Dalam program beasiswa ada tahap seleksi yang berisi kegiatan wawancara, tak hanya LPDP tetapi juga beasiswa pada umumnya. Dalam tahap seleksi, pendaftar tidak boleh asal dalam menjawab pertanyaan tetapi bisa menggunakan metode STAR.
Metode ini memberi kemudahan lebih bagi pendaftar beasiswa untuk memberi jawaban yang terbaik. Apa itu metode STAR? Bagaimana cara menerapkan saat interview beasiswa? Baca pembahasan berikut sampai habis, ya.
Dalam program Beasiswa LPDP, setidaknya ada tiga tahapan seleksi, yakni seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Pada seleksi substansi, pendaftar akan melewati tahap wawancara antara pendaftar dengan tim penilai yang dipilih pihak LPDP.
Tim penilai tersebut terdiri dari kalangan akademisi seperti dosen, kemudian praktisi profesional, dan psikolog. Tes wawancara dalam Beasiswa LPDP bisa dilakukan secara daring dan luring. Pendaftar bisa menyesuaikan dengan kebijakan LPDP.
Dalam seleksi substansi yang berbentuk wawancara, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjawab dengan metode STAR interview. Apa itu? STAR sendiri merupakan kependekan dari 4 istilah, yaitu Situation (Situasi), Task (Tugas), Action (Aksi), dan Result (Hasil).
Metode STAR adalah pendekatan sistematis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam wawancara beasiswa. Pada saat teknik ini diterapkan, pendaftar program beasiswa bisa memberi jawaban yang runtut dan jelas. Sehingga jawaban wawancara mudah dipahami dan memudahkan tim penilai menentukan kualitas jawaban dan kualitas diri dari pendaftar tersebut.
Metode ini disebut sistematis karena jawaban metode ini diawali dengan menjelaskan situasi. Kemudian disusul dengan menjelaskan tugas, tanggung jawab, atau tantangan. Kemudian menjelaskan aksi atau langkah yang dipilih dan disusul dengan hasil yang didapatkan. Berikut rangkumannya:
Dalam wawancara Beasiswa LPDP maupun beasiswa lain biasanya ada banyak macam pertanyaan. Pertanyaan yang jawabannya berupa penjelasan mengenai bentuk rencana kontribusi dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi, tidak semua pertanyaan bisa atau cocok dijawab dengan metode STAR interview.
Supaya lebih memahami bagaimana menyusun jawaban pertanyaan dengan metode STAR interview. Berikut beberapa contoh pertanyaan dan jawaban yang disusun dengan teknik tersebut:
Struktur jawaban:
Bentuk akhir jawaban:
“Selama bekerja sebagai analis di lembaga penelitian, saya menyadari pentingnya memperdalam pemahaman saya tentang kebijakan pembangunan berkelanjutan. Keputusan untuk melanjutkan studi S2 di bidang ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan analitis saya. Saya memilih program ini setelah mengeksplorasi berbagai universitas yang menawarkan riset mendalam tentang urbanisasi dan kebijakan publik. Saya berharap, melalui studi ini, saya dapat mengembangkan strategi kebijakan yang berdampak pada pembangunan berkelanjutan.”
Struktur jawaban:
Bentuk akhir jawaban:
“Setelah menyelesaikan studi S1 di Indonesia, saya merasa bahwa Inggris memiliki banyak peluang untuk memperdalam studi saya di bidang kebijakan sosial. Negara ini menawarkan banyak universitas yang memiliki reputasi internasional dalam pengajaran kebijakan publik. Saya telah mempelajari berbagai program di universitas seperti London School of Economics dan yakin bahwa ini adalah langkah terbaik untuk mengembangkan karir saya di sektor kebijakan sosial.”
Baca selengkapnya Alasan Mengikuti Beasiswa yang Tepat dan Contoh Jawabannya.
Struktur jawaban:
Bentuk akhir jawaban:
“Setelah menyelesaikan program S2 ini, saya berencana untuk bekerja di sektor pembangunan perkotaan, khususnya dalam bidang kebijakan pembangunan yang berkelanjutan. Saya ingin bekerja dengan lembaga pemerintah atau organisasi internasional yang fokus pada perencanaan kota. Dalam jangka panjang, saya bercita-cita untuk berkontribusi dalam merancang kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan dan inklusif.”
Baca Juga: Contoh Pertanyaan Wawancara LPDP dan Tips Sukses!
Dalam seleksi wawancara di program Beasiswa LPDP, kadang kala Anda akan mendapati pertanyaan menjebak. Pertanyaan menjebak secara umum adalah pertanyaan yang dirancang untuk membuat seseorang bingung, tertekan, atau memberikan jawaban yang tidak terduga.
Pertanyaan jenis ini umumnya diajukan dalam wawancara beasiswa untuk menguji pengetahuan sampai kesiapan pendaftar. Pertanyaan seperti ini seringkali membuat pendaftar terkejut karena tidak diduga sebelumnya akan ditanyakan.
Bentuk pertanyaan menjebak bisa dalam banyak rupa. Misalnya memberikan pertanyaan dengan situasi yang tidak terduga atau mendesak. Kemudian mengajukan pertanyaan yang sekilas terasa sulit, tapi pihak pemberi pertanyaan menginginkan jawaban sederhana.
Pada beberapa pertanyaan menjebak memang bisa dijawab dengan metode STAR. Namun, ada juga yang sebaliknya. Berhubung pertanyaan seperti ini tidak terduga, Anda bisa memberi jawaban yang tidak terduga pula. Artinya, jawaban lebih fleksibel sesuai dengan kondisi, situasi, dan pertimbangan personal.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan menjebak dalam wawancara LPDP dan rekomendasi jawaban yang bisa dipelajari dan dipertimbangkan:
Biasanya, Anda diberi kesempatan menyampaikan closing statement agar interviewer semakin yakin memilih Anda. Ikuti panduan Cara Menyiapkan Closing Statement Beasiswa agar semakin tertarik dan meloloskan Anda.
Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami bahwa menerapkan metode STAR interview bisa menjadi strategi lolos LPDP. Meskipun begitu, pastikan untuk memperbanyak berlatih dan menguasai metode ini.
Sebab kadang kala, penerapannya masih dijumpai kesalahan. Misalnya memberi jawaban terlalu panjang. Padahal pendaftar akan diberi batas waktu untuk menjelaskan jawaban terbaik di setiap pertanyaan.
Meminimalkan kesalahan ketika menjawab dengan metode STAR, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan dan diterapkan:
Tips yang pertama adalah mencari tahu dulu apa kompetensi yang akan dinilai dalam wawancara LPDP. Secara garis besar kompetensi yang dinilai mencakup:
Setelah mengetahui kompetensi yang dinilai, Anda bisa menyiapkan jawaban dengan metode STAR yang juga masih berkaitan dengan salah satu dan beberapa kompetensi tersebut. Hal ini bisa memperbesar peluang lolos seleksi wawancara.
Tips yang kedua adalah mempelajari dan memahami apa itu metode STAR interview. Selanjutnya, mempelajari contoh pertanyaan dan jawaban yang disusun dengan metode ini.
Baru kemudian menyiapkan jawaban buatan sendiri untuk pertanyaan umum sehingga punya persiapan dan bisa menjadi momentum melatih kemampuan menerapkan metode STAR ketika menjawab pertanyaan wawancara.
Seleksi wawancara dalam LPDP dan program beasiswa lain bukan jenis seleksi yang bisa dipelajari. Sebab sifatnya bukan teori. Menghadapi wawancara juga perlu kesiapan fisik dan mental.
Sehingga bisa menjelaskan jawaban di kepala menjadi jawaban yang bisa dipahami oleh tim penilai atau penguji. Oleh sebab itu, perlu memperbanyak latihan atau simulasi wawancara. Sehingga memiliki kesiapan mental menerima pertanyaan tak terduga dan berlatih menjawab dengan baik, yakni tepat, runtut, dan jelas.
Tips berikutnya adalah menjawab dengan teknik deduktif. Artinya, poin utama yang menjadi jawaban utama perlu disebutkan di awal. Selanjutnya adalah pelengkap. Seperti menjelaskan pengalaman terdahulu yang dialami yang relevan dengan jawaban utama yang sudah disampaikan.
Seperti yang sudah dijelaskan, seleksi wawancara LPDP memberi batasan durasi dalam menjawab. Jadi, sangat penting untuk menjelaskan dengan singkat, padat, tapi jelas.
Tips berikutnya adalah ketika memberi jawaban yang perlu menjelaskan rencana jangka panjang dan jangka pendek. Pada rencana jangka pendek, perlu memberi penjelasan yang tajam, spesifik, dan konkrit. Sementara untuk rencana jangka panjang, berikan jawaban yang menunjukan Anda ambisius. Berikut contohnya:
Pertanyaan: “Apa rencana jangka panjang Anda setelah menyelesaikan studi?”
Contoh rencana jangka pendek yang spesifik, tajam, dan konkrit:
“Setelah menyelesaikan studi, rencana jangka pendek saya adalah segera kembali ke Indonesia dan bekerja di bidang [sebutkan bidang spesifik Anda], sesuai dengan keahlian yang saya peroleh selama studi. Saya ingin bergabung dengan [sebutkan institusi/perusahaan/organisasi] untuk menerapkan ilmu saya dalam [sebutkan proyek atau inisiatif tertentu].”
Contoh rencana jangka panjang yang ambisius:
“”Dalam jangka panjang, saya ingin menjadi katalis perubahan di bidang [sebutkan bidang spesifik Anda] di Indonesia. Setelah mengembangkan pengalaman profesional dan membangun jejaring dengan berbagai pemangku kepentingan, saya berencana untuk mendirikan [misalnya: pusat riset, startup berbasis teknologi, organisasi sosial, atau kebijakan publik] yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.”
Tips berikutnya adalah memperhatikan artikulasi. Dalam kegiatan komunikasi, termasuk wawancara, artikulasi adalah adalah cara seseorang mengucapkan kata-kata dengan jelas dan tepat, sehingga mudah dipahami oleh pendengar. Jadi, setiap kali menjawab pastikan suara sudah jelas dan bahkan lantang.
Tips selanjutya adalah mengatur tempo bicara saat memberi jawaban dan memberi penjelasan penunjang. Pastikan tidak terlalu cepat, agar pemberi pertanyaan bisa mencerna jawaban yang Anda berikan.
Kemudian, jangan pula terlalu lambat karena ada kemungkinan jawaban tidak fokus alias melebar kemana-mana. Selain itu, ada kemungkinan jawaban tersebut akan dipotong oleh tim penilai. Jadi, pastikan tempo bicara sudah tepat dan banyak berlatih sebelum wawancara.
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman pribadi berkaitan dengan topik metode STAR interview. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi penting dari artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Mencari informasi terkait regulasi AI untuk penelitian ilmiah tentu penting. Sebab dalam kegiatan penelitian tentu…
Sudahkah mulai mengecek atau mencari tahu tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah? Termasuk juga prediksi…
Salah satu strategi meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menghindari kesalahan dalam menulis proposal usulan. Tahap…
Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi…
Meraih hibah penelitian bisa dimulai dengan mencari dan mempelajari contoh proposal hibah penelitian. Yakni proposal…
Sejalan dengan pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi pada Oktober 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,…