Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Pendekatan Pemecahan Masalah dan Contoh Penulisan dalam Proposal Hibah

Pendekatan Pemecahan Masalah

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025

Salah satu bagian di dalam proposal hibah penelitian adalah menjelaskan pendekatan pemecahan masalah. Bagian ini biasanya masuk di dalam bab Pendahuluan dari proposal usulan tersebut.

Hal ini juga berlaku pada program hibah penelitian DRTPM tahun anggaran 2024. Sangat mungkin, tahun ini juga akan mewajibkan pengusul menjelaskan pendekatan terhadap pemecahan masalah yang diteliti pada proposal. 

Oleh sebab itu, menjadi hal penting untuk mengetahui apa dan bagaimana menentukan pendekatan dalam memecahkan masalah yang diteliti. Kemudian menjelaskannya di dalam proposal usulan. Berikut penjelasan detailnya. 

Pendekatan Pemecahan Masalah Penelitian dalam Proposal

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan).Dalam kehidupan, nyaris tidak ada manusia yang bisa lepas dari masalah. Apapun bentuknya dan berapapun skalanya. 

Dalam konteks dunia penelitian, masalah menjadi hal penting dan mendasar. Tanpa masalah, maka penelitian tidak dapat dilakukan. Masalah ini yang kemudian dicari solusinya lewat penelitian. Sehingga mendapat solusi ilmiah yang logis dan praktis (mudah diterapkan). 

Pemecahan masalah adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara mendefinisikan masalah, menentukan penyebab utama, mencari solusi dan solusi alternatif untuk pemecahan masalah, dan mengimplementasikan solusi tersebut sampai masalah dapat terselesaikan.

Sebelum pemecahan masalah dilakukan, para peneliti akan melakukan pendekatan. Sehingga muncul istilah pendekatan pemecahan masalah. Yaitu teknik yang digunakan untuk lebih memahami masalah yang mereka hadapi dan mengembangkan solusi. 

Pendekatan terhadap pemecahan masalah juga bisa didefinisikan sebagai strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi terhadap suatu permasalahan penelitian.

Lewat pendekatan ini, peneliti memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah secara mendalam. Sekaligus menganalisis solusi terbaik dengan dampak lebih minimal. Selanjutnya, tinggal dijelaskan di dalam proposal usulan.

Secara umum, isi dari pendekatan ini akan menjelaskan data-data yang menjelaskan masalah penelitian. Kemudian dijelaskan solusi apa yang akan diterapkan, kenapa, dan bagaimana solusi tersebut bisa mengatasi masalah yang diteliti.

Pendekatan pemecahan masalah dalam proposal hibah perlu dicantumkan di proposal penelitian, tepatnya di beberapa poin diantaranya di poin Pendahuluan dan Pendekatan Pemecahan Masalah tergantung pada skema. Berikut detail masing-masing letak pendekatan pemecahan masalah dalam skema penelitian yang ada:

SKEMA PENELITIAN DASARSKEMA PENELITIAN TERAPAN
PendahuluanTidak lebih dari 1000 kata
Berisi:
● Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
Pendekatan pemecahan masalah
● State of the art dan kebaruan
● Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun
● Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Tidak lebih dari 1000 kata
Berisi:
● Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
Pendekatan pemecahan masalah
● State of the art dan kebaruan
● Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun
● Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Pendekatan Pemecahan MasalahBerisi*:
Pendekatan pemecahan masalah
Strategi pemecahan masalah yang telah dirumuskan

*Skema Penelitian Dasar untuk subskema Penelitian Dosen Pemula Reguler, Penelitian Dosen Pemula Afirmasi, Penelitian Pascasarjana
Tidak ada di poin ini

Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah Penelitian dalam Proposal Hibah

Berikut beberapa contoh pendekatan pemecahan masalah penelitian dari proposal yang berhasil meraih hibah penelitian DRTPM, dikutip melalui LPPM UNIMMA (Universitas Muhammadiyah Magelang): 

 Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah Penelitian 1

Judul Penelitian:
Inovasi Model Wakaf Kontemporer dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi Islam dengan Pendekatan Analytic Network Process (ANP)

Pendekatan Pemecahan Masalah: 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe inovasi pengelolaan wakaf yang dikembangkan untuk pendidikan tinggi Islam. Selain itu, tujuan lainnya adalah mengembangkan jaringan ANP untuk menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi Islam dalam inovasi wakaf, solusi atas permasalahan tersebut, serta target masa depan (Gambar 1). 

Pada tahap awal, kerangka analisis penelitian dibangun berdasarkan konsep yang telah dikembangkan oleh ahli dan peneliti terdahulu tentang inovasi (15–19) dan pengelolaan wakaf (20), yang kemudian disesuaikan dengan lembaga pendidikan tinggi Islam. Tipe inovasi pada kerangka analisis penelitian ini terdiri dari inovasi produk, inovasi proses, inovasi pemasaran, dan inovasi organisasi. Tipe-tipe tersebut merupakan kompilasi dari konsep inovasi secara umum dan konsep inovasi untuk menggambarkan bagaimana inovasi yang diinisiasi oleh lembaga pendidikan tinggi Islam dalam mengelola wakaf. 

Setelah memperoleh data terkait tipe inovasi pengelolaan wakaf, ada empat langkah utama yang harus dilakukan dalam analisis ini yaitu merancang kerangka ANP, pengumpulan data melalui kuesioner, memproses data di bawah kerangka ANP menggunakan perangkat lunak “Super Decision”, dan menganalisis grafik prioritas yang dihasilkan yang digunakan sebagai dasar untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah Penelitian 2

Judul Penelitian:
Inovasi Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Dasar: Studi Alternatif Pendekatan Nalar Suprarasional

Pendekatan Pemecahan Masalah: 

Pendekatan pemecahan masalah yang dirumuskan dilakukan dalam dua tahapan dalam dua tahun. Tahapan di tahun pertama, difokuskan pada problematika dan strategi pemecahan masalah diversifikasi murid dari pengalaman yang dialami guru dalam pembelajaran berdiferensiasi di sekolah. Dari data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan teoritis dari literatur yang berhubungan dengan pembelajaran berdiferensiasi. 

Pada tahapan tahun kedua, sebagai tindak lanjut dari hasil tahun pertama dikembangkan konsep alternatif dalam pembelajaran berdiferensiasi melalui pendekatan suprarasional pada pendidikan dasar. Pendekatan ini merupakan sinergitas dari teori softskills dan ulul albab. 

Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah Penelitian 3

Judul Penelitian:
Analisis Ketahanan dan Kinerja UMKM dalam Segala Kondisi Menggunakan Instrumen CIRABEK

Pendekatan Pemecahan Masalah: 

Analisis ketahanan UMKM di semua sektor dalam segala kondisi perlu dilakukan. UMKM dikatakan bertahan jika mampu mengantisipasi, menghadapi, dan cepat bangkit dari kondisi krisis sehingga penggunaan instrumen yang tepat serta mampu mewakili pengukuran di semua aspek yang mempengaruhi ketahanan UMKM harus digunakan. Untuk mampu bertahan, selain permodalan, SDM, dan manajemen UMKM itu sendiri, UMKM harus peka dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan, terus berinovasi, cakap teknologi, dan mempunyai pemimpin yang terampil. Jika ketahanan UMKM dapat terukur dengan tepat, kinerja UMKM juga dapat diukur. 

Penggunaan Core Indicators for Resilience Analysis (CIRA) sebagai indikator inti (35) terdiri dari wellbeing, shocks, stressors, enabling capacities, systemic contexts yang dikombinasikan dengan indikator ketahanan tambahan seperti behavior (agile leadership), exploring capability (innovation ambidexterity, dynamic capability, and technology capability), and knowledge (knowledge stock) (BEK) (36) dapat menjadi parameter yang tepat dalam mengukur ketahanan UMKM. 

Kinerja UMKM didasarkan pada Sustainable Development, diukur menggunakan Triple Bottom Line yang mencakup indikator economic, social, dan environment (37). Umur UMKM dihitung berdasarkan lamanya usaha berdiri. Umur UMKM diharapkan akan menentukan ketahanannya, sehingga digunakan sebagai variabel kontrol (38). Gambar 1 menunjukkan permasalahan yang diselesaikan dengan metode yang tepat.

Contoh Pendekatan Pemecahan Masalah Penelitian 4

Judul Penelitian:
Smart Thermal Management System pada Bus Jarak Jauh (Intercity Bus) melalui Integrasi Sistem Pemanas Air dengan Sistem AC untuk Meningkatkan Kenyamanan dan Kesehatan Berkendara

Pendekatan Pemecahan Masalah: 

Untuk mengatasi ke-empat masalah yang telah teridentifikasi, kami mengusulkan sebuah rekayasa sistem thermal yang inovatif, dimana, sistem pembuangan kalor pada condenser AC akan dimanfaatkan untuk memanaskan air dalam recervoir toilet bus. Dengan demikian, dalam ruangan toilet akan selalu tersedia air hangat dengan temperatur air yang dapat diatur untuk kenyamanan thermal dan menekan perkembangan bakteri. Sirkulasi air dari recervoir akan membantu pendinginan condenser, sedangkan sebagian kalor yang dilepas condenser akan diterima oleh sirkulasi air untuk menyediakan air hangat dalam recervoir.

Tak mau proposal Anda ditolak reviewer ‘kan? Perhatikan hal berikut:

Cara Menentukan Pendekatan Pemecahan Masalah

Setelah memahami definisi dari pendekatan pemecahan masalah dan melihat sejumlah contoh pemaparannya dalam proposal hibah penelitian, Anda sebagai dosen sekaligus peneliti tentu perlu memahami cara menentukan pendekatan pemecahan masalah tersebut.

Terdapat lima tahapan yang perlu dilakukan para peneliti untuk melakukan pendekatan terhadap pemecahan masalah. Berikut penjelasannya: 

1. Mendefinisikan Masalah yang Diteliti 

Tahap pertama dalam melakukan pendekatan dalam memecahkan masalah penelitian adalah mendefinisikan masalah tersebut. 

Dalam memecahkan masalah, kebanyakan orang akan fokus mencari solusi. Tanpa memahami apa masalah yang terjadi dan apa yang menjadi penyebab utamanya. Padahal, mengatasi masalah akan lebih efektif jika penyebab masalah bisa diatasi.

Oleh sebab itu, dalam penelitian seorang peneliti perlu melakukan pendekatan awal dengan memahami masalah yang diteliti. Dimulai dari memahami apa masalah tersebut, dampaknya apa, dan apa saja yang menjadi penyebabnya.

2. Mencari Solusi dan Solusi Alternatif 

Jika masalah yang diteliti sudah dipahami dengan baik sampai ke akar permasalahan, tahap berikutnya dalam pendekatan pemecahan masalah adalah mencari solusi beserta solusi alternatifnya. 

Mayoritas masalah dalam kehidupan memiliki solusi, solusi ini bisa berupa solusi utama. Kemudian ada juga solusi alternatif, ketika mendapati solusi pertama yang diprioritaskan rentan gagal atau memberi dampak merugikan. 

Pada tahap ini, peneliti bisa melakukan analisis dan melakukan kajian literatur untuk mencari berbagai solusi atas masalah yang diteliti. Silahkan fokus untuk mencari dan menyusun daftar solusi sebanyak mungkin. Baru kemudian beralih ke tahap berikutnya. 

3. Melakukan Evaluasi dan Memilih Solusi yang Terbaik 

Tahap ketiga dalam pendekatan pemecahan masalah adalah melakukan evaluasi terhadap semua solusi yang ditemukan di tahap sebelumnya. Misalnya dengan mencari penelitian yang juga memakai solusi tersebut. 

Bisa juga mencari tahu lewat berbagai media informasi, mengenai penerapan solusi tersebut. Pada tahap ini, peneliti bisa mengetahui bagaimana penerapan solusi tersebut, kebutuhan dan persiapannya apa saja, ada tidaknya dampak merugikan, dll. Lakukan hal yang sama untuk semua solusi yang berhasil ditemukan. 

Kemudian melakukan evaluasi, solusi mana yang paling tepat untuk dipilih. Pada tahap ini, peneliti juga perlu memperhatikan durasi penelitian, besaran pendanaan, fasilitas penelitian, dan sebagainya. Sehingga solusi yang dipilih mudah diterapkan dan dibuktikan efektivitasnya. 

4. Merumuskan Pendekatan Pemecahan Masalah di Proposal Usulan 

Jika sudah memahami masalah yang diteliti dan solusi yang akan dipilih dalam penelitian. Maka tahap berikutnya adalah merumuskannya dalam bentuk paragraf di dalam naskah proposal usulan. 

Mengacu pada buku panduan hibah penelitian dan pengabdian DRTPM tahun 2024. Penjelasan mengenai pendekatan pemecahan masalah masuk di bagian pendahuluan. Bagian ini juga dibatasi hanya 1.000 kata. 

konversi kti

Oleh sebab itu, perumusan kalimat dan paragraf mengenai pendekatan yang dilakukan harus dibuat jelas tapi tetap ringkas. Sehingga seluruh isi yang wajib ada di bagian Pendahuluan bisa masuk. Detailnya bisa membaca beberapa contoh yang dipaparkan di atas. 

5. Melakukan Editing dan Revisi Jika Diperlukan 

Apapun karya tulis yang dibuat, dianjurkan untuk menyediakan waktu melakukan editing. Melakukan pemeriksaan ulang membantu mengetahui ada tidaknya kesalahan. Sehingga bisa dikoreksi sebelum proposal di submit ke BIMA. 

Jadi, silahkan menyediakan waktu khusus untuk memeriksa kembali susunan kalimat dalam pendekatan pemecahan masalah. Perbaiki kesalahan yang ditemukan, jika memang ada. Bisa pula meminta rekan sejawat atau dosen lebih senior untuk membantu melakukan koreksi.

Jika Anda masih bingung mengenai bagaimana melakukan pendekatan pemecahan masalah penelitian. Sekaligus bagaimana menjelaskannya dalam proposal usulan. Maka bisa menyimak kembali beberapa contoh di atas. 

Anda juga bisa membaca isi proposal usulan dari dosen senior di perguruan tinggi tempat Anda mengabdi. Mendapatkan lebih banyak contoh, membantu mendapat gambaran lebih jelas sehingga penjelasan mengenai pendekatan ini bisa tepat dan memperbesar peluang lolos hibah.

Tak mau proposal Anda gagal di tahap seleksi awal ‘kan? Baca pembahasan yang sudah Kami rangkum untuk Anda berikut ini: