Sosialisasi mengenai aplikasi SINTA (Science and Technology Index) digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Sosialisasi ini membahas mengenai fitur-fitur baru di dalam aplikasi SINTA.
Sekaligus menjelaskan mengenai proses pemutakhiran SINTA kepada seluruh dosen di Indonesia. Guna mendukung proses klasterisasi perguruan tinggi yang akan dilakukan atau diumumkan di tahun 2023.
Melalui sosialisasi ini, pihak Ditjen Dikti Ristek menghimbau para pimpinan PT dan dosen untuk segera melakukan pemutakhiran data di SINTA masing-masing. Berikut penjelasan lengkapnya.
Aplikasi SINTA diketahui mengalami pemutakhiran atau pengembangan untuk mendukung kebijakan dan rencana baru yang ditetapkan Ditjen Dikti Ristek. Pembaharuan tersebut kemudian disosialisasikan untuk meminimalkan kesalahan.
Kegiatan sosialisasi sendiri digelar secara luring dan daring, dimana diikuti oleh sejumlah peserta dan bisa diikuti langsung di lokasi. Maupun diikuti secara daring dengan membuka akun Youtube Ditjen Dikti Ristek untuk tayangan live.
Dalam acara sosialisasi tersebut, Plt. Direktur Riset Teknologi Dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Ditjen Dikti Ristek Kemendikbud. Yakni Ir, Faisal Fathani menjelaskan mengenai fitur-fitur baru dan juga kewajiban pemutakhiran data SINTA dengan segera.
Dalam sambutannya, Faisal menjelaskan bahwa Ditjen Dikti Ristek memiliki empat tugas utama. Yaitu:
Empat tugas utama dari Ditjen Dikti Ristek tersebut sangat berhubungan erat dengan penggunaan SINTA. Pihak DItjen Dikti berencana untuk menggunakan SINTA sebagai media mempersiapkan diri dalam kegiatan Tri Dharma di tahun 2023.
Faisal juga menjelaskan bahwa pemutakhiran data di SINTA menjadi tugas seluruh LPPM di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sebab selama ini LPPM tersebut memang memiliki tugas yang berhubungan erat dengan pelaksanaan penelitian dan pengabdian para dosen.
Tugas tersebut antara lain melaksanakan koordinasi, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tentunya LPPM akan menghimpun data dari pelaksanaan kedua Tri Dharma tersebut dan bisa dimutakhirkan di SINTA.
Data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dimutakhirkan di SINTA adalah seluruhnya. Baik yang didanai oleh direktorat jenderal pendidikan tinggi, riset, dan teknologi. Maupun dari dana internal perguruan tinggi dan kementerian maupun lembaga eksternal.
Pemutakhiran data SINTA sangat penting untuk dilakukan, sebab di akhir bulan Agustus 2022 pihak Ditjen Dikti akan melakukan klasterisasi perguruan tinggi yang berbasis pada penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Memasuki tahun 2023, rencananya perguruan tinggi akan dibagi menjadi tiga klasterisasi. Yakni:
Faisal juga menambahkan bahwa untuk Klaster kedua dan ketiga, nantinya memiliki tugas melaksanakan review proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara mandiri. Hanya saja akan didukung oleh reviewer dari pihak DItjen Dikti Ristek.
Para dosen juga dihimbau untuk mengupdate data-data di SINTA terutama yang berhubungan dengan publikasi. Misalnya publikasi yang terindeks di Scopus maupun di database lain. Baik sebagai penulis pertama maupun anggota penulis publikasi tersebut.
Dosen di Indonesia juga wajib melengkapi data-data hak kekayaan intelektual, prototipe, maupun produk-produk yang diciptakan dosen. Sekaligus mengupdate data terkait buku-buku yang diterbitkan oleh para dosen.
Pemutakhiran data dosen terkait publikasi di SINTA nantinya akan mempengaruhi skor penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Skor ini yang nantinya dijadikan bahan penentu apakah dosen tersebut bisa mengikuti skema riset.
Sehingga di tahun 2023 pihak Ditjen Dikti yang menyediakan program dana hibah riset dan pengabdian tidak hanya melihat H-indeks para dosen. Melainkan pada skor SINTA yang dimiliki dosen di SINTA yang tentunya lebih komprehensif.
Pemutakhiran data para dosen bisa dilakukan dari sekarang sampai maksimal pada 20 Agustus 2022. Sehingga di akhir bulan Agustus Ditjen Dikti sudah bisa langsung melakukan proses klasterisasi perguruan tinggi di Indonesia.
Melalui kegiatan sosialisasi SINTA tersebut, Ir. Faisal juga menjelaskan detail berbagai manfaat yang didapatkan dosen. Jika memutakhirkan data publikasinya di aplikasi SINTA. Pertama, tentu saja membantu dosen mendapatkan skor yang cukup.
Sehingga memenuhi syarat untuk bisa mengikuti skema riset yang disusun dan didukung penuh oleh Ditjen Dikti Ristek. Jika ada program dana hibah untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat maka para dosen bisa mengajukan proposal.
Kedua, dosen yang memenuhi syarat dan sebelumnya sudah memiliki pengalaman menjadi reviewer terhadap jurnal maupun publikasi lainnya. Maka skor di SINTA hasil pemutakhiran data dosen akan mempengaruhi kesempatan tersebut.
Hanya dosen yang mendapatkan skor sesuai ketentuan yang bisa menjadi reviewer, dimana ada tombol khusus di SINTA bisa otomatis aktif. Namun, jika dosen tidak memenuhi skor minimal di SINTA maka belum bisa menjadi reviewer jurnal ilmiah.
Ketiga, dosen bisa memiliki kesempatan untuk menjalin kerjasama dalam kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. SINTA dijelaskan akan berperan atau berfungsi sebagai database dosen dan database para ahli.
Faisal memberikan contoh, ketika ada lembaga penelitian dari luar negeri membutuhkan ahli nuklir dari Indonesia. Maka lembaga tersebut bisa mengakses data dosen dan peneliti melalui SINTA.
Sehingga lembaga penyelenggara penelitian tersebut bisa dengan mudah menemukan ahli nuklir yang cocok dan memang diketahui mumpuni di bidang tersebut. Pada akhirnya, SINTA menjadi portofolio dosen terkait penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sehingga memudahkan para dosen untuk terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Baik yang sifatnya nasional maupun internasional hasil kerjasama institusi maupun lembaga dan kementerian dari dua negara atau lebih.
Data di SINTA kemudian dibuat terbuka, keterbukaan data ini memudahkan setiap pimpinan PT dan para dosen yang memimpin penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat untuk merekrut tim handal yang ahli di bidang sesuai kebutuhan.
Para dosen di perguruan tinggi yang hendak mencari dosen mitra dari perguruan tinggi lain secara praktis juga akan mengetahui dosen mana saja di perguruan tinggi mana saja yang aktif melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Keterbukaan data di SINTA memungkinkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tanah air berkembang. Selain mendorong dosen aktif melakukan penelitian dan pengabdian, agar data dan skor SINTA terus mutakhir.
Juga mendorong para dosen dan peneliti untuk aktif melakukan kegiatan kolaborasi. Baik dengan perguruan tinggi lain di dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk kolaborasi dengan kementerian dan lembaga dari luar negeri.
Artikel Terkait:
Pentingnya Academic Branding di Kalangan Dosen dengan SINTA
Pentingnya Akademik Branding bagi Dosen
10 Tips Personal Branding Bagi Dosen Pemula
6 Tips Personal Branding Bagi Dosen Muda agar Karirnya Cemerlang
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…