Menurut Agus Nurofik,S.Kom.,M.M selaku ketua pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), ada beberapa aplikasi edukasi bernama Ethno-edugames atau lebih dikenal dengan sebutan Bebentengan belum lama ini. Telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pendidik dan siswa di seluruh dunia, aplikasi ini diklaim mampu meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa khususnya kepada siswa PKBM Bakti Samboja di Solok melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif.
Kegiatan PKM ini diikuti oleh beberapa dosen dari STIA Adabiah Padang, yaitu Nadia Angraini, S.A.B., M.Si., Ir.Sartika Yuliana,M.Si., Asrul Mulyadin, M.Pd., Rika Septrizarty,ST.,M.Si., Azmen Kahar, SE.,M.M, Dabitha Wise maliha, SE.,MBA. Kegiatan ini juga telah mendapat dukungan penuh dari DR.Hj. Darmawati, M.Si Selaku Ketua STIA Adabiah Padang dan Meci Nilam Sari,S.Pd.,M.A.B selaku Ketua LP2M STIA Adabiah Padang.
Sri Wahyuni, M.Kom selaku Pimpinan PKBM Bakti Samboja menyebutkan peserta yang meliputi Tutor dan Siswa sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan PKM meskipun kegiatan dilaksanakan secara online dan bahkan berharap kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini bisa berkelanjutan dengan diperkuat dengan MoU antara PKBM Samboja Solok dan STIA Adabiah Padang.
Oleh karena itu, Bebentengan merupakan sebuah aplikasi yang mengusung konsep permainan edukasi berbasis etnografi. Aplikasi ini menawarkan berbagai permainan yang dirancang khusus untuk membantu siswa memahami konsep-konsep pelajaran dengan cara yang menarik.
Dengan menggunakan pendekatan etnografi, Bebentengan mampu menyajikan konten edukasi yang relevan dengan budaya dan kebiasaan siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih mudah dipahami dan diingat.
Para pengguna aplikasi ini menyatakan bahwa Bebentengan berhasil menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif. Dengan bermain game-game edukasi yang disajikan dalam aplikasi ini, siswa tidak hanya belajar konsep-konsep baru, tetapi juga dapat mengasah keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah. Hal ini membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Bebentengan telah mendapat sambutan positif dari para pendidik dan siswa di berbagai negara. Banyak sekolah dan lembaga pendidikan mulai mengintegrasikan aplikasi ini ke dalam kurikulum mereka dengan harapan dapat meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa secara menyeluruh.
Dari semua kegiatan ini, adanya aplikasi Ethno-edugames (Bebentengan) diharapkan membantu proses belajar siswa khususnya siswa-siswi PKBM Bakti Samboja Solok. Agus Nurofik, S.Kom.,M.M selaku Ketua Pelaksana PKM Dosen STIA Adabiah Padang juga berharap agar proses belajar dapat menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Aplikasi ini diharapkan mampu membantu siswa memahami konsep-konsep pelajaran dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan prestasi akademis mereka.
Dengan demikian, Ethno-edugames (Bebentengan) diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam dunia pendidikan yang terus berkembang dan Ethno-Edugames (pengayaan) menjadi contoh yang tidak menggunakan pemrosesan aplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan aplikasi game edukasi etnik meningkatkan penguasaan konsep siswa sekolah menengah.
Berdasarkan reaksi siswa terhadap pembelajaran menggunakan aplikasi Ethno-Edugames diperoleh persentase reaksi positif yang sangat tinggi pada setiap indikator. Selain itu, penggunaan aplikasi Ethno-Edugames (Betengengan) meningkatkan penguasaan konsep siswa karena proporsi sampel eksperimen. (Agus Nurofik, S.Kom.,M.M.)
Mau kegiatan pengabdian Anda dipublikasikan di media Dunia Dosen? Silakan hubungi admin Dunia Dosen melalui kontak yang ada di halaman Kolaborasi. Kirimkan tulisan dan kami akan publikasikan secara GRATIS. Yuk, bersama Dunia Dosen sebarkan inspirasi!