Ingin melakukan penelitian deskriptif? Penelitian jenis ini merupakan satu diantara sekian jenis penelitian yang bisa dipilih oleh para peneliti. Baik itu peneliti dari kalangan mahasiswa maupun dosen dan siapa saja yang memang memiliki profesi sebagai peneliti.
Kegiatan penelitian adalah hal penting yang membantu memajukan teknologi dan ilmu pengetahuan. Sehingga pemerintah dari setiap negara termasuk juga Indonesia selalu mendorong para akademisi dan peneliti untuk melakukan penelitian. Kalangan dosen justru memiliki kewajiban untuk melakukannya.
Supaya kegiatan penelitian ini berjalan lancar dan memudahkan proses untuk mendapatkan hasil yang sesuai atau yang akurat. Maka metode penelitian yang digunakan harus tepat dan tentunya sesuai. Diantara sekian jenis metode, metode deskriptif juga cukup banyak digunakan. Kenapa? Berikut rangkumannya.
Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Sehingga fokus utama metode penelitian ini adalah menjelaskan objek penelitiannya. Sehingga menjawab apa peristiwa atau apa fenomena yang terjadi.
Metode penelitian secara deskriptif berbeda dengan metode lain yang cenderung lebih fokus pada pembahasan kenapa suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Dimana peristiwa dan fenomena yang dimaksudkan disini adalah objek penelitian. Hasil penelitiannya tentu saja akan menggambarkan objek penelitian dengan detail.
Masih bingung untuk memahami penelitian deskriptif? Mungkin bisa lebih jelas sedikit dengan menyimak pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian dari metode penelitian tersebut. Beberapa diantaranya adalah:
Menurut Etna Widodo Muchtar (2000), penelitian dengan metode deskriptif adalah metode riset yang digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variabel penelitian yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Etna juga menambahkan, bahwa dalam penelitian yang dilakukan secara deskriptif pihak peneliti tidak perlu menyusun hipotesis. Mengapa? Sebab kegiatan penelitian yang dilakukan untuk proses pengujian dan penulisan hasilnya baru dilakukan setelah terjun langsung di lapangan.
Hidayat (2010) menjelaskan bahwa penelitian metode deskriptif adalah sebuah penelitian yang lebih luas dalam penggunaan data-datanya. Maksud “luas” dalam hal ini artinya lebih condong pada analisa yang panjang dari ujung awal sampai akhir.
Peneliti yang memutuskan untuk melakukan penelitian dengan metode deskriptif kemudian dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat. Yakni dari segi teori maupun ketika sudah terjun langsung di lapangan. Sebab seperti yang dijelaskan di awal, menurut Hidayat metode penelitian ini butuh analisa yang panjang.
Punaji juga menyampaikan pendapatnya dalam mendefinisikan metode deskriptif. Menurut Punaji, penelitian metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa sosial dan alam. Penjelasan secara spesifik ini kemudian membuat penjelasan hasil penelitian lebih kompleks.
Data di dalam metode deskriptif ini lebih variatif, yakni bisa berupa angka dan juga bisa dalam berupa kata-kata. Sehingga jenis data yang digunakan bisa memakai angka yang umum digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kata-kata pada penelitian kualitatif.
Melalui bukunya, Sukmadinata (2006) menjelaskan bahwa penelitian dengan metode deskriptif merupakan karakteristik penelitian yang mengungkapkan secara spesifik berbagai fenomena sosial dan alam yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
Kata spesifik dalam definisinya, dimaksudkan untuk menyebutkan pada aspek hubungan, dampak, dan penyelesaian dari kegiatan penelitian. Sehingga peneliti bisa memilih salah satu untuk dijadikan fokus dan kemudian dijelaskan secara spesifik dalam laporan penelitian.
Selanjutnya, Sugiyono menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun oleh Sugiyono juga dijelaskan, bahwa penggambaran ini tidak digunakan untuk menyusun kesimpulan penelitian secara umum.
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), penelitian deskriptif perlu diartikan dengan dua kata, yakni kata “penelitian” dan kata “deskriptif”.
Sesuai KBBI, “penelitian” diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, analisis, dan juga penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Sedangkan, kata “deskriptif” diartikan sebagai memiliki sifat deskripsi dan menggambarkan apa adanya. Sehingga, metode deskriptif dalam penelitian bisa diartikan sebagai metode penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan objek penelitian apa adanya.
Baca Juga: Penelitian Korelasional: Pengertian, Macam-Macam, Ciri-Ciri, dan Cara Menuliskannya
Sebagai bentuk penelitian yang tujuan utamanya adalah menjelaskan dan menggambarkan suatu fenomena atau peristiwa dengan teliti. Maka metode deskriptif dalam kegiatan penelitian kemudian memiliki sejumlah kriteria. Kriteria tersebut antara lain:
Kriteria pertama adalah mengenai masalah penelitian yang tentu menjadi topik dalam penelitian tersebut dimana wajib layak untuk diangkat. Sehingga peneliti dalam memakai metode penelitian ini tidak bisa asal dalam memilih atau merumuskan masalah penelitian.
Perlu dikaji dulu apakah rumusan masalah tersebut memang layak untuk diangkat atau tidak. Selain itu rumusan masalah tersebut juga mengandung nilai ilmiah. Sehingga tidak semua topik nantinya bisa diangkat menjadi penelitian yang bersifat deskriptif. Sebab bisa jadi topik tertentu menyulitkan peneliti untuk menjelaskannya.
Dalam setiap kegiatan penelitian maka dijamin akan dirumuskan tujuan penelitian. Khusus untuk penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif nantinya tidak boleh terlalu luas. Perlu dipersempit dan sangat spesifik, sehingga isi laporan penelitian lebih fokus.
Hal ini lumrah, karena penelitian dengan metode deskriptif akan menggambarkan dan menjelaskan objek penelitian dengan detail. Jika tujuan penelitiannya kurang spesifik atau terlalu luas. Tentu penjelasan ini akan terlalu banyak, dan ada kemungkinan pembahasannya menjadi terlalu luas dan tidak terfokus.
Sama seperti penelitian dengan metode lainnya, metode penelitian deskriptif juga memiliki kriteria bahwa data yang digunakan merupakan fakta. Jadi, meskipun penelitian ini adalah menggambarkan objek penelitian tentu tidak bisa hanya didasarkan pada apa yang disampaikan referensi, bai itu buku, video, maupun referensi bentuk lainnya.
Peneliti harus terjun langsung di lapangan, untuk melihat sendiri dan mendata sendiri data-data penelitian. Sehingga benar-benar sesuai dengan fakta dan kemudian memudahkan peneliti untuk menuangkannya dalam laporan penelitian yang mendetail. Sebab paham betul data penelitian dan bisa dijelaskan dengan bahasa sendiri.
Penelitian dengan metode deskriptif tentunya akan memiliki standar yang digunakan sebagai pembanding. Standar pembanding ini kemudian penting untuk memiliki validasi, sehingga jelas dan tentunya tidak mengandung unsur opini melainkan fakta.
Penelitian dengan metode deskriptif kemudian juga diwajibkan mencantumkan tempat dan waktu penelitian dengan jelas. Sehingga ada kewajiban mencantumkan keterangan waktu, tidak hanya lokasi atau tempat penelitian. Sebagaimana yang dilakukan pada penelitian dengan metode lain.
Berhubung peneliti memakai metode deskriptif maka hasil penelitian atau laporan hasil penelitian perlu dijelaskan mendetail. Objek penelitian kemudian dijelaskan atau digambarkan secara lengkap, selengkap mungkin dan sejelas mungkin. Sehingga pembaca hasil penelitian juga memiliki gambaran terhadap objek penelitian.
Baca Juga: Pengertian Data Penelitian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya
Selain kriteria, penelitian secara deskriptif juga memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dengan metode penelitian lainnya. Adapun ciri-ciri yang dimiliki metode penelitian ini antara lain:
Ciri-ciri yang pertama adalah mengenai variabel utama di dalam metode penelitian yang yang kemudian dideskripsikan secara mendetail. Sehingga peneliti yang memakai metode ini perlu mendeskripsikan mengenai umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status marital, dan variabel utama lain dengan detail.
Ciri berikutnya adalah memiliki hubungan sebab akibat yang kemudian oleh peneliti disajikan secara mendetail.
Penelitian dengan metode deskriptif kemudian menyajikan hasil penelitian dengan data yang sesuai dengan fakta. Sehingga data ini murni didapatkan langsung dari lapangan (lokasi penelitian). Kemudian oleh peneliti tadi dikembangkan untuk bisa digambarkan sejelas dan sedetail mungkin.
Penelitian secara deskriptif kemudian menentukan waktu tertentu untuk melakukan pengamatan. Sebab data dari metode penelitian ini penting untuk dikumpulkan di periode tertentu. Sebab suatu fenomena kadang akan lebih mudah diamati pada periode waktu tertentu dan tentunya untuk memastikan hasil penelitian akurat.
Pada penelitian dengan metode deskriptif, maka wilayah dimana ditentukan sebagai lokasi penelitian sifatnya fleksibel. Jadi peneliti bisa membatasi lokasi penelitian hanya pada satu desa, satu kecamatan saja, dan sebagainya. Selain itu juga bisa lebih luas misal dalam satu negara.
Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkapnya
Secara sederhana penelitian dengan metode deskriptif memiliki tujuan untuk bisa menggambarkan suatu fenomena sosial sebagai objek penelitian. Sehingga contoh dari metode penelitian ini beragam sebagaimana beragamnya fenomena sosial yang ada di sekitar kita.
Karakter khas dari penelitian dengan metode penelitian ini adalah dimulai dengan pertanyaan “apa”. Adapun beberapa contohnya adalah:
Sebagaimana dengan metode penelitian lain, penelitian deskriptif juga akan disusun menjadi laporan. Sehingga ketika kamu meneliti dengan metode ini wajib tahu bagaimana tata cara menuliskannya menjadi laporan penelitian yang baik dan benar. Sebagai bahan rujukan, berikut detail panduannya:
Baca Juga: Tips Menulis Buku Hasil Penelitian
Pada saat memilih metode deskriptif untuk penelitian yang dilakukan maka akan menjumpai beberapa pilihan metode lagi. Metode ini berhubungan dengan proses pengambilan atau analisis dan mengorganisasi data penelitian. Metode yang beragam ini bisa dipilih salah satunya, dan adapun beberapa metode yang dimaksud adalah:
Metode pertama adalah metode survei dimana peneliti akan berinteraksi langsung dengan subjek penelitian atau subjek uji. Misalnya dengan menggunakan teknik kuesioner yang wajib diisi subjek dan juga melakukan jajak pendapat.
Metode kedua adalah metode kesinambungan, yang merupakan metode penelitian deskriptif dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan data secara berkelanjutan atau terus menerus. Sehingga data penelitian sifatnya lebih detail dan menyeluruh.
Berikutnya adalah metode studi kasus dimana penelitian dilakukan dengan cara berfokus pada suatu objek penelitian. Pada metode ini peneliti bisa saja terlibat langsung maupun tidak langsung dengan subjek uji.
Dalam metode deskriptif juga terdapat proses pengumpulan data dengan metode analisis pekerjaan dan aktivitas. Sehingga peneliti akan melakukan pengkajian terhadap pekerjaan dan aktivitas dari subjek uji. Tujuannya adalah untuk mengetahui aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci.
Merupakan metode dari penelitian secara deskriptif yang fokus utamanya adalah bertujuan meningkatkan mutu dan bisa juga bertujuan untuk memecahkan suatu masalah.
Sedangkan untuk metode penelitian perpustakaan adalah metode pengumpulan dan analisis data dengan cara melakukan pengamatan terhadap hasil tulisan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau berhubungan dengan objek penelitian.
Metode berikutnya di dalam penelitian deskriptif adalah metode penelitian komparatif. Sesuai dengan namanya, pada metode ini peneliti akan melakukan perbandingan dari setiap data yang diperoleh di lapangan.
Baca Juga: 3 Kiat Menemukan Masalah Penelitian agar Tesis Cepat Selesai
Penelitian secara deskriptif sudah tentu ibarat tidak ada gading yang tak retak, memang di beberapa sisi tampak sempurna untuk dipilih. Namun di sisi lain metode penelitian satu ini juga memiliki kekurangan. Dua hal ini tentu wajib diketahui dan dipahami untuk menimbang apakah metode ini tepat untuk digunakan atau perlu beralih ke metode lainnya.
Secara umum, penelitian secara deskriptif memiliki kelebihan seperti:
Sebagaimana yang dijelaskan sekilas tadi, bahwa penelitian dengan metode deskriptif juga punya kekurangan. Kekurangan metode penelitian secara deskriptif diantaranya:
Sebenarnya penelitian metode ini sama seperti metode penelitian lain, tetap punya kelebihan dan kekurangan. Sehingga sebagai peneliti kamu harus cermat menentukan metode terbaik sesuai karakter topik dan tingkat kesulitannya.
Pertanyaan Seputar Penelitian Deskriptif:
Menurut Etna Widodo Muchtar (2000), penelitian dengan metode deskriptif adalah metode riset yang digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variabel penelitian yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Contoh penelitian deskriptif adalah meneliti “Apa yang memotivasi A (informan) untuk memutuskan bergabung dalam komunitas B?” atau “Apa yang menjadi motivasi anak muda di era sekarang untuk bepergian sampai keluar kota dan keluar negeri?”
Penelitian deskriptif menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Fokus utama metode penelitian deskriptif adalah menjelaskan objek penelitiannya. Sehingga seseorang dapat menggunakan metode ini ketika ingin menjawab peristiwa atau fenomena apa yang terjadi.
Ciri-ciri penelitian deskriptif diantaranya mendeskripsikan variabel dan terdapat hubungan sebab aktibat.
Baca Juga :
Mengenal Macam-Macam Analisis Data Kualitatif dalam Penelitian
Pengertian Teknik Analisis Data Menurut Para Ahli dan Macam-Macamnya
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…