Kegiatan mengusulkan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk program dana hibah dari pemerintah biasanya dilakukan di Simlitabmas. Namun di pertengahan tahun 2022, Kemendikbud Ristek mengumumkan pengalihan.
Yakni dari Simlitabmas ke BIMA yang merupakan aplikasi baru untuk mengatur kegiatan pengajuan usulan, pengumuman seleksi usulan, sampai pelaporan kegiatan yang diusulkan tersebut secara online.
Peralihan ini merupakan kabar baru yang diumumkan oleh Kemendikbud Ristek di tanggal 10 Juni 2022. Jadi, bagi dosen yang sudah dinyatakan menerima dana hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahap pertama tahun anggaran 2022.
Bisa segera mengupdate akun di BIMA dan kemudian melakukan revisi terhadap proposal usulan yang diajukan dan disetujui oleh Kemendikbud Ristek. Berikut informasi lengkapnya.
Berdasarkan surat edaran dengan nomor 0429/E5.5/AK.04/2022 tertanggal 10 Juni 2022 diumumkan pengalihan Simlitabmas ke BIMA. Simlitabmas memang di tahun-tahun sebelumnya menjadi pusat pelaporan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Khususnya yang didanai oleh pemerintah, melalui program dana hibah yang diberikan secara berkala. Namun kini Kemendikbud Ristek merilis atau meluncurkan aplikasi baru yang fungsinya menggantikan Simlitabmas, yakni BIMA.
Adapun isi surat edaran tersebut adalah menyampaikan beberapa informasi penting terkait pengalihan Simlitabmas ke BIMA tersebut. Berikut detailnya:
Melalui surat edaran tersebut kemudian para dosen diharapkan segera masuk ke BIMA untuk melakukan revisi proposal usulan kegiatan maupun keperluan lain. Sebagaimana yang dijelaskan dalam badan surat edaran di atas.
Proses login menggunakan username dan juga password yang sama persis dengan di Simlitabmas. Kemudian sudah bisa mulai dilakukan sejak 16 Juni 2022. Jika belum melakukan aktivasi akun dan revisi, silahkan segera dilakukan.
Melalui pengumuman ini maka Simlitabmas kemudian resmi tidak digunakan lagi sebagai basis data kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca Juga:
Masih Bingung untuk LKD-BKD? Berikut Penjelasan Asesor
Peluncuran SISTER BKD oleh Ditjen Dikti Ristek
Melakukan BKD-LKD Bagi Dosen Tugas Belajar
Lalu, dengan pengalihan tersebut. Bagaimana menggunakan aplikasi BIMA? Sesuai dengan isi surat edaran yang dijelaskan di atas, aplikasi BIMA dikunjungi lewat browser perangkat masing-masing dosen dan kemudian login seperti akun di Simlitabmas.
Jika berkunjung ke laman BIMA, maka ada pengumuman berbentuk pop up yang menjelaskan proses revisi proposal bagi penerima bantuan dana untuk anggaran tahun 2022 tahap pertama bisa segera dilakukan. Pengumumannya sebagai berikut:
Sedangkan untuk tata cara melakukan revisi, maka tahapan atau langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Setiap pengusul diharuskan memilih “Kelompok Makro Riset” sesuai dengan substansi penelitian yang diajukan. Sedangkan untuk revisi pengabdian memilih “bidang fokus pengabdian” sesuai dengan substansi pengabdian yang diajukan.
Revisi perlu segera dilakukan untuk bisa memproses pendanaan ke tahap selanjutnya. Misalnya ke proses pencairan dana, dimana sebagian besar program dana hibah dicairkan secara bertahap.
Jadi, agar kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh pemerintah tidak berhenti di tengah jalan. Pastikan sudah login ke BIMA, kemudian mengecek data profil, dan melakukan revisi seperti pengumuman dari Kemendikbud Ristek.
BIMA yang menggantikan Simlitabmas tentu menjadi aplikasi baru bagi para dosen di Indonesia. Pengalihan ini tentu bukan tanpa alasan karena diklaim BIMA bisa memberikan fitur dan pengalaman lebih baik bagi dosen saat mengurus dan memonitoring usulannya.
BIMA sendiri memiliki kepanjangan Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sehingga di dalamnya berisi seluruh proses dua pelaksanaan kegiatan di dalam Tri Dharma, yakni penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Mulai dari pengajuan usulan atau proposal kegiatan, kemudian pengumumannya apakah diterima sebagai penerima dana bantuan atau tidak. Selanjutnya BIMA berperan sebagai media untuk melaporkan kegiatan tersebut. Yakni progresnya seperti apa.
Kemudian juga digunakan untuk melaporkan hasil penelitian beserta hasil publikasinya. Misalnya sudah diterbitkan ke jurnal nasional terakreditasi maupun ke jurnal internasional bereputasi.
Bisa juga jika diterbitkan ke dalam prosiding, baik nasional maupun internasional. Semua progres dan hasil kegiatan akan dilaporkan dosen melalui aplikasi BIMA. Sehingga dosen kemudian diminta untuk segera hijrah dengan login ke BIMA.
BIMA didesain dengan banyak fitur yang memungkinkan dosen untuk mengatur dan mengontrol akun secara online. Sehingga memberi efisiensi dan kepraktisan saat mengikuti program hibah dan pelaksanaan kegiatannya.
Artikel Terkait:
Apa Syarat Menjadi Asesor? Temukan Jawabannya di Sini
Cara Menjadi Asesor dan Tugas Utamanya
Apa itu Asesor? Yuk Ketahui Lebih Dalam
Mengenal Apa itu Asesor dan Syarat Menjadi Asesor Profesional
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…