Informasi

10 Tips Personal Branding bagi Dosen Pemula


Personal Branding bagi Dosen Pemula – Melakukan promosi terhadap diri sendiri ternyata tidak hanya untuk para selebriti dan CEO perusahaan, melainkan bisa dilakukan siapa saja. Termasuk kalangan dosen, yang ternyata tetap memerlukan personal branding agar lebih dikenal luas dan membangun reputasi. 

Selama ini istilah personal branding lebih identik bagi kalanya selebriti, pemimpin negara dan para menteri, sekaligus pimpinan perusahaan seperti CEO atau founder. Namun, seiring berjalannya waktu proses personal branding bisa dan dibutuhkan siapa saja. 

Seorang influencer, tentu merintis karirnya dengan melakukan personal branding yang memperkenalkan ciri khasnya. Proses ini ternyata juga penting untuk dilakukan oleh para dosen. Kira-kira kenapa? Kemudian, apa saja tips personal branding bagi dosen pemula? 

Sekilas Tentang Personal Branding

Sebelum mengetahui apa saja yang bisa dilakukan untuk personal branding bagi dosen pemula, maka pahami dulu pengertian dari personal branding. Personal branding diambil dari istilah branding yang artinya kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan sebuah perusahaan atau seseorang untuk membangun dan membesarkan brand (merek). 

Seiring berjalannya waktu, istilah branding kemudian mengalami perkembangan pengertian. Branding juga diartikan sebagai proses untuk mempengaruhi orang lain dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap sebuah brand maupun terhadap seseorang. 

Sedangkan personal branding adalah praktek dimana orang-orang memasarkan diri mereka serta karir mereka sebagai sebuah pencitraan atau merk. Dosen termasuk profesi yang membutuhkan personal branding untuk membangun citra positif di masyarakat. 

Dalam prosesnya, seorang dosen terlebih dahulu harus mengetahui kelebihan dan keistimewaan yang dimilikinya. Kemudian keistimewaan ini diperkenalkan kepada publik sambil menjelaskan profesinya sebagai dosen dan aktif melakukan personal branding. 

Tips Personal Branding bagi Dosen Pemula

Mampu melakukan personal branding bagi dosen pemula maupun senior akan membantu meningkatkan kualitas diri. Personal branding bahkan disebut ikut mendorong kesuksesan dosen dalam meniti karir di dunia akademik. 

Selama proses branding inilah nama dosen tersebut dikenal semakin luas, dan kemudian diundang ke berbagai acara. Apa saja keistimewaan yang dibagikan kepada khalayak menjadi magnet bagi penyelenggara acara untuk mengundang dosen tersebut. 

Selama dosen membagikan hal-hal positif dan juga yang berhubungan dengan kegiatan sebagai dosen. Maka kualitas dirinya sebagai dosen akan dikenal luas oleh masyarakat. Hal ini membantu dosen dikenal luas dan dihargai atas setiap prestasinya. 

Supaya bisa dikenal luas, maka seorang dosen harus paham apa saja tips personal branding yang tepat. Simak beberapa tips berikut agar hasilnya sesuai harapan: 

1. Mulai dari Diri Sendiri

Tips pertama dalam melakukan personal branding bagi dosen pemula adalah dimulai dari diri sendiri. Maksudnya adalah menyadari potensi yang dimiliki dan selalu bersikap jujur. Jika sudah menyadari diri sendiri punya sisi positif maka bisa berlanjut ke tahap berikutnya. 

2. Membangun Keberadaan di Masyarakat

Tahap selanjutnya adalah membangun keberadaan diri sendiri di tengah masyarakat. Bagaimana caranya? Tentunya dengan aktif bersosialisasi, mulai dari aktif mengikuti banyak kegiatan baik akademik maupun non akademik. 

Sekaligus membuat akun di sejumlah media sosial, atau paling tidak di satu media sosial populer menggunakan nama asli. Sehingga akun tersebut mudah ditemukan oleh rekan sesama dosen dan mahasiswa yang sudah mengenal Anda secara langsung. 

3. Selalu Belajar dan Mengembangkan Diri

Sukses melakukan personal branding membutuhkan keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Harus berani mencoba hal baru dan yakin hal tersebut memberikan manfaat. Sehingga bisa membagikan hasil karya yang unik dan juga kaya manfaat. 

Baca Juga:

Pentingnya Academic Branding Bagi Dosen 
Academic Branding Dosen Melalui Jurnal SINTA
4 Tips Menjadi Dosen Muda yang Disukai Mahasiswa
Strategi Dosen Muda Menghadapi Mahasiswa Milenial

4. Menentukan Target dan Segmentasi Personal Branding

Dalam proses personal branding bagi dosen pemula ternyata membutuhkan penentuan target dan segmentasi. Dosen leluasa memilih target dan segmentasi branding yang dilakukan. Jika menyasar mahasiswa maka gunakan gaya bahasa yang mudah dipahami dan diterima oleh mahasiswa. 

5. Menentukan Positioning

Berikutnya adalah menentukan positioning, dimana positioning adalah apa yang ingin ditanamkan di benak target dan segmentasi yang sudah ditentukan. Apakah ingin dikenal sebagai dosen yang rajin menerbitkan buku? Rajin mengisi seminar? Atau yang lainnya? 

6. Membangun Brand dan Diferensiasi

Tahap personal branding selanjutnya adalah membangun brand dan diferensiasi. Brand disini bisa dikatakan sebagai usaha agar diri sendiri semakin dikenal dan diingat oleh target dan segmentasi. Sedangkan diferensiasi adalah ciri khas yang membedakan dosen satu dengan dosen yang lain. 

7. Membangun Product, Price, Place, dan Promotion

Berikutnya adalah membangun product, price, place, dan juga promotion. Adapun product disini adalah kemampuan, keterampilan, dan karya yang dimiliki. Kemudian price adalah bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap produk yang dimiliki. 

Sedangkan untuk place adalah tempat melakukan personal branding, yakni kanal-kanal yang digunakan. Apakah media sosial, Youtube, menjadi penulis, peneliti, atau yang lainnya? 

Terakhir adalah promotion yakni proses memperkenalkan seluruh karya yang dimiliki kepada publik. Keempat hal ini perlu ditentukan dan dipraktekan agar proses personal branding berjalan dengan baik. 

Baca Juga:

Kenali Kendala Serdos Sejak Dini
Menjadi Dosen Muda dan Tantangan Menyampaikan Materi 
Mengapa Dosen Muda Perlu Menulis Jurnal Internasional?
9 Alasan Mengapa Dosen Muda Harus Sampai ke Negeri Seberang

8. Menunjukan Peran di Masyarakat

Tahap berikutnya dalam personal branding bagi dosen pemula adalah menunjukan peran yang dimiliki kepada masyarakat. Artinya, dosen tidak hanya memperkenalkan karyanya saja namun juga memperkenalkan kontribusinya di masyarakat. 

Misalnya menunjukan perannya dalam mendukung mahasiswa di kampus tempatnya mengajar untuk berkembang. Kemudian bisa juga dengan aktif menjalankan proyek bersama dengan mahasiswa. 

Bisa juga dengan cara menunjukan manfaat dari karya yang dimiliki kepada masyarakat di suatu daerah. Peran langsung seorang dosen akan membantu dirinya dikenal lebih luas secara positif, sehingga penting untuk dilakukan. 

9. Memberikan Sesuatu di Masyarakat

Berikutnya adalah memberikan service atau pelayanan, bisa juga diartikan dengan memberikan sesuatu kepada masyarakat. Artinya, dosen muda dengan segala potensi dan keterampilan yang dimiliki tidak hanya hadir sebagai pengajar saja. 

Melainkan juga mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat dan membantu mereka hidup lebih baik. Misalnya dosen membangun sebuah sistem informasi yang mendorong perbaikan layanan dari lembaga pemerintah ke masyarakat. 

Maka peningkatan layanan yang terjadi adalah “sesuatu” yang sudah diberikan kepada masyarakat. Sehingga mereka bisa menikmatinya dan memetik manfaat seluas-luasnya dari hal tersebut. 

10. Menjaga Reputasi

Tahap akhir dan yang paling fundamental dalam personal branding bagi dosen adalah menjaga reputasi. Proses menjaga reputasi sangat penting dan dilakukan seumur hidup dosen yang bersangkutan. 

Menjaga reputasi kadang terasa lebih sulit dibanding mulai membangun citra positif. Jadi, setelah sukses memiliki banyak pengikut di media sosial dan semakin dikenal luas lalu sibuk dengan banyak acara. 

Jangan lupa untuk selalu menjadi dosen yang baik dan menjunjung tinggi profesionalitas. Jadi, tunjukan selalu bahwa Anda adalah dosen yang inspiratif dan bisa menjadi suri tauladan bagi mahasiswa, sesama dosen, dan masyarakat luas. 

Semua tips personal branding bagi dosen pemula di atas tentu tepat untuk dilakukan, dan bisa dilakukan dari sekarang. Sebab proses branding kadang memerlukan waktu sangat lama sehingga semakin dini dimulai akan semakin baik. 

Artikel Terkait:

Skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) dan Tahap-Tahapannya

7 Tips Lolos Serdos bagi Dosen Pemula

7 Tips Kenaikan Jabatan Fungsional bagi Dosen Pemula

Metodologi Penulisan Buku Penelitian untuk Dosen Pemula

Dikti Beri Dukungan Penelitian Bagi Dosen Pemula

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago