Opini

Melakukan Peningkatan Profesionalisme Daerah Pesisir Melalui Pembinaan Pengembangan Pariwisata Di Era Teknologi Digital oleh Amin Sadiqin


Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia diikat dan dipersatukan oleh lautan yang memiliki segudang kekayaan alam. Ditinjau dari letaknya Indonesia juga sangat strategis, baik dalam percaturan sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dan pertahanan kelautan. Kondisi ini menjadikan Indonesia menjadi poros maritim dunia dengan memiliki luas sekitar ± 5,8 juta KM dan garis pantai 18.700 ribu hektar .

Dengan wilayah laut yang tersedia tersebut belum semua mampu dikelola oleh masyarakat Indonesia ,hal ini lantaran kurangnya kualitas dan kapasitas masyarakat Indonesia sehingga tidak memiliki profesionalisme dalam mengelola kekayaan laut dengan maksimal.

Dalam hal ini Kenyataan masyarakat belum mampu mengelola laut dengan maksimal akhirnya mendorong pentingnya pembangunan nasional berbasis kelautan yang diharapkan pembangunan berbasis kelautan akan mampu meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia  yang pernah jaya di masa Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya.

Sehingga upaya untuk mengoptimalkan pembangunan pada sektor kelautan tersebut salah satunya dengan memanfaatkan daerah pesisir sebagai daerah pariwisata melalui peningkatan profesionalisme dengan pembinaan last but not least. 

Dengan maksud  pembinaan last but not least adalah mewujudkan petugas pantai (daerah pesisir) yang tangguh dan didukung oleh publikasi yang kuat sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan hasil  laut sebagai ketahanan ekonomi nasional yang tidak lepas untuk mewujudkan nawacita kemandirian bangsa dan Negara Indonesia.

Pembinaan Last But Not Least

Dengan adanya  pembinaan last but not least di daerah pesisir dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa melalui pariwisata, karena daerah pariwisata tidak akan terpengaruh dengan krisis ekonomi nasional malah sebaliknya, daerah pariwisata dapat menjadi penyelamat jika terjadi krisis ekonomi nasional hal ini tak lain dengan pariwisata yang baik akan turut menambah devisa negara. 

Devisa negara bertambah karena orang-orang asing (turis) akan datang di Indonesia, mereka merasa nyaman takala berlibur, kondisi ini tentu saja akan dapat membuat Indonesia menjadi sektor pariwisata dunia.

Untuk mewujudkan Indonesia sebagai sektor pariwisata dunia maka diperlukan pembinaan last but not least. Pola pembinaan ini dimulai dari penjaringan atau rekrutmen anggota dari kalangan masyarakat yang berada disekitar daerah pesisir. 

Kemudian dilakukan peningkatan pengetahuan potensi daerah pesisir oleh akademisi yang difasilitasi oleh dinas pariwisata, selain itu dilakukan pelatihan oleh Tentara Negara Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) sehingga para anggota yang terjaring dapat meningkatkan profesionalisme untuk mengelola pariwisata. Tahap selanjutnya yaitu pembuatan kurikulum yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembinaan last but not least.

Baca Juga:

Kerja Sampingan Dosen yang Bisa Menambah Penghasilan

Mengonversi Karya Ilmiah Menjadi Buku

Terbit Buku dalam 1 Bulan dengan Program Deepublish Express Deals

Kurikulum dalam Pembinaan Last but Not Least

Kurikulum yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Sumber Daya Pantai Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Kepada Masyarakat yang Berada di Sekitar Pesisir Laut.

Dilaksanakan dengan pemberian materi mengenai potensi daerah pesisir yang bisa dijadikan sebagai kawasan paling produktif karena memiliki keanekaragaman hayati (biodiversity) yang tinggi. 

Menjadi penyebab hal ini dilakukan adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menjaga keanekaragam hayati yang ada, sebab banyak masyarakat Indonesia yang ada di daerah pesisir pada saat ini kurang mengetahui ancaman rusaknya daerah pesisir atau mereka mengetahui namun karena alasan ekonomi mengabaikannya. Misalnya saja penambangan karang di pesisir laut dan rusaknya pelindung alam, seperti hutan mangrove.

Kondisi ini tentu merugikan sektor pariwisata Indonesia,  sebab selain mengakibatkan erosi tanah, rusaknya daerah pesisir tersebut akan membuat pariwisata Indonesia tidak lagi terlihat indah. 

Oleh karena banyaknya ancaman yang terjadi di daerah pesisir maka diperlukan pengetahuan lebih kepada masyarakat agar nantinya pengetahuan itu membuat mereka memahami bahwa potensi pariwista Indonesia lebih menguntungkan daripada merusak alamatnya.

2. Materi Pembinaan Last But Not Lest untuk Meningkatkan Kemampaan Masyarakat Agar Memiliki Petugas Pantai yang Tangguh

Anggota pembinaan last but not lest dibagikan metode penyelamatan oleh TNI AL. Metode penyelamatan ini diharapkan mampu memberikan jaminan keamanan, baik keamanan harta benda (ekonomi) maupun dari segi keselamatannya. 

Pentingnya pembinaan ini tak lain karena banyak petugas pantai di kawasan pariwisata Indonesia dilakukan tanpa adanya pembinaan sebelumnya, mereka melakukannya karena pengalaman otodidak tanpa adanya pembekalan, akibatnya takala ditemukan ancaman bencana di pariwisata Indonesia mereka kurang memahami yang akhirnya kecelakaan di daerah pariwisata sulit dihindari. Kepada para pengunjung pariwisata yang berkunjung di Indonesia,

Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mampu memahami jenis-jenis kartu pada Heroes Card Games secara baik dan berguna untuk mereka.

3. Publikasi Pariwisata di Media

Mahasiswa diajak untuk memainkan game dengan membentuk  kelompok-kelompok. Fasilitas yang digunakan adalah satu set permainan Heroes Card Game untuk setiap kelompok yang disediakan oleh relawan. 

Hasil yang diharapkan adalah siswa mampu memainkan permainan Heroes Card Game dengan baik.Sehingga promosi lewat sosial media melalui instagram,twitter , tiktok dll juga perlu dilakukan dengan tepat.

4. Kontrolling

Kontrolling dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa mampu menangkap nilai peneladanan karakter kepahlawanan yang dikemas dalam Heroes Card Game. Metode yang digunakan adalah penyebaran angket dan interview personal.Sehingga dapat mengambil beberapa kesimpulan hasil angket tersebut,

Selain itu, juga akan dilakukan beberapa event seperti Heroes Card Game Competition dan Launching Duta Pahlawan Cilik sebagai follow up dengan mewajibkan siswa untuk mengajarkan permainan Heroes Card Game kepada temannya yang lain.

Kesimpulan

Dengan gerakan relawan pendidikan lingkup karakter ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif untuk menanamkan karakter kepahlawanan sejak dini. Sehingga pada tahun 2045 nanti Indonesia benar-benar memiliki generasi emas yang berkarakter seperti para pahlawan.

Profil Singkat Penulis

Nama                            : Amin Sadiqin, SE,MM, Ak,ACPA

Jabatan Fungsional     : Asisten Ahli

Pekerjaan                    :  Dosen

                                      Auditor

                                  Konsultan Keuangan dan Pajak

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

5 hours ago

Kontrak Perkuliahan di Kelas: Urgensi, Fungsi dan Isi

Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…

6 hours ago

Pencangkokan Dosen untuk Memenuhi Indikator Kinerja

Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…

6 hours ago

19 AI untuk Membuat Pertanyaan yang Bisa Diandalkan

Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…

13 hours ago

Isian Data Publikasi untuk Kenaikan Jabatan Fungsional

Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…

13 hours ago

Cara Dosen Menjadi Narasumber untuk Penuhi Indikator Kinerja

Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…

14 hours ago