PMDSU 2021 Batch VI. Kalangan akademisi tentu sangat kenal dengan yang namanya PMDSU atau Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul. Program PMDSU kemudian diketahui sebagai salah satu program beasiswa dan program unggulan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti.
Program beasiswa ini ditujukan kepada calon dosen dan doktor di kalangan milenial. Sebab menawarkan percepatan lulus Doktor atau S3 di usia yang terbilang muda dan dalam kurun waktu 4 tahun saja. Para Sarjana yang memenuhi kualifikasi bisa mencoba mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program beasiswa ini.
PMDSU kali pertama digelar di tahun 2013 dan terbagi menjadi beberapa batch dan hal serupa terjadi juga di tahun 2021. Bulan April ini, Beasiswa PMDSU 2021 sudah memasuki batch VI, dan kabar terbaru menyebutkan bahwa pihak Ditjen Dikti sudah mengumumkan Hasil Telaah Usulan Penyelenggaraan PMDSU 2021 batch VI tersebut.
Dilansir dari situs kingramli.com, disampaikan bahwa pihak Ditjen Dikti mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia atas program Beasiswa PMDSU 2021. Sebab di tahun ini terjadi peningkatan jumlah proposal usulan, dan setelah dilakukan telaah maka diputuskan ada 18 perguruan tinggi terpilih.
18 perguruan tinggi ini nantinya akan menjadi penyelenggara dari Beasiswa PMDSU 2021 batch VI. Berhubung jumlah kuota penerima beasiswa tersebut masih terbatas maka diputuskan pula. Bahwa setiap promotor hanya bisa mengusulkan satu mahasiswa saja di batch ke VI ini.
Baca Juga: Perbedaan Dosen PNS dan PPPK, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Hal ini sendiri sesuai dengan surat edaran Ditjen Dikti Nomor 0245/E/KD.01.00/2021 pada tanggal 6 April 2021. Surat edaran ini sendiri menyampaikan empat hal, yaitu:
Bagi pihak perguruan tinggi yang menjadi penyelenggara program Beasiswa PMDSU 2021 diharapkan untuk menyampaikan kepada para promotornya mengisi data profil. Yakni melaului laman https://beasiswadosen.kemdikbud.go.id/pmdsu dan sudah bisa dilakukan sejak 6 April 2021 dan batas maksimalnya sampai 14 April 2021 mendatang.
Meskipun untuk program Beasiswa PMDSU 2021 diberlakukan pembatasan, bahwa masing-masing promotor hanya bisa mengusulkan satu nama mahasiswa. Namun tentunya program ini menjadi angin segar bagi para Sarjana khususnya calon dosen untuk bisa melanjutkan pendidikan tanpa perlu pusing memikirkan biaya.
Program Beasiswa PMDSU sendiri adalah program dari Kemenristek Dikti yang dirilis pertama kali di tahun 2013. Sejak saat itu hingga sekarang sudah berhasil menjaring 754 mahasiswa berprestasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Batch pertama di tahun 2013 sampai 2017 menjaring 57 mahasiswa yang sukses menjadi Doktor dalam waktu 4 tahun.
Sedangkan di batch 2 di tahun 2015 – 2019 menjaring 321 mahasiswa, dan di batch 3 di tahun 2017 – 2021 menjaring 243 mahasiswa. Bulan April 2021 sudah memasuki batch VI yang rencananya akan diadakan di tahun 2018 – 2022 yang menjaring 133 mahasiswa.
Baca Juga: Serdos SMART: Sosialisasi Sertifikasi Pendidik untuk Dosen dan Beban Kerja Dosen 2021
Apa keunggulan program Beasiswa PMDSU 2021 dibanding program beasiswa lain, termasuk juga dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan)? Keunggulan tersebut antara lain:
Keunggulan pertama dari program Beasiswa PMDSU 2021 adalah menyediakan beasiswa penuh alias full funded. Maksudnya adalah tidak hanya memberi biaya untuk pendidikan saja bagi calon Doktor. Namun juga mencakup biaya hidup, biaya buku, dan juga biaya penelitian.
Praktis para peserta program beasiswa dari Kemenristekdikti ini hanya perlu fokus belajar, dan tugas utamanya adalah belajar itu sendiri. Sebab setiap peserta beasiswa dituntut untuk lulus tepat waktu. Jadi, meskipun sifatnya full funded namun hanya berlaku selama empat tahun saja.
Artinya, jika mahasiswa peserta program beasiswa ini kemudian lulus lebih lama. Maka setelah masa empat tahun semua biaya akan ditanggung sendiri oleh peserta tersebut. Tidak heran jika beasiswa ini sifatnya penuh, supaya setiap peserta bisa lulus sesuai tenggat waktu.
Kabar baiknya lagi, program Beasiswa PMDSU 2021 dan di tahun-tahun atau batch sebelumnya memiliki proses seleksi sederhana atau tidak rumit. Sehingga ara calon peserta program hanya perlu menyerahkan persyaratan administrasi dan menunjukan hasil tes kemampuan bahasa Inggris dan TPA.
Selebihnya, peserta tinggal menunggu kabar baik dari tim yang melakukan seleksi. Sehingga tidak perlu repot dengan tahapan seleksi yang cukup banyak dan harus mengurus terlalu banyak dokumen persyaratan.
Setiap batch dari program Beasiswa PMDSU ditentukan perguruan tinggi mana saja di Indonesia yang menjadi penyelenggara. Perguruan tinggi inilah yang nantinya menjadi tempat para peserta program untuk melanjutkan pendidikan Magister dan Doktor selama kurun waktu 4 tahun.
Sama seperti peserta beasiswa, perguruan tinggi penyelenggara termasuk juga para promotor diseleksi dengan ketat. Sehingga peserta beasiswa dari Kemenristekdikti ini dipastikan akan menjadi mahasiswa Doktor di perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Seperti yang disampaikan di poin sebelumnya, bahwa promotor di dalam program Beasiswa PMDSU 2021 maupun di tahun dan batch sebelumnya juga diseleksi dengan ketat. Tujuannya adalah untuk memberikan promotor yang sekaligus menjadi mentor para peserta dengan kualitas terbaik.
Melalui mentor terbaik, maka peserta beasiswa juga akan menjadi lulusan Doktor terbaik dan berprestasi. Melalui ketentuan ini maka dipastikan semua peserta program Beasiswa PMDSU 2021 akan mendapatkan bimbingan dari akademisi terbaik. Sehingga bisa menyerap ilmu dan pengalaman dari sumber terbaik.
Perlu diketahui bahwa program Beasiswa PMDSU sejak pertama kali dirilis ke publik memang merupakan beasiswa percepatan menjadi Doktor. Ditujukan untuk para Sarjana atau S1 agar bisa menjadi Doktor dalam kurun waktu 4 tahun. Detailnya adalah menempuh pendidikan Magister (S2) selama 1 tahun).
Kemudian menempuh pendidikan Doktor (S3) secara langsung selama 3 tahun. Jadi, peserta beasiswa dipastikan selama 4 tahun tersebut dari Sarjana sudah bisa menjadi Doktor. Kemudian juga bisa langsung mendapatkan dua gelar sekaligus, yakni Magister dan Doktor tadi.
Namun perlu dipastikan untuk fokus belajar dan memenuhi sejumlah kewajiban selama menjadi peserta. Supaya bisa lulus tepat waktu dan terhindar dari resiko lulus lebih lambat dan harus menanggung sendiri biaya pendidikan dan biaya-biaya lain sampai dinyatakan lulus menjadi Doktor.
Keunggulan sekaligus keuntungan berikutnya dari program Beasiswa PMDSU 2021 adalah membuka kesempatan bagi peserta untuk melakukan riset di luar negeri. Sebab dibuka kesempatan untuk ikut juga dalam program beasiswa PKPI (Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional).
Beasiswa ini sekali lagi bisa diakses para peserta yang juga memenuhi sejumlah kualifikasi. Selain itu, para peserta mendapat dua kali kesempatan mengikuti program beasiswa PKPI tersebut selama menjadi peserta Beasiswa PMDSU 2021. MIsalnya ketika sudah lulus ujian kualifikasi untuk S3.
Jadi, untuk para calon dosen yang ingin meraih gelar Doktor sekaligus melakukan riset di luar negeri. Ada baiknya mengikuti program beasiswa satu ini karena dibuka kesempatan tersebut dan terbilang cukup lebar. Sebab memang tersedia dua kali kesempatan meraih beasiswa PKPI seperti yang dijelaskan diatas.
Baca Juga: Contoh CV Dosen yang Baik dan Benar
Program Beasiswa PMDSU 2021 memang ditujukan untuk para Sarjana yang ingin segera menjadi Doktor. Pesertanya sendiri kebanyakan merupakan calon dosen atau para dosen yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang Magister dan Doktor tanpa perlu pusing memikirkan biaya.
Para peserta selain dituntut untuk lulus tepat waktu dan tidak ada toleransi, juga dituntut untuk melakukan publikasi karya ilmiah di tingkat internasional atau jurnal ilmiah internasional. Melalui ketetapan ini, di tahun 2013 pada angkatan pertama sudah ada 116 publikasi internasional berprestasi dari 57 peserta beasiswa.
Prestasi tersebut secara praktis mendongkrak ranking publikasi ilmiah Indonesia di tingkat internasional. Tak hanya sampai disitu saja, peserta program Beasiswa PMDSU 2021 bisa dikatakan juga sebagai produk asli Indonesia. Mengapa? Sebab beasiswa satu ini diselenggarakan di perguruan tinggi terbaik di dalam negeri.
Meskipun begitu, kualitas lulusannya tentu tidak perlu diragukan. Sebab sudah dibuktikan dengan kemampuan para peserta di angkatan pertama yang sukses mempublikasikan ratusan publikasi internasional bereputasi. Belum lagi dengan hasil riset kolaborasi di berbagai negara di dunia.
Artinya, lulusan dari perguruan tinggi terbaik di Indonesia juga memiliki kualitas sama baiknya dengan lulusan universitas bergengsi negara lain. Oleh sebab itu, menjadi peserta Beasiswa PMDSU 2021 dan sukses memenuhi sejumlah kualifikasi. Sama artinya sudah membanggakan negeri dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Hadirnya program Beasiswa PMDSU tentu menjadi kabar baik yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Sebab merupakan jenis beasiswa dengan banyak sekali keunggulan yang tentunya menguntungkan. Poin menariknya lagi adalah, bahwa dengan beasiswa dari Kemenristekdikti inilah seorang dosen bisa segera menjadi Doktor.
Dosen memang minimal harus lulus S2 atau Magister, namun sampai disitu saja tentu tidak cukup. Berbagai tuntutan atau sebut saja tugas dan tanggung jawab sebagai dosen yang kompleks. Kemudian memberi tuntutan juga bagi para dosen untuk segera meraih gelar Doktor. Kenapa?
Alasannya sendiri ternyata sangat beragam, beberapa diantaranya adalah:
Alasan pertama kenapa para dosen perlu segera melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di jenjang Doktor atau S3 adalah untuk meningkatkan kualitas diri. Sebab dengan kuliah lagi maka akan ada lebih banyak ilmu didapatkan dan lebih banyak pula keterampilan bisa dikuasai.
Hal ini tentunya akan menguntungkan dosen yang bersangkutan karena menguasai lebih banyak hal. Sehingga bisa melakukan lebih banyak hal, tidak hanya berprestasi di bidang akademik saja melainkan juga di bidang lain. Sebab ilmu yang didapatkan dan begitu juga pengalaman sudah lebih luas dan bisa diaplikasikan di banyak bidang.
Dosen dengan gelar Doktor tentu memiliki kesempatan lebih besar untuk meningkatkan karirnya sebagai dosen. Sebab di profesi dosen sendiri juga terdapat jenjang karir karena adanya jabatan akademik dan kepangkatan. Bagi mereka yang sudah menjadi Doktor maka kesempatan untuk menjadi Guru Besar lebih terbuka.
Selain itu, gelar Doktor ini juga membuka kesempatan bagi dosen untuk ikut serta dalam berbagai program dari pemerintah melalui Kemenristekdikti. Misalnya saja lebih mudah untuk mendapatkan dana hibah penelitian dari Kemenristekdikti.
Gelar Doktor juga memberi kemudahan bagi dosen untuk memiliki sumber pemasukan tambahan lebih banyak. Misalnya menjadi dosen pembimbing dan dosen penguji untuk mahasiswa Doktor maupun Magister. Selain itu bisa menjadi dosen tamu, narasumber berbagai seminar, dan lain-lain.
Dosen S3 umumnya sudah memiliki pemahaman ilmu yang lebih luas dan mendalam. Sekaligus sudah semakin banyak karya ilmiah maupun penelitian yang berhasil dilakukan. Semua aktivitas ini tentu bermuarah juga pada peningkatan mutu pendidikan dan memajukan ilmu pengetahuan.
Apalagi untuk bisa lulus menjadi Doktor memang dituntut untuk melakukan penelitian dengan unsur kebaruan di dalam tugas akhir (disertasi). Sehingga unsur kebaruan ini tentunya membawa dampak penting dalam memajukan ilmu pengetahuan di tanah air.
Dosen yang sudah lulus pun akan ikut membawa ilmu baru yang tentu mendongkrak kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan di institusi tempatnya mengajar. Sekaligus mutu pendidikan nasional.
Baca Juga: Buka Bimbingan Belajar sebagai Strategi Implementasi Program MBKM
Menjadi Doktor selama menekuni profesi dosen kemudian akan memberi predikat ahli kepada dosen yang bersangkutan. Mengapa? Sebab pendidikan Doktor tentu akan memberikan pemahaman lebih mendalam di suatu bidang. Setelah lulus tidak hanya mendapat gelar Doktor namun juga menjadi ahli di suatu bidang.
Yakni sesuai dengan bidang keilmuan Doktor yang diambil. Jika sudah dinyatakan sebagai ahli maka akan menjadi narasumber ketika ada permasalahan di bidang yang bersangkutan. Nantinya akan ikut memberikan kontribusi dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Menjadi ahli di suatu bidang juga mendorong para dosen untuk berkarya lebih banyak lagi di bidang tersebut. Misalnya memperbanyak mempublikasikan buku di bidang tadi dan menyediakan referensi atau literatur yang menjawab kebutuhan para dosen dan mahasiswa di bidang keilmuan yang sama.
Perlu diakui, bahwa dosen yang segera melanjutkan S3 dan segera mendapatkan gelar Doktor juga ikut berkontribusi dalam memajukan kualitas institusi. Sebab perguruan tinggi bersama dosen bergelar Doktor akan diketahui dan diakui memiliki SDM unggul yang merupakan ahli di bidang masing-masing.
Inilah alasan kenapa banyak perguruan tinggi di Indonesia mendorong dosen-dosennya untuk segera lulus S3. Supaya bisa menjadi SDM unggul di perguruan tinggi tersebut. Nantinya bisa mendukung akreditasi dari BAN-PT sekaligus meningkatkan kualitas alumni.
Berawal dari SDM (dosen) perguruan tinggi yang unggul, maka suatu perguruan tinggi juga akan mencetak lulusan unggul. Bekal ilmu, keterampilan, dan sebagainya dari para SDM unggul ini akan bermanfaat besar bagi lulusan untuk sukses berkarir maupun berwirausaha. Sehingga ikut membangun kredibilitas perguruan tinggi.
Jadi, melalui penjelasan tersebut tentu bisa dipahami bahwa segera lulus S3 atau Doktor adalah hal penting. Tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, dosen yang bersangkutan lewat gelarnya juga bermanfaat untuk sekitarnya. Yakni institusi tempatnya mengajar dan juga para mahasiswa yang selama ini berada di bawah bimbingannya.
Berhubung melanjutkan studi ke jenjang S3 memang banyak tantangan, entah dari segi kesibukan yang padat sampai masalah biaya. Maka untuk biaya ada baiknya gencar mencari program beasiswa, termasuk program Beasiswa PMDSU dari Kemenristek yang membantu para dosen bisa menjadi Doktor di usia muda.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…