Dunia pendidikan tinggi yang melibatkan dosen dan mahasiswa tentunya sangat familiar dengan layanan Ditjen Dikti. Ditjen Dikti menjadi penyedia sejumlah aplikasi yang saat ini sudah saling terintegrasi, dalam mengatur pendataan dan proses pengajuan beberapa keperluan.
Misalnya pada dosen, yang ingin mengajukan kenaikan jabatan maka sudah bisa dilakukan secara online melalui sejumlah aplikasi dan laman yang difungsikan untuk layanan ini. Mahasiswa kemudian juga mendapatkan kemudahan dari digitalisasi layanan yang mulai diterapkan oleh Ditjen Dikti.
Kabar terbaru menjelaskan, bahwa Ditjen Dikti resmi meluncurkan tidak hanya satu aplikasi melainkan sampai empat aplikasi baru. Ditambah dengan satu layanan baru yang memberi kemudahan bagi dosen dan mahasiswa mengakses layanannya. Apa saja aplikasi dan layanan baru tersebut?
Dewasa ini berbagai kegiatan semakin banyak yang dilakukan secara online. Masyarakat dan seluruh dunia kemudian menggunakan istilah digitalisasi untuk menggambarkannya. Sehingga tidak heran ada banyak hal bisa dilakukan dengan bermodalkan smartphone dan kuota internet.
Mengikuti perkembangan era digital tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek). Secara resmi mengumumkan peluncuran 4 aplikasi dan 1 layanan baru dari pihak mereka.
Peluncuran ini dilakukan pada Senin (3/01/2022) lalu yang sekaligus diisi dengan acara sosialisasi mengenai empat aplikasi dan satu layanan baru tersebut. Melalui peluncuran ini, diharapkan setiap dosen dan mahasiswa bisa mendapat kemudahan dalam mengakses layanan Dikti.
Adapun empat aplikasi baru dan satu layanan baru yang diluncurkan oleh Ditjen Dikti tersebut adalah:
Aplikasi baru yang pertama dari Dikti adalah SIAGA atau Sistem Informasi Kelembagaan. SIAGA diketahui sebagai platform atau aplikasi yang bisa digunakan masyarakat luas untuk mengurus hal-hal di ranah kelembagaan perguruan tinggi.
Misalnya keperluan untuk mendirikan perguruan tinggi baru maupun untuk mengurus perubahan perguruan tinggi akademik. Selain itu SIAGA juga bisa digunakan untuk mengurus pembukaan program studi baru.
SIAGA disampaikan oleh Dikti disusun dengan menggunakan algoritma yang cerdas sehingga mudah digunakan dan mampu menjawab masalah di lapangan. Yakni berkaitan dengan perizinan yang cenderung memakan waktu lama dan susah untuk dibuat transparan.
Bersama aplikasi SIAGA, setiap perguruan tinggi bisa dengan mudah mengurus perizinan tersebut. Sifatnya yang online membuat layanannya bisa diakses kapan saja, dimana saja, dan tentunya dijamin lebih transparan.
Aplikasi yang kedua adalah Satu Dikti, merupakan platform atau aplikasi khusus yang digunakan untuk membantu perguruan tinggi mengakses berbagai layanan dan juga informasi.
Setiap perguruan tinggi tentunya membutuhkan update informasi terkini tentang segala hal di dunia pendidikan tinggi. Entah itu kebijakan baru dari Kemendikbud Ristek, prestasi dari suatu perguruan tinggi, dan lain sebagainya.
Semua informasi ini bisa didapatkan dengan mudah melalui aplikasi Satu Dikti yang sifatnya online dan selalu up to date. Aplikasi ini oleh Dikti juga dirancang sudah terintegrasi dengan aplikasi lain yang berhubungan dengan kegiatan di pendidikan tinggi.
Aplikasi baru yang ketiga adalah Single Sign-On yang kemudian disingkat menjadi SSO. SSO merupakan sebuah metode yang memudahkan pengguna untuk melakukan login di berbagai situs maupun aplikasi.
Lewat SSO inilah setiap perguruan tinggi bisa masuk ke berbagai aplikasi dan laman yang saling terintegrasi tanpa perlu login ulang maupun mendaftar akun untuk kesekian kalinya.
Sehingga satu akun untuk semua aplikasi yang membantu mengakses berbagai informasi sekaligus layanan dari Dikti. Hal ini tentu memberi efisiensi, sebab tidak perlu lagi repot membuat akun berulang kali di sejumlah aplikasi yang bermuara di satu tempat.
Baca Juga:
7 Tips Lolos Serdos bagi Dosen Pemula, Mudah Diterapkan!
Perubahan Jadwal Serdos Gelombang 3 2021
Panduan Serdos untuk Dosen DIKTIS
Serdos 2021 Siap Dilaksanakan, Simak Tahapannya!
Aplikasi baru yang terakhir adalah Neo Feeder dan merupakan versi baru atau versi pengembangan dari aplikasi yang sebelumnya bernama PDDikti Feeder. Versi yang sudah diperbaharui ini dibuat lebih canggih dan lebih efisien untuk mengurus seluruh data di Forlap Dikti.
Aplikasi Neo Feeder kemudian menghadirkan sejumlah fasilitas yang memudahkan dosen dan mahasiswa untuk mengakses layanan Dikti. Berikut adalah fasilitas-fasilitas yang bisa diakses di Neo Feeder ini:
Sedangkan untuk satu layanan baru yang dirilis oleh Ditjen Dikti adalah layanan Dikti AI Centre. Dikti Ai Centre menyediakan fasilitas untuk mengembangkan Artificial intelligence (AI) di tanah air.
Sebelumnya, Ditjen Dikti dikabarkan sudah menyediakan sistem komputasi dengan kemampuan tinggi. Lewat dukungan sistem inilah maka para profesional yang menciptakan AI mendapatkan dukungan maksimal.
Saat ini Dikti AI Centre sudah menjalin kerjasama dengan banyak mitra yang mendukung pengembangan AI. Sehingga AI ini bisa terus dikembangkan untuk kemudian dimanfaatkan di berbagai bidang oleh masyarakat luas.
Lewat pengembangan AI, maka teknologi di tanah air bisa terus berkembang semakin pesat. Teknologi ini akan memberi kemudahan di berbagai bidang untuk mengurus berbagai keperluan dan menyelesaikan berbagai persoalan.
Melalui Dikti AI Centre juga, Ditjen Dikti akan menyaring talenta AI nasional dengan menggelar sejumlah kegiatan pelatihan. Sekaligus menggelar kegiatan pendidikan yang menjalin kerjasama dengan industri yang nantinya berhubungan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Lewat program-program di Dikti AI Centre inilah maka diharapkan bisa menciptakan teknologi AI yang lebih baik. Kemudian bisa dimanfaatkan untuk menjawab kebutuhan industri maupun lembaga pemerintah di Indonesia.
Baca Juga:
Jadwal Serdos 2021 Sudah Rilis, Catat Tanggal Pentingnya!
Apa Saja Portofolio untuk Ajukan Serdos? Dosen Harus Tahu!
Ini Perbedaan Serdos NIDN dan NIDK
Dosen Muda, Yuk Kenali Kendala Serdos Sejak Dini!
Aplikasi baru yang diluncurkan oleh Ditjen Dikti tentu perlu diapresiasi dan didukung untuk bisa terus berkembang. Sebab dengan seluruh aplikasi ini kegiatan di perguruan tinggi bisa lebih efisien, sebab sudah saling terintegrasi.
Selain itu sifatnya juga sudah online yang membuat layanannya bisa diakses 24 jam sehari 7 hari dalam seminggu. Proses pengurusan apapun menjadi lebih mudah, cepat, dan tentunya juga tepat.
Peluncuran 4 aplikasi dan 1 jenis layanan baru ini juga membantu Ditjen Dikti untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanannya kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Sehingga menjadi bukti, bahwa Ditjen Dikti hadir dengan inovasi baru untuk memberi layanan yang lebih baik. Langkah ini tentu saja bisa mendukung setiap perguruan tinggi untuk semakin maju dan berkembang.
Ditambah lagi, peluncurannya juga disesuaikan dengan kebijakan MBKM. Sehingga memudahkan perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa mengikuti sejumlah ketentuan di dalam MBKM tersebut dengan baik.
Artikel Terkait:
Ditjen Dikti Ristek Integrasikan PD-Dikti dengan E-Bansos
Ditjen Dikti Berikan Akses WPS Office VIP Gratis ke 500 PT di Indonesia
Akselerasi Program Penggabungan atau Penyatuan PTS oleh Ditjen Diktiristek
Ditjen Dikti Beri Bantuan Dana Inovasi Teknologi Asistif
Ditjen Dikti Luncurkan Laman PAK dan Selancar PAK Mobile
Ditjen Dikti Ristek Luncurkan SISTER BKD
Sesditjen Dikti: Program Kampus Merdeka merupakan Peluang Emas
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…