Program BESTARI Saintek
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) para minggu ketiga Oktober 2025 resmi membuka pendaftaran Program Bestari Saintek 2025. Program hibah penelitian ini hasil kerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Bagi para dosen di bawah koordinasi Kemdiktisaintek yang sudah membentuk tim penelitian dan berkolaborasi dengan mitra eksternal, maka bisa mencoba berpartisipasi dalam hibah penelitian satu ini. Dimana disediakan pendanaan sampai Rp750 juta. Berikut informasi lengkapnya.
Program Bestari Saintek 2025 adalah program hibah atau pendanaan penelitian yang mendorong pemanfaatan sains dan teknologi berbasis potensi daerah yang menghimpun komoditas, talenta, dan jejaring lokal untuk menghasilkan solusi yang tepat guna dan terukur.
Secara sederhana, Bestari Saintek merupakan hibah penelitian terapan untuk mendanai penerapan hasil penelitian yang dilakukan dosen di perguruan tinggi yang dinaungi Kemdiktisaintek.
Hasil penelitian yang diterapkan bisa dalam bentuk teknologi, produk, prototipe, dan sebagainya. Sehingga program hibah ini akan memastikan hasil penelitian dan temuan para dosen dalam penelitiannya bisa langsung diterapkan dan dimanfaatkan baik oleh masyarakat maupun industri.
Program Bestari Saintek 2025 ditujukan untuk perguruan tinggi di bawah koordinasi Kemdiktisaintek. Baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan.
Setiap perguruan tinggi bisa mendorong para dosen di bawah naungannya membentuk tim penelitian dan berkolaborasi dengan mitra sesuai ketentuan. Perguruan tinggi ini kemudian dibebaskan untuk mengajukan lebih dari satu tim penelitian. Jadi, jika PT memiliki 3 tim penelitian dan memenuhi syarat, maka ketiganya bisa mendaftar di program hibah ini.
Sasaran dalam Program Bestari Saintek 2025 merupakan PTN dan PTS di bawah koordinasi Kemdiktisaintek. PTN dan PTS tersebut wajib memenuhi 3 poin syarat di bawah ini:
Setiap PTN dan PTS yang telah memenuhi 3 syarat tersebut akan bisa mendorong para dosen di bawah naungannya membentuk tim penelitian. Berikut adalah syarat dan ketentuan tim penelitian yang bisa mengajukan proposal ke program:
Setiap PTN dan PTS di bawah koordinasi Kemdiktisaintek dibebaskan untuk membentuk tim penelitian dalam jumlah berapapun. Masing-masing tim bisa mendaftar pada program. Hanya saja, setiap tim penelitian tersebut maksimal mengajukan 1 proposal usulan saja.
Salah satu syarat dalam Program Bestari Saintek 2025 adalah perguruan tinggi sudah menjalin kemitraan. Maka ada syarat dan ketentuan untuk menjadi mitra perguruan tinggi di program hibah ini. Secara garis besar, mitra dalam program ini terbagi menjadi dua. Yakni Mitra Utama dan Mitra Pendukung. Berikut penjelasannya:
Mitra Utama adalah pihak yang berperan sebagai penyerap atau pengguna hasil riset inovasi (off taker). Sehingga mitra jenis ini yang membutuhkan hasil dan temuan penelitian dari perguruan tinggi. Kemudian memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
Sebagai mitra utama, maka menjadi inti dari seluruh kegiatan penelitian yang didanai dalam program. Proses siklus uji dan penyempurnaan hasil penelitian yang diterapkan juga terjadi di mitra utama. Berikut beberapa contoh mitra utama:
Mitra pendukung adalah pihak yang berperan sebagai lingkungan nyata untuk pengujian, validasi, penyempurnaan, dan diseminasi hasil inovasi. Mitra jenis ini berperan dalam memberi masukan, memperkaya konteks, memperluas adopsi, dan menyebarkan dampak. Berikut adalah beberapa contoh mitra pendukung:
Sesuai penjelasan di awal, besaran pendanaan dalam hibah bertajuk Program Bestari Saintek 2025 adalah Rp750 juta. Besaran ini merupakan nilai maksimal per proposal usulan yang disetujui untuk didanai.
Adapun untuk durasi penelitian, maksimal 12 bulan sehingga sifat pendanaan untuk penelitian mono tahun atau tahun tunggal. Sementara untuk alokasi pendanaan, ditetapkan dana yang disediakan bisa digunakan untuk apa saja dan sebaliknya. Berikut rincian komponen pendanaan yang bisa didanai dalam program:
Biaya langsung personil adalah seluruh honorarium atau kompensasi kerja yang diberikan kepada anggota tim penelitian atau pelaksana kegiatan penelitian. Besaran anggaran di biaya jenis ini maksimal 30%. Adapun ketentuan gaji tiap anggotanya sebagai berikut:
Biaya langsung nonpersonil adalah semua pengeluaran yang secara langsung mendukung pelaksanaan penelitian, selain honorarium atau upah bagi personel. Besaran anggarannya maksimal 65%. Berikut beberapa contoh biaya langsung nonpersonil:
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan penelitian akan tetapi bisa mendukung kelancaran penelitian tersebut. Misalnya biaya untuk lembaga atau perguruan tinggi yang menaungi dosen pengusul (misalnya untuk biaya administrasi, fasilitas, utilitas, dll.).
Berikut adalah daftar biaya yang tidak tercakup dalam program dan tentunya tidak bisa dicantumkan dalam RAB di proposal usulan:
Sebagaimana program hibah atau pendanaan pada umumnya, di dalam Program Bestari Saintek 2025 juga ditetapkan luaran yang harus dicapai pengusul. Luaran dalam program ini terbagi menjadi 2. Yakni TRO (luaran wajib) dan NTRO (luaran tambahan). Berikut penjelasannya:
TRO merupakan riset konvensional yang bersifat akademik, saintifik, dan dapat diuji secara teknis. Sehingga menjadi luaran wajib yang harus dicapai atau dihasilkan oleh tim pengusul yang penelitiannya didanai dalam program hibah.
Beberapa contoh luaran TRO seperti prototipe siap manfaat, produk teknologi tepat guna, artikel jurnal ilmiah, buku akademik atau monograf, paten dan HKI, serta model teknis atau cetak biru (blueprint).
NTRO adalah luaran riset non konvensional yang menekankan aspek kreatif, ekspresif, dan keterhubungan dengan masyarakat luas. Luaran NTRO membantu memperluas dampak hasil penelitian yang didanai. Sekaligus membantu peneliti mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak atas temuan atau inovasinya.
Contoh NTRO seperti pameran hasil inovasi, pertunjukan berbasis riset, film atau dokumenter, karya sastra dan seni, desain atau arsitektur, modul pelatihan, buku populer, policy brief, model pemberdayaan, dan jejaring kemitraan.
Seleksi penerima Program Bestari Saintek 2025 akan dilaksanakan dalam 2 tahapan. Tahap pertama adalah seleksi expression of interest (EoI). Seleksi tahap kedua adalah seleksi proposal penelitian yang diusulkan. Berikut penjelasannya:
Seleksi tahap pertama adalah seleksi EoI atau seleksi pernyataan minat. Jadi, pendaftaran program dimulai dengan tim penelitian menyampaikan minatnya pada program hibah ini sesuai ketentuan.
Pernyataan minat juga mencakup beberapa bagian dari proposal penelitian yang akan diusulkan. Seleksi ini akan melakukan penilaian dengan kriteria sebagai berikut:
Seleksi proposal adalah tahap seleksi yang akan fokus pada isi dari proposal penelitian yang diajukan pengusul dan dilakukan oleh tim pakar. Beberapa kriteria penilaian di seleksi proposal antara lain:
Bagi para dosen yang tertarik dan sudah membentuk tim penelitian serta membangun kolaborasi dengan mitra. Maka tentu bisa segera mempersiapkan diri untuk melakukan proses pendaftaran.
Pendaftaran di Program Bestari Saintek 2025 dilakukan secara daring melalui portal Semesta Kemdiktisaintek. Yakni melalui tautan berikut https://semesta.kemdiktisaintek.go.id. Pendaftaran ditandai dengan mengajukan minat pada program atau EoI. Berikut rincian timeline programnya:
Jadwal program di atas tentunya belum detail, karena belum ada tanggal pastinya. Para dosen bisa menunggu pengumuman lebih lanjut dari pihak Kemdiktisaintek. Bisa juga berkonsultasi terkait ada tidaknya surat edaran jadwal pasti program ke LPPM di kampus masing-masing.
Sebagai salah satu program hibah penelitian yang terbilang baru. Maka tentu para dosen perlu mempelajari dan memahami program ini dengan baik sebelum mengajukan proposal usulan.
Sehingga bisa dipertimbangkan sesuai tidaknya dengan rencana maupun roadmap penelitian. Apalagi hibah ini untuk penelitian terapan sampai penelitian pengembangan yang tentu akan diikuti oleh para dosen senior.
Informasi lebih detail mengenai Program Bestari Saintek 2025 bisa mengunjungi website Semeste Kemdiktisaintek di https://semesta.kemdiktisaintek.go.id. Sedangkan untuk buku panduan program bisa dilihat dan diunduh melalui tautan berikut https://intip.in/MateriProgramSemesta/.
Jika memiliki pertanyaan terkait program hibah ini, maka bisa menghubungi pihak LPPM di kampus masing-masing. Selain itu, pengusul program juga bisa menghubungi kontak narahubung Kemdiktisaintek di bawah ini:
Perhatikan juga jadwal pelaksanaan program dari tahap pendaftaran, seleksi, sampai pengumuman hasil seleksi. Sehingga bisa memastikan dari awal melakukan pendaftaran tepat waktu.
Meskipun ada banyak program hibah penelitian yang bisa diakses dosen di bawah koordinasi Kemdiktisaintek, program satu ini menawarkan cukup banyak kelebihan dan keuntungan seperti:
Dengan berbagai kelebihan dan keuntungan tersebut, tentunya Program Bestari Saintek 2025 sangat menarik untuk diperjuangkan oleh para dosen dan peneliti. Pastikan sudah mempersiapkan diri agar bisa memenuhi seluruh syarat dan ketentuan program. Sehingga peluang lolos seleksi dan menjadi penerima dukungan pendanaan lebih besar.
Mencari informasi terkait regulasi AI untuk penelitian ilmiah tentu penting. Sebab dalam kegiatan penelitian tentu…
Sudahkah mulai mengecek atau mencari tahu tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah? Termasuk juga prediksi…
Salah satu strategi meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menghindari kesalahan dalam menulis proposal usulan. Tahap…
Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi…
Meraih hibah penelitian bisa dimulai dengan mencari dan mempelajari contoh proposal hibah penelitian. Yakni proposal…
Sejalan dengan pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi pada Oktober 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,…