Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) secara resmi meluncurkan program beasiswa untuk ditujukan bagi dosen Indonesia melalui program Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI).
Beasiswa PPDI sendiri diketahui sudah berjalan sejak tahun 2013 sampai sekarang. Tahun 2025, beasiswa ini resmi dibuka pendaftarannya oleh Kemdiktisaintek dan bisa diikuti para dosen yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan.
Peluncuran program beasiswa Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) tahun 2025 dilakukan secara hybrid oleh Kemdiktisaintek pada Senin (02/06). Peluncuran ini bisa diikuti secara daring melalui live streaming di kanal YouTube Kemdiktisaintek.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, yakni Togar Mangihut Simatupang. Menjelaskan bahwa program beasiswa PDDI tahun 2025 adalah program khusus untuk meningkatkan kompetensi dosen di Indonesia.
Peningkatan kompetensi ini dilakukan melalui program pendanaan untuk para dosen melanjutkan studi ke jenjang Doktor atau S3. Sasaran utama dalam beasiswa ini sendiri adalah para dosen yang memenuhi syarat dan mengabdi di bawah koordinasi Kemdiktisaintek.
Beasiswa PDDI tahun 2025 kemudian dijelaskan untuk studi Doktor di dalam negeri yang dihadirkan dalam dua pilihan skema. Yakni skema Joint Degree dan Dual Degree. Sehingga para dosen yang tertarik dan memenuhi syarat sesuai ketentuan, bisa memilih salah satu dari dua skema tersebut untuk studi jenjang Doktor.
Adapun untuk sumber pendanaan dari program beasiswa PDDI tahun 2025 adalah dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dana dan program beasiswa ini kemudian dikelola oleh Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT).
“Dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen Indonesia melalui program Doktor, Kemdiktisaintek menyelenggarakan beasiswa PDDI yang dapat diakses oleh dosen pada perguruan tinggi di bawah koordinasi Kemdiktisaintek,” kata Togar.
“Sasaran tujuan studi di dalam negeri, baik melalui skema Joint Degree maupun Dual (Double) Degree. Program ini didanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dilaksanakan oleh Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT),” imbuhnya.
Skema program Joint Degree dalam beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) adalah program kemitraan antara satu perguruan tinggi di dalam negeri dengan satu perguruan tinggi di luar negeri yang menghasilkan satu gelar akademik dan diakui bersama.
Sementara dalam skema Double Degree adalah program kemitraan antara satu perguruan tinggi di dalam negeri dengan satu perguruan tinggi di luar negeri yang menghasilkan dua gelar sekaligus dan diakui bersama.
Para dosen di bawah koordinasi Kemdiktisaintek mendapat kebebasan untuk mendaftar di skema mana saja yang dirasa sesuai kondisi dan kebutuhan. Sehingga bisa meningkatkan kompetensi melalui studi lanjut jenjang Doktor yang dikelola dua perguruan tinggi sekaligus dan didanai secara penuh oleh Kemdiktisaintek.
Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) sendiri juga dijelaskan merupakan Satker (Satuan Kerja) Kemdiktisaintek baru. Sehingga menjadi pengelola baru untuk empat skema beasiswa yang dikelola oleh Kemdiktisaintek di tahun 2025.
Salah satu tugas dan fungsi dari PPAPT yang dibentuk Kemdiktisaintek adalah mengelola pengelolaan layanan pembiayaan pendidikan dan asesmen. Adapun empat skema beasiswa yang dikelola PPAPT mencakup program Beasiswa Pendidikan Indonesia, Beasiswa Asrama Mahasiswa Nusantara, Beasiswa KIP Kuliah, dan Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi.
Adapun untuk Peluncuran Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia tahun 2025 sudah resmi dibuka. Pendaftaran di program ini dimulai pada 2 Juni 2025 dan akan ditutup pada 14 Juni 2025 mendatang. Informasi mengenai pendaftaran dan proses pendaftarannya sendiri dilakukan daring melalui laman Beasiswa Kemdikbud.
Dikutip melalui buku panduan Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia tahun 2025, PPDI adalah beasiswa yang diberikan kepada dosen pada perguruan tinggi dibawah koordinasi Kemdiktisaintek untuk melanjutkan studi pada program doktor di perguruan tinggi dalam dan luar negeri melalui pendanaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Skema yang ditawarkan ada tiga skema, mencakup Single degree, Joint Degree, dan juga Double Degree. Tujuan utama dari beasiswa ini adalah untuk meningkatkan kualifikasi akademik dosen pada perguruan tinggi di bawah koordinasi Kemdiktisaintek melalui beasiswa studi lanjut jenjang Doktor (S3).
Para dosen di bawah koordinasi Kemdiktisaintek kemudian bisa memilih perguruan tinggi dan program studi tujuan sesuai kebijakan PPAPT selaku pengelola beasiswa ini. Melalui website resmi untuk pendaftaran PDDI tahun 2025, sudah ditetapkan daftar perguruan tinggi dan program studi tujuan untuk tiga skema beasiswa yang ditawarkan.
Adapun untuk persyaratan dalam Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia tahun 2025 mencakup persyaratan umum dan khusus. Persyaratan umum PDDI tahun 2025 antara lain:
Kemudian untuk persyaratan khusus dalam Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia tahun 2025 adalah sebagai berikut:
Itulah detail persyaratan umum dan khusus yang wajib dipenuhi para dosen yang berminat pada PDDI tahun 2025. Persyaratan ini wajib dipenuhi dan akan disesuaikan dengan sejumlah dokumen yang dilampirkan saat melakukan pendaftaran.
Pendaftaran beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia di tahun 2025 akan dibuka pada skema Joint Degree dan Double Degree sesuai penjelasan dalam kegiatan peluncuran program. Berikut adalah daftar pilihan perguruan tinggi dan program studi tujuan:
| Perguruan Tinggi | Program Studi |
| Universitas Brawijaya | Teknik Sipil |
| Universitas Sebelas Maret | Teknik Sipil |
| Universitas Sebelas Maret | Teknik Mesin |
| Universitas Sebelas Maret | Ilmu Pertanian |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Fisika |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Matematika |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Statistika |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Kimia |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Mesin |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Fisika |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Industri |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Material |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Sipil |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Arsitektur |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Lingkungan |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Geomatika |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Sistem Perkapalan |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Ilmu Teknik Kelautan |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Elektro |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Ilmu Komputer |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Sistem Operasi |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Manajemen Teknologi |
| Universitas Andalas | Ilmu Pertanian |
| Universitas Airlangga | Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam |
| Universitas Airlangga | Ilmu Kedokteran |
| Institut Pertanian Bogor | Ilmu dan Nutrisi Pakan |
| Institut Pertanian Bogor | Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan |
| Institut Pertanian Bogor | Konservasi Biodiversitas Tropika |
| Institut Pertanian Bogor | Teknik Industri Pertanian |
| Institut Pertanian Bogor | Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan |
| Universitas Padjadjaran | Ilmu Kimia |
| Universitas Padjadjaran | Ilmu Psikologi |
| Universitas Padjadjaran | Farmasi |
| Universitas Padjadjaran | Ilmu Administrasi |
| Universitas Syiah Kuala | Ilmu Teknik |
| Universitas Indonesia | Ilmu Kedokteran Gigi |
| Universitas Gadjah Mada | Ilmu Farmasi |
| Universitas Gadjah Mada | Ilmu Politik |
| Universitas Gadjah Mada | Ilmu Kedokteran dan Kesehatan |
| Universitas Gadjah Mada | Kimia |
| Universitas Kristen Petra | Teknik Sipil |
| Universitas Islam Malang | Pendidikan Agama Islam |
| Institut Teknologi Sepuluh Nopember | Teknik Kimia |
Bagi dosen di Indonesia yang berminat dengan beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) dan memilih skema Single Degree. Maka pilihan perguruan tinggi dan program studi tujuan berbeda. Disediakan laman khusus di website untuk daftar detailnya. Yakni melalui tautan berikut https://beasiswa.kemdiktisaintek.go.id/beasiswa-program-doktor-untuk-dosen-indonesia-s3/.
Sementara pada skema Joint Degree dan Double Degree untuk perguruan tinggi di luar negeri belum diterbitkan daftarnya. Sehingga bisa menunggu informasi lebih lanjut melalui website yang sama yang disebutkan sebelumnya.
Proses pendaftaran dalam PDDI tahun 2025 dilakukan daring melalui laman Beasiswa Kemdikbud. Pendaftar wajib melakukan registrasi akun dan melakukan pendaftaran PDDI diikuti melampirkan sejumlah dokumen yang diminta oleh sistem.
Seleksi dalam beasiswa PDDI dilakukan dalam dua tahap, yakni seleksi administrasi dan disusul seleksi substansi. Seleksi administrasi akan fokus pada kelengkapan syarat administrasi dan kesesuaiannya dengan ketentuan yang ditetapkan PPAPT selaku pengelola beasiswa.
Sementara untuk seleksi substansi adalah seleksi wawancara untuk menggali beberapa aspek. Yakni aspek aspek kemampuan akademik/keterampilan, sikap, dan wawasan kebangsaan dari pendaftar PDDI.
Berhubung pendaftaran PDDI tahun 2025 sudah resmi dibuka sejak 2 Juni 2025, silakan bisa mulai mempersiapkan diri sebelum ditutup pada 14 Juni 2025 mendatang. Semoga informasi ini bermanfaat!
Mencari informasi terkait regulasi AI untuk penelitian ilmiah tentu penting. Sebab dalam kegiatan penelitian tentu…
Sudahkah mulai mengecek atau mencari tahu tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah? Termasuk juga prediksi…
Salah satu strategi meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menghindari kesalahan dalam menulis proposal usulan. Tahap…
Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi…
Meraih hibah penelitian bisa dimulai dengan mencari dan mempelajari contoh proposal hibah penelitian. Yakni proposal…
Sejalan dengan pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi pada Oktober 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,…