Mungkin ada yang masih penasaran mengenai pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja dari para alumni suatu perguruan tinggi. Sebab sejauh ini lembaga atau institusi pendidikan terus bertambah banyak. Masing-masing memiliki jumlah mahasiswa yang tidak sedikit, yang kemudian terus bertambah setiap tahunnya.
Namun, harus diakui bahwa hanya beberapa alumni dari perguruan tinggi di Indonesia yang statusnya “mudah mendapatkan pekerjaan”. Mayoritas adalah dari perguruan tinggi dengan akreditasi yang baik, mulai dari akreditasi jurusan sampai akreditasi terhadap institusi pendidikan itu sendiri.
Lalu, apakah harus selalu kuliah di perguruan tinggi dengan akreditasi terbaik? Selain itu, apa saja pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja sehingga perlu dijadikan prioritas? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja. Maka bisa mengetahui dulu definisi dari akreditasi, baik itu akreditasi institusi maupun akreditasi jurusan atau akreditasi program studi. Akreditasi sendiri merupakan upaya dari pemerintah untuk menetapkan standar dan penjaminan mutu terhadap alumni perguruan tinggi.
Sehingga para alumni perguruan tinggi ini memiliki kemampuan maupun keterampilan yang bervariasi sesuai dengan tuntutan dunia kerja atau dunia industri masa kini. Penjaminan mutu terhadap institusi pendidikan sangat penting. Ibarat sebuah mobil, maka akreditasi atau penjaminan mutu perlu diikuti oleh pabrik yang memproduksinya.
Pabrik yang sudah mendapatkan akreditasi yang baik artinya memang memiliki kemampuan untuk memproduksi mobil yang layak dipasarkan dan digunakan oleh masyarakat luas. Dalam dunia pendidikan juga demikian, artinya dengan adanya akreditasi maka kualitas para alumni sudah teruji dan setidaknya sudah memenuhi standar.
Sehingga sudah layak masuk ke industri dan dunia kerja karena sudah mendapatkan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan berbagai keterampilan yang mumpuni. Sehingga bisa menjadi karyawan yang baik maupun menjadi wirausaha yang mampu membuka lebih banyak lapangan kerja berkualitas bagi masyarakat luas.
Akreditasi kemudian tidak hanya diterapkan di perguruan tinggi saja, namun juga di seluruh tingkatan pendidikan di Indonesia. Khusus untuk akreditasi perguruan tinggi maka ada dua jenis akreditasi. Yaitu:
Baca Juga: Mengenal Tingkatan Akreditasi Baru dari BAN-PT
Jenis akreditasi yang pertama di lingkungan perguruan tinggi adalah akreditasi institusi. Sesuai dengan namanya, jenis akreditasi ini diberikan kepada institusi yang menjalankan kegiatan pendidikan kepada mahasiswa. Misalnya di Universitas Indonesia maka disebut Akreditasi Universitas Indonesia.
Akreditasi institusi sendiri tingkatannya sama seperti akreditasi jurusan yang nanti dijelaskan di bawah. Secara umum menggunakan huruf A, B, dan juga C. Akreditasi A merupakan akreditasi dengan nilai tertinggi dan saat ini didominasi oleh perguruan tinggi negeri (PTN). Seperti UI, UGM, dan lain sebagainya.
Namun, tidak sedikit juga perguruan tinggi swasta (PTS) yang bisa meraih akreditasi A. Salah satunya adalah di Binus University yang kabarnya bahkan sudah mulai mengurus akreditasi internasional. Sehingga tidak harus masuk ke PTN untuk menikmati berbagai pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja.
BIsa juga masuk ke PTS dengan akreditasi yang baik atau memuaskan, sehingga bisa diberi label sebagai calon tenaga kerja yang berkualitas oleh berbagai perusahaan di Indonesia. Sebab termasuk alumni dari perguruan tinggi dengan nilai akreditasi yang dijamin bagus atau memuaskan.
Jenis akreditasi yang kedua di lingkungan perguruan tinggi adalah akreditasi jurusan. Yaitu jenis akreditasi yang diberikan kepada suatu program studi atau jurusan di sebuah perguruan tinggi. Sehingga di lingkungan perguruan tinggi setiap akreditasi dilakukan nantinya akan memperoleh dua nilai akreditasi.
Yakni akreditasi institusi dan kedua adalah akreditasi di setiap jurusan yang dibuka oleh perguruan tinggi tersebut. Jadi, jangan heran jika nilai akreditasi untuk institusi dan jurusan bisa berbeda. Sebab memang dalam satu institusi dilakukan dua jenis akreditasi secara bersamaan.
Proses akreditasi di lingkungan perguruan tinggi sendiri di Indonesia dilakukan oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). BAN-PT inilah yang memiliki wewenang mengeluarkan atau mengumumkan hasil akreditasi dari semua perguruan tinggi di Indonesia. Baik itu untuk PTN maupun PTS.
Hasil akreditasi sendiri dikatakan mewakili kualitas dari institusi pendidikan dan jurusan yang disediakan di dalamnya karena punya banyak aspek penilaian. Aspek penilaian tersebut mencakup standar isi, standar proses, pengelolaan program studi, kompetensi lulusan, fasilitas pembelajaran, standar pembiayaan, penilaian, penelitian, dan lain-lain.
Sehingga untuk mendapatkan akreditasi A di jenis akreditasi institusi maupun jurusan setiap perguruan tinggi harus bisa memenuhi semua aspek penilaian tersebut. Tak hanya menjaring mahasiswa sebanyak mungkin dan mendapatkan keuntungan dari biaya pendidikan yang dikeluarkan masing-masing mahasiswa.
Namun juga memberi imbalan berupa penyediaan fasilitas pendidikan yang mumpuni. Supaya setiap mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk masuk ke dunia kerja. Istilahnya, ketika seorang mahasiswa rela membayar biaya kuliah maka harus menerima hasil yang sepadan. Yakni punya ilmu di suatu bidang dan keterampilan yang bisa dimanfaatkan.
Baca Juga: 6 Persiapan Akreditasi yang Perlu Dilakukan Perguruan Tinggi
Jika mempertanyakan mengenai apa pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja? Maka jawabannya sendiri sangat banyak. Akreditasi menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan pada saat memilih perguruan tinggi. Tidak hanya melihat seberapa bagus gedungnya dan seberapa mahal biayanya.
Sebab, institusi dengan biaya pendidikan paling mahal jika akreditasi dari BAN-PT masih C maka belum bisa disebut tepat untuk dijadikan pilihan kuliah. Sebaliknya, meskipun biaya kuliahnya murah namun jika akreditasinya sudah A atau minimal B. Maka sudah menjadi kampus yang tepat untuk menempuh pendidikan tinggi.
Pandangan tersebut tentu diamini oleh banyak orang, inilah alasan kenapa masyarakat berbondong-bondong kuliah di perguruan tinggi dengan akreditasi A dan B. Saat memilih jurusan pun, selalu mengutamakan jurusan yang tidak hanay sesuai minat dan bakat. Melainkan mencari perguruan tinggi yang akreditasi jurusannya minimal B, akan lebih baik jika A.
Mengapa demikian? Hal ini sekali lagi dipengaruhi oleh berbagai pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja. Di antaranya adalah:
Mempertimbangkan akreditasi jurusan atau akreditasi program studi saat memutuskan untuk kuliah adalah hal penting. Sehingga tidak asal masuk ke jurusan yang disukai tanpa memperhatikan nilai akreditasinya. Sebab nilai akreditasi dari jurusan yang diambil akan menentukan seberapa mudah mendapat pekerjaan.
Pasalnya, sampai detik ini banyak instansi pemerintahan yang mensyaratkan calon pegawainya lulus dari universitas dengan akreditasi minimal B. Demikian juga dengan akreditasi jurusan dari calon pegawai tersebut. Persyaratan ini ditetapkan karena mempengaruhi kualitas ilmu pengetahuan dan keterampilan calon pegawai.
Mahasiswa yang masuk ke jurusan dengan akreditasi memuaskan, biasanya mendapatkan pendidikan berkualitas selama kuliah. Ilmu pengetahuan yang didapatkan dan keterampilan yang dikuasai pada akhirnya akan bermanfaat bagi instansi pemerintah yang bersangkutan. Sehingga persyaratan ini kemudian menjadi persyaratan yang umum diterapkan.
Jadi, untuk siapa saja yang ingin masuk ke perusahaan pemerintah maupun lembaga pemerintahan. Baik itu BUMN maupun suatu Kementerian, maka perlu memilih kampus dan jurusan yang akreditasinya bagus. Sebab pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja memang sangat besar.
Teliti pada saat memilih perguruan tinggi dan jurusan di dalamnya juga mempengaruhi mudah tidaknya lolos seleksi penerimaan karyawan di berbagai perusahaan. Saat ini tak hanya instansi pemerintah yang menetapkan standar akreditasi jurusan sebagai kualifikasi calon pegawai.
Persyaratan serupa juga diberlakukan di berbagai perusahaan swasta di Indonesia. Terutama perusahaan besar yang kemudian juga sudah memiliki banyak cabang di berbagai kota dan daerah di Indonesia. Sehingga mereka hanya mau menerima pegawai yang lulus dari institusi yang sudah dijamin mutunya oleh pemerintah.
Analoginya adalah, ketika seseorang ingin membeli mobil. Maka dijamin akan mengutamakan mobil yang sudah lolos uji dan mendapat jaminan mutu dari pemerintah bahwa mobil tersebut layak dijual. Sehingga mengutamakan mobil dari pabrikan yang sudah lolos uji tersebut.
Sehingga mendapat jaminan kualitas kinerja mesin, kenyamanan, dan keamanan selama memakainya untuk kebutuhan mobilitas. Perusahaan di dunia pasti juga akan berpikir sama, hanya akan menerima pegawai yang datang dari perguruan tinggi yang sudah memenuhi standar mutu dari pemerintah.
Adapun pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja yang berikutnya adalah datang dari ranah CPNS. CPNS adalah salah satu jembatan yang mengantarkan siapa saja untuk menjadi PNS dan menerima masa tua yang terjamin lewat dana pensiun dari pemerintah.
PNS kemudian menjadi salah satu jenis karir yang banyak diimpikan oleh masyarakat di Indonesia. Apabila kamu termasuk di dalamnya maka perlu memilih jurusan yang akreditasinya B atau A. Sebab salah satu syarat mengikuti CPNS adalah lulus dari perguruan tinggi dengan akreditasi minimal B.
Baik untuk akreditasi institusi maupun akreditasi jurusan dan dibuktikan dengan melampirkan sertifikat akreditasi dari BAN-PT. Artinya dengan lulus dari jurusan dan kampus terakreditasi maka peluang untuk lolos CPNS terbuka lebar. Oleh sebab itu selektif mencari jurusan terakreditasi sangat penting.
Supaya di masa mendatang saat muncul keinginan menjadi PNS tidak terhalang oleh akreditasi yang tidak sesuai kualifikasi. Kualifikasi semacam ini juga logikanya sama seperti penjelasan di poin sebelumnya. Di mana lulusan dari jurusan terakreditasi adalah lulusan yang terjamin mutunya, sehingga layak menjadi pengabdi negara.
Baca Juga: 5 Cara untuk Meningkatkan Penilaian Akreditasi Kampus
Ingin berkarir sebagai dosen? Maka perlu meraih pendidikan tinggi minimal sampai S2 dan kemudian terus berjuang sampai lulus S3. Supaya bisa melanjutkan pendidikan tinggi sampai mendapat gelar doktor sudah tentu biaya yang perlu disiapkan tidak sedikit.
Gaji sebagai dosen kemungkinan besar tidak akan bisa menutup kebutuhan biaya tersebut. Sehingga banyak dosen dan calon dosen yang kemudian berburu program beasiswa. Baik untuk S2 maupun S3 di Indonesia dan di luar negeri. Supaya bisa lebih mudah meraih beasiswa tersebut maka harus dari alumni perguruan tinggi dan jurusan terakreditasi.
Sekali lagi logikanya sederhana, ketika lulus dari perguruan tinggi dan jurusan terakreditasi maka menjadi alumni berkualitas tinggi. Penyedia beasiswa dijamin tidak akan ragu memberikan biaya pendidikan untuk mereka yang sudah terjamin mutunya oleh pemerintah lewat BAN-PT.
Peluang untuk meniti karir sebagai dosen kemudian menjadi lebih mudah. Jadi, jika masih mempertanyakan pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja. Maka jawabannya banyak, salah satunya adalah mempermudah proses mendapat beasiswa pendidikan tinggi.
Pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja berikutnya adalah bisa menjadi bukti bahwa merupakan alumni berkualitas unggul. Sebab mendapatkan pendidikan berkualitas dari jurusan dan institusi pendidikan yang terakreditasi oleh BAN-PT. Ketika seseorang sudah lulus dari jurusan yang terakreditasi maka kualitas ilmu yang didapat sudah terjamin.
Sehingga ilmu pengetahuan yang sudah terjamin inilah yang kemudian membantu alumni tersebut diterima bekerja. Sebab, tidak ada perusahaan yang akan menolak bibit unggul. Yakni lulusan dari jurusan yang akreditasinya bagus, sehingga ilmu yang dimiliki dijamin berkualitas dan dibutuhkan oleh perusahaan untuk terus maju dan berkembang.
Perguruan tinggi yang sudah mendapat akreditasi A maupun B dijamin memiliki banyak jurusan pendidikan dengan akreditasi yang juga baik dan memuaskan. Biasanya mahasiswa di perguruan tinggi tersebut akan memiliki banyak keterampilan. Sebab ditunjang dengan fasilitas pembelajaran yang lengkap dan mumpuni.
Selain itu, pihak perguruan tinggi juga menyediakan fasilitas belajar berbagai jenis keterampilan. Misalnya dengan terus mendorong kegiatan organisasi di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa di perguruan tinggi tersebut kemudian aktif berorganisasi dan memiliki banyak keterampilan.
Keterampilan ini sudah tentu akan dibutuhkan perusahaan untuk bisa terus beroperasi. Sehingga mereka cenderung mengutamakan alumni dari perguruan tinggi yang akreditasinya memuaskan. Sebab diyakini bisa mendapatkan karyawan unggul yang punya banyak keterampilan sehingga mampu memberi sumbangsih besar terhadap masa depan perusahaan.
Perguruan tinggi yang sudah mengantongi akreditasi memuaskan dari BAN-PT baik untuk akreditasi institusi maupun jurusan. Dijamin akan mencetak lulusan yang sudah terbiasa dengan standar tinggi. Mulai dari punya sikap disiplin yang baik, etos kerja yang tangguh, ditunjang banyak keterampilan, pekerja keras, dan lain-lain.
Alumninya kemudian akan lebih mudah diterima bekerja di banyak perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. Sebab menjadi alumni yang dikenal terbiasa dengan berbagai standar tinggi. Standar ini diharapkan mampu ditumbuhkan dan diterapkan di perusahaan.
Sehingga bisa membawa dampak positif, di mana perusahaan terus tumbuh dan berkembang. Jadi, salah satu pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja adalah meningkatkan penerimaan mereka sebagai karyawan. Sebab dikenal sebagai alumni yang sudah terbiasa dengan standar tinggi dalam menempuh pendidikan yang kemudian diterapkan saat bekerja.
Baca Juga: Memahami Pengertian Akreditasi Perguruan Tinggi dan Fungsinya
Dari penjelasan di atas tentu bisa dipahami apa saja pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja. Sehingga tidak berlebihan rasanya jika sebelum kuliah selalu mengutamakan perguruan tinggi dan jurusan yang sudah punya akreditasi minimal B. Supaya mendapat kemudahan saat memasuki dunia kerja.
Membantu melihat atau mengecek akreditasi dari jurusan yang diinginkan di sebuah perguruan tinggi sudah bisa dilakukan secara online. Kunjungi situs resmi milik BAN-PT di https://www.banpt.or.id/ kemudian cari menu “Data Akreditasi”. Silahkan mengetik nama perguruan tinggi dan jurusan yang ingin dicek.
Sistem akan menunjukan data nilai akreditasi terbaru dan beberapa tahun terakhir. Sehingga bisa memastikan jurusan yang diambil memang sudah terakreditasi dan menjadi pilihan paling tepat. Oleh sebab itu, sebelum mengikuti SNMPTN, SBMPTN, maupun jalur masuk mahasiswa jenis lainnya. Wajib cek akreditasi institusi dan jurusan dulu.
Supaya bisa memilih berbagai alternatif dengan akreditasi yang juga memuaskan. Poin kuncinya adalah selalu mengingat bahwa pengaruh akreditasi jurusan terhadap dunia kerja memang sangat besar.
Penulis: duniadosen.com/Pujiati
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…