Metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD. Jika sedang menulis artikel ilmiah atau jurnal maka akan dekat dengan pembahasan metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD. Metode ini tentu sangat dekat di telinga, karena memang mempengaruhi aturan dalam struktur penulisan artikel ilmiah atau jurnal ilmiah.
Supaya penulisan artikel ilmiah ini sesuai standar, maka bisa memahami dulu apa itu metode IMRAD.
IMRAD sendiri merupakan kependekan dari Introduction, Method, Result, and Discussion.
Sehingga metode IMRAD merupakan salah satu struktur penulisan yang digunakan oleh banyak penulis artikel ilmiah sebab struktur ini banyak digunakan oleh jurnal ilmiah bereputasi.
Sehingga model penulisan IMRAD menjadi salah satu syarat untuk bisa membuat jurnal internasional yang disusun bisa masuk ke database jurnal bereputasi.
Baca Juga: Cara Cek Plagiarisme untuk Jurnal dan Skripsi Secara Online
Berikut adalah bagian-bagian dalam struktur penulisan memakai metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD secara umum:
Bab awal di dalam metode penulisan IMRAD adalah pendahuluan, yang biasanya masuk di bab I dari artikel ilmiah jenis apapun. Baik itu untuk makalah, artikel ilmiah, jurnal, skripsi, tesis, dan lain sebagainya.
Dalam bab pendahuluan ini nantinya akan terdapat tiga poin utama. Yakni dimulai dari latar belakang masalah, disusul rumusan masalah, dan baru kemudian disampaikan mengenai tujuan penelitian. Bagian inti dari pendahuluan pada dasarnya adalah latar belakang penelitian, keunikan dari penelitian, tinjauan pustaka, dan juga keaslian penelitian (research gap).
Bagian selanjutnya dari metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD adalah metode penelitian. Sesuai dengan namanya, pada bagian ini akan dijelaskan secara mendetail mengenai metode penelitian yang akan digunakan. Yakni meliputi subjek penelitian, variabel penelitian, teknik pengolahan data, dan juga menjelaskan mengenai instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelitian.
Tidak terlupa pula, pada bagian ini penulis perlu menyampaikan mengenai bagaimana proses analisa atau teknik analisis data yang digunakan. Data disini tentu saja dimaksudkan untuk menyebut data hasil penelitian, yang kemudian dianalisis oleh penulis.
Setelah selesai menyusun metode penelitian, maka beralih ke bagian selanjutnya yakni hasil penelitian. Sesuai dengan namanya, pada bagian ini penulis akan memaparkan hasil penelitian sesuai data yang didapatkan di lapangan. Hasil penelitian sendiri bisa disajikan dengan metode lebih mudah yakni dengan menggunakan atau menambahkan tabel, grafik, maupun gambar.
Penyampaian bagian hasil penelitian secara umum diawali dengan narasi terlebih dahulu. Baru kemudian penulis akan memaparkan hasil penelitian dalam bentuk tabel maupun grafik tadi.
Baca Juga: 10 Situs Jurnal Pendidikan Indonesia Gratis Bereputasi
Setelah hasil penelitian selesai disusun, maka berlanjut ke bab atau bagian selanjutnya yakni pembahasan. Secara umum pembahasan ini masih masuk dalam bab yang sama dengan bab hasil penelitian, yakni bab II. Pembahasan akan memaparkan hasil penelitian di bagian sebelumnya untuk diketahui apakah memang sesuai dengan hipotesis penulis.
Pada bagian ini penulis akan cenderung menyampaikan argumentasinya sehingga hasil penelitian sesuai dengan hipotesis. Namun, bukan berarti semua penelitian harus sesuai hipotesis. Hasil pembahasan tentu disesuaikan dengan hasil penelitian yang real di lapangan. Selain itu ditambahkan pula mengenai kajian teori penelitian yang sekiranya memang relevan, memaparkan hasil penelitian orang lain atau dari peneliti sebelumnya sebagai pembanding, dan juga mencantumkan pendapat orang lain namun dengan memakai bahasa sendiri.
Bagian akhir di dalam metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD adalah bab penutup yang berisi kesimpulan. Kesimpulan diketahui merupakan turunan langsung dan logis dari hasil penelitian.
Sesuai dengan namanya, bagian kesimpulan ini akan menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan. Sekaligus memaparkan apakah hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis, dan apakah memang menjadi jawaban atas rumusan masalah yang disusun di bab awal.
Idealnya, kesimpulan mampu menjawab pertanyaan yang dicantumkan di rumusan masalah. Sehingga kemudian akan sesuai juga dengan tujuan dari penelitian yang dilakukan tersebut.
Dalam metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD selain menyusun artikel atau jurnal yang strukturnya berisi bagian-bagian yang dipaparkan di atas. Setiap isi dari semua bagian struktur artikel ilmiah tersebut juga wajib memenuhi beberapa komponen penting berikut ini:
Baca Juga: Ciri-Ciri Jurnal Predator yang Wajib Dipahami
Komponen pertama adalah kejelasan yang dikenal juga dengan istilah clarity. Artinya, tulisan di dalam artikel ilmiah harus jelas yang kemudian mudah untuk dipahami, mudah untuk dibaca, dan tidak menyebabkan multitafsir. Sehingga pembaca yang membaca informasi dan pemaparan di dalam artikel ilmiah tersebut bisa langsung memahami isinya.
Tanpa ada kemungkinan merasa menerima data yang samar, kabur, dan menyampaikan hasil penelitian secara abu-abu atau tidak tegas. Komponen kejelasan dalam penulisan artikel ilmiah akan bisa dipastikan dengan adanya indikasi berikut ini:
Komponen berikutnya dalam metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD adalah ketepatan atau accuracy. Yakni hasil penelitian yang disampaikan dan dipaparkan dalam artikel ilmiah harus disampaikan dengan akurat.
Sehingga tepat disini tidak hanya mengenai ketepatan dalam mengumpulkan data dan proses analisisnya agar sesuai dengan karakter artikel ilmiah. Namun juga penulis mampu menyajikannya dengan baik di dalam artikel ilmiah. Oleh sebab itu penulis artikel ilmiah wajib menulis karya tulis ini dengan cermat dan teliti, terutama menyampaikan hasil penelitian dan memilih rujukan atau referensi.
Komponen terakhir dalam metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD adalah keringkasan atau brevity. Meskipun artikel ilmiah terdiri atas beberapa bagian atau bab, namun masing-masing disampaikan secara tegas, pendek, dan lugas sekaligus tajam. Sehingga tidak ada istilah ditemukan kalimat yang terlalu panjang dan bertele-tele.
Sebab artikel ilmiah tidak seperti buku yang harus mengejar jumlah halaman minimal. Melainkan disesuaikan dengan pembahasan artikel dan jurnal ilmiah tersebut, jika memang banyak yang dibahas maka hasilnya akan lebih banyak. Begitu pula sebaliknya, sehingga tidak perlu heran jika menemukan jurnal yang hanya terdiri dari dua atau mungkin tiga halaman saja.
Baca Juga: Update Jurnal Predator 2021, Wajib Hati-Hati Ya!
Memahami dengan baik bagaimana struktur metode artikel jurnal IMRAD – Non IMRAD akan membantu menulis dengan baik dan benar. Kepatuhan terhadap standar penulisan ini penting, karena salah satu ciri khas dari karya tulis ilmiah adalah strukturnya yang jelas.
Berbeda dengan karya tulis non ilmiah yang umumnya tidak terikat dengan struktur penulisan. Penulis leluasa mengekspresikan apa yang ingin ditulis dan disampaikan dalam karyanya. Bahkan tidak menjadi masalah ketika pembahasan ini melompat-lompat dari bab satu langsung ke bab lima. Namun tidak demikian dengan karya tulis non ilmiah, sebab isinya memang harus sesuai dengan hasil penelitian dan ada data pendukung.
Struktur penulisan yang jelas membantu penulis menyampaikan isi artikel dengan jelas dan memudahkan pembaca untuk membaca maksud dan informasi di dalamnya.
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…