Harapan (UPH),
  2. Universitas Terbuka (UT),
  3. Institut Teknologi Bandung (ITB),
  4. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS),
  5. Universitas AMIKOM,
  6. Universitas Telkom (Tel-U),
  7. Universitas Indonesia (UI),
  8. Universitas Pradita,
  9. Universitas BINUS, dan
  10. Universitas Gadjah Mada (UGM).

Selain itu, kolaborasi juga dilakukan bersama asosiasi maupun profesional yang bergerak di bidang game development. Yakni Asosiasi Game Indonesia (AGI), Kedaireka, dan Google. Diharapkan dengan adanya Program MicroCredential Game Developer maka semangat menimba ilmu terkait game development akan meningkat. 

Sehingga bisa menciptakan atau melahirkan produk game yang kolaboratif dan mendukung perkembangan industri game development tadi. Program ini pula diharapkan memberi bekal kepada mahasiswa untuk bisa memenuhi kebutuhan job market era industri 4.0.

Baca Juga:

Syarat Dosen Pembimbing

Jenjang Jabatan Akademik 

Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor?

Apa itu PPPK? Ini Perbedaannya dengan Tahun Sebelumnya

Panduan Tes Seleksi Program MicroCredential Game Developer

Supaya mahasiswa bisa ikut di dalam Program MicroCredential Game Developer maka perlu mengikuti proses seleksi terlebih dahulu. Seleksi dilakukan tes secara daring dan setiap mahasiswa maksimal bisa ikut tes seleksi sebanyak 2 kali. 

Jadwal seleksi Program MicroCredential Game Developer pada tahap pertama dilakukan 2 hari pada tanggal 17 Januari dan 20 Januari 2022. Berikut detail jadwalnya: 

Sedangkan tes seleksi tahap kedua diselenggarakan pada 24 Januari 2022, dengan koordinator ICE Institute. Berikut jadwalnya: 

Setiap peserta maksimal mengikuti tes seleksi sebanyak 2 kali, jika gagal di tes tahap pertama maka bisa ikut tes di tahap kedua. Pada tahap kedua ini, bisa mencoba memilih peminatan yang berbeda. Sebab tersedia 5 peminatan dan di setiap tes bisa memilih peminatan yang utama dan peminatan alternatif. 

Sebelum mengikuti tes seleksi untuk Program MicroCredential Game Developer, para peserta perlu menyiapkan beberapa hal berikut ini: 

  • Kartu tanda mahasiswa (KTM), peserta ujian harus memiliki kartu tanda mahasiswa yang diterbitkan oleh perguruan tinggi asal.
  • Kartu Tanda Pengenal (KTP), selain memiliki KTM, peserta ujian juga harus menyiapkan kartu tanda pengenal (KTP).
  • Laptop atau komputer, yang digunakan harus terhubung dengan jaringan internet yang stabil dan baik.
  • Smartphone, yang harus telah terpasang aplikasi Zoom Meeting yang akan menjadi penghubung peserta ujian dengan pengawas ujian. Selain itu, peserta ujian harus telah tergabung ke dalam grup WhatsApp sehingga memudahkan peserta dalam pelaksanaan.

Apabila semua persiapan di atas sudah disediakan, maka berikut adalah panduan untuk mengikuti tes seleksi Program MicroCredentiasl Game Developer:

  1. 90 menit sebelum jadwal ujian seperti pada tabel jadwal ujian di atas, peserta akan menerima link menuju ke Zoom Meeting. Silahkan bergabung dengan mengklik tautan yang dibagikan panitia via WhatsApp.
  2. Peserta kemudian bergabung di Breakout Room pada Zoom Meeting yang diikuti sesuai dengan instruksi dari petugas, nantinya akan disesuaikan dengan peminatan atau berdasarkan kategori tertentu.
  3. Sebelum ujian dimulai, peserta menunjukan KTM dan KTP pada pengawas ujian. Sekaligus close up wajah tanpa masker untuk identifikasi peserta ujian. Selanjutnya, peserta perlu menunjukan keadaan sekitar yakni di lokasi dimana peserta mengikuti tes daring. Caranya mengarahkan kamera ke sekeliling ruang ujian.
  4. Jika sudah selesai, maka tahap berikutnya membuka laman ICE Institute di http://www.icei.ac.id/ untuk login ke akun masing-masing.
  1. Masukan email dan password ICE yang sudah didaftarkan.
  1. Tahap berikutnya setelah berhasil login adalah memilih peminatan. Ada 5 peminatan dan setiap peserta bisa memilih 2 peminatan saat tes, peminatan pertama sebagai pilihan utama dan yang kedua sebagai alternatif.
  1. Selanjutnya, peserta bisa klik tombol View Course untuk isi tahapan tes dari Program MicroCredential Game Developer.
  1. Setelah itu, peserta akan melihat beberapa menu. Dianjurkan untuk mempelajari dulu Tata Cara Pengisian Soal yang terdapat di menu Pendahuluan. Klik pada tombol yang tersedia dan pahami dulu isinya agar tidak keliru selama proses pengerjaan.
  1. Mulai mengerjakan soal dengan menekan tombol Next. Namun para peserta dianjurkan untuk mengikuti simulasi ujian. Sehingga ada beberapa soal tes yang bisa dijadikan pemanasan untuk tahu bagaimana mengerjakan soal-soal tes yang sebenarnya. Caranya klik tombol Uji Coba Soal Seleksi yang ada di bawah Pendahuluan.
  1. Jika sudah mencoba tes simulasi, maka selanjutnya bisa mulai mengerjakan soal tes yang sebenarnya. Soal total ada 50 dan terbagi menjadi 5 bagian, 1 bagian soal terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Silahkan mengerjakan dari bagian pertama terlebih dahulu.
  1. Jika bagian pertama sudah selesai dikerjakan, maka peserta bisa klik tombol Submit yang tersedia di bawah untuk menuju ke bagian berikutnya. Begitu seterusnya sampai soal terakhir.
  1. Jika sudah submit, maka tekan tombol Next untuk mengerjakan soal di bagian berikutnya. Begitu seterusnya sampai soal terakhir di bagian terakhir.

Periksa kembali seluruh soal di bagian yang dikerjakan sebelum di submit, sehingga bisa memastikan dulu apakah jawaban yang dipilih sudah benar. Kemudian, jika tombol submit dalam kondisi mati dan tidak bisa diklik. Cek kembali, masih adakah soal yang belum dijawab? 
Jadi, di dalam tes seleksi Program MicroCredential Game Developer ini peserta wajib menjawab seluruh soal tes. Jika belum ada yang dijawab maka tidak akan bisa submit. Adapun hasil tes seleksi akan diumumkan secara individual, panitia akan mengirimkan pengumuman ke nomor WhatsApp yang didaftarkan.

Artikel Terkait:

Program Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Program Retooling Kompetensi Vokasi Dosen

Program Bilateral Exchange Program DGHE-KSPS Joint Research Projects for Fiscal Year 2022

Program Beasiswa Dosen S3 yang Bisa Diikuti

Program Stipendum Hungaricum Scholarshop 2022/2023

Program Terobosan Kemendikbud Ristek Tahun 2022

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

2 days ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

2 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago