Dalam hitungan hari bulan Ramadhan akan disambut umat muslim di Indonesia dan dunia, bagi dosen sudahkah menentukan metode pengajaran yang cocok saat puasa? Menentukan metode pengajaran yang cocok tentu sangat penting.
Sebab di bulan Ramadhan, mayoritas mahasiswa dan dosen sendiri yang muslim tentu menjalankan ibadah puasa. Kegiatan pembelajaran kemudian disesuaikan misalnya dengan mengurangi jam dibanding hari biasa.
Supaya kegiatan belajar mengajar lancar dan juga materi bisa diserap sepenuhnya dengan baik oleh mahasiswa. Para dosen perlu menyiapkan metode pengajaran yang benar-benar sesuai. Berikut beberapa rekomendasinya.
Sebelum mengetahui apa saja rekomendasi metode pengajaran yang cocok saat puasa. Maka perlu memahami dulu kriteria metode pengajaran yang sekiranya sangat sesuai diterapkan di bulan puasa tersebut.
Bulan puasa dimana para dosen dan mahasiswa yang merupakan umat muslim menjalankan ibadah puasa. Selama puasa tentunya tidak bisa makan maupun minum sampai jam berbuka tiba.
Tidak bisa minum dan makan tentu meningkatkan kemungkinan konsentrasi menjadi kurang optimal. Pada pagi hari tenaga dan konsentrasi mungkin masih sangat baik, namun semakin siang maka semakin menurun.
Memahami hal ini, maka dosen yang juga berperan sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran perlu memberikan suntikan semangat. Kunci pertama adalah dosen bisa tetap menjaga semangatnya dalam mengajar.
Baik ketika jadwalnya masuk di jam pagi, siang, maupun sore jika kampus menetapkan perkuliahan sampai sore. Semangat bisa dijaga dengan menyadari perannya untuk mentransfer semangat tersebut kepada mahasiswa.
Selain itu, dosen juga butuh semangat atau selalu energik untuk bisa menyampaikan materi dengan baik. Baik saat mengajar online maupun offline, karena oleh Kemendikbud kegiatan pembelajaran di pendidikan tinggi masih dibuat blended untuk menyesuaikan kebijakan PPKM selama bulan Ramadhan.
Metode pengajaran jenisnya sangat banyak, mulai dari metode klasik yang sudah ada dan diterapkan sejak dulu kala. Sampai kepada metode pengajaran baru yang kemudian ditambahkan sentuhan teknologi dan kreativitas di dalamnya.
Dosen selaku tenaga pendidik tentunya memiliki kewajiban dan kebutuhan untuk memahami seluruh metode pengajaran yang ada. Sehingga bisa menerapkan beberapa diantaranya di kelas untuk disesuaikan dengan materi dan karakter mahasiswa.
Memasuki bulan puasa, dosen membutuhkan metode pengajaran yang cocok saat puasa agar hasil pembelajaran tetap maksimal. Sesuai penjelasan sebelumnya, tentu perlu selektif memilih metode pengajaran agar bisa memunculkan suasana yang seru di kelas.
Berikut beberapa rekomendasi dan pilihan metode pengajaran yang dinilai tepat untuk diterapkan selama bulan puasa:
Pilihan metode pengajaran pertama yang cocok diterapkan selama bulan puasa adalah metode ceramah plus. Metode ini merupakan gabungan dari beberapa metode, mulai dari metode ceramah dimana dosen menjelaskan materi di kelas.
Kemudian dikombinasikan dengan metode lain yang sekiranya sesuai dengan karakter materi dan mahasiswa. Seperti menambahkan metode diskusi secara berkelompok, metode tugas proyek di akhir perkuliahan, dan lain sebagainya.
Metode ini dianggap cocok diterapkan di bulan Ramadhan karena efektif meningkatkan semangat dan antusias mahasiswa. Apalagi jika dosen saat menyampaikan materi bisa menampilkan sikap yang energik. Maka hasilnya bisa optimal.
Pilihan kedua adalah metode diskusi yang sesuai dengan namanya di metode ini dosen bisa mengajak seluruh mahasiswa untuk berdiskusi terkait materi yang disampaikan di kelas.
Dosen bisa langsung mengajak seluruh mahasiswa berdiskusi materi demi materi dan bab demi bab. Bisa juga dengan membangun kelompok dimana satu kelompok terdiri dari beberapa mahasiswa, jumlahnya disesuaikan jumlah mahasiswa.
Setiap kelompok kemudian menjelaskan atau mempresentasikan materi yang diberikan kepada mereka. Kemudian disediakan sesi tanya jawab. Hal ini membuat seluruh mahasiswa mendengarkan proses presentasi.
Sekaligus merangsang mereka untuk bertanya. Dosen bisa tahu bagian mana yang kurang dipahami mahasiswa dan penjelasan kelompok di depan kurang maksimal. Maka bisa dibantu untuk menjelaskan lebih detail dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Metode berikutnya adalah metode demonstrasi yakni metode yang mengajak mahasiswa untuk memperagakan materi perkuliahan yang sedang dibahas ke hadapan dosen dan mahasiswa lain.
Metode ini cocok untuk materi yang sifatnya bisa diperagakan, bisa diterapkan secara langsung, bisa menghasilkan suatu produk dengan fisik maupun digital, dan sejenisnya.
Sehingga kelas semakin seru karena mahasiswa tertantang untuk kreatif dalam memperagakan apa yang sudah dipelajari. Sekaligus bisa aktif berkomentar terhadap apa yang diperagakan teman di kelas.
Metode pengajaran yang cocok saat puasa berikutnya adalah metode tugas proyek. Metode tugas proyek secara sederhana adalah metode pengajaran yang memberi tugas proyek kepada mahasiswa.
Adapun tugas proyek ini adalah tugas yang pada akhirnya menuntut mahasiswa untuk membuat suatu produk. Produk ini bisa dalam bentuk program yang bisa dijalankan, makanan yang bisa dikonsumsi dan bernilai ekonomi (bisa dijual), dan seterusnya sesuai mata kuliah yang diajarkan.
Metode ini tepat diterapkan di bulan Ramadhan, karena sejauh ini perkuliahan tidak berlangsung sebulan penuh. Libur lebaran dimulai sejak 29 April 2022 – 7 Mei 2022. Selain itu, di awal bulan puasa juga ada libur lumayan panjang.
Mahasiswa tentu memiliki waktu luang lebih dan bisa diisi dengan mengerjakan tugas proyek tersebut. Dosen bisa membantu mahasiswa mengisi waktu luangnya dengan kegiatan bermanfaat dan mereka bisa terus produktif sekaligus paham materi perkuliahan.
Terakhir adalah metode jigsaw yang juga menjadi metode pengajaran yang cocok saat puasa. Metode jigsaw sendiri adalah metode belajar dalam bentuk per kelompok kemudian disatukan menjadi satu kelas.
Maksudnya, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang fokus mempelajari satu materi perkuliahan. Kemudian disatukan dengan kelompok lain yang mempelajari materi lainnya.
Hasil penyatuan ini dilakukan dengan proses diskusi dan presentasi sehingga seluruh materi bisa dipahami oleh seluruh mahasiswa di kelas. Metode ini tepat agar kuliah di tengah ibadah puasa tidak hanya sekedar mendengarkan dosen bercerita.
Apapun metode pengajaran yang dipilih, pastikan juga menerapkannya dengan cara yang tepat. Beberapa kiat berikut ini bisa dicoba agar kelas selalu seru dan menyenangkan:
Bijak dan cermat dalam memilih metode pengajaran yang cocok saat puasa membantu dosen menciptakan pembelajaran yang menarik. Sehingga kelas selalu aktif dan absensi juga terbilang sedikit bahkan kelas selalu penuh. Jadi, silahkan menerapkan beberapa pilihan di atas.
Artikel Terkait:
Rekomendasi Metode Pembelajaran di Tengah Pandemi
Kuliah Daring, Metode yang Diterapkan Perguruan Tinggi Selama Wabah COVID 19
Unsoed Resmikan Metode Pembelajaran dalam Jaringan
Tujuh Metode Pembelajaran untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…