Informasi

Penggunaan Kata Sedangkan yang Baik dan Benar dalam Sebuah Kalimat


Penggunaan kata sedangkan. Dalam bahasa Indonesia kamu mungkin akan menjumpai materi mengenai penggunaan kata sedangkan. Kata “sedangkan” sendiri pada dasarnya masuk ke dalam pembahasan kata penghubung atau kata hubung atau konjungsi. Sehingga saat membahas mengenai kata tersebut maka secara otomatis juga akan membahas mengenai konjungsi. 

Pengertian Kata Penghubung

Konjungsi (kata penghubung) merupakan suatu bentuk kata tugas yang dalam suatu kalimat memiliki fungsi sebagai penghubung. Artinya, sesuai dengan namanya kata penghubung berfungsi sebagai penghubung. Baik itu antar klausa dalam satu kalimat maupun antar kalimat dan antar paragraf. 

Keberadaan kata penghubung ini kemudian mampu memperjelas maksud dari susunan suatu kalimat. Sehingga seorang penulis bisa dengan mudah menyampaikan apa yang ingin disampaikan kepada para pembaca. Begitu pula sebaliknya, pembaca kemudian bisa lebih mudah memahami maksud yang ingin disampaikan penulis. 

Keberadaan kata penghubung tidak hanya dijumpai dalam bahasa Indonesia, namun juga dalam bahasa Inggris maupun bahasa lain di dunia. Hal ini menunjukan bahwa kata penghubung memiliki peran sangat besar dalam menyempurnakan susunan kata dari suatu kalimat maupun paragraf. 

Salah satu jenis kata penghubung adalah kata “sedangkan”, dimana penggunaan kata sedangkan nanti akan dibahas lebih mendetail di bawah. Sebab kata penghubung sendiri jenisnya sangat banyak dan di masing-masing jenis terdapat beberapa bentuk kata penghubung. 

Memahami kata penghubung akan sangat penting, untuk lebih mudah memahami arti dan fungsi dari kata “sedangkan”. Sebab kata penghubung satu ini bisa diletakan di beberapa bagian dengan struktur kalimat berbeda-beda, karena memiliki arti atau fungsi yang tidak hanya satu melainkan beberapa. 

Baca Juga: Penggunaan Kata Namun yang Baik dan Benar

Jenis-Jenis Kata Penghubung

Kata penghubung berbeda dengan jenis kata lain di dalam bahasa Indonesia, karena bentuknya beragam dan posisi atau penempatannya pun kompleks. Jenis kata penghubung tertentu bisa diletakan di tengah kalimat dan bisa juga di awal paragraf, ketika menghubungkan dua paragraf. 

Jadi, dari segi posisi kata penghubung bisa diletakan di tengah setelah tanda koma (,) yang menunjukan fungsinya sebagai penghubung satu klausa dengan klausa lain. Selain itu bisa juga ditempatkan di depan kalimat setelah tanda titik (.), tanya tanya (?), maupun tanda seru (!). Hal ini menunjukan fungsinya sebagai penghubung dua kalimat. 

Tak hanya itu saja, penggunaan kata sedangkan maupun kata penghubung jenis lainnya juga bisa di awal paragraf di kata pertama pada kalimat pertama. Sebab, kata penghubung juga bisa berfungsi sebagai penghubung antara satu paragraf dengan paragraf lain. Jadi, tidak perlu heran jika ada kata penghubung di awal kata paragraf pertama. 

Baca Juga: Kata Depan Preposisi: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya

Sebagaimana yang sudah disampaikan sekilas sebelumnya, kata penghubung memiliki banyak jenis. Jenis kata hubung ada 9 (sembilan), yaitu:

1. Kata Hubung Gabungan atau Aditif

Jenis kata hubung yang pertama adalah kata hubung gabungan yang dikenal juga dengan istilah kata hubung aditif. Jenis kata hubung ini digunakan untuk menghubungkan dua klausa, dua kalimat, maupun dua paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. 

Jadi, misalnya dalam suatu kalimat menceritakan A melakukan aktivitas maka si B juga melakukan aktivitas baik yang sama maupun yang berbeda dalam satu waktu. Adapun jenis kata yang masuk kategori kata penghubung gabungan ini adalah kata dan, lagipula, dan juga kata serta.

Berikut beberapa contoh kalimat dengan menggunakan kata hubung gabungan tersebut: 

  • Ika dan Mawar akan pergi berlibur ke Pulau Bali dalam dua bulan mendatang.
  • Ayah dan ibu serta adik akan berangkat ke kota naik mobil keluarga.
  • Ari mulai mengemasi barang-barangnya, lagipula tak sampai satu hari dia harus segera pindah kamar.

2. Kata Hubung Pertentangan

Jenis kedua adalah kata penghubung pertentangan, yang nantinya akan berhubungan dengan penggunaan kata sedangkan. Kata penghubung jenis ini digunakan untuk menghubungkan dua klausa, dua kalimat, dan dua paragraf yang saling bertentangan. 

Jenis ini kemudian digunakan untuk menyatakan adanya kedudukan yang berbeda atau bertentangan antara dua hal yang dihubungkan. Jenis kata di dalam penghubung pertentangan ada kata sedangkan, melainkan, dan juga kata tetapi. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat: 

  • Rumah tersebut tampak besar tetapi tidak terawat karena tidak ada yang menghuninya.
  • Dia memilih diam bukan karena marah melainkan ingin menenangkan diri sendiri.
  • Adiknya tampak manis dan lembut sedangkan kakaknya justru tampak judes dan sangat galak.

3. Kata Hubung Pilihan

Berikutnya ada jenis penghubung pilihan, yakni jenis kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua klausa, dua kalimat, maupun dua paragraf yang bertujuan untuk memberi pilihan. Sehingga untuk dua hal yang dihubungkan dan ditujukan untuk menyampaikan dua pilihan, maka memakai kata hubung satu ini. 

Kata yang digunakan sebagai penghubung pilihan ini ada kata atau, ataupun, dan juga kata maupun. Contoh penggunaannya dalam kalimat adalah sebagai berikut: 

  • Kamu mau minta tas atau sepatu tahun ini?
  • Suka ataupun tidak, keputusan sekolah memang harus dipatuhi.
  • Baik dilakukan bersama maupun sendiri-sendiri kita semua memiliki satu tujuan.

4. Kata Hubung Waktu

Jenis kata penghubung berikutnya adalah kata hubung waktu. Sesuai dengan namanya kata penghubung ini digunakan untuk menghubungkan dua klausa, dua kalimat, maupun dua paragraf yang menjelaskan hubungan waktu. Kata hubung waktu diketahui bisa menjelaskan dua hal yang sederajat maupun tidak. 

Adapun kata yang masuk ke dalam kata hubung waktu meliputi kata sebelumnya, selanjutnya, sejak, sesudah, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh penggunaannya dalam kalimat: 

  • Buku itu dikembalikan Gita setelah sebelumnya dipinjam dari Anita.
  • Usai mengunjungi Ibu, selanjutnya kami akan mengunjungi kakek di Jakarta.
  • Mereka sudah lama duduk disana menunggu bapak datang, sejak pagi tadi.
  • Adonan disimpan sesudah diuleni sampai kalis.

Baca Juga: Begini Aturan Terkait Penulisan Kata Ulang pada Judul Buku

5. Kata Hubung Tujuan

Kata hubung tujuan merupakan jenis kata penghubung yang digunakan untuk menjelaskan adanya maksud dan tujuan dari suatu tindakan maupun kejadian. Sehingga untuk dua klausa, dua kalimat, maupun dua paragraf yang memiliki maksud dan tujuan akan memakai kata hubung satu ini. 

Kata dalam kata hubung tujuan ini seperti kata guna, untuk, agar, dan juga kata supaya. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat: 

  • Sayur itu dicuci beberapa kali oleh ibu guna membersihkan semua lumpur yang menempel.
  • Ibu memasak bubur untuk ayah yang sedang tidak enak badan.
  • Baju Ita disetrika dulu sebelum dipakai agar tampak rapi saat dikenakan.
  • Televisi itu dibawa ayah ke tukang service elektronik supaya bisa berfungsi kembali.

6. Kata Hubung Sebab

Berikutnya ada kata penghubung sebab yang sesuai dengan namanya merupakan jenis kata hubung yang menyatakan sebab dari sesuatu yang berdampak pada akibat. Kata hubung sebab sendiri terdiri dari kata sebab dan juga kata karena. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat: 

  • Banjir di kota X bisa terjadi diperkirakan karena banyaknya saluran air yang tersumbat oleh sampah.
  • Adik pingsan saat jam olahraga di sekolah sebab belum sempat sarapan.

7. Kata Hubung Akibat

Kata hubung berikutnya adalah kata hubung akibat yang merupakan jenis kata hubung antara dua klausa, dua kalimat, maupun dua paragraf yang menyampaikan suatu kondisi sebagai akibat dari suatu hal. Kata penghubung jenis ini meliputi kata sehingga, sampai, dan juga kata akibat. Berikut contoh penggunaannya pada kalimat: 

  • Makan terlalu banyak sampai perutnya begah.
  • Adi mencuci baju secara manual sehingga bajunya awet dan bersih maksimal.
  • Kurang rajin belajar akibatnya Gina harus mengulang mata kuliah Bahasa Inggris.

8. Kata Hubung Syarat

Berikutnya adalah kata penghubung syarat yang juga disebut sebagai kata hubung kondisional. Yaitu jenis kata hubung antara dua klausa, dua kalimat, maupun dua paragraf yang menyatakan sesuatu bisa terjadi jika memenuhi suatu atau beberapa syarat. 

Jenis kata dalam kata hubung ini meliputi kata jika, jikalau, kalau, dan juga kata apabila. Berikut contohnya dalam sebuah kalimat: 

  • Semua siswa tentu bisa lulus kalau rajin belajar dan menyiapkan diri dengan baik menjelang ujian.
  • Aldi sakit flu hari ini, kalau saja kemarin tidak hujan-hujanan mungkin tidak akan flu.
  • Menjadi kata itu mudah, jikalau mau bekerja keras dan pintar menabung.
  • Apabila ingin kulit tampak sehat maka harus rajin merawatnya.
  • Jika ingin tenang maka tidak perlu mencampuri urusan orang lain.

9. Kata Hubung Tak Bersyarat

Jenis kata hubung berikutnya adalah kata hubung tak bersyarat. Yaitu jenis kata hubung antara dua klausa, dua kalimat, dan dua paragraf yang menyatakan suatu kejadian tanpa harus ada syarat yang menyertainya. Kata dalam kata hubung ini ada walaupun, meskipun, dan juga biarpun. Berikut contohnya dalam kalimat: 

  • Adik tetap berlatih sepak bola meskipun hujan turun lumayan deras.
  • Ita tetap masuk sekolah walaupun sedang sakit.
  • Anita tetap pergi ke rumah ka biarpun sudah dilarang ayah.

Mengenal Kata “Sedangkan” sebagai Kata Penghubung

Dari sekian jenis kata penghubung yang dipaparkan di atas, maka pada jenis kata penghubung pertentangan maka ada kata “sedangkan”. Seperti apa penggunaan kata sedangkan tersebut? Sebelum mengetahuinya, maka bisa dipahami dulu apa itu kata “sedangkan”. 

Melalui KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata “sedangkan” yang masuk ke dalam jenis kata penghubung atau konjungsi memiliki empat arti. Arti konjungsi “sedangkan” ada 4, yaitu 

  • Memiliki arti “padahal”, sehingga untuk menghubungkan dua kata atau kalimat yang bertentangan bisa menggantikan kata “padahal” sebab keduanya memiliki arti yang sama. Artinya, kamu bisa menuliskan kata “padahal” bisa juga memakai kata “sedangkan” yang tentunya tidak akan mengubah makna dari kalimat tersebut.
  • Menandakan adanya “perlawanan”, bisa juga disebut sebagai penanda adanya pertentangan. Sebab sekali lagi kata “sedangkan” memang termasuk ke dalam penghubung untuk kondisi kalimat yang bertentangan. Sehingga di dalam KBBI bisa didapati arti kata tersebut adalah “perlawanan”.
  • Memiliki arti “meski”, arti lainnya adalah “meski” sehingga bisa digunakan untuk membandingkan dua hal yang sangat bertentangan. Sekaligus bisa digunakan untuk menggantikan kata “meski” pada suatu kalimat yang bertentangan dengan kalimat maupun paragraf sebelumnya.
  • Memilih arti ”sekalipun”, yakni memiliki arti “sekalipun” yang membuat kata “sedangkan” bisa dipakai menggantikan kata tersebut dalam suatu kalimat maupun dalam suatu paragraf.

Supaya lebih mudah dalam memahami pengertian maupun penggunaan kata sedangkan. Berikut beberapa karakter khas dari kata penghubung tersebut: 

1. Merupakan Kata Penghubung

Sesuai penjelasan di atas, maka karakter khas pertama dari kata “sedangkan” adalah sebagai kata penghubung. Sebab memang digunakan untuk menghubungkan antara satu klausa dengan klausa lain atau antara satu kalimat dengan kalimat lain. Sifat dari kalimat yang dibandingkan adalah bertentangan. 

Sehingga tidak mungkin ditambahkan kata “sedangkan” jika ada dua kata atau dua kalimat yang tidak bertentangan. Sebab arti kata “sedangkan” sendiri dalam KBBI adalah perlawanan, padahal, meski, dan sekalipun. Arti yang memang menunjukan ada tanda pertentangan atau perlawanan. 

2. Digunakan untuk Membandingkan Dua Hal Berbeda

Sebagai kata penghubung, maka kata “sedangkan” tidak hanya berdiri sendiri atau ditempatkan hanya di satu kalimat. Melainkan ada di suatu kalimat yang terdapat dua hal bertentangan di dalamnya. Bisa juga diletakan diantara dua kalimat yang masing-masing kalimat saling bertentangan. 

Sehingga kata “sedangkan” kemudian juga bisa digunakan untuk membandingkan dua hal berbeda yang saling bertentangan. Artinya kata “sedangkan” bisa menjadi petunjuk bahwa ada dua hal yang sedang dibandingkan karena saling bertentangan. Selain memakai kata ini juga bisa memakai kata “padahal”. 

3. Bisa Menggantikan Kata Penghubung Lain

Melalui penjelasan di atas juga bisa dipahami bahwa penggunaan kata sedangkan pada dasarnya bisa menggantikan kata penghubung lain. Yakni dengan catatan untuk kata penghubung yang juga masuk ke dalam kategori kata penghubung pertentangan. 

Selain itu, tidak semua kata hubung di dalam pertentangan tersebut bisa digantikan dengan kata “sedangkan”. Hanya kata tertentu saja, misalnya kata “padahal” dan juga kata “sekalipun”. Namun pemilihan kata ganti perlu disesuaikan dengan struktur kalimatnya, sehingga tidak bisa asal diganti begitu saja. 

4. Biasanya Terletak di Tengah Kalimat

Meskipun kata penghubung dari segi penempatan atau posisi memang fleksibel, namun untuk kata “sedangkan” lebih ideal ditempatkan di tengah kalimat. Sehingga sesuatu yang bertentangan biasanya disusun dalam satu kalimat yang sama dan diberi selipan kata “sedangkan” tersebut. 

Namun, tidak keliru juga ketika kata “sedangkan” ditempatkan di awal kalimat setelah tanda titik. Khususnya untuk kalimat yang dirasa sudah sangat panjang dan tidak memungkinkan untuk disambung dengan kalimat lain yang bertentangan. Hanya saja, kata “sedangkan” paling sering dijumpai di tengah kalimat. 

Baca Juga: 15 Jenis Kata Hubung Lengkap dengan Contohnya yang Baik dan Benar

Penggunaan Kata Sedangkan

Membantu mempermudah memahami penggunaan kata sedangkan maka bisa melihat sejumah contoh kalimat yang memakai kata hubung tersebut. Berikut contoh-contoh penggunaan kata “sedangkan” yang benar: 

  • Bagaimana aku bisa mengerjakannya? Sedangkan Imam saja yang dikenal juara kelas tidak bisa mengerjakannya.
  • Meskipun secara fisik kembar, satunya rajin sedangkan satunya lagi terbilang pemalas.
  • Bagaimana aku bisa menolong, sedangkan aku sendiri masih kesusahan seperti ini?
  • Tidak mungkin mereka pencurinya, sedangkan mereka tumbuh besar di keluarga kaya raya.
  • Tidak mungkin aku bisa tidur nyenyak, sedangkan suhu di ruangan tersebut dingin sekali.
  • Tidak mungkin tidak lulus, sedangkan nilai-nilainya selalu bagus.
  • Jendela dibuka sedangkan pintu ditutup supaya rumah aman dan ventilasi dalam kondisi baik.
  • Ibu ke pasar ingin jalan kaki, sedangkan ayah bersikeras ingin mengantar ibu naik motor.
  • Ita ingin segera pamit sedangkan suaminya justru ingin tinggal lebih lama lagi.
  • Kakak sifatnya rajin dan pekerja keras, sedangkan adik justru memiliki sifat sebaliknya.
  • Tidak mungkin mereka bisa akur, sedangkan nyaris setiap hari mereka bertengkar.
  • Randi berbadan gemuk, sedangkan Rani saudara kembarnya terbilang berbadan kurus.

Jadi, jika membahas mengenai penggunaan kata sedangkan maka pada dasarnya penggunaannya adalah untuk menghubungkan dua hal yang bertentangan. Sehingga termasuk ke dalam jenis kata penghubung yang fungsinya untuk menghubungkan dua hal yang saling bertentangan. 

Sedangkan untuk penempatan pada saat menggunakan kata “sedangkan” dalam suatu kalimat adalah sesuai sifat kata penghubung. Yakni bisa ditempatkan di awal maupun di tengah kalimat. Hanya saja kata penghubung satu ini memang lebih sering ditambahkan di tengah kalimat. Sebab lebih sering dipakai menghubungkan dua klausa yang bertentangan. 

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

3 Karakter Dosen untuk Pengembangan Indikator Kinerja Dosen

Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…

10 hours ago

Pendaftaran Doha Institute Scholarship Jenjang S3 Tahun 2025 Dibuka!

Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…

10 hours ago

Royal Thai Government Scholarship 2025 untuk Jenjang S2 dan S3

Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…

11 hours ago

Program IASP 2025 untuk Dosen Kuliah S3 Gratis di Austria Resmi Dibuka!

Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…

5 days ago

Indikator Kinerja Dosen Sesuai Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…

5 days ago

Standar Minimum Pelaksanaan Hibah Penelitian dalam Indikator Kinerja Dosen

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…

5 days ago