Jenis karya ilmiah yang beragam membuat sebagian orang masih bingung menentukan perbedaan paper dan makalah. Paper maupun makalah merupakan dua dari sekian jenis karya ilmiah yang dijamin familiar di telinga siapa saja. Khususnya bagi kalangan mahasiswa dan juga dosen.
Bagi mahasiswa, paper dan makalah merupakan bentuk-bentuk tugas kuliah yang diberikan oleh dosen. Jadi, sering sekali dosen meminta mahasiswa untuk menyusun paper dan di kesempatan lain meminta menyusun makalah. Sehingga makalah dan paper kemudian semakin akrab dalam keseharian para mahasiswa.
Untuk bisa mengerjakan tugas kuliah dengan benar. Sudah seharusnya paham bagaimana menulis makalah yang benar dan menulis paper dengan benar juga. Sayangnya, tidak semua mahasiswa paham jika keduanya berbeda. Berikut informasi mengenai perbedaan paper dan makalah secara umum.
Hal pertama yang harus dipahami adalah definisi dari paper dan juga makalah, agar lebih mudah mengetahui perbedaan antara keduanya. Paper merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas suatu topik tertentu. Meskipun masuk ke dalam jenis karya tulis ilmiah, paper tidak terikat oleh sistematika penulisan.
Artinya, dalam membahas suatu topik penulis leluasa menulisnya dengan sistematika tertentu yang dirasa sesuai. Sehingga tidak harus terdiri dari tiga bab, tidak juga harus mencantumkan kesimpulan dan saran pada bagian akhir karya tulis ilmiah. Meskipun sifatnya fleksibel, isi dari paper tetap harus ilmiah.
Jadi, isi pembahasan di dalam paper perlu dipastikan bukan karangan sehingga sifatnya valid dan bisa dipercaya sekaligus bisa dipertanggung jawabkan. Sehingga pada saat menulis paper, para dosen maupun mahasiswa membutuhkan sejumlah data. Data ini diperoleh dari proses pengamatan, membaca referensi, survei, dan lain-lain.
Paper kemudian memiliki sejumlah ciri khas, beberapa ciri ini kemudian juga menunjukan perbedaan paper dan makalah yang nanti akan dijelaskan mendetail di bagian bawah. Adapun ciri-ciri dari paper adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Jenis Karya Ilmiah yang Wajib Diketahui agar Tidak Salah Persepsi
Ciri yang pertama dari paper adalah dari sistematika penulisan yang bisa dikatakan sangat fleksibel. Bahkan, paper menjadi satu-satunya karya tulis ilmiah yang tidak terikat dengan aturan sistematika penulisan. Sehingga penulis bisa menuliskan ide dan gagasan serta membahas suatu topik dengan leluasa.
Meskipun begitu, saat tidak ada ikatan dengan sistematika penulisan seorang penulis tetap dituntut bisa menjelaskan suatu topik secara runtut agar mudah dipahami. Sehingga penulis paper tetap harus memperhatikan strukturnya agar tidak ada bagian yang loncat ke bagian lain.
Selain dari segi sistematika penulisan yang fleksibel, dilihat dari bentuk atau tampilan tulisan juga cenderung tidak kaku. Jika karya tulis ilmiah pada umumnya memiliki susunan yang sangat formal dan kaku. Maka hal ini tidak berlaku untuk paper, karena penulis bisa menuliskan isi paper secara leluasa.
Ada kalanya penulis menyusun pembahasan topik seperti menyusun makalah. Yakni dibuat seperti karangan yang ditulis dari atas ke bawah. Kadang kala paper juga bisa ditulis dalam bentuk dua kolom dalam satu lembar halaman. Sehingga tampilannya seperti koran. Dilihat dari karakter ini maka sifatnya nyaris mirip dengan esai.
Ciri khas berikutnya dari paper adalah dari pembahasannya yang singkat, dan sengaja dibuat singkat dan padat sekaligus jelas. Sehingga dilihat dari jumlah halaman, paper cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan makalah. Pembahasan pada paper diharuskan terpusat pada topik.
Sehingga tidak melebar dan kemudian tidak menyampaikan sejumlah teori secara mendetail. Meskipun memasukan unsur teori sebagai pembuka atau dihubungkan dengan topik saat dilakukan pembahasan tetap perlu dilakukan. Hanya saja tidak menjabarkan terlalu banyak, karena memang tujuannya adalah penulis fokus saja ke topik.
Sedangkan untuk struktur penulisan, paper sekali lagi tidak terikat oleh aturan sistematika penulisan untuk karya tulis ilmiah. Pada dasarnya, struktur paper mencakup 6 (enam) poin dimulai dari judul, abstrak, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Hanya saja tidak ada pembagian beberapa bab di bagian pembahasan.
Berikut adalah detail beberapa bagian penting dari struktur penulisan paper secara umum:
Baca Juga: Ciri-Ciri Karya Ilmiah dan Jenis-Jenisnya Secara Umum
Bagian pertama dari struktur penulisan paper adalah judul, dan sama seperti karya tulis ilmiah lain bagian judul ini dibuat di satu halaman khusus. Judul dibuat untuk mempresentasikan isi makalah secara keseluruhan dengan kalimat pendek dan jelas.
Pada halaman judul nantinya juga mencantumkan nama penulis, nama universitas disertai fakultas, dan mencantumkan tahun di mana paper tersebut ditulis. Sehingga untuk bagian judul ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan judul di karya tulis ilmiah lainnya.
Bagian kedua adalah abstrak yang menjelaskan poin-poin penting dari isi paper. Panjang abstrak tidak berbeda dengan karya ilmiah lain yakni antara 100 sampai 300 kata. Hanya saja, pada paper keberadaan abstrak tidaklah wajib.
Bagian ketiga adalah pendahuluan yang memaparkan latar belakang pemilihan topik yang dibahas di dalam paper. Isi dari pendahuluan pada dasarnya sama seperti karya tulis ilmiah lain, dan dibuat lebih singkat.
Bagian inti dari paper adalah pembahasan yang memberi ruang kepada penulis untuk menguraikan topik atau gagasan pokok yang diangkat menjadi paper. Pada bagian ini, penulis juga mendapat keleluasaan untuk menyampaikan sejumlah informasi yang didapatkan dan masih berhubungan dengan topik.
Bagian selanjutnya adalah kesimpulan, kesimpulan menjadi bagian penting bagi penulis paper untuk menarik kesimpulan atas argumentasi yang ditulis di dalam paper.
Bagian terakhir adalah daftar pustaka, yang berisi semua referensi yang digunakan penulis untuk menyusun paper tersebut.
Baca Juga: 6 Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah
Makalah merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang di dalamnya membahas tentang suatu masalah dan didasarkan pada kajian pustaka maupun hasil pengamatan (penelitian). Salah satu perbedaan paper dan makalah adalah dari segi struktur penulisan, di mana makalah wajib mengikuti sistematika penulisan karya tulis ilmiah.
Jadi, pada saat menulis makalah maka penulis perlu memperhatikan aturan terkait sistematika penulisannya. Supaya bisa disesuaikan dan kemudian bisa disebut sebagai makalah dan bukannya karya tulis ilmiah lainnya. Sama seperti karya tulis ilmiah lain, makalah juga punya beberapa ciri khas.
Secara umum makalah bisa lebih mudah dibedakan dengan karya tulis ilmiah lain, termasuk juga dengan paper. Sebab memiliki beberapa ciri yang sifatnya khas, di antaranya adalah:
Ciri makalah yang pertama adalah logis, karena pembahasan di dalamnya bisa dibuktikan kebenarannya. Strukturnya kaku dan penyampaian isi dari hasil penelitian maupun hasil mengkaji teori juga sangat formal.
Isi dari makalah disampaikan secara objektif karena memang memaparkan data dan fakta dari hasil kajian pustaka maupun hasil pengamatan. Sehingga tidak melibatkan perasaan subjektif dari penulis saat menyampaikan isinya.
Penyampaian isi makalah juga sangat sistematis karena ditulis secara berkesinambungan, runtut, dan jelas. Sistematika sendiri kemudian mengikuti aturan dari penulisan karya tulis ilmiah secara umum.
Isi makalah juga disampaikan dengan jelas sehingga menggunakan kalimat efektif dan selalu fokus ke pembahasan. Penulis juga sering memperjelas apa yang disampaikan dengan menambahkan gambar, tabel, grafik, dan lain sebagainya.
Makalah merupakan suatu karya tulis ilmiah yang menjelaskan tentang hasil kajian pustaka maupun hasil penelitian. Artinya isi topik yang diangkat berasal dari data valid yang bisa dipertanggungjawabkan dan dijamin kebenarannya. Sehingga bisa diuji untuk melakukan pembuktian.
Sedangkan untuk struktur, seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa makalah mengikuti aturan terkait sistematika penulisan. Sehingga perbedaan paper dan makalah juga bisa dilihat dari segi struktur penulisan. Terdapat 5 (lima) poin atau lima bagian di dalam susunan makalah. Berikut detailnya:
Bagian pertama dalam sistematika penulisan makalah adalah judul yang menyampaikan intisari dari isi makalah secara singkat. Sama seperti paper, pada makalah bagian judul juga dibuat di satu halaman khusus. Selain menampilkan judul makalah juga mencantumkan nama penulis, universitas asal dan fakultas, nomor induk makalah, dan lain-lain.
Bagian kedua adalah bab pertama yaitu pendahuluan, pada bab ini nanti akan ada lima poin utama. Yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan juga metode pengumpulan data.
Bab inti adalah bab II yang berisi pembahasan dari hasil kajian pustaka maupun dari hasil penelitian. Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian secara mendetail sekaligus menghubungkannya dengan teori yang mendasari dilakukannya penelitian.
Bab III adalah bagian berikutnya yang berisi dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran. Pada kesimpulan penulis akan berusaha menarik kesimpulan dan memaparkan intisari dari hasil pembahasan penelitian. Sedangkan saran adalah bentuk masukan untuk semua pihak yang terlibat dengan penelitian yang dilakukan.
Sama seperti paper, bagian akhir adalah daftar pustaka yang mencantumkan semua referensi yang digunakan untuk menyusun makalah dari awal sampai akhir. Susunan daftar pustaka kemudian juga ada aturannya, jadi penulis wajib memahami dan mengikuti aturan tersebut.
Baca Juga: Alasan Perlu Memperhatikan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Melalui penjelasan di atas, mungkin sudah memiliki banyak gambaran tentang perbedaan paper dan makalah. Sebab setelah dipahami pengertian, ciri-ciri, dan juga struktur penulisan maka bisa ditarik kesimpulan tentang perbedaan dari kedua jenis karya tulis ilmiah ini. Supaya lebih jelas, berikut bentuk-bentuk perbedaan antara paper dan makalah:
Perbedaan pertama bisa dilihat dari segi tujuan penulisan, sebab tujuan disusun makalah berbeda dengan tujuan disusunnya suatu paper. Makalah ditulis dengan tujuan menyampaikan hasil suatu penelitian lengkap dengan sejumlah teori yang relevan. Sehingga proses penyusunannya perlu melibatkan dua kegiatan.
Yakni mengkaji referensi atau melakukan kajian pustaka, dan yang kedua adalah melakukan penelitian. Semua data yang didapatkan saat melakukan pengamatan terhadap objek penelitian sifatnya penting. Data inilah yang kemudian akan dipaparkan dan kemudian disampaikan kepada publik pada saat makalah dipublikasikan.
Sedangkan tujuan dari penulisan paper adalah untuk mengulas suatu topik pembahasan ilmiah. Namun, penulis tidak perlu melakukan kegiatan penelitian untuk bisa mengulas suatu topik ilmiah tadi. Sehingga isi di dalam paper bertujuan untuk menyampaikan argumentasi penulis terhadap suatu topik.
Argumen yang disampaikan tidak hanya menggunakan perasaan subjektif saja, melainkan juga menggunakan sejumlah data yang valid dan relevan. Hanya saja terdapat opini di dalamnya dan untuk proses kajian pustaka sendiri tidak begitu kental. Sehingga bisa menggunakan referensi yang terbatas.
Perbedaan paper dan makalah berikutnya bisa dilihat dari segi struktur penulisan dan kerangka penulisannya. Pada makalah sudah tentu memiliki struktur yang jelas dan antara satu makalah dengan makalah lain dijamin sama. Meskipun topik yang diangkat berbeda dan metode penelitian yang digunakan tidak sama.
Pasalnya, untuk sistematika penulisan memang sudah diatur secara ketat. Akan ada beberapa bab di dalam tubuh makalah di mana setiap babnya akan membahas masalah yang berbeda. Sehingga setiap pembaca bisa tahu strukturnya seperti apa tanpa harus membuka setiap lembarnya.
Penulis yang ingin menulis makalah kemudian harus memahami juga aturan terkait sistematika penulisan. Jika berbeda dari aturan yang sudah ditetapkan maka akan dianggap sebagai makalah yang keliru. Pada saat dijadikan tugas oleh dosen, maka saat mengabaikan sistematika bisa jadi makalah yang ditulis tidak diberi nilai.
Sementara pada paper, sifatnya lebih fleksibel dan hal ini sesuai dengan pemaparan ciri-ciri dari paper di atas. Paper tidak terikat oleh aturan sistematika penulisan, sehingga penulis leluasa menyampaikan gagasannya tanpa terikat oleh struktur. Secara sederhana, bentuk paper kemudian mirip dengan esai.
Sehingga struktur penulisan antara satu paper dengan paper lain berbeda-beda, tergantung pada keinginan penulis hendak menulis dengan urutan seperti apa. Meskipun strukturnya tidak terikat oleh aturan. Tetap saja isi di dalamnya harus berisi data valid yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Perbedaan paper dan makalah selanjutnya adalah dari dasar yang digunakan untuk menyusunnya. Penulis paper biasanya menggunakan sedikit referensi karena memang isi dari paper adalah pendapat atau opini pribadi. Pendapat atau argumen penulis kemudian disampaikan sejelas dan sesingkat mungkin di dalam paper.
Sehingga penulis bisa leluasa menyampaikan ide dan gagasan yang dimiliki tanpa harus terbentur dengan sejumlah teori maupun hasil penelitian. Apalagi isi di dalam paper tidak membahas hasil penelitian. Sehingga isinya kemudian khas, sesuai dengan ide dan gagasan dari penulisnya. Demikian juga dengan gaya penulisan yang digunakan.
Sedangkan pada makalah, dasar yang digunakan untuk menyusun makalah adalah hasil penelitian. Artinya tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu maka makalah tidak dapat disusun. Oleh sebab itu, makalah memiliki definisi sebagai karya ilmiah yang memaparkan topik dari hasil penelitian dan kajian pustaka.
Sehingga penulis kemudian perlu menggunakan data yang valid, referensi yang digunakan kemudian juga lebih kompleks. Tujuannya adalah memaparkan data hasil penelitian yang benar dan tentunya bisa dipertanggung jawabkan. Meskipun dasar yang dipakai berbeda, baik paper maupun makalah menuntut penulisnya untuk bertanggung jawab atas apa yang disampaikan.
Penjelasan tentang perbedaan paper dan makalah di atas tentu bisa membantu siapa saja untuk membedakan mana paper dan mana makalah. Sehingga saat menerima tugas dari dosen membuat paper, dijamin tidak bingung lagi. Begitu juga pada saat mendapat tugas untuk menulis makalah.
Selain itu bisa menulis paper dan makalah secara bersamaan tanpa perlu bingung lagi mengenai susunannya seperti apa. Sebab pada dasarnya kedua jenis karya tulis ilmiah ini memang berbeda.
Penulis: duniadosen.com/Pujiati
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…