Informasi

Menyusun Bahan Ajar bagi Tenaga Pendidik


Menyusun bahan ajar. Dalam sistem pembelajaran kehadiran bahan ajar sangat penting, sama pentingnya dengan kehadiran pengajar dan siswa maupun mahasiswa yang diajar. Biasanya dosen maupun tenaga pengajar akan menyusun materi untuk diajarkan besok. 

Namun bisa pula dipersiapkan sepekan atau lebih jauh lagi sebelum hari H kegiatan belajar mengajar dilakukan. Penyusunannya dilakukan oleh dosen dengan memakai teknik atau metode tertentu sesuai kebutuhan dan kondisi. Berikut informasi detailnya. 

Baca juga : Memahami Pentingnya Cek Plagiarisme Dalam Penyusunan Karya Ilmiah

Sekilas Tentang Bahan Ajar

Agar lebih mudah dalam menyusun bahan ajar maka bisa memahami dulu pengertiannya seperti apa. Secara umum bahan atau materi ajar ini merupakan materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang nantinya digunakan oleh dosen atau guru dan mahasiswa atau siswa dalam kegiatan belajar. (Pannen, 1995). 

Suatu bahan ajar bisa dikatakan unik dan spesifik, unik disini adalah karena hanya bisa digunakan oleh orang-orang tertentu. Sekaligus dalam proses pembelajaran materi tertentu, baik dalam kegiatan belajar secara virtual maupun tatap muka langsung. 

Dikatakan spesifik, karena cara penyusunan dan termasuk penyampaiannya disesuaikan dengan mahasiswa atau siswa. Sehingga isi materi di dalamnya bisa dipahami dengan baik dan mencapai tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 

Tujuan Penyusunan Bahan Ajar

Penyusunan dari bahan ajar juga memiliki sejumlah tujuan, beberapa diantaranya adalah: 

  • Menyiapkan dan memiliki materi yang tepat untuk disampaikan di kelas kepada siswa dan mahasiswa yang menjadi target dari penyusunannya.
  • Penyusunan materi dilakukan untuk menyesuaikan dengan kurikulum maupun kebutuhan dari mahasiswa dan siswa di sebuah lembaga pendidikan.
  • Menyediakan media atau sumber pembelajaran bagi siswa maupun mahasiswa selain dari sumber yang sudah ada, baik dari buku di perpustakaan maupun materi pembelajaran yang disajikan secara online.
  • Memudahkan mahasiswa maupun siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh dosen atau guru, sebab penyusunan bahan ajar biasanya dibuat sistematis dan menggunakan bahasa yang sudah disesuaikan dengan karakter audiens-nya.

Kiat Menentukan Bahan Ajar

Menentukan maupun menyusun bahan ajar memang perlu dikuasai dengan baik oleh tenaga pendidik, seperti dosen dan guru. Sebelumnya perlu menentukan dulu materi dan sumber dari penyusunannya, berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan: 

1. Menganalisis Faktor pada Kompetensi

Kiat pertama dalam menyusun bahan ajar adalah melakukan analisis terhadap sejumlah faktor yang mempengaruhi kompetensi dasar maupun standar kompetensi. Sehingga bisa mengidentifikasi maupun menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi pencapaian kompetensi dasar. 

Misalnya saja menganalisis faktor kognitif, psikomotor, maupun afektif. Analisis ini akan membantu menentukan penyusunan materi sebaiknya seperti apa. Agar bisa lebih mudah dipahami dan penyampaiannya oleh tenaga pendidik juga tanpa masalah berarti. 

2. Menentukan Jenis Bahan Ajar yang Cocok

Setelah menentukan kompetensi dasar mana saja yang perlu diraih dan mana saja yang perlu dijadikan prioritas. Maka kiat selanjutnya adalah menentukan jenis bahan ajar yang sekiranya paling cocok untuk digunakan. 

Penentuan bahan akan memudahkan tenaga pendidik dalam menentukan sumber dan bagaimana proses penyusunannya. Selain itu bisa meningkatkan efektivitas dari kegiatan pembelajaran, karena materi yang disusun sudah disesuaikan dengan kompetensi yang ingin diraih. 

3. Menentukan Referensi

Kiat selanjutnya adalah menentukan referensi dari penyusunan bahan ajar yang diperlukan dalam kegiatan mengajar di kelas. Jenis atau sumber referensi ini cukup beragam. Dosen maupun guru bisa mengambil referensi dari video, internet, jurnal, koran, buku, dan mungkin dari majalah dan media cetak jenis lainnya. 

Referensi yang digunakan sebaiknya yang memang terbilang valid atau terpercaya. Sehingga tidak asal dalam menyusun bahan ajar, karena jika sumbernya sendiri tidak valid maka akan demikian juga pada materi yang disusun. 

bahan ajar yang disusun juga sebaiknya terus dikembangkan, apalagi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terus terjadi. Bahkan bentuk kurikulum pun biasanya akan berubah seiring berjalannya waktu, agar bisa menyajikan materi pembelajaran yang relevan. 

Penting sekali untuk disiplin atau rutin menyusun bahan ini agar berbagai tujuan di atas bisa tercapai. Sekaligus memastikan ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa dan siswa bisa optimal sekaligus sudah sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga ilmu tersebut bermanfaat untuk jangka panjang. 

Contoh Bajan Ajar

Berikut adalah contoh bahan ajar yang bisa dijadikan referensi:

1. Contoh Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk SD

JUDUL: MATERI AJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD SEMESTER 2 

PENYUSUN: 

MISRIATI 

NIM: 1305xxxxxx

KELAS PGSD-REG-13B

MATERI AJAR

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia: 

Kelas: V / 2

  1. Standar Kompetensi

Membaca. 

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. 

  1. Kompetensi Dasar

Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks (buku petunjuk, telepon, daftar acara, daftar perjalanan, dan lain-lain). 

  1. Indikator
  1. Menemukan informasi tentang jadwal perjalanan, nomor penting, dan juga siaran televisi.
  2. Menjawab pertanyaan tentang informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan juga siaran televisi.
  3. Menjelaskan mengenai jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi dalam bentuk kalimat atau tulisan.
  1. Tujuan Pembelajaran
  1. Siswa bisa menemukan jadwal perjalanan, nomor penting, dan juga siaran di televisi.
  2. Siswa dapat menjawab pertanyaan mengenai jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran di televisi.
  3. Siswa memiliki kemampuan baik untuk menjelaskan jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran di televisi dalam bentuk kalimat.
  1. Materi
  1. Pertemuan ke-1

Mengetahui Jadwal Perjalanan 

Siswa diarahkan untuk membaca secara memindai, yaitu membaca dengan cepat, teliti/cermat tanpa membaca bacaan lain. Kegiatan membaca secara memindai bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung dari suatu masalah yang dicari. 

Kegiatan membaca secara memindai bisa dilakukan dengan mencari daftar perjalanan, nomor penting, dan jadwal acara di televisi. Mencari nomor penting bisa dilakukan dengan membaca buku telepon. 

Misalnya saja ada saudara yang berencana pulang ke Surabaya besok, kemudian dirinya bertanya kepadamu bisa naik kereta apa saja. Supaya bisa sampai di Surabaya tidak kepagian ataupun kemalaman. 

Mendapatkan informasi mengenai jadwal kereta api perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan saudaramu tersebut.

  1. Pertemuan ke-2

Menemukan Nomor Telepon Penting 

Pada Minggu malam, rumah tetangga mengalami kebakaran hebat dan butuh bantuan petugas pemadam kebakaran. Kamu diminta untuk membantu tetangga tersebut menghubungi petugas. 

Kamu dan keluarga tinggal di kota Bandung, sehingga untuk bisa membantu tetangga mendapatkan bantuan dari petugas pemadam kebakaran. Perlu mencari nomor telepon penting dari pemadam kebakaran di kota Bandung tersebut. 

Bisakah kamu menemukan atau mendapatkan nomor petugas pemadam kebakaran di buku telepon penting? 

Berikut adalah contoh buku telepon: 

  1. Pertemuan ke-3

Mencari Acara Televisi 

Acara apa di televisi yang selama ini menjadi acara favorit atau kesukaanmu? Dijamin kamu punya, karena televisi adalah sumber hiburan di rumah. Kamu tentu tahu kapan acara kesukanan tersebut disiarkan di televisi bukan? Sebab dijamin sudah hafal. 

Namun, kamu juga harus tahu bahwa jadwal acara di televisi bisa diketahui di surat kabar. Selain menemukan informasi mengenai jadwal acara televisi, surat kabar juga memberikan informasi penting lainnya. 

Membaca informasi jadwal acara di surat kabar dilakukan secara memindai. Yakni membaca cepat namun juga tepat untuk mendapatkan informasi penting yang dibutuhkan. Belajar membaca memindai dari daftar acara televisi di surat kabar adalah cara terbaik. 

Berikut adalah contoh dari jadwal acara televisi yang dimuat di surat kabar: 

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia 

Kelas / Semester: V / 2 

Pertemuan ke: 1

  1. Standar Kompetensi

Membaca. 

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. 

  1. Kompetensi Dasar

Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks (buku petunjuk, telepon, daftar acara, daftar perjalanan, dan lain-lain). 

  1. Indikator
  1. Menemukan informasi tentang jadwal perjalanan, nomor penting, dan juga siaran televisi.
  2. Menjawab pertanyaan tentang informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan juga siaran televisi.
  3. Menjelaskan mengenai jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi dalam bentuk kalimat atau tulisan.
  1. Tujuan Pembelajaran
  1. Siswa bisa menemukan jadwal perjalanan, nomor penting, dan juga siaran di televisi.
  2. Siswa dapat menjawab pertanyaan mengenai jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran di televisi.
  3. Siswa memiliki kemampuan baik untuk menjelaskan jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran di televisi dalam bentuk kalimat.
  1. Petunjuk Kerja Siswa
  2. Membaca jadwal penerbangan berikut dengan cermat.
  1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
  1. Berapa kali jadwal penerbangan pesawat Garuda dari Solo ke Jakarta?
  2. Pada pukul berapa pesawat Adam Air berangkat ke Jakarta?
  3. Jenis pesawat terbang apa yang berangkat dari Adi Sumarmo pada pukul 11.10?
  4. Jenis pesawat terbang yang berangkat ke Singapura pada pukul berapa berangkat untuk terbang?
  5. Kapan pesawat Lion Air tiba di bandara Adi Sumarmo?
  6. Kapa pesawat Lion Air berangkat lagi ke Jakarta?
  1. Setelah menjawab pertanyaan, coba jelaskan beberapa informasi yang didapat setelah membaca jadwal penerbangan pesawat tersebut (kerjakan dalam buku tugas).

2. Contoh Bahan Ajar PAUD

Kelompok Usia: A (4-5 tahun) 

Semester / Minggu: 1 / 5

Tema / Sub Tema: Binatang / Binatang Bersayap. 

Materi 

  1. Pengertian Kupu-Kupu

Kupu-kupu merupakan hewan jenis serangga yang termasuk ke dalam ordo Lepidoptera. Meskipun termasuk ke dalam jenis serangga, namun kupu-kupu bukanlah serangga yang berbahaya. Kupu-kupu identik dengan keindahan saat dipandang mata dan menjadi simbol keindahan dan kecantikan. 

Kupu-kupu termasuk ke dalam hewan diurnal yakni hidup atau beraktivitas di siang hari. Berbeda dengan ngengat yang merupakan hewan nokturnal atau yang terjaga di malam hari. Kupu-kupu memiliki jumlah spesies yang sangat banyak, mencapai 600 spesies. 

  1. Siklus Hidup Kupu-Kupu

Metamorfosis merupakan proses pertumbuhan pada hewan dengan melibatkan perubahan pada struktur fisik sejak menetas hingga tumbuh menjadi dewasa. Metamorfosis yang dialami kupu-kupu termasuk ke dalam kategori metamorfosis sempurna. 

Siklus hidupnya dimulai dari telur, setelah menetas kemudian menjadi ulat, membungkus diri ke dalam kepompong, dan berubah menjadi kupu-kupu. Berikut adalah detail gambar mengenai siklus hidup kupu-kupu. 

  1. Bagian Tubuh Kupu-Kupu

Adapun bagian tubuh dari kupu-kupu adalah sebagai berikut: 

  1. Bagian kepala (caput): Kepala kupu-kupu tersusun atas beberapa segmen yang menyatu dan terdapat mulut tipe penghisap. Mulut tipe ini berfungsi untuk menghisap madu. Terdapat juga mata majemuk atau mata faset dan sepasang antena.
  2. Bagian dada (thorax): Dada kupu-kupu tersusun atas tiga segmen yang terdapat enam buah kaki dan empat buah sayap.
  3. Bagian perut (abdomen): Perut kupu-kupu tersusun atas 10 segmen yang berisi alat pencernaan, alat ekskresi, dan alat reproduksi.
  1. Makanan Kupu-Kupu

Makanan dari kupu-kupu adalah nektar atau sari pada bunga. Tidak hanya itu, beberapa jenis kupu-kupu juga menyukai cairan yang berasal dari buah yang telah membusuk, buah yang jatuh ke tanah, dan sebagainya. 

Sehingga banyak tidaknya ketersediaan makanan di suatu tempat akan mempengaruhi jumlah kupu-kupu di daerah tersebut. Daerah yang memiliki banyak bunga akan mengundang kupu-kupu untuk datang. Begitu juga dengan daerah yang memiliki banyak pohon buah. 

  1. Tugas

Tugas siswa adalah membuat kertas untuk dilipat menjadi bentuk kupu-kupu. Guru akan membagikan video mengenai cara melipat kertas agar berbentuk kupu-kupu. Dibantu orang tua murid untuk menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan. Lalu mengikuti arahan dari video tadi. 

Itulah contoh menusun bahan ajar. Buat Anda yang butuh buku panduan menulis buku ajar, bisa download di sini.

Sedang menulis Buku Ajar buat naik jenjang karir tapi tidak yakin format dan aturan isinya? Ebook ini bisa jadi panduan
MASIH GRATIS! Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Menulis jadi mudah, angka kredit bertambah

Admin Dunia Dosen

Admin Website Dunia Dosen Indonesia.

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

2 days ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

2 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago