Para dosen di Indonesia yang menantikan program beasiswa dari pemerintah bisa berlega hati. Sebab secara resmi, Kemdikbud mengumumkan pembukaan pendaftaran untuk Program Beasiswa Dikti – Coventry University.
Program beasiswa yang dikelola Ditjen Diktiristek ini ditujukan secara khusus untuk para dosen di Indonesia yang ingin melakukan studi lanjut jenjang S3 atau Doktoral. Sesuai nama programnya, penerima beasiswa akan menjalani pendidikan Doktor di Coventry University, Inggris.
Menariknya, beasiswa ini tidak hanya bersifat penuh akan tetapi juga hadir dalam dua skema, yakni skema persiapan dan disusul skema pendidikan Doktoral itu sendiri. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai syarat dan tata cara pendaftarannya.
Dikutip melalui Booklet Dikti Coventry, Program Beasiswa Dikti – Coventry University merupakan beasiswa jenjang doktor dengan skema co-funding antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) dengan Coventry University, Inggris.
Bisa dipahami bahwa beasiswa satu ini merupakan beasiswa hasil kerjasama antara Ditjen Diktiristek dengan pihak Coventry University. Pendanaan untuk program ini juga hasil kerjasama kedua belah pihak, sehingga menyediakan cakupan yang cukup luas.
Seperti yang dijelaskan di awal, program beasiswa satu ini ditujukan secara khusus kepada para dosen di Indonesia. Tentunya prasa dosen disini wajib memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan pihak penyelenggara. Sekaligus dinyatakan lolos melalui proses seleksi yang sudah ditetapkan.
Program Beasiswa Dikti – Coventry University bersifat penuh yang dibagi menjadi dua skema. Skema pertama ditujukan untuk persiapan para pendaftar mengikuti studi Doktoral di Conventry University. Sedangkan skema keda adalah beasiswa Doktor di universitas tersebut.
Sebagai program beasiswa yang sasarannya memang hanya untuk kalangan dosen. Maka program ini menjadi pilihan terbaik bagi dosen di Indonesia yang belum menyelesaikan pendidikan S3. Sehingga bisa segera melakukan studi lanjut secara gratis, bahkan di luar negeri, tepatnya di negara Inggris.
Salah satu keunikan yang membuat Program Beasiswa Dikti – Coventry University ini berbeda dengan beasiswa lain dari pemerintah. Sekaligus menjadi nilai tambah dari program ini, adalah dihadirkan dalam dua skema.
Skema ini dibuat untuk membantu para dosen yang mendaftar memiliki persiapan lebih menjadi mahasiswa S3 yang mumpuni di Conventry University. Sekaligus memaksimalkan proses perkuliahan dan kualitas hasil pendidikan. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai dua skema yang dimaksud:
Skema yang pertama pada program beasiswa ini adalah skema Pre-doctoral Course Program. Sesuai dengan namanya, skema ini merupakan tahap pertama untuk menyiapkan awardee menjadi mahasiswa S3 di Conventry University.
Secara sederhana, skema ini bisa disebut sebagai kursus yang ditujukan untuk pendaftar yang dinyatakan lolos dua tahap seleksi di program beasiswa Dikti – Conventry University.
Tidak dijelaskan secara rinci mengenai durasi skema ini, akan tetapi seringnya untuk tahap persiapan Doktor berlangsung 2-3 bulan. Para peserta akan diberikan sejumlah materi sebagai bekal penting sebelum resmi menjadi mahasiswa S3. Diantaranya adalah:
Skema kedua dalam program ini adalah skema Beasiswa Program Doktor DIKTI-Coventry University itu sendiri. Secara sederhana, skema Pre-doctoral termasuk dalam proses seleksi.
Bisa disebut sebagai seleksi tahap ketiga setelah dua tahapan seleksi lain, yang akan dijelaskan di bawah. Sebab, para pendaftar yang lolos seleksi di dua tahap tersebut akan menjadi peserta Pres-doctoral. Selanjutnya akan disaring lagi menjadi awardee Program Beasiswa DIKTI – Coventry University.
Hasil dari masa Pre-doctoral pada akhirnya akan menentukan kelayakan peserta skema tersebut untuk menjadi awardee program. Jika dinyatakan memenuhi syarat, ketentuan, dan didukung dengan ketersediaan kuota sebagaimana pertimbangan Ditjen Diktiristek dan Coventry University. Maka akan menjadi awardee.
Baru kemudian dosen yang dinyatakan lolos di skema Pre-doctoral akan menerima beasiswa penuh studi S3 di Coventry University. Oleh sebab itu, penting untuk memaksimalkan hasil pembelajaran di skema Pre-doctoral agar bisa resmi menjadi awardee dan studi lanjut S3 di Inggris.
Program Beasiswa DIKTI – Coventry University yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah beasiswa yang bersifat penuh atau fully funded. Bahkan dengan dua skema yang dihadirkan, semua biaya pendidikan dan biaya lain-lain sudah disediakan pihak penyelenggara.
Secara sederhana, pendaftar hanya perlu fokus mengikuti proses pendaftaran dan memaksimalkan proses seleksi. Setelahnya bisa fokus mengikuti Pre-doctoral sampai pendidikan Doktor di Coventry University. Sehingga tidak perlu memusingkan masalah biaya.
Lalu, apa saja cakupan atau komponen pendanaan dalam program beasiswa ini? Komponen pendanaan terbagi menjadi dua mengikuti dua skema yang ditawarkan di program ini. Berikut rinciannya:
Komponen pendanaan yang pertama adalah pada skema Per-doctoral. Pada skema ini, disediakan dua jenis pendanaan. Mulai dari biaya studi dan biaya pendukung, berikut detail penjelasannya:
Komponen biaya yang pertama adalah biaya studi yang terdiri dari satu jenis biaya, yakni biaya pendidikan. Jadi, selama mengikuti masa persiapan studi S3 di skema Pre-doctoral, peserta tidak akan dikenakan biaya dalam bentuk apapun.
Komponen biaya yang kedua di dalam skema Pre-doctoral adalah biaya pendukung yang terbagi menjadi 5 jenis biaya. Berikut penjelasannya:
Komponen biaya pertama di kategori biaya pendukung adalah biaya hidup. Sehingga peserta skema Pre-doctoral akan mendapatkan uang bulanan untuk digunakan memenuhi kebutuhan. Besaran biaya hidup sesuaikan dengan standar yang ditetapkan Ditjen Diktiristek.
Peserta di dalam skema Pre-doctoral juga akan mendapatkan asuransi kesehatan. Jadi, ketika sakit atau mengalami masalah kesehatan dan butuh akses layanan kesehatan. Maka akan bisa memanfaatkan asuransi kesehatan.
Peserta di skema Pre-doctoral juga akan mendapatkan biaya pengurusan atau pengajuan visa. Sebab proses Pre-doctoral akan dilakukan langsung di Coventry University dan harus mengurus visa sesuai ketentuan. Biayanya akan ditanggung pihak penyelenggara.
Jenis biaya keempat di dalam biaya pendukung skema Pre-doctoral adalah biaya keadaan darurat. Biaya ini hanya ditujukan untuk keadaan darurat. Misalnya peserta mengalami kecelakaan, menjadi korban bencana alam, dan sebagainya sesuai ketentuan.
Komponen biaya kelima dari biaya pendukung adalah biaya pemesanan tiket pesawat PP. Biaya untuk perjalanan naik pesawat dari Indonesia menuju ke bandara terdekat dari Coventry University di Inggris akan ditanggung penyelenggara dan berlaku satu kali PP.
Komponen pendanaan yang kedua adalah pada skema Beasiswa DIkti – Coventry University. Jadi, biaya ini akan didapatkan awardee selama menempuh studi Doktor atau S3. Cakupannya terbagi menjadi dua kategori biaya, berikut penjelasannya:
Jenis biaya yang pertama yang disediakan dan ditanggung pihak penyelenggara adalah biaya studi. Pada beasiswa ini, biaya studi terbagi lagi menjadi dua kategori.
Pertama, adalah biaya admission fee atau biaya pendaftaran. Sering pula disebut biaya awal yang dibayarkan mahasiswa saat mendaftar sebagai mahasiswa baru.
Kedua, adalah biaya pendidikan atau tuition fee. Selama masa studi, awardee akan dibebaskan dari segala bentuk biaya pendidikan di Coventry University. Sehingga bisa fokus mengikuti studi dan lulus tepat waktu.
Komponen biaya yang kedua di dalam Program Beasiswa Dikti – Coventry University tahun 2024 adalah biaya pendukung. Biaya ini akan didapatkan semua wardee dan mencakup 8 komponen pendanaan. Yaitu:
Jenis biaya yang pertama di dalam biaya pendukung adalah biaya kedatangan. Sesuai namanya, biaya ini diberikan setelah awardee tiba di Inggris untuk memulai masa studi dan diberikan satu kali.
Jenis biaya yang kedua di dalam biaya pendukung adalah biaya hidup. Selama masa studi, awardee akan menerima uang bulanan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Besarannya sesuai standar yang ditetapkan Ditjen Diktiristek.
Awardee di dalam program ini juga akan mendapatkan asuransi kesehatan. Sehingga bisa digunakan untuk mengakses layanan kesehatan secara gratis selama masa studi.
Awardee juga akan mendapatkan biaya untuk mengurus atau pengajuan visa, yakni visa pelajar. Sehingga tidak perlu keluar biaya sendiri untuk mendapatkan visa untuk studi di Inggris.
Biaya selanjutnya adalah biaya residence permit. Secara umum residence permit adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara kepada warga asing.
Dokumen ini akan membuat pemilik atau pemegangnya bisa tinggal lebih lama di negara asing, bahkan menetap. Sehingga sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Biaya pengurusannya akan ditanggung penyelenggara beasiswa.
Awardee juga akan menerima biaya keadaan darurat. Jadi, selama masa studi saat mengalami keadaan darurat bisa memanfaatkan dana ini. Besaran dan jenis keadaan darurat disesuaikan kebijakan pihak penyelenggara.
Sama seperti biaya pemesanan tiket pesawat di skema Pre-doctoral, awardee di beasiswa Doktor Dikti – Coventry University juga mendapatkan biaya tersebut.
Biaya diberikan satu kali PP, yakni di masa awal studi untuk berangkat dari Indonesia ke Inggris. Kemudian pada masa akhir studi untuk kembali ke tanah air dari Inggris.
Biaya berikutnya adalah tunjangan keluarga. Artinya, awardee di program ini diperbolehkan mengajak keluarga ke Inggris selama masa studi. Biaya yang diboyong berhak mendapatkan tunjangan keluarga.
Besaran tunjangan dan juga jumlah keluarga, baik pasangan maupun anak yang bisa dibawa. Disesuaikan dengan kebijakan dari pihak penyelenggara. Bisa dikonsultasikan lebih lanjut melalui kontak narahubung yang disediakan.
Sama seperti program beasiswa pada umumnya, di dalam Program Beasiswa DIkti – Coventry University juga bersifat kompetitif. Sehingga semua pendaftar diwajibkan untuk memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan pihak penyelenggara.
Memahami bahwa program beasiswa ini terbagi menjadi dua skema, maka persyaratan juga terbagi ke masing-masing skema. Berikut detailnya:
Bagi dosen yang tertarik mengikuti program Pre-doctoral, maka wajib memenuhi persyaratan di bawah ini:
Sementara untuk para dosen yang tidak hanya mengikuti program Pre-doctoral dan meraih beasiswa S3 di Coventry University. Maka wajib memenuhi persyaratan berikut ini:
Semua dokumen yang wajib sesuai format yang ditetapkan pihak penyelenggara. Bisa mengunduh format dokumen melalui surat edaran maupun booklet Beasiswa Dikti – Coventry University 2024.
Dalam program Beasiswa Dikti – Coventry University diterapkan dua tahap seleksi, dan disusul seleksi final berkaitan dengan hasil Pre-doctoral. Tahapan seleksi awal mencakup seleksi administrasi dan seleksi wawancara.
Seleksi administrasi akan fokus pada pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian berkas pendaftaran. Jadi, pastikan sudah melampirkan semua dokumen yang disyaratkan dalam pendaftaran. Pastikan juga sudah sesuai ketentuan dan terunggah sempurna, karena pendaftaran dilakukan secara online.
Sementara seleksi di tahap kedua adalah seleksi wawancara dengan pihak penyelenggara. Yakni dari pihak Ditjen Diktiristek dan Coventry University. Wawancara akan dilakukan dalam bahasa Inggris.
Sebagaimana yang disampaikan sekilas di awal, pendaftaran untuk program Beasiswa Dikti – Coventry University dilakukan secara online. Bagi dosen di Indonesia yang memenuhi semua persyaratan program, bisa segera melakukan pendaftaran di tautan https://beasiswadosen.kemdikbud.go.id/.
Pendaftaran sudah bisa dilakukan sejak surat edaran nomor 1958/E4/DT.04.02/2024 diterbitkan, yakni sejak 10 Juni 2024. Sementara untuk penutupan pendaftaran, direncanakan pada 14 Juli 2024 mendatang.
Informasi lebih detail mengenai program beasiswa ini bisa membaca booklet atau buku panduan program. Jika memiliki pertanyaan, bisa menghubungi narahubung Ditjen Diktiristek melalui email: bln.dikti@kemdikbud.go.id.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…