Opini

Menyusun Kompilasi Karya Ilmiah Hasil Tugas Mahasiswa

Proses perkuliahan yang terdapat di perguruan tinggi tidak selamanya dilaksanakan di dalam kelas semata, tetapi juga dilakukan di luar kelas. Dengan kata lain, proses transfer ilmu pengetahuan tidak semata-mata dilakukan di dalam kelas, tetapi di tempat lain.

Selain itu, mahasiswa justru lebih bisa berkembang ketika mereka diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap fenomena alam ataupun sosial yang terjadi di luar kelas. Aktivitas tersebut tentu mendorong mahasiswa tidak hanya paham terhadap teori-teori yang disampaikan di kelas, tetapi juga wujud nyata dari teori tersebut.

Khusus untuk mereka yang mengambil studi tentang ilmu-ilmu sosial, banyak fenomena yang bisa diamati sebagai sebuah studi untuk memperkaya pengetahuan. Banyaknya fenomena sosial yang cenderung berubah-ubah tentu menjadi lahan yang cukup baik untuk mengembangkan penelitian.

Dengan demikian, dosen sebagai tenaga pengajar setidaknya dapat memanfaatkan kondisi tersebut dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk turun lapangan.

Untuk menghasilkan mahasiswa atau intelektual muda yang peka terhadap fenomena sosial, maka sudah selayaknyalah mereka diberikan kesempatan untuk melakukan penelitian langsung di lapangan.

Tidak sedikit dosen yang sudah selalu memberikan tugas lapangan kepada mahasiswa sebagai tugas akhir dari sebuah mata kuliah. Dengan kata lain, setiap mata kuliah yang diikuti mahasiswa setidaknya dapat menghasilkan satu penelitian menarik dari perseorangan ataupun kelompok.

Hal tersebut dilakukan sebagai refleksi terhadap teori-teori yang sebelumnya telah dipelajari di dalam kelas. Aktivitas tersebut secara tidak langsung juga melatih mahasiswa sebagai peneliti muda, termasuk mengasah tingkat kekritisan mereka terhadap sebuah fenomena, baik alam ataupun sosial. Metode ini pada dasarnya sudah sering dilakukan oleh dosen di berbagai perguruan tinggi.

Adapun hasil penelitian dari mahasiswa tersebut nantinya bisa dipresentasikan di dalam kelas dalam forum kelompok. Hal tersebut menjadi penting untuk menambah pengetahuan mahasiswa lainnya terhadap sebuah fenomena alam ataupun sosial yang terjadi di luar kelas.

Selain itu, forum presentasi tersebut juga bisa digunakan sebagai wadah untuk saling mengritisi demi menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas. Selanjutnya, dari forum tersebut diharapkan dapat muncul sebuah karya ilmiah baru dari masing-masing kelompok yang merupakan hasil revisi.

Karya ilmiah tersebut nantinya juga bisa digunakan oleh dosen sebagai bahan penilaian terhadap aktivitas akademik mahasiswa. Hal yang lebih jauh dari kegiatan tersebut adalah dibuatnya kompilasi karya ilmiah yang memuat hasil penelitian dari mahasiswa tersebut. Kompilasi karya ilmiah tersebut bisa dibentuk oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan sebagai hasil dokumentasi mata kuliah tersebut.

Kompilasi yang dimaksud bisa dibentuk dalam bentuk buku ataupun dokumentasi lainnya dalam bentuk e-file­. Setidaknya ada beberapa manfaat yang bisa diambil apabila metode ini bisa diterapkan oleh dosen ke dalam mata kuliah yang diampunya.

Pertama, kompilasi karya ilmiah tersebut bisa digunakan dosen sebagai bahan mata kuliah selanjutnya. Dengan kata lain, hasil penelitian sebelumnya bisa digunakan oleh mahasiswa baru terhadap mata kuliah yang sama sebagai inspirasi penelitian selanjutnya.

Kedua, kompilasi karya ilmiah tersebut bisa dijadikan dokumentasi hasil riset demi pengembangan ilmu pengetahuan tertentu. Hasil karya ilmiah mahasiswa tersebut setidaknya dapat menjadi inspirasi bagi dosen untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap fenomena alam ataupun sosial yang sebelumnya telah diteliti oleh mahasiswa.

Baca juga: Sertifikasi Dosen Indonesia Masih Berjalan Lamban?

Ketiga, karya ilmiah mahasiswa tersebut juga bisa dijadikan rujukan atau referensi penelitian lain yang dinilai relevan. Hal tersebut tentu akan membantu mahasiswa, intelektual, ataupun akademisi lain untuk menemukan rujukan yang relevan terkait dengan bahan penelitian yang sama.

Dengan demikian, karya ilmiah tersebut tidak hanya berhenti sebagai tugas yang dilupakan begitu saja. Karya ilmiah tersebut juga bisa digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.

Bastian Widyatama

Recent Posts

3 Karakter Dosen untuk Pengembangan Indikator Kinerja Dosen

Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…

1 day ago

Pendaftaran Doha Institute Scholarship Jenjang S3 Tahun 2025 Dibuka!

Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…

1 day ago

Royal Thai Government Scholarship 2025 untuk Jenjang S2 dan S3

Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…

1 day ago

Program IASP 2025 untuk Dosen Kuliah S3 Gratis di Austria Resmi Dibuka!

Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…

6 days ago

Indikator Kinerja Dosen Sesuai Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…

6 days ago

Standar Minimum Pelaksanaan Hibah Penelitian dalam Indikator Kinerja Dosen

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…

6 days ago