Menekuni profesi dosen tidak hanya membuat Anda dekat dengan kegiatan mengajar. Namun juga dekat dengan kegiatan menulis, termasuk menulis buku. Lalu, apa pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen?
Dalam dunia pendidikan tinggi, dosen juga diberikan jenjang karir melalui jabatan fungsional. Menulis dan menerbitkan buku menjadi bagian dari strategi pengembangan karir akademik tersebut. Berikut informasinya.
Sekilas Tentang Karir Akademik Dosen
Sebelum membahas mengenai pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen. Maka perlu memahami dulu apa itu karir akademik dosen. Karir akademik dosen mengacu pada jabatan fungsional.
Dalam Kepmendiktisaintek Nomor 63/M/KEP/2025, jabatan fungsional dosen adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang dosen dalam suatu satuan pendidikan (perguruan tinggi) yang dalam pelaksanaanya didasarkan pada keahlian tertentu serta bersifat mandiri.
Jabatan fungsional dikembangkan dosen melalui pelaksanaan kinerja. Tugas dosen tertuang dalam definisi dosen di dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada Pasal 1:
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Jadi, karir akademik dosen dikembangkan dengan melaksanakan tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada Masyarakat. Dalam PO BKD, tugas dosen kemudian dilengkapi dengan tugas penunjang.
Dalam dunia pendidikan tinggi, seorang dosen bisa memangku jabatan fungsional dan jabatan struktural. Namun, karir akademik dosen mengarah pada jabatan fungsional. Bukan pada jabatan struktural.
Sebab, jabatan fungsional dosen diraih dan dkembangkan melalui kinerja. Yakni melaksanakan tri dharma (penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat) dan tugas penunjang.
Dosen yang memiliki kinerja optimal, cenderung lebih mudah dalam mengembangkan karir. Sehingga sebelum memasuki usia pensiun, dosen sudah bisa memangku jenjang jabatan Guru Besar dan mendapat gelar Profesor.
Pentingnya Penerbitan Buku untuk Karir Akademik Dosen
Lalu, apa pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen? Menerbitkan buku menjadi bagian dari pelaksanaan tugas pokok dosen. Baik pada tugas pendidikan, penelitian, maupun tugas pengabdian kepada masyarakat.
Tak hanya itu, menerbitkan buku ilmiah secara berkala dan kontinyu sangat penting bagi dosen. Berikut beberapa alasannya:
1. Menjalankan Kewajiban Akademik Dosen
Menerbitkan buku menjadi bagian dari pelaksanaan kewajiban akademik dosen. Hal ini sesuai dengan definisi dosen yang dijelaskan sebelumnya. Yakni memiliki tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Ketiga tugas pokok ini dekat sekali dengan menulis naskah buku ilmiah dan menerbitkannya. Mencakup buku ajar untuk tugas pendidikan, buku monograf dan buku referensi untuk penelitian, dan publikasi ke jurnal sampai prosiding untuk pengabdian kepada masyarakat.
Jadi, ketiga tugas pokok ini memang menuntut dosen untuk menulis naskah buku. Sekaligus karya tulis ilmiah berbentuk artikel ilmiah untuk dipublikasikan melalui prosiding dan jurnal.
Oleh sebab itu, salah satu pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen adalah membantu memenuhi kewajiban akademik. Berawal dari kewajiban akademik yang ditunaikan maka dosen diberi apresiasi lewat jenjang karir, yakni jabatan fungsional.
2. Membantu Memenuhi Syarat Kenaikan Jabatan Fungsional
Menulis buku ilmiah, sesuai penjelasan sebelumnya adalah bagian dari pelaksanaan kewajiban akademik. Dosen yang menunaikan kewajiban ini kemudian diberi apresiasi lewat jenjang karir bernama jabatan fungsional.
Dalam kenaikan jabatan fungsional terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dosen. Seperti mendapat akumulasi angka kredit (KUM) dalam jumlah tertentu. Kemudian memiliki riwayat publikasi ilmiah untuk memenuhi syarat khusus.
Jadi, jika bertanya-tanya apa pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen? Maka jawabannya adalah buku tersebut membantu dosen memenuhi syarat kenaikan jabatan fungsional.
Baca juga artikel berikut yang berkaitan dengan penerbitan buku:
- 9 Hal yang Menunjukan Urgensi Penerbitan Buku Monograf sebagai Luaran Hasil Penelitian
- Perbedaan Buku Ajar, Buku Monograf, dan Buku Referensi
- Pedoman Penulisan Buku Ajar dan Buku Monograf Sesuai Standar Ditjen Dikti
- Memahami Ketentuan Luaran dan Struktur Buku Hasil Penelitian Dosen
- 8 Tips Sukses Membentuk Tim Penulis Buku di Kalangan Dosen
Ikuti juga Kelas Ekslusif: Roadmap Riset Efektif bersama profesor untuk permudah Anda di setiap pengajuan jabatan fungsional!
3. Memperluas Jaringan Dosen
Pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen juga berkaitan dengan peluang memperluas jaringan. Hal ini sejalan dengan semakin banyak orang mengenal dosen lewat buku-bukunya. Sebab di dalam buku akan tercantum nama dosen pada judul sampai halaman profil penulis.
Selain oleh masyarakat umum, dosen juga dikenal luas oleh akademisi lain. Baik kalangan mahasiswa maupun rekan sesama dosen dari perguruan tinggi lainnya. Sehingga bisa saling berkomunikasi, membangun hubungan baik, dan kemudian berkolaborasi.
Kolaborasi dalam penelitian, pengabdian, dan publikasi ilmiah sangat penting untuk menunjang kinerja akademik dosen. Dosen bisa lebih sering melakukan penelitian, pengabdian, dan publikasi ilmiah. Semakin banyak angka kredit dikumpulkan dan segera memenuhi syarat pengajuan kenaikan jenjang.
4. Memperbesar Peluang Meraih Program Hibah
Pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen berikutnya adalah memperbesar peluang meraih program hibah atau program pendanaan. Sebab buku ilmiah yang diterbitkan dosen juga termasuk riwayat publikasi ilmiah.
Dalam berbagai program hibah, riwayat publikasi ini akan diperhatikan dan ikut dinilai dalam menentukan kelayakan proposal usulan diterima atau didanai. Sehingga penting untuk dosen memiliki riwayat publikasi yang relevan dan dalam jumlah yang cukup banyak.
Sehingga menunjukan kepakaran dosen di bidang dan topik spesifik mana. Sekaligus menguatkan posisi dosen sebagai ketua maupun tim pengusul di program hibah. Kesempatan meraih hibah lebih tinggi.
Semakin sering seorang dosen menerima hibah. Maka semakin produktif menjalankan tri dharma. Hal ini membantu dosen mendapatkan tambahan angka kredit lebih konsisten. Kemudian bisa segera memenuhi syarat untuk mengajukan kenaikan jenjang jabatan fungsional.
5. Memberi Pemasukan Tambahan
Arti pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen berikutnya adalah membantu menerima pemasukan tambahan. Pemasukan ini didapatkan dosen melalui royalti yang rutin diterima setidaknya dua kali dalam setahun.
Menerbitkan buku ilmiah menjadi salah satu bentuk publikasi ilmiah yang menghasilkan uang bagi dosen. Sebab berbeda dengan prosiding dan jurnal yang tidak ada royalti di dalamnya.
Hasil dari royalti ini kemudian bisa dimanfaatkan dosen untuk mengoptimalkan kinerja akademik. Misalnya dipakai untuk membiayai pelatihan, membiayai publikasi ke prosiding dan jurnal, dan biaya untuk menerbitkan buku ilmiah berikutnya.
Sehingga royalti dari buku-buku yang ditulis dosen bisa membantu meraih lebih banyak poin angka kredit. Pada akhirnya, dosen bisa lebih cepat memenuhi syarat untuk mengajukan kenaikan jenjang jabatan fungsional.
6. Mengasah Kemampuan Menulis Karya Ilmiah
Poin selanjutnya yang menunjukan pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen adalah mengasah kemampuan menulis. Yakni menulis karya ilmiah baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku ilmiah, dan sebagainya.
Menulis menjadi keterampilan yang penting bagi dosen dan butuh waktu untuk berkembang. Dosen yang tidak pernah menyerah menulis membuatnya semakin terampil dari hari ke hari.
Lewat keterampilan ini, dosen bisa lebih produktif menulis dan mengurus publikasi ilmiah. Sehingga berpeluang besar untuk meningkatkan kinerja akademik. Kemudian berujung pada penambahan poin angka kredit yang lebih cepat. Karir akademik dosen pun lebih cepat berkembang.
Arti Penting Lain dari Penerbitan Buku oleh Dosen di Indonesia
Selain pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen. Juga ada banyak arti penting lainnya yang tidak berkaitan dengan karir dosen di pendidikan tinggi. Berikut beberapa diantaranya:
1. Mendukung Personal Branding Dosen
Pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen juga berkaitan dengan personal branding. Menerbitkan buku ilmiah membantu dosen dalam melakukan personal branding.
Lewat buku ilmiah tersebut, dosen akan lebih dikenal luas oleh masyarakat. Hal ini akan menjadi bukti bahwa dosen bertanggung jawab dan profesional. Sebab terbukti menjalankan tugas akademik dengan rutin menerbitkan buku.
Sejalan dengan hal tersebut, maka citra positif dosen ikut terbentuk. Dosen akan lebih dikenal dan dihargai oleh masyarakat berkat karya-karya tulisnya yang mudah diakses. Dosen kemudian bisa mendapat tawaran hadir di banyak acara dan kegiatan. Seperti mengisi seminar, workshop, dll.
Tak hanya itu, dosen yang aktif menerbitkan buku sekaligus menunjukan keahlian atau kepakarannya di bidang apa. Sekaligus menjadi pakar di topik spesifik pada bidang keilmuan yang ditekuni dosen. Jadi, dosen yang ingin dikenal ahli di suatu bidang dan pakar di suatu topik pada bidang tersebut.
Maka sebaiknya menunjukan kepakaran ini melalui publikasi ilmiah, termasuk buku ilmiah. Sebab buku ilmiah bisa diakses masyarakat luas bukan hanya masyarakat ilmiah.
2. Meningkatkan Minat Baca Masyarakat
Hal berikutnya yang membuat menulis buku penting dilakukan oleh dosen, adalah membantu meningkatkan minat baca masyarakat. Hal ini dapat terjadi, karena salah satu strategi meningkatkan minat baca adalah menyediakan bahan bacaan.
Buku-buku ilmiah yang ditulis oleh dosen bisa beredar di pasaran dan dibaca masyarakat luas. Semakin banyak pilihan buku, semakin tinggi minat baca masyarakat. Tingginya minat baca juga akan meningkatkan literasi masyarakat.
Literasi yang tinggi akan meningkatkan kualitas masyarakat sebagai SDM di negara Indonesia. Sehingga berdaya saing tinggi dan mendukung kemajuan bangsa Indonesia. Jadi, menerbitkan buku ilmiah sangat penting dilakukan para dosen. Sebab membantu mencapai hal tersebut dan membuat Indonesia semakin maju.
Jika Anda membutuhkan layanan penerbitan buku berkualitas, Penerbit Deepublish adalah jawabannya!
3. Berkontribusi dalam Mengembangkan Iptek
Kewajiban akademik dosen mencakup juga dalam menyebarluaskan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sekaligus mengemangkan buku ajar. Sehingga dekat dengan kegiatan menulis naskah buku ilmiah.
Sebab buku ilmiah yang disusun dosen juga menjadi bentuk penyebarluasan hasil penelitian dan pengembagan bahan ajar. Menariknya, dengan menunaikan kewajiban ini bukan hanya membantu dosen karir akademiknya berkembang.
Akan tetapi juga membuat dosen ikut berkontribusi secara langsung terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Temuan-temuan dosen dalam penelitian dan pengembangan serta pengembahan bahan ajar. Membantu mengembangkan iptek di Indonesia dan bahkan dunia.
4. Mendukung Pengembangan Reputasi Institusi
Manfaat menulis naskah buku dan menerbitkannya secara rutin juga dirasakan perguruan tinggi yang menaungi dosen. Sebab di dalam buku tersebut, tentunya ikut tercantum nama perguruan tinggi.
Buku-buku yang diterbitkan dosen membuat nama perguruan tinggi ikut dikenal lebih luas oleh masyarakat. Jika dosen di bawah naungannya bisa produktif menulis dan memaksimalkan kinerja akademik. Maka di mata masyarakat, perguruan tinggi tersebut juga tempat terbaik untuk menempuh studi.
Pada akhirnya, dosen ikut mendukung perguruan tinggi memiliki reputasi dan citra positif. Sehingga lebih banyak yang tertarik menempuh studi di dalamnya. Perguruan tinggi kemudian memiliki posisi yang lebih kuat dan eksistensinya lebih terjaga.
5. Memberi Teladan bagi Orang Sekitar
Pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen memang cukup beragam. Namun, selain itu juga memberi manfaat untuk aspek di luar pengembangan karir akademik dosen. Salah satunya membantu dosen menjadi teladan yang baik.
Khususnya teladan untuk orang-orang di sekitarnya. Baik itu rekan sesama dosen, mahasiswa yang diampu, dan masyarakat yang mengenal dosen secara langsung seperti tetangga dekat rumah dan saudara.
Manfaat ini didapatkan karena dengan menerbitkan buku, dosen sudah menunjukan sikap profesional. Hal ini bisa mendorong orang sekitar untuk profesional juga dalam menekuni kewajiban.
Dosen yang rajin menulis naskah buku ilmiah dan menerbitkannya, juga memberi kesan sangat menikmati profesi dosen. Hal ini bisa menginspirasi mahasiswa dan generasi muda lain untuk terjun menjadi dosen. Sehingga terjadi regenerasi dan semakin banyak dosen muda meniti karir akademik.
Strategi untuk Produktif Menerbitkan Buku bagi Dosen
Memahami pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen dan di luar karir tersebut. Tentu memberi motivasi untuk dosen bisa lebih rutin menulis naskah buku. Kemudian semakin banyak buku ilmiah bisa diterbitkan.
Namun, bagaimana agar dosen bisa produktif dan berhasil menerbitkan buku ilmiah sebanyak mungkin? Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Menentukan Tujuan Jelas dan Realistis
Salah satu strategi penting dalam menulis buku secara konsisten bagi dosen adalah menentukan tujuan. Tujuan yang dibuat atau ditetapkan harus jelas dan realistis. Sehingga mudah dicapai dan tidak menjadi beban bagi dosen.
Misalnya, tujuan produktif menerbitkan buku adalah untuk menjadi Guru Besar sebelum berusia 50 tahun. Tujuan ini akan menjadi bahan bakar semangat, sehingga dosen rajin menulis dengan kesadaran penuh. Tujuan ini juga realistis, sebab ada dosen yang memang bisa menjadi Guru Besar di bawah 50 tahun.
2. Menentukan Topik dengan Tepat
Menulis buku ilmiah dan karya ilmiah lain adalah rutinitas bagi para dosen. Maka minimalkan tekanan dalam menjalani rutinitas ini. Salah satu strateginya adalah bijak dalam menentukan topik.
Buku ilmiah yang ditulis dosen berawal dari kegiatan penelitian sampai pengabdian kepada masyarakat. Maka sejak awal perlu memastikan memilih topik yang dikuasai dan disukai. Sehingga tidak merasa terbebani saat harus menulis buku berisi hasil penelitian dan pengabdian. Baik dari awal meniti karir sampai pensiun.
3. Menyusun Kerangka Tulisan
Strategi yang ketiga, menyusun kerangka tulisan. Kerangka ini berisi poin-poin bab dan subbab dari buku ilmiah yang akan disusun dan diterbitkan. Sehingga berfungsi sebagai peta jalan.
Adanya kerangka, membantu dosen memahami materi apa yang akan dijelaskan di bab berikutnya. Sehingga bisa menyiapkan bahan jauh-jauh hari. Mengembangkan setiap bab dan subbab menjadi lebih cepat dan efektif. Proses menulis terasa ringan, cepat selesai, dan membantu dosen lebih rajin menulis buku ilmiah.
4. Berusaha Menulis Lebih Sering Meski Sebentar
Sedikit tapi sering jauh lebih baik dibanding banyak tapi jarang dilakukan. Menulis dengan prinsip ini bisa menjadi strategi agar lebih produktif. Sebab membantu dosen memanfaatkan waktu luang yang terbatas untuk mengembangkan naskah buku.
Meski hanya satu kalimat atau satu paragraf di satu kali menulis. Tentunya tidak menjadi masalah. Sebab pada akhirnya naskah buku berkembang dan perlahan akan sampai di bab terakhir lalu bisa diterbitkan.
5. Mengembangkan Keterampilan Menulis
Berikutnya adalah rajin dalam mengembangkan keterampilan menulis. Sebab menulis terasa berat jika tidak terampil melakukannya. Mengasah keterampilan ini bisa lewat pelatihan, workshop, dan tentunya aktif menulis setiap hari.
Melalui sejumlah strategi tersebut, maka bisa membantu dosen lebih produktif menulis naskah buku. Sehingga ada lebih banyak buku bisa diterbitkan. Kemudian seluruh pentingnya penerbitan buku untuk karir akademik dosen yang dijelaskan bisa dirasakan langsung oleh dosen.
Cek juga kelas online dari Duniadosen disini! Kumpulan E-Course.
Referensi:
- Amelia, L. (n.d). Dosen Wajib Tahu! Manfaat Menerbitkan Buku untuk Karier Akademik. [BUKA]
- Universitas Prasetiya Mulya. (2025). Mengapa Dosen Perlu Menulis Buku? [BUKA]
- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. (2025). Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 63/M/KEP/2025 Tentang Petunjuk Teknis Layanan Pembinaan dan Pengembangan Profesi dan Karir Dosen. [BUKA]
- Indonesia. (2012). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. [BUKA]



