Informasi

Perbedaan Artikel dan Jurnal, Mana yang Dosen Tulis?


Kegiatan menulis memang menjadi agenda rutin seorang dosen di Indonesia, sebab sejalan dengan kewajibannya sebagai pendidik sekaligus ilmuwan. Ada banyak karya tulis bisa dibuat oleh seorang dosen. 

Salah satu jenis tulisan yang bisa ditulis oleh dosen adalah artikel ilmiah, dimana ada perbedaan artikel dan jurnal yang perlu dipahami dulu. Sebab tidak sedikit dosen, khususnya dosen pemula yang menganggap kedua istilah ini sama.  

Memahami Apa Itu Artikel dan Jurnal

Supaya memiliki pemahaman mengenai perbedaan artikel dan jurnal, maka bisa dipahami dulu mengenai definisi keduanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Secara umum, artikel memiliki definisi sebagai sebuah karya tulis yang berisi gagasan, opini, ide, atau informasi yang dipublikasikan melalui beberapa media. Media disini jenis banyak, baik itu media online maupun offline. 

Sementara jurnal, ada dua jenis jurnal yang sering didengar oleh publik luas, yakni jurnal dan jurnal ilmiah. Jurnal adalah catatan yang dibuat secara teratur dan sistematis tentang kegiatan, peristiwa, atau pemikiran yang terjadi. Bisa disebut jurnal pribadi. 

Sementara itu, jurnal ilmiah merupakan publikasi ilmiah yang memuat hasil penelitian atau kajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok peneliti. Hasil penelitian disini adalah artikel ilmiah. 

Artikel ilmiah biasanya menjelaskan mengenai hasil penelitian atau bisa juga hasil dari kajian literatur. Biasanya disusun oleh peneliti dan kalangan dosen dari berbagai negara di dunia. 

Artikel ini dikirimkan ke pengelola jurnal ilmiah agar bisa dibaca publik luas (target pembaca adalah masyarakat ilmiah). Sehingga bisa dipahami bahwa artikel masuk kategori karya tulis ilmiah. 

Sedangkan jurnal ilmiah masuk kategori media publikasi untuk karya tulis ilmiah berbentuk artikel. Pasalnya jenis karya tulis ilmiah cukup banyak bukan hanya artikel ilmiah. Misalnya makalah, skripsi, tesis, disertasi, buku non fiksi, dan sebagainya. 

Sebagai catatan tambahan, artikel pun tidak terbatas pada artikel ilmiah berisi hasil penelitian. Jenisnya juga beragam, paling familiar dan mudah dijumpai adalah artikel di media massa seperti koran dan majalah. Ada artikel berita dan ada artikel opini. 

Perbedaan Artikel dan Jurnal

Melalui penjelasan sebelumnya, tentu sudah memiliki beberapa gambaran mengenai perbedaan artikel dan jurnal ilmiah. Namun agar lebih jelas dan para dosen maupun publik luas semakin paham perbedaan keduanya sehingga tidak lagi keliru. 

Dalam artikel ini akan membahas mengenai perbedaan antara artikel ilmiah dengan jurnal ilmiah. Artikel ilmiah merupakan karya tulis ilmiah yang isinya memaparkan hasil penelitian maupun hasil kajian literatur. 

Artikel ini disusun oleh para peneliti dan dosen, sehingga tidak bisa ditulis oleh sembarang orang. Selain itu juga terikat sejumlah aturan mulai dari struktur isi, gaya bahasa, referensi yang harus kredibel, dan lain sebagainya. 

Sementara, jurnal ilmiah bisa disebut sebagai media publikasi untuk artikel ilmiah yang sudah disusun dosen dan peneliti. Artikel ilmiah tidak disusun untuk dibaca atau dikoleksi secara pribadi, melainkan dipublikasikan agar dibaca banyak orang dan pembaca memetik manfaat dari isinya. 

Artikel ilmiah yang sudah ditulis oleh dosen dan peneliti ini kemudian dikirimkan ke pihak pengelola jurnal. Sebelum resmi dipublikasikan dan diakses publik, ada tahapan yang dilalui artikel tersebut. Seperti pengecekan oleh editor, peer review oleh ahli di bidangnya, dan seterusnya.

Jadi, ketika seorang dosen atau mahasiswa menyebut “membaca jurnal”. Maka artinya dosen atau mahasiswa ini sedang membaca artikel ilmiah di sebuah jurnal ilmiah. Satu jurnal ilmiah bisa mempublikasikan banyak artikel di bidang yang sama dan terbit berkala. 

Dosen dan Artikel Media Massa

Dosen di Indonesia ternyata tidak hanya bisa menulis artikel ilmiah dan dipublikasikan ke jurnal ilmiah. Akan tetapi juga menulis dan mempublikasikan artikel di media massa. Artikel di media massa ini biasanya berbentuk artikel opini dan sering disebut artikel populer.  

Apa itu artikel opini? Artikel opini adalah sebuah karya tulis berbentuk artikel yang isinya pendapat atau opini penulis tentang suatu masalah atau topik. Artikel ini cukup sering disusun oleh dosen dan dikirimkan ke redaksi surat kabar atau koran dan majalah. 

Menariknya, artikel opini tidak hanya bisa ditulis oleh dosen melainkan oleh siapa saja. Selama memiliki data yang menguatkan opini dan bisa menjelaskan opini tersebut ke dalam bentuk tulisan. Tim redaksi media massa yang akan menentukan kelayakannya untuk terbit. 

Inilah alasan kenapa banyak artikel-artikel di koran yang ditulis oleh para dosen dan para profesional di berbagai profesi. Sebab memang menyajikan sebuah opini yang dikuatkan dengan data, sehingga isinya valid dan bisa dipertanggung jawabkan. 

Persamaan Artikel Ilmiah dan Artikel Media Massa

Usai mengetahui perbedaan artikel dan jurnal ilmiah, serta perbedaan antara artikel ilmiah dengan artikel media massa dari penjelasan sebelumnya. Maka wajib memahami juga persamaan dua jenis artikel ini. 

Persamaan mutlak dari keduanya adalah sama-sama berbentuk tulisan ilmiah. Artinya, data atau informasi di dalam kedua jenis artikel ini adalah fakta bukan hasil imajinasi. Pada artikel ilmiah, data didapatkan dari hasil penelitian dan kajian literatur. 

Sementara pada artikel media massa yang juga dikenal dengan istilah artikel populer, data juga diambil dari referensi yang kredibel. Bisa dari artikel di jurnal ilmiah, buku, artikel di media massa yang terbit sebelumnya, hasil wawancara, dan sebagainya. 

Mana yang Bisa Dosen Pilih?

Jika harus menulis artikel, mana yang sebaiknya ditulis oleh dosen? Pada dasarnya semua artikel baik artikel ilmiah maupun artikel populer tepat untuk ditulis oleh dosen secara rutin. Kenapa? Sebab dosen memang menjadi penulis yang cocok untuk artikel ilmiah karena melaksanakan penelitian secara kontinyu dan wajib mempublikasikan hasilnya. 

Sementara pada artikel populer, dipandang pemilik profesi dosen memiliki kapasitas yang cukup untuk menjelaskan pandangannya terkait suatu isu. Sebab rata-rata akan menggunakan sudut pandang ilmiah, sehingga penjelasannya bukan sekedar opini tanpa dasar. 

Namun, ketika dosen ingin fokus mengembangkan karir akademik yakni kenaikan jabatan fungsional. Maka dosen bisa memprioritaskan dulu artikel ilmiah. Sebab jika terbit ke jurnal ilmiah maka memberi tambahan KUM atau angka kredit. Sementara artikel populer tidak memberi tambahan KUM. 

Meskipun begitu, menulis artikel populer ke media massa bisa menjadi sarana dosen untuk membagikan ilmu dan wawasannya ke publik luas. Sekaligus mengasah keterampilan menulis, dimana dosen memang selama masa pengabdian wajib menulis dan menerbitkan karya tulis. 

Dengan kepadatan agenda akademik, apakah mungkin seorang dosen bisa aktif menulis artikel di media massa? Jawabannya bisa saja, karena sudah banyak dosen yang bisa dikatakan produktif menulis artikel populer di sejumlah media massa. Baik offline maupun online. 

Misalnya Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. yang aktif menulis di The Jakarta Post. Salah satu tulisan beliau yang dimuat di The Jakarta Post adalah “Alternative pathways of agricultural development

Baca Juga: Pak Bejo: Dosen Menulis untuk Menyampaikan Ide dan Gagasannya

Bagaimana? Sekarang Anda bisa tahu perbedaan jurnal, artikel ilmiah sekaligus artikel populer. Jika Anda masih bingung dengan penjelasan di atas, silakan tulis di kolom komentar.

Jangan lupa klik tombol share agar informasi bermanfaat ni juga dibaca oleh kolega Anda. Semoga bermanfaat!

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

Penerapan Metode Pembelajaran Case Study di Perguruan Tinggi

Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…

5 days ago

6 Solusi saat Google Scholar Tidak Bisa Dibuka

Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…

5 days ago

Artikel Tidak Terdeteksi Google Scholar? Ini 2 Solusinya

Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…

5 days ago

S2-S3 Gratis di Thailand dengan Vistec Scholarship 2025

Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…

5 days ago

Chinese Government Scholarship Dibuka untuk S1 Hingga S3, Daftar Segera!

Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…

1 week ago

Stipendium Hungaricum Scholarship Programme 2025 Dibuka, Cek Sekarang!

Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…

2 weeks ago