Peran strategis dosen dalam dunia akademik mencakup tanggung jawab integral untuk mengajar, melakukan penelitian, dan mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya. Sementara hakikat publikasi ilmiah adalah sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan peer review dalam rangka mencapai tingkat objektivitas karya ilmiah setinggi mungkin.
Sedangkan ciri-ciri dari sebuah publikasi ilmiah adalah objektif, netral, sistematis, dan logis. Sementara manfaat publikasi ilmiah bagi seorang dosen yaitu: (1) rekam jejak sebagai akademisi. Selain menjadi bukti utama orisinalitas penelitian, publikasi ilmiah juga dapat menjadi modal rekam jejak peneliti sebagai akademisi; (2) meningkatkan reputasi dan eksistensi peneliti. Semakin banyak jurnal ilmiah yang dikutip, maka akan meningkatkan reputasi peneliti.
Hal ini penting terutama untuk peneliti yang berprofesi sebagai dosen; (3) berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan publikasi melalui jurnal ilmiah, diharapkan dapat meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dalam pengembangan bidang ilmu tertentu; dan (4) pembuktian kompetensi dan portofolio. Selain bermanfaat sebagai rekam jejak kompetensi, publikasi ilmiah juga bisa menjadi portofolio apabila ingin mendaftar beasiswa atau melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi (Nugroho, 2022).
Daftar Isi
TogglePeran Publikasi Ilmiah bagi Dosen
Publikasi ilmiah bagi seorang dosen merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan, di mana seorang dosen berfungsi sebagai agen utama dalam memperkaya dan meng-update pengetahuan kekinian (terbaru). Kemampuan dosen dalam melakukan publikasi karya tulis ilmiah menunjukkan peran serta dosen dalam pengembangan ilmu pengetahuan bidang ilmu tertentu baik secara nasional maupun secara internasional.
Partisipasi aktif dosen dalam publikasi ilmiah tidak hanya penting bagi pengembangan karir akademik, tetapi esensial bagi kemajuan ilmu pengetahuan secara keseluruhan. Kemampuan publikasi seorang dosen menjadi penting dalam upaya mengintisarikan pengembangan kemampuan intelektualnya dalam bentuk suatu karya tulis ilmiah.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Tinggi mengamanatkan bahwa hasil penelitian dosen bermanfaat dalam pengayaan ilmu pengetahuan, teknologi dan pembelajaran. Oleh karena itu, publikasi karya ilmiah bagi dosen memiliki peran penting dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Dan salah satunya peningkatan kualitas pendidikan dapat diwujudkan melalui publikasi karya ilmiah dosen dan mahasiswanya, dan publikasi tersebut dapat berkontribusi terhadap akreditasi program studi maupun akreditasi institusi. Dalam sistem pendidikan tinggi, dosen memiliki peran yang sangat besar dalam kemajuan pendidikan baik secara nasional maupun secara institusi pendidikan itu sendiri.
Publikasi merupakan bentuk implementasi atas intelektual dosen dalam menghasilkan karya ilmiahnya. Publikasi dosen diharapkan berisi penemuan, pemikiran, dan hasil penelitian yang terbaru (novelty). Sebagai seorang penulis karya ilmiah, seorang dosen perlu mengacu pada informasi yang terdahulu yang pernah ditulis oleh orang lain. Sehingga dengan publikasi ini, dapat mendorong para dosen untuk menjadi lebih kreatif dalam melakukan publikasi dari hasil karya tulis ilmiahnya.
Namun demikian, tantangan dalam memenuhi tuntutan publikasi ilmiah dosen sangatlah kompleks. Selain keterbatasan waktu akibat beban pengajaran dan tanggung jawab administratif, terdapat pula tekanan untuk memenuhi standar publikasi yang sangat tinggi, baik dari segi kualitas metodologis maupun tuntutan untuk mempublikasikan karya tulis ilmiahnya dalam jurnal-jurnal bereputasi global, seperti yang terindeks oleh Scopus atau Web of Science (WoS).
Masih rendahnya jumlah dan kualitas publikasi dosen di Indonesia perlu mendapat perhatian semua pihak. Karena melalui publikasi ini merupakan wadah penjabaran keilmuan dosen yang diinvestigasi melalui suatu penelitian. Publikasi perlu disadari oleh para dosen menjadi suatu kebutuhan, bukan hanya kewajiban dalam tridarma pendidikan. Kemampuan dosen dalam mensintesis pengetahuannya melalui penelitian yang dipublikasikan dapat berpengaruh terhadap kualitas lulusan suatu institusi pendidikan tinggi.
Hakikatnya, peran dosen dalam mempublikasikan karya ilmiahnya dan pengembangan ilmu pengetahuan sangatlah fundamental. Dosen tidak hanya berperan sebagai penyebar pengetahuan melalui pengajaran, tetapi juga sebagai produsen pengetahuan baru melalui penelitian dan publikasi. Oleh karena itu, dalam era globalisasi dan digitalisasi, dosen harus terus meningkatkan kapasitas penelitian dan publikasinya, serta dapat berkontribusi aktif dalam komunitas ilmiah global, dan dapat memastikan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang untuk menghadapi tantangan masa depan.
Tips Produktif Berpublikasi dan Bentuk-Bentuk Publikasi
Dalam rangka memberi motivasi kepada para dosen untuk terus produktif melakukan dan mengurus publikasi, berikut ini dijelaskan beberapa tips (Deepublish, 2024).
- Pertama, memiliki tujuan yang jelas. Artinya dosen perlu memiliki tujuan yang menjadi motivasi atau “amunisi” sebagai penyemangat untuk produktif meneliti, menulis, dan mengurus publikasi ilmiah. Misalnya ingin meraih jabatan akademik tertinggi, yaitu menjadi guru besar sebelum masa pensiun atau tujuan lain yang sifatnya jelas dan rasional.
- Kedua, memilih topik penelitian yang tepat. Artinya dosen perlu teliti dalam memilih topik penelitian dan usahakan sesuai kemampuan. Penelitian yang sesuai kemampuan, akan memudahkan dosen melaksanakannya, menyusun laporannya, dan mengurus publikasinya.
- Ketiga, manajemen waktu yang baik. Artinya dosen perlu mengatur waktu dengan baik agar semua kewajiban akademik dapat ditunaikan. Jangan sampai waktu habis hanya untuk mengajar, padahal masih perlu meneliti dan mengabdi kepada masyarakat.
- Keempat, memperbanyak membaca. Artinya dengan rajin membaca maka dosen semakin tahu banyak mengenai bidang keilmuan yang ditekuni, paham bagimana merangkai kalimat efektif, dan memperbanyak kosakata. Hal ini akan mempermudah dalam menulis karya ilmiah.
- Kelima, aktif menulis. Dengan aktif menulis maka keterampilan menulis akan terus berkembang. Sehingga waktu menulis lebih efisien dan hasilnya juga sesuai harapan agar enak dibaca dan mudah dipahami orang lain.
- Keenam, memilih tempat publikasi (jurnal) yang tepat. Sebab jika keliru maka publikasi dianggap tidak memenuhi kriteria dan tidak dapat diakui Ditjen Diktisaintek (terbaru).
Sementara bentuk-bentuk publikasi yang dapat dimanfaatkan untuk dapat mempublikasikan karya tulis ilmiah oleh seorang dosen.
- Pertama, buku. Penulisan karya ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam bentuk buku adalah bisa berupa buku referensi, buku monograf, buku ajar dan book chapter.
- Kedua, jurnal nasional dan jurnal internasional. Publikasi di jurnal ilmiah bisa dilakukan dosen baik untuk jurnal nasional maupun jurnal internasional. Jurnal nasional yang secara garis besar terbagi menjadi dua kategori; (1) jurnal nasional biasa, dan (2) jurnal nasional terakreditasi (SINTA). Sedangkan jurnal internasional secara garis besar juga terbagi dua; (1) jurnal internasional bereputasi (khususnya Scopus dan WoS), dan (2) jurnal internasional yang tidak bereputasi (internasional biasa).
- Ketiga, presentasi pada forum ilmiah. Jenis presentasi pada forum ilmiah yakni menjadi narasumber pada seminar atau lokakarya ilmiah, dan bisa juga dengan menjadi narasumber pada kolonium atau diskusi ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam bentuk prosiding.
- Keempat, laporan penelitian. Publikasi ilmiah dalam bentuk laporan penelitian meliputi makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
- Kelima, tulisan ilmiah popular. Tulisan ilmiah popular yang mencakup karya ilmiah yang dapat dipublikasikan di media massa, seperti koran (surat kabar), majalah, dan media online.
- Keenam, modul atau diktat pembelajaran. Bentuk publikasi ini berupa tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan, seperti modul atau diktat pembelajaran per semester.
Peningkatan Karir Dosen melalui Publikasi
Pengembangan karir bagi dosen merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi. Kualitas perguruan tinggi tidak dapat dipisahkan dari kualitas dosennya. Demikian juga kualitas dosen akan berdampak positif pada prestasi akademik mahasiswa dan kualitas lulusan hingga reputasi institusi secara keseluruhan (Mutia, 2024).
Menekuni profesi sebagai seorang dosen tentu harus familier dengan melaksanakan aktivitas penelitian dan publikasi. Sebab menjadi dua dari tiga tugas pokok yang tercantum di dalam tri dharma perguruan tinggi dan wajib dilaksanakan oleh seluruh dosen di Indonesia. Menariknya, menjalankan seluruh aktivitas tersebut tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kewajiban. Akan tetapi juga bisa membantu dosen untuk mengembangkan karir akademiknya melalui jabatan fungsional, yaitu dari hasil-hasil publikasi yang dilakukannya (Deepublish, 2023).
Menurut Mutia (2024) kenaikan jabatan fungsional (jabatan akademik) dosen merupakan bagian tak terpisahkan dari pengembangan karir dosen. Prestasi kerja (kompetensi) yang telah dicapai oleh seorang dosen, oleh pemerintah diberikan penghargaan dalam bentuk kenaikan jabatan fungsional (jabatan akademik).
Mutia (2024) menambahkan bahwa setiap dosen mempunyai hak untuk mendapatkan kenaikan jabatan fungsional jika sudah memiliki prestasi kerja (kompetensi) seperti yang telah ditetapkan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Selanjutnya, penilaian jabatan fungsional dosen meliputi komponen unsur utama dan komponen unsur penunjang.
Komponen unsur utama meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus dipublikasikan, sedangkan komponen unsur penunjang meliputi kegiatan pendukung tugas pokok dosen. Mutia (2024) menjelaskan dosen yang profesional dituntut untuk mempunyai kompetensi yang secara intensif melakukan kegiatan, baik berupa komponen unsur utama maupun komponen unsur penunjang.
Dampak mutu kemampuan profesional seorang dosen akan berkontribusi terhadap mutu lulusan yang dihasilkan, yang pada akhirnya dari jasa para lulusan tersebut bermanfaat bagi pembangunan, dan selanjutnya akan nampak pengaruhnya terhadap mutu peradaban dan martabat hidup masyarakat, bangsa, serta manusia pada umumnya.
Peningkatan (pengembangan) karir dan soft skill terutama yang terkait dengan penelitian dan publikasi karya ilmiah sangatlah penting bagi seorang dosen. Peningkatan karir dosen merupakan capaian yang diperoleh dari interaksi antara perencanaan karir individu dengan manajemen karir institusi (Muti, 2024).
Menurut Deepublish (2023) karir tertinggi seorang dosen seperti yang diketahui bukan dari jabatan rektor maupun wakil rektor, dekan, dan seterusnya. Melainkan dari jabatan fungsional mulai dari asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan karir tertinggi dosen adalah guru besar yang biasa disebut sebagai professor. Sayangnya, tidak semua dosen dalam karir akademiknya memiliki kesempatan untuk sampai ke jenjang puncak karir tersebut, karena terkendala terkait kegiatan penelitian dan publikasinya, serta sudah keburu pensiun.
Kesimpulan
Publikasi bagi seorang dosen merupakan perwujudan penyebaran intelektual, penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk karya tulis ilmiah yang dapat berguna bagi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat. Seorang dosen harus memiliki peran dalam memberikan kontribusi melalui penyebaran hasil pemikiran melalui publikasi karya tulis ilmiahnya. Selain itu, publikasi bagi seorang dosen memiliki peran yang sangat strategis, baik sebagai upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan maupun dalam peningkatan karir dosen itu sendiri.
Artikel ini ditulis oleh Dr. Ir. Syamsul Rahman, S.TP. M.Si. IPM yang merupakan Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali. Tulisan ini termasuk dalam artikel terbaik dalam Lomba Eksplorasi Artikel & Narasi Akademik yang diselenggarakan Penerbit Deepublish dan terpilih untuk dipublikasikan di website resmi Dunia Dosen.