Jika selama ini belum memahami bahwa ada perbedaan TOEFL dan IELTS maka bisa mencoba mempelajarinya. Sebab keduanya dikenal sebagai tes kemampuan bahasa Inggris. Sama-sama tes untuk TKBI tersebut.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki seseorang. Biasanya hasil tes diperlukan untuk memenuhi syarat administrasi pendaftaran kuliah ke luar negeri. Meskipun sama, ternyata antara TOEFL dan IELTS berbeda.
Pastikan paham perbedaan tersebut, karena bisa jadi lebih membutuhkan TOEFL dibanding IELTS. Namun sudah terlanjur tes IELTS, yang tentu perlu tes ke TOEFL dan mengeluarkan biaya ekstra. Agar tidak terjadi, simak detail perbedaan TOEFL dan IELTS berikut ini.
Sebelum membahas perbedaan kedua TKBI ini, maka perlu memahami definisi masing-masing terlebih dahulu. TOEFL memiliki kepanjangan Test of English as Foreign Language.
Secara umum, TOEFL adalah tes kemampuan bahasa Inggris dengan logat bahasa Amerika. Artinya, tes bahasa Inggris ini fokus pada kemampuan bahasa Inggris dengan gaya Amerika yang khas dibanding gaya di UK (Inggris).
Tes TOEFL sendiri diselenggarakan oleh ETS (Educational Testing Service) yang berbasis di Amerika Serikat. Lalu, apakah masyarakat Indonesia harus datang ke Amerika untuk tes TOEFL? Tentunya tidak, kecuali ada syarat yang menyatakan harus demikian.
Indonesia memiliki sejumlah lembaga tes yang menyelenggarakan tes TOEFL, sehingga bisa mengikuti salah satunya. Pilih lembaga tes yang hasilnya langsung terhubung ke ETS untuk kemudahan melengkapi syarat administrasi pendaftaran sekolah maupun kuliah di sana.
Jenis tes TOEFL cukup beragam, namun yang paling umum digunakan di negara kawasan Asia termasuk Indonesia adalah TOEFL ITP (Institutional Testing Program). TOEFL memiliki tiga sesi ujian dan skor tertinggi mencapai 500an bahkan 600 pon.
Jika membahas perbedaan TOEFL dan IELTS, maka pahami juga mengenai apa itu IELTS. IELTS memiliki kepanjangan International English Language Testing System. IELTS secara umum adalah uji coba kemampuan bahasa Inggris yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Cambridge, British Council dan IDP Education Australia
Sehingga gaya bahasa Inggris yang digunakan di dalam IELTS adalah ke arah aksen bahasa Inggris orang Britania (Inggris Raya). Jadi, antara Inggris Amerika dengan Inggris di Britania ada sedikit banyak perbedaan. Misalnya pada aksen, sebutan tempat, dan lain-lain.
Sebagai contoh adalah bahasa Inggris untuk sepeda motor, orang di Amerika menyebutnya motorcycle. Sedangkan orang di Britania menyebutnya dengan istilah motorbike. Masih banyak lagi istilah berbeda antara Inggris Amerika dengan Inggris Britania sehingga wajar tesnya juga berbeda. Sesinya sama dengan TOEFL dan skornya antara 0-9 poin.
Setelah memahami pengertian masing-masing, maka perlu memahami pula perbedaannya secara mendetail. Berikut daftar perbedaan TOEFL dan IELTS:
Perbedaan pertama adalah dari negara tujuan. Maksudnya adalah negara yang akan dituju untuk sekolah atau kuliah. Jika ingin kuliah di Amerika misalnya maka perlu mengikuti TOEFL, jika kuliah di Australia maka perlu ikut IELTS.
Jadi, negara tujuan ini menggunakan bahasa Inggris dengan gaya Amerika atau gaya Britania? Jika sudah tahu maka bisa menentukan tes mana yang akan diikuti. Detailnya, TOEFL untuk negara Amerika Serikat dan Kanada. Sementara IELTS untuk Australia, Inggris, Irlandia, dan Selandia Baru.
Perbedaan yang kedua terletak pada biaya untuk mengikuti tes yang ternyata berbeda. Kebanyakan lembaga TKBI di Indonesia membebankan biaya Rp 3 jutaan untuk TOEFL dan IELTS, dimana TOEFL biasanya lebih mahal sedikit.
Perbedaan TOEFL dan IELTS yang ketiga adalah pada metode pengujian, mengarah pada jenis ujiannya. Pada TOEFL ada banyak metode mulai dari PBT, CBT, sampai iBT yang sekarang sudah diberlakukan secara luas dan bahkan secara internasional.
Sementara untuk IELTS, mayoritas masih menggunakan metode tes tertulis atau secara manual. Namun di Indonesia ada beberapa lembaga tes sudah menyediakan metode IELTS berbasis komputer. Yakni baru ada di Yogyakarta, Jakarta, Padang, dan Surabaya).
TOEFL maupun IELTS terbagi menjadi beberapa sesi dimulai dari sesi listening, writing, reading, dan terakhir speaking. Sistem penilaian pada TOEFL untuk yang berbasis internet atau iBT adalah 30 poin di masing-masing sesi kemudian dijumlah.
Skor tertinggi adalah 30 x 4 sesi, yakni 120 poin. Sementara untuk IELTS setiap sesi memiliki nilai antara 0-9, semua kemudian dijumlah dan dibagi 4. Sehingga skor akhir berkisar antara 0-9 poin.
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, bahasa Inggris antara TOEFL dan IELTS berbeda. Pada TOEFL menggunakan bahasa Inggris bergaya Amerika sedangkan IELTS bergaya Britania. Perbedaan keduanya terletak pada logat, idiom, dan juga ejaan.
Perbedaan TOEFL dan IELTS selanjutnya adalah pada sesi reading. Pada TOEFL reading memberikan 3-5 teks bacaan kepada peserta dan diikuti pertanyaan di masing-masing teks. Sementara di IELTS terdapat 3 teks bacaan dengan banyak tipe pertanyaan.
Pada TOEFL dengan model iBT peserta tes diberi 6 pertanyaan dan menjawabnya di perangkat komputer. Sementara pada IELTS peserta akan diberi pertanyaan langsung oleh penguji. Sehingga peserta menjawab langsung di hadapan penguji tadi.
Dalam sesi writing juga dijumpai perbedaan TOEFL dan IELTS meskipun sama-sama diwajibkan menulis 2 esai. Pada TOEFL esai pertama dibuat dari rekaman audio sehingga peserta menuliskan opini dari audio tersebut.
Esai kedua menjelaskan pengalaman pribadi peserta tes. Sementara pada IELTS, esai pertama menjelaskan informasi visual seperti informasi dari sebuah grafik maupun tabel. Esai kedua membuat argumen, opini, atau sudut pandang mengenai suatu topik.
Pada sesi listening juga ada perbedaan, misalnya di TOEFL berbasis iBT sesi ini berisi pemutaran video edukasi maupun video percakapan dengan durasi 40-60 menit. Setelahnya akan muncul beberapa pertanyaan terkait video tersebut.
Sedangkan pada IELTS, sesi listening berupa mendengarkan cuplikan audio pendek. Setiap audio kemudian diikuti pertanyaan, jika sudah dijawab baru beralih ke audio selanjutnya.
Bagaimana dengan tingkat kesulitan? Khusus untuk tingkat kesulitan sifatnya relatif, sebab akan disesuaikan kemampuan masing-masing. Namun satu yang pasti, semakin bagus penguasaan bahasa Inggris semakin mudah mengikuti tes model apapun.
Perbedaan terakhir adalah pada durasi selama tes, TOEFL masih sangat panjang karena rata-rata membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Sementara untuk IELTS lebih pendek yakni sekitar 2 jam 45 menit. Sehingga terpaut 1 jam 15 menit dari kedua jenis tes bahasa Inggris tersebut.
Jika sudah mengetahui perbedaan TOEFL dan IELTS, sudahkah siap untuk mengikuti tes salah satunya? Pastikan sudah mempersiapkan diri dengan baik bisa dengan rajin latihan soal, latihan membaca, berbicara, ikut try out di tempat les, dan sebagainya agar skor memuaskan.
Artikel Terkait:
Cara Menghitung Skor TOEFL, Mudah Banget!
10 Tips Membaca Buku Bahasa Inggris agar Mudah Dipahami
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…