Ada banyak strategi bisa dilakukan para dosen dalam membangun akademik branding. Salah satunya dengan produktif menerbitkan buku ilmiah. Namun, seberapa pentingnya menerbitkan buku untuk membantu branding akademik dosen?
Hal ini mungkin menjadi pertanyaan bagi banyak dosen di Indonesia. Sebab memang menerbitkan buku ilmiah menjadi agenda rutin. Kemudian, pada akhirnya bisa mendukung akademik branding. Lalu, seberapa besar kontribusi penerbitan buku dalam akademik branding? Berikut informasinya.
Apa Itu Akademik Branding?
Sebelum memahami pentingnya menerbitkan buku untuk membantu branding akademik dosen. Maka penting untuk memahami dulu apa itu akademik branding dan apa kaitannya dengan profesi dosen.
Akademik branding adalah proses membangun dan mempromosikan identitas maupun ciri khas unik perguruan tinggi kepada publik atau masyarakat luas. Sehingga masyarakat semakin mengenal apa itu pendidikan tinggi, apa itu perguruan tinggi, kegiatan di dalamnya, sumber daya di dalamnya, dan sebagainya.
Akademik branding yang sukses akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenyam pendidikan tinggi. Sekaligus memilih suatu perguruan tinggi yang sukses menjelaskan kepada mereka sebagai institusi pendidikan kredibel dan mumpuni.
Akademik branding pada dasarnya melibatkan proses promosi dan memperkenalkan diri oleh seluruh sivitas akademik. Mencakup pihak perguruan tinggi itu sendiri, dosen yang dinaungi, dan mahasiswa yang mengenyam studi di dalamnya.
Jadi, akademik branding juga bagian dari tugas seorang dosen. Sehingga masyarakat luas mengenal perguruan tinggi yang menaungi dosen tersebut. Sekaligus mengenal dosen itu sendiri. Mulai dari namanya siapa, bidang keahliannya apa, mengajar di kampus mana, mengampu mata kuliah apa, dan aspek profesional lainnya.
Pentingnya Akademik Branding Dosen
Jadi, melakukan branding akademik atau akademik branding bukan hanya tugas perguruan tinggi. Melainkan juga tugas dari dosen yang dinaungi. Sehingga perguruan tinggi lebih dikenal luas dan dalam citra yang positif.
Namun, dalam proses akademik branding yang dilakukan dosen pada dasarnya juga ikut membranding diri sendiri. Yakni melakukan personal branding sebagai seseorang yang menekuni profesi dosen. Jadi, ada banyak arti penting bagi dosen melakukan akademik branding tersebut. Diantaranya adalah:
1. Dikenal Luas sebagai Dosen atau Akademisi
Profesi yang ditekuni seseorang dan keahlian yang dimiliki tidak distempel secara alami di wajah. Melainkan ditunjukan dan diperkenalkan agar bisa diketahui apa profesi yang ditekuni dan apa keahlian yang dimiliki.
Dalam kebutuhan profesional, memperkenalkan profesi dan keahlian sangat penting. Sebab bisa membantu mendapat pekerjaan dan posisi yang tepat, apa yang disampaikan diperhatikan dan mudah diterima masyarakat, dll.
Jadi, jika Anda dosen maka akademik branding sangat penting agar publik mengetahui profesi Anda tersebut. Hal ini memudahkan Anda menjelaskan bahwa apa yang disampaikan berbasis data bukan sekedar opini pribadi, ada bidang keilmuan tertentu yang merupakan kepakaran Anda, dan sebagainya.
Secara sederhana, ketika orang lain tahu Anda adalah dosen. Kemudian paham bahwa dosen tidak bisa asal bicara tanpa didukung data. Maka memudahkan Anda mendapat kepercayaan masyarakat luas.
2. Membangun Reputasi dan Visibilitas
Jika sudah memperkenalkan diri sebagai seorang dosen. Maka akan ada tuntutan untuk menunjukan sikap profesional. Oleh sebab itu, akademik branding melibatkan kinerja akademik yang baik dan mumpuni. Serta bisa diakses dan diketahui oleh masyarakat.
Para dosen perlu menunjukan kinerjanya kepada publik. Salah satunya dengan aktif mengajar di suatu perguruan tinggi, memiliki publikasi ilmiah di jurnal maupun menerbitkan buku ilmiah, aktif melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan sebagainya.
Jadi, kinerja ini juga harus ditunjukan ke publik untuk mengukuhkan branding sebagai dosen. Kemudian, kinerja ini juga yang berdampak pada reputasi yang baik. Sekaligus meningkatkan visibilitas kinerja tersebut.
Misalnya, orang tahu Anda dosen dan memotivasi mereka membaca buku yang Anda tulis. Sehingga karya tulis yang disusun dan diterbitkan diketahui lebih banyak orang dan dibaca lebih banyak orang.
3. Mendukung Pengembangan Karir Akademik
Akademik branding yang dilakukan oleh dosen kemudian berdampak positif pada karir akademik yang dimiliki. Sebab, ketika dosen menunjukan diri sebagai dosen ke publik. Maka harus diimbangi dengan kinerja akademik yang baik.
Dosen akan termotivasi untuk menjalankan seluruh kewajiban akademik sebaik mungkin. Sehingga aktif menjalankan tugas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan juga tugas penunjang.
Seluruh kerja keras dosen tersebut akan diapresiasi perguruan tinggi dan pemerintah melalui jenjang karir akademik. Sehingga dosen diberi jenjang karir berbentuk jabatan fungsional yang terdiri dari 4 jenjang. Semakin produktif menjalankan kewajiban akademik, semakin mudah jenjang karir naik.
4. Memperluas Jaringan dan Berkolaborasi
Akademik branding juga dikatakan penting bagi dosen karena efektif dalam memperluas jaringan. Akademik branding melalui media sosial, blog pribadi, publikasi ilmiah, dan teknik lainnya. Membuat dosen dikenal luas.
Dosen dengan mudah terhubung dengan dosen lain, baik di lintas fakultas, lintas perguruan tinggi, bahkan lintas negara. Sehingga dosen memiliki jaringan yang luas di lingkungan akademik.
Jaringan yang luas adalah hal penting bagi dosen. Melalui jaringan ini, para dosen lebih leluasa melakukan kolaborasi. Baik dalam penelitian, pengabdian, dan publikasi ilmiah. Sehingga semakin produktif menjalankan kewajiban akademik, reputasi dosen semakin positif, dan membuka lebih banyak kesempatan akademik.
5. Berpeluang Meraih Program Pendanaan (Hibah)
Arti penting akademik branding berikutnya untuk dosen adalah membuka peluang meraih program pendanaan atau hibah. Dalam menjalankan kewajiban akademik, dosen terikat pada kebutuhan sumber daya. Terutama pendanaan.
Misalnya, dalam penelitian dibutuhkan biaya tidak sedikit. Sehingga dosen harus mencari sumber pendanaan yang memadai agar penelitian tersebut bisa dijalankan. Begitu juga dengan publikasi ilmiah. Menerbitkan artikel di jurnal ilmiah tidak gratis, menerbitkan buku ilmiah sifatnya pun berbayar.
Jika dosen memiliki kinerja baik, maka awalnya bisa mengakses pendanaan dari internal perguruan tinggi. Setelah riwayat kinerja dan publikasi ilmiah terbentuk. Maka terbuka akses lebih lebar ke program hibah dari pemerintah melalui kementerian terkait.
Jadi, branding dengan menunjukan kinerja dan riwayat publikasi ilmiah. Pada akhirnya membantu dosen menerima lebih banyak program hibah. Semakin sering hibah diterima, semakin produktif dalam menjalankan kewajiban akademik. Kinerja dosen akan terus optimal dan konsisten.
Baca juga artikel berikut:
- Bangun Akademik Branding Dosen Melalui ResearchGate
- Akademik Branding Dosen Melalui LinkedIn, Ini Manfaatnya
- Pentingnya Penerbitan Buku untuk Karir Akademik Dosen di Indonesia
- Dosen Wajib Tahu! Ini 6 Cara Meningkatkan Kemampuan Menulis Buku
- 7 Tahapan Menyusun Naskah Publikasi Buku Referensi bagi Dosen
Ikuti juga Kelas Ekslusif: Roadmap Riset Efektif bersama profesor untuk permudah Anda di setiap pengajuan jabatan fungsional!
6. Meningkatkan Dampak Kinerja Dosen dan Perguruan Tinggi
Akademik branding yang dilakukan dosen akan membantu meningkatkan dampak atau manfaat dari kinerja akademik yang dilakukan. Misalnya dalam pendidikan, dosen yang menyusun dan menerbitkan buku ajar. Sama artinya menyediakan bahan bacaan bagi masyarakat luas, bukan hanya untuk mahasiswanya.
Sehingga dengan menerbitkan buku ilmiah, dosen memperluas manfaat dari kinerja akademik. Supaya bisa diketahui dan dimanfaatkan oleh siapa saja tanpa ada batasan.
Kinerja akademik dosen juga termasuk kinerja perguruan tinggi yang menaunginya. Sebab perguruan tinggi juga mendukung kinerja dosen. Baik dalam menyediakan fasilitas pendanaan, laboratorium yang memadai, akses ke sumber referensi ilmiah kredibel secara gratis, dan sebagainya.
7. Menguatkan Citra Pendidikan Tinggi
Pentingnya akademik branding oleh para dosen juga untuk menguatkan citra pendidikan tinggi di Indonesia. Bukan hanya citra positif dosen dan citra perguruan tinggi yang menuangi dosen tersebut. Melainkan seluruh pendidikan tinggi di Indonesia.
Lewat kinerja akademik dosen dan hasilnya bisa diakses serta dimanfaatkan masyarakat luas. Maka masyarakat memahami bahwa perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa di dalamnya tidak hanya menyediakan layanan pendidikan.
Namun juga menyediakan ilmu pengetahuan yang mudah diakses, hasil penelitian atau temuan yang menyelesaikan persoalan sehari-hari mereka, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan sebagainya. Sehingga pendidikan tinggi dipandang bukan hanya sekedar tempat menempuh pendidikan. Namun lebih dari itu.
Strategi Akademik Branding Melalui Publikasi Buku
Setelah memahami arti penting akademik branding oleh dosen. Maka tentu perlu memahami apa saja strategi yang bisa dilakukan dalam membangun akademik branding tersebut. Salah satunya adalah dengan menerbitkan buku ilmiah.
Buku ilmiah disusun dosen berdasarkan hasil penelitian dan penerapannya di masyarakat. Kemudian diterbitkan dengan melewati proses editorial yang ketat. Prosesnya tentu tidak mudah. Maka berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan agar sukses membangun akademik branding lewat penerbitan buku ilmiah:
1. Aktif Menjalankan Tugas Akademik
Buku ilmiah bisa disusun dan diterbitkan dosen setelah melaksanakan tugas akademik. Baik itu pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Maka agar konsisten menerbitkan buku secara rutin, perlu menjalankan tugas akademik secara konsisten juga.
Pahami betul apa saja unsur pelaksanaan tugas akademik. Misalnya dalam melaksanakan tugas pendidikan. Dosen harus melaksanakan kegiatan apa saja. Sehingga lebih mudah menjalankan tugas pendidikan tersebut. Gunakan PO BKD dan PO PAK sebagai panduan, sehingga bisa produktif menjalankan seluruh tugas.
Cek juga kelas online dari Duniadosen disini! Kumpulan E-Course.
2. Disiplin Mencari Program Hibah
Strategi kedua agar produktif menulis dan menerbitkan buku adalah disiplin mencari program hibah. Mendapat program hibah mendukung dosen melaksanakan rencana tugas akademik.
Sebab mendapat dukungan pendanaan dan bahkan pendampingan. Sehingga membantu dosen lebih produktif dan punya cukup materi untuk disusun sebagai naskah buku ilmiah.
Misalnya, dosen ingin melakukan akademik branding dengan menerbitkan buku monograf. Namun, harus didahului dengan melakukan penelitian. Lewat hibah, dosen dengan mudah mendapat pendanaan untuk melakukan penelitian tersebut. Sekaligus punya pendanaan untuk menyebarluaskan hasilnya dalam bentuk buku.
3. Mengatur Waktu untuk Rutin Menulis Buku
Sesuai dengan ketentuan, dosen memiliki segunung tugas akademik. Semua tugas tersebut tidak bisa dijalankan salah satunya saja. Melainkan keseluruhan dan saling beriringan.
Sehingga setiap tugas dipecah menjadi beberapa unsur, para dosen bisa memilih unsur mana saja yang bisa dilaksanakan. Jika ingin menjalankan tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian dengan menerbitkan buku ilmiah. Maka dosen perlu mengatur waktu agar bisa rutin menulis.
Silahkan melakukan manajemen waktu dan pekerjaan. Sehingga aktivitas menulis bisa menjadi agenda rutin. Tidak masalah hanya menulis satu paragraf per hari karena saking sibuknya. Sebab sedikit demi sedikit, naskah buku berkembang dan akan selesai pada waktunya.
Jika Anda membutuhkan layanan penerbitan buku berkualitas, Penerbit Deepublish adalah jawabannya!
4. Fokus pada Satu Topik di Bidang Keilmuan
Salah satu tujuan akademik branding oleh dosen adalah menunjukan kepakarannya. Sehingga setiap menerbitkan buku sebaiknya fokus di satu topik pada bidang keilmuan yang ditekuni. Hal ini membantu membranding sebagai pakar pada topik tersebut.
Rutin menerbitkan buku ilmiah menjadi bagian dari akademik branding. Meski menulis buku bukan hal mudah. Selama strategi yang diterapkan benar, maka tidak akan menjadi beban berat. Selain itu, jadikan pentingnya menerbitkan buku untuk membantu branding akademik dosen sebagai motivasi. Sehingga bisa konsisten menerbitkan buku.



