Tenaga pendidik tentu paham betul mengenai pengertian modul pembelajaran, yang menjadi panduan dalam mengajar di kelas. Definisi dari modul pembelajaran sendiri cukup beragam, karena setiap ahli memberikan definisi tersendiri.
Namun secara umum definisi yang disampaikan merupakan definisi yang saling melengkapi. Sekaligus mengacu pada satu hal, dimana modul pembelajaran merupakan sebuah ringkasan materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa dan mahasiswa untuk dipelajari secara mandiri. Berikut informasi lengkap mengenai pengertian modul tersebut.
Daftar Isi
ToggleSekilas Tentang Modul Pembelajaran
Dalam kegiatan mengajar, tenaga pendidik memiliki banyak pilihan media mengajar. Media ini sebagai alat bantu bagi para pengajar untuk bisa menyampaikan materi dengan baik dan benar. Yakni runtut, mudah dipahami, dan juga disampaikan sejelas-jelasnya.
Salah satu media mengajar yang umum digunakan oleh para pengajar, khususnya tenaga pendidik dari kalangan guru adalah modul pembelajaran. Adapun pengertian modul secara sederhana diartikan sebagai salah satu bentuk sumber mengajar.
Modul disusun oleh sebuah kelompok maupun individu pembelajaran, yang kemudian disusun dengan sistematika yang rapi. Selanjutnya akan dicetak, hasil cetakan ini kemudian dijadikan pegangan tenaga pengajar sekaligus kepada para siswa.
Keberadan modul pembelajaran ini kemudian memungkinkan seisi kelas untuk tetap dapat belajar. Sekalipun guru yang mengajar di kelas tersebut tidak dapat mengisi karena satu dan lain hal. Sehingga kegiatan pembelajaran tetap bisa berjalan.
Baca juga : Kelebihan Pembelajaran Daring Di Masa Seperti Sekarang
Karakteristik yang Dimiliki
Supaya lebih mudah memahami kembali definisi atau pengertian modul maka bisa mengenal karakteristik khas yang dimiliki modul pembelajaran tersebut. Secara umum karakteristik ini meliputi:
Self Contained
Karakteristik yang pertama dari modul pembelajaran adalah self contained, yang artinya isi dari modul tersebut mencakup seluruh materi pembelajaran yang berasal dari satu unit kompetensi.
Stand Alone
Karakter yang kedua dari modul pembelajaran ini adalah stand alone, yang artinya modul bisa dijadikan sumber pembelajaran yang bisa berdiri sendiri. Sehingga tidak membutuhkan dan tidak dipengaruhi oleh media pembelajaran lainnya.
Self Instructional
Sebuah modul pembelajaran juga harus memiliki karakteristik self instructional. Dimana pemilik atau penerima modul tersebut bisa melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri, baik dengan maupun tanpa bimbingan pengajar.
User Friendly
Penyusunan modul pembelajaran sebaiknya juga dibuat user friendly sehingga sesuai dengan pengertian modul itu sendiri, sebagai media pembelajaran. Dimana media pembelajaran harus mudah dipahami, digunakan, dan dimanfaatkan seluas-luasnya.
Sebab ada kalanya siswa akan mempelajari modul ini tanpa dampingan pengajar. Jika tidak bersifat user friendly maka akan menyulitkan proses pembelajaran mandiri dari siswa tersebut.
Adaptif
Modul pembelajaran yang disusun sebaiknya juga memiliki karakteristik adaptif, yakni mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Sehingga ilmu yang dicantumkan atau dituliskan di dalamnya tidak pernah dikatakan usang.
Inilah alasan kenapa modul pembelajaran selalu diganti baru setiap tahunnya atau bahkan di setiap semester. Sebab untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terkini.
Konsistensi
Karakter selanjutnya dari pengertian modul pembelajaran secara keseluruhan adalah konsistensi. Konsistensi yang dimaksudkan disini adalah dari segi teknis penulisan.
Jika memakai huruf A maka seterusnya sampai halaman akhir perlu memakai huruf A tersebut. Hal ini juga berlaku untuk pengaturan spasi dan juga tata letak dari penyusunan isi modul pembelajaran tersebut.
Karakteristik yang disebutkan di atas akan menentukan struktur penulisan sampai susunan dari setiap bab di dalam modul pembelajaran. Sehingga sistematis yang kemudian membuatnya mudah dipahami sekaligus bisa dibedakan dengan jenis tulisan lainnya.
Baca juga : Rekomendasi Metode Pembelajaran Di Tengah Pandemi
Baca juga : Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Hadapi Fase New Normal
Fungsi Umum dari Modul Pembelajaran
Melalui penjelasan di atas juga bisa diketahui bahwa modul pembelajaran sama artinya sebagai media belajar yang menggantikan guru atau tenaga pengajar. Sebab didalamnya dimuat semua materi pembelajaran dalam satu ruang lingkup instansi pendidikan.
Siswa pun bisa mengandalkan informasi di dalam modul tersebut untuk memahami materi demi materi di sekolah tanpa kesulitan berarti mencari sumber sendiri. Melalui penjelasan mengenai pengertian modul pembelajaran di atas juga, bisa diketahui bahwa modul pembelajaran punya beberapa fungsi.
Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Prastowo (2012: 107) yang menjelaskan mengenai pengertian modul pembelajaran sebagai salah satu bentuk bahan ajar yang kemudian memiliki empat fungsi. Fungsi tersebut adalah:
1. Pengganti dari Tenaga Pengajar
Fungsi pertama yang dimiliki oleh modul pembelajaran adalah menjadi pengganti dari tenaga pengajar, yakni guru. Sementara itu, fungsi guru di dalam kelas adalah menyampaikan materi pembelajaran dengan baik agar mudah dipahami para siswa.
Artinya, modul pendidikan sebaiknya mampu menggantikan peran tersebut dengan baik. Isinya pun sebaiknya memaparkan materi dengan lengkap, jelas, terstruktur, dan tentunya mudah untuk dibaca dan dipahami oleh siswa yang belajar secara mandiri.
2. Bahan Ajar Mandiri
Fungsi kedua dari modul pembelajaran berdasarkan penjelasan mengenai pengertian modul pembelajaran di atas adalah menjadi bahan ajar mandiri. Materi yang ditulis dengan jelas di dalam modul menjadi bekal para siswa untuk belajar.
Sehingga siswa tidak lagi bergantung pada guru untuk bisa mendapatkan penjelasan yang detail dari sebuah materi pembelajaran. Hal ini membantu para siswa untuk belajar mandiri, yang menariknya justru mendorong kreativitas mereka.
Diharapkan modul pembelajaran mampu memberikan fungsi ini agar semakin banyak siswa bisa belajar mandiri. Supaya bisa lebih kreatif dan meringankan beban kerja pengajar untuk bisa fokus menjadi tenaga pendidikan profesional dan berkualitas.
3. Menjadi Alat Evaluasi
Modul pada dasarnya tidak hanya berisi materi pembelajaran yang sangat mungkin dipelajari secara mandiri oleh para siswa yang menerimanya. Namun juga berfungsi sebagai media untuk melakukan evaluasi pembelajaran.
Sehingga dengan modul pembelajaran tersebut, masing-masing siswa bisa memahami kemampuannya sudah ada peningkatan atau belum. Bisa juga mengetahui adakah penurunan pemahaman materi, yang tentu perlu diatasi dengan segera.
4. Menjadi Bahan Rujukan
Isi dari modul pembelajaran sesuai penjelasan pengertian modul di atas juga membuatnya punya fungsi sebagai bahan rujukan. Dikatakan demikian karena di dalam modul pembelajaran akan dijumpai penjelasan dan keterangan-keterangan tambahan.
Sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan rujukan ketika mencari informasi yang berkaitan dengan materi di dalam modul. Artinya modul memiliki isi yang berkualita dan kredibel.
Sehingga isinya adalah fakta dan bisa dibuktikan, yang kemudian menjadikannya sebagai bahan rujukan yang juga kredibel atau terpercaya. Hal ini akan membantu setiap guru dan siswa untuk mencari tambahan materi dan referensi ketika memang membutuhkannya.
Penyusunan modul pembelajaran memang sebaiknya mengikuti pengertian modul pembelajaran itu sendiri. Sehingga bisa memenuhi berbagai karakteristik yang merupakan ciri khas dari modul pembelajaran tersebut.
Hal ini kemudian berimbas pada fungsi modul pembelajaran yang bisa terpenuhi dengan baik. Sehingga mendorong kegiatan belajar mandiri di kalangans siwa, dan menurunkan tingkat ketergantungan mereka pada kehadiran guru di dalam kelas.
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono