Informasi

Profesor Geofisika Pertama di UB Ungkap Potensi Geothermal dan Upaya Penanganan Bencana Alam

Malang – Drs. Adi Susilo, M.Si., Ph.D resmi dinobatkan sebagai profesor Geofisika pada Rabu (2/10). Pemaparan Adi terkait hasil penelitiannya tersebut di Gedung Widyaloka Univeritas Brawijaya (UB) mengantarkan dirinya sebagai Profesor Geofisika pertama di UB.

Penelitian Adi berjudul Pemodelan Konduit Lumpur Sidoarjo, Kebencanaan dan Eksplorasi Sumber Daya Alam. Selama ini Adi memang menekuni bidang Geofisika ini.

Dilansir prasetya.ub.ac.id, Geofisika adalah gabungan ilmu Geologi, Fisika dan Matematika. Penggabungan ilmu tesebut dapat digunakan untuk pengurangan risiko bencana dan eksplorasi sumber daya alam. Terhadap pengurangan bencana kebumian, Geofisika dapat digunakan untuk mengetahui karakter potensi bencana.

Sementara itu, berhubungan dengan eksplorasi sumber daya, Geofisika dapat dimanfaatkan untuk mengetahui persebaran jenis batuan dan sebaran di bawah permukaan tanah.

“Potensi ekonomi sumber daya alam yang di Jawa Timur bagian selatan terdiri atas minyak bumi. Di bagian utara potensi tambang kapur, ada juga geothermal, ada juga potensi migas di daerah sekitar Pandaan dan sekitarnya,” ujar Adi yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut.

Apalagi mengingat letak geografis Indonesia berada di ring of fire, kawasan dengan energi geothermal terbesar di dunia.

Dikutip dari wawancara cendananews.com dengan Adi, Geofisika ini membantu untuk memetakan persebaran potensi sumber daya alam. Adi menyebutkan jika salah satu potensi sumber daya alam di Jawa Timur adalah Geothermal atau panas bumi.

Sumber daya alam ini memiliki banyak manfaat, yang utama adalah untuk sumber pembangkit listrik. Apabila potensi ini dimanfaatkan secara maksimal maka akan membantu sektor industri dan wisata.

Berdasarkan penelitiannya, profesor Geofisika tersebut juga berargumen lumpur Sidoarjo menyebabkan perubahan ekonomi, sosial, dan psikologi bagi masyarakat. Ia menjelaskan jika salah satu metode Geofisika yakni Metode Geomagnetic dapat dimanfaatkan untuk menganlisis dampak erupsi mud volcano LUSI di bawah permukaan.

Adi Susilo dinobatkan sebagai Profesor Geofisika pertama di Universitas Brawijaya (UB) dengan penelitiannya berjudul Pemodelan Konduit Lumpur Sidoarjo, Kebencanaan dan Eksplorasi Sumber Daya Alam. (Foto: prasetya.ub.ac.id)

Metode ini seringkali digunakan untuk memetakan retakan pada suatu area dengan melakukan pemodelan suseptibilitas batuan. Suseptibilitas diartikan sebagai kerentanan batuan untuk dengan mudah termagnetisasi.

Hasil analisis Adi menggunakan Analisis Probabilistik Seismik Hazard, terdapat tiga kota di Jawa Timur yang rentan terhadap gempa bumi, yaitu Malang, Tulungagung, dan Pacitan. Periodisasi gempa diperkirakan 20-30 tahun.

Temuannya yang lain, Geofisika dapat diterapkan tahapan mitigasi bencana. Sehingga bisa digunakan untuk membuat early warning sistem untuk pemukiman rawan bencana misalnya longsor. Di sisi lain juga memberikan informasi secara tepat mengenai pemukiman-pemukiman di daerah patahan bumi.

“Selain informasi, kita juga bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Yang lebih baik adalah pindah, jika tidak memungkinkan, jika hujan terjadi lebih dari 2 jam, maka disarankan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Hal ini penting sebagai upaya mitigasi bencana alam. Mitigasi membutuhkan sinergi pemerintah dan masyarakat termasuk para geosaintis untuk mengurangi risiko dan menghadapi bencana.

Geosaintis juga dibutuhkan untuk menyusun peta potensi sumber daya alam di Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Sehingga ilmu Goefisika akan sangat membantu proses mitigasi.

Kemudian untuk bencana kekeringan, Geofisika dapat digunakan untuk melacak sungai bawah permukaan dengan debit air yang tidak pernah kering. Ini merupakan keuntungan berada di wilayah karst atau pegunungan kapur sehingga menjadi keuntungan jika bisa dimanfaatkan dengan baik. Sedangkan untuk eksplorasi, Adi beserta tim tengah meneliti tambang yang berada di Indonesia.

“Saat ini sedang bekerjasama dengan PT. Pertamina Hulu Energi untuk  eksplorasi di daerah Tuban. Dengan begitu, Geofisika dapat memudahkan para pengambil kebijakan untuk mitigasi bencana dan juga menentukan cadangan sumber daya alam yang ada di bawah tanah dengan lebih detil,” pungkas Profesor Geofisika itu.

Redaksi

Redaksi

Recent Posts

Jenis Jurnal dalam Kewajiban Publikasi Dosen dan Angka Kreditnya

Dalam dunia akademik, dosen juga memiliki kewajiban melakukan publikasi ilmiah secara berkala. Salah satunya publikasi…

2 weeks ago

Daftar Jurnal Terindeks Copernicus April 2024 [Update]

Mengecek apa saja daftar jurnal terindeks Copernicus tentu sangatlah penting, khususnya bagi dosen yang ingin…

2 weeks ago

10 Tantangan Kuliah di Luar Negeri dan Tips Menghadapi

Sebagai dosen, banyak yang memiliki impian bisa studi lanjut sampai ke luar negeri karena bisa…

2 weeks ago

Definisi dan Prosedur Pengajuan Insentif Publikasi Artikel Jurnal

Ada banyak upaya dilakukan berbagai pihak untuk mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah, terutama…

2 weeks ago

7 Program Beasiswa S3 Australia dan Cakupan Beasiswanya

Mencari informasi beasiswa S3 Australia tentu akan menjadi agenda bagi siapa saja yang tertarik studi…

2 weeks ago

Beasiswa Pendidikan Indonesia Kapan Dibuka? Ini Timelinenya

Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) menjadi salah satu program beasiswa bergengsi dari pemerintah Indonesia melalui…

2 weeks ago