fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Peneliti, Yuk Ikuti Program Pendanaan Penelitian PHC Nusantara 2021 Ini

pendanaan penelitian
ilustrasi peneliti. (Sumber: Foto oleh Polina Tankilevitch dari Pexels)

Jika Anda peneliti muda atau mahasiswa doktor, ada baiknya mengikuti kesempatan program pendanaan penelitian yang diselenggarakan Partenariat Hubert Curien (PHC) Nusantara 2021 yang telah dibuka.

Program pendanaan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pertukaran pengetahuan dan teknologo antara pusat-pusat penelitian di kedua negara. Dengan menitikberatkan pada potensi kerja sama baru dan partisipasi peneliti muda serta mahsiswa doktor.

Program yang mejadi agenda tahunan ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Uni Eropa dan Luar Negeri Prancis (MEAE), Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Inovasi Prancis (MESRI), beserta pihak terkait di Indonesia yaitu Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

PHC Nusantara 2021 terbuka bagi proyek penelitian bersama Indonesia-Prancis (kecuali bidang Nuklir, Pertahanan, dan Militer). Proyek-proyek penelitian harus termasuk ke dalam 11 lingkup bidang penelitian berikut:

1. Solusi setelah pandemi COVID-19 (Teknologi yang memungkinkan swasembada atau ketahanan lokal, Pencegahan dan pengendalian infeksi, Teknologi sanitasi, Manajemen Govtech/data terbuka dan Big Data, Manajemen krisis setelah pandemi, Digital workplace, dan Teknologi, organisasi dan implementasi pembelajaran jarak jauh)

2. Teknologi Pangan

3. Energi, termasuk energi baru dan terbarukan (PLT termal dan nuklir, geotermal, energi ombak dan gelombang laut, bioenergi, biofuel, tenaga surya, dll)

4. Kesehatan dan obat-obatan

5. Ilmu kelautan, maritim dan oseanografi

6. Teknologi transportasi: darat, udara, laut

7. Teknologi Informasi dan Komunikasi

8. Ilmu Sosial dan Humaniora

9. Teknologi mutakhir, seperti nanoteknologi

10. Pelestarian lingkuangan: biodiversitas flora dan fauna, air, tanah perubahan iklim

11. Pengendalian dan pencegahan risiko alam dan/atau manajemen bencana – termasuk sistem peringatan dini yang melibatkan ilmu geologis, seismik, vulkanik, klimatik, geomagnetik.

Batas waktu pengusulan paling lambat tanggal 21 Oktober 2020

Pendaftaran dan informasi lebih lanjut

http://kompetensi.sumberdaya.kemdikbud.go.id/web

Untuk pertanyaan seputar Program Nusantara 2021 dapat menghubungi:

1. Embassy of France

Thierry Maré

Attaché de coopération pour la Science et la Technologie

Jl. M.H. Thamrin No. 20, Jakarta 10350

[email protected]

2. Stefany Claudia

Adjointe de coopération pour la Science et la Technologie

Jl. M.H. Thamrin No. 20, Jakarta 10350

[email protected] / +62 21 2355 7911

3. SAME Prancis

Firman Rudiansyah

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia

Gedung D, Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu, Senayan, Jakarta Pusat

4. BOPTN Scheme

Adhi Indra Hermanu, S.T., M.T.

Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN, Indonesia

Gedung 2 BPPT Lt 19-20 Jl. MH. Thamrin No. 8

[email protected]

Tentang Program

Diketahui, program Nusantara ini adalah inisiatif bersama antara pemerintah Prancis dan Indonesia. Hal itu bertujuan untuk mendorong kolaborasi penelitian dan inovasi sekaligus memperkuat koneksi yang mengarah pada kolaborasi yang lebih besar di masa depan.

Program ini dikelola oleh Kementerian Prancis untuk Eropa dan Luar Negeri, Kementerian Pendidikan Tinggi Prancis, Riset dan Inovasi, Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia (Kemenristek), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemdikbud).

Program ini diperuntukkan peneliti Prancis dan Indonesia yang bekerja dalam tim yang ingin mendanai proyek kemitraan mereka. Peneliti Indonesia dapat mengajukan skema mobilitas (SAMA-Prancis). Jika berhasil, evaluasi tambahan akan terjadi dengan kemungkinan untuk menerima skema penelitian yang diperpanjang (BOPTN).

Peneliti Prancis akan mendapatkan dana untuk perjalanan dan biaya subsisten yang memungkinkan mobilitas selama periode dua tahun baik di Indonesia atau di Prancis. Dana penelitian tambahan disediakan oleh Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.

Sumber: ugm.ac.id