Jika Anda peneliti muda atau mahasiswa doktor, ada baiknya mengikuti kesempatan program pendanaan penelitian yang diselenggarakan Partenariat Hubert Curien (PHC) Nusantara 2021 yang telah dibuka.
Program pendanaan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pertukaran pengetahuan dan teknologo antara pusat-pusat penelitian di kedua negara. Dengan menitikberatkan pada potensi kerja sama baru dan partisipasi peneliti muda serta mahsiswa doktor.
Program yang mejadi agenda tahunan ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Uni Eropa dan Luar Negeri Prancis (MEAE), Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Inovasi Prancis (MESRI), beserta pihak terkait di Indonesia yaitu Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
PHC Nusantara 2021 terbuka bagi proyek penelitian bersama Indonesia-Prancis (kecuali bidang Nuklir, Pertahanan, dan Militer). Proyek-proyek penelitian harus termasuk ke dalam 11 lingkup bidang penelitian berikut:
1. Solusi setelah pandemi COVID-19 (Teknologi yang memungkinkan swasembada atau ketahanan lokal, Pencegahan dan pengendalian infeksi, Teknologi sanitasi, Manajemen Govtech/data terbuka dan Big Data, Manajemen krisis setelah pandemi, Digital workplace, dan Teknologi, organisasi dan implementasi pembelajaran jarak jauh)
2. Teknologi Pangan
3. Energi, termasuk energi baru dan terbarukan (PLT termal dan nuklir, geotermal, energi ombak dan gelombang laut, bioenergi, biofuel, tenaga surya, dll)
4. Kesehatan dan obat-obatan
5. Ilmu kelautan, maritim dan oseanografi
6. Teknologi transportasi: darat, udara, laut
7. Teknologi Informasi dan Komunikasi
8. Ilmu Sosial dan Humaniora
9. Teknologi mutakhir, seperti nanoteknologi
10. Pelestarian lingkuangan: biodiversitas flora dan fauna, air, tanah perubahan iklim
11. Pengendalian dan pencegahan risiko alam dan/atau manajemen bencana – termasuk sistem peringatan dini yang melibatkan ilmu geologis, seismik, vulkanik, klimatik, geomagnetik.
Batas waktu pengusulan paling lambat tanggal 21 Oktober 2020
Pendaftaran dan informasi lebih lanjut
http://kompetensi.sumberdaya.kemdikbud.go.id/web
Untuk pertanyaan seputar Program Nusantara 2021 dapat menghubungi:
1. Embassy of France
Thierry Maré
Attaché de coopération pour la Science et la Technologie
Jl. M.H. Thamrin No. 20, Jakarta 10350
thierry.mare@diplomatie.gouv.fr
2. Stefany Claudia
Adjointe de coopération pour la Science et la Technologie
Jl. M.H. Thamrin No. 20, Jakarta 10350
stefany.claudia@ifi-id.com / +62 21 2355 7911
3. SAME Prancis
Firman Rudiansyah
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
Gedung D, Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu, Senayan, Jakarta Pusat
4. BOPTN Scheme
Adhi Indra Hermanu, S.T., M.T.
Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN, Indonesia
Gedung 2 BPPT Lt 19-20 Jl. MH. Thamrin No. 8
manoe@ristekbrin.go.id
Tentang Program
Diketahui, program Nusantara ini adalah inisiatif bersama antara pemerintah Prancis dan Indonesia. Hal itu bertujuan untuk mendorong kolaborasi penelitian dan inovasi sekaligus memperkuat koneksi yang mengarah pada kolaborasi yang lebih besar di masa depan.
Program ini dikelola oleh Kementerian Prancis untuk Eropa dan Luar Negeri, Kementerian Pendidikan Tinggi Prancis, Riset dan Inovasi, Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia (Kemenristek), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemdikbud).
Program ini diperuntukkan peneliti Prancis dan Indonesia yang bekerja dalam tim yang ingin mendanai proyek kemitraan mereka. Peneliti Indonesia dapat mengajukan skema mobilitas (SAMA-Prancis). Jika berhasil, evaluasi tambahan akan terjadi dengan kemungkinan untuk menerima skema penelitian yang diperpanjang (BOPTN).
Peneliti Prancis akan mendapatkan dana untuk perjalanan dan biaya subsisten yang memungkinkan mobilitas selama periode dua tahun baik di Indonesia atau di Prancis. Dana penelitian tambahan disediakan oleh Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.
Sumber: ugm.ac.id
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…